“Kalau masih ada nadi, dada dan perut masih mengembang berarti masih hidup. Tapi kalau sudah tidak terasa nadi dan kembang kempis kita pompa atau CPR, itu bisa pertolongan pertama, begitu kata dokter barusan,” jelasnya.

Nuraeni mengaku pernah juga pelatihan mengenali ciri-ciri orang meninggal sebelumnya.

“Kata dokter waktu itu lihat pupil matanya kalau bergerak berati dia masih hidup. Itu disenter, kalau gak bawa senter pake senter di hp saja,” ucapnya.

Untuk menolong kecelakaan pun Nuraeni mengaku pernah mengikuti pelatihan diantaranya yang ia ketahui adalah jangan memindahkan korban kecelakaan kecuali petugas medis yang sudah berpengalaman.

“Katanya nanti malah patah tulang dan meninggal gara-gara kita. Sebaiknya dibiarkan sampai ada petugas datang,” ujarnya seraya mengatakan adanya program pelatihan di lokasi keramaian ini bagus dan ia sangat mendukungnya.

Sementara itu Kepala UPTD Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu Dinkes Kota Bandung Eka Anugrah ditemui saat program Aswatama di Lapangan Gasibu mengatakan pertolongan pada pasien serangan jantung dilakukan sebanyak 200 pijitan atau sedalam sekitar 5 cm, itu dilakukan 3 jari dari ulu hati.