“Tentunya itu harus diperbaiki. Dari situlah muncul keinginan kuat untuk tetap memberikan, tetap mengabdi khususnya di Kota Bandung ini. Jadi dengan niat yang tulus lalu dengan tujuan yang mulia tentunya harus diikuti dengan proses-proses nanti ketika kita mendekati masyarakat itu harus dengan proses-proses yang damai karena kontestasi ini harus dilaksanakan dengan suka cita,” ucap Yena.

Dalam kesempatan itu Yena sempat menyampaikan permohonan maaf untuk warga Kota Bandung karena banyak baliho-baliho dirinya dan Arfi terpasang di depan rumah ataupun jalan-jalan. Ia akan berjuang semaksimal mungkin untuk meraih kemenangan ini.

Disinggung soal satu-satunya wanita pada kontestask ini, Yena mengaku sesuai gender maka komitmennya kepedulian terhadap perempuan ia akan perjuangkan.

“Kalau kita melihat data, ada jumlah populasi laki-laki dan perempuan itu ternyata tidak signifikan selisihnya. Artinya di sini perempuan ini juga mungkin akan menyandarkan harapannya kepada perempuan lagi. Karena yang mengerti, yang memahami perempuan itu adalah perempuan itu sendiri. Jadi ketika Allah mentakdirkan saya menjadi wakilnya Kang Arfi, saya nanti akan bekerjasama dengan Kang Arfi. Dan tidak hanya itu saja, mudah-mudahan saya bisa menjadi teman bagi para perempuan-perempuan yang ada di kota Bandung ini. Dan kita tahu sama-sama bahwa saat ini kita punya bonus demografi 60% penduduk di kota Bandung ini, di Indonesia ya tentuny

Bene Satria
Editor
Evy Damayanti
Reporter