Dalam prosedur ini, saluran yang dilalui sperma dari testis akan dipotong dan diikat. Dengan begitu, sperma tidak dapat mencapai air mani. Hal ini membuat air mani tidak mengandung sperma ketika ejakulasi.

Tindakan sterilisasi atau kontrasepsi permanen ini dilakukan pada pasien yang tidak berkeinginan memiliki anak lagi.

Dengan metode seperti itu maka umumnya hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat selama masa pemulihan di rumah sakit.

Keputusan untuk menjalani vasektomi sebaiknya merupakan kesepakatan bersama dengan pasangan. Hal ini karena operasi membuka kembali saluran sperma tidak selalu berhasil dilakukan.

net
net

Namun ada beberapa pertimbangan yang perlu diberikan pada pria dengan kondisi medis tertentu seperti:

  1. Sedang mengonsumsi obat antikoagulandan antiplatelet, seperti warfarin atau aspirin
  2. Menderita infeksi kulit akibat kecelakaan atau memiliki luka parut pada skrotum
  3. Memiliki kelainan pada organ reproduksi, seperti varikokelatau hidrokel yang besar
  4. Menderita kelainan darah atau gangguan perdarahan
  5. Memiliki alergi atau sensitif terhadap anastesi lokal maupun antibiotic
  6. Pernah menjalani operasi pada alat kelamin
  7. Mengalami infeksi saluran kemihatau infeksi kelamin yang berulang

Maka dari itu sebelum melakukan tindakan dokter akan melakukan pemeriksaan dengan cara menyeluruh agar mengetahui bagai mana kondisi pasien.

Rizki Oktaviani
Editor