Sementara itu, Sekretaris Disdik Kota Bandung, Tantan Surya Santana menuturkan, lato-lato mampu melatih motorik, olahraga tangan, dan menciptakan komunikasi lagi antar anak untuk bermain bersama. Bahkan bisa mengurangi gadget yang selama ini sudah luar biasa mengakar di anak-anak
“Tapi jangan sampai mengganggu kegiatan KBM baik di rumah maupun sekolah. Jadi tidak boleh ada distraksi. Untuk di sekolah. Bukan melarang memiliki lato-lato, tapi jangan memainkan lato-lato di sekolah saat jam belajar,” tutur Tantan.
Ia menambahkan, anak-anak boleh membawa dan memainkannya, tapi jangan sampai di waktu-waktu kegiatan belajar berlangsung.
“Kami sudah imbau kepada sekolah. Mudah-mudahan bukan hanya lato-lato, tapi seluruh permainan baik konvensional maupun digital. Baiknya memang dimainkan di luar sekolah saja,” ungkapnya.
Ketiga, menjaga dan memelihara lingkungan satuan pendidikan agar selalu dalam kondisi bersih, nyaman, dan aman. Tak lupa untuk terus menerapkan protokol kesehatan dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). (kai)
Tinggalkan Balasan