Ia juga mencermati laporan tentang penggunaan gas air mata yang ditembakkan oleh aparat penegak hukum di dekat lokasi pendidikan, yang menimbulkan keprihatinan akan keamanan dan kesejahteraan anak-anak dan siswa di daerah tersebut.
Usman Hamid menegaskan bahwa penanganan situasi ini tidak seharusnya melibatkan penggunaan kekuatan berlebihan, yang dapat membahayakan banyak orang, termasuk anak-anak yang sedang berada dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Ia juga menyatakan bahwa, alasan aparat penegak hukum yang menyebutkan bahwa gas air mata masuk ke area sekolah karena tertiup angin sulit untuk diterima.
Usman juga memanggil Kapolri untuk menghentikan penggunaan kekerasan yang melanggar hak asasi manusia dan hukum terhadap masyarakat yang menentang PSN, termasuk di Pulau Rempang-Galang.
Selain itu, ia mendesak agar warga yang ditangkap segera dibebaskan dan pelaku intimidasi serta kekerasan terhadap warga harus diadili.
Usman menekankan pentingnya negara untuk memprioritaskan konsultasi yang berarti dengan warga setempat dan mencari solusi yang adil dan berkelanjutan dalam menghadapi konflik seperti ini.
Pemerintah di Himbau Untuk Mengevaluasi PSN, Termasuk di Pulau Rempang
- Amnesty International Indonesia
- Bentrokan di Pulau Rempang Tandai Kondisi PSN yang Kritis
- Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid
- Direktur Eksekutif Nasional WALHI Zenzi Suhadi
- Gas Air Mata
- Kerusuhan
- Menurut Amnesty International
- News
- Proyek Strategis Nasional (PSN)
- PSN Ancam Kehidupan Warga Pulau Rempang
- Pulau Rempang Batam
- Rempang Eco City
Tinggalkan Balasan