Jika situasi mulai memanas, pemimpin bisa berperan sebagai mediator — netral, mendengarkan dua sisi, dan mencari titik temu.
Selain itu, jadikan konflik sebagai bahan refleksi. Kadang perbedaan pendapat justru memunculkan ide terbaik, asal diarahkan dengan baik. Seperti kata pepatah: api memang panas, tapi kalau dikendalikan bisa jadi cahaya.
Jadi Pemimpin yang Bikin Orang Mau Ikut, Bukan Takut!
Kepemimpinan di tugas kelompok bukan soal siapa yang paling dominan, tapi siapa yang bisa membuat semua anggota merasa penting dan terlibat.
Dengan memahami prinsip-prinsip psikologi pendidikan — seperti motivasi, kepercayaan, dan komunikasi asertif — kamu bisa menciptakan kelompok yang bukan cuma produktif, tapi juga harmonis.
Jadi, kalau nanti kamu terpilih (atau ditunjuk paksa) jadi ketua kelompok, jangan panik. Jadilah pemimpin yang bisa menginspirasi, bukan memerintah.
Karena pada akhirnya, tugas kelompok bukan cuma soal nilai, tapi tentang belajar bekerja sama, memahami orang lain, dan tumbuh bareng dalam prosesnya. Siap jadi pemimpin yang bikin tim kamu bangga?
Tinggalkan Balasan