Anhedonia sosial sering membuat remaja merasa kesepian dan bisa memperburuk kondisi mental mereka.

Mereka mungkin merasa “tidak dipahami” atau “tidak cocok” dengan orang-orang di sekitarnya, padahal sebenarnya perasaan ini adalah bagian dari gejala anhedonia.

2. Anhedonia Fisik

Anhedonia fisik adalah ketidakmampuan seseorang untuk menikmati sensasi fisik yang biasanya menyenangkan, seperti makanan enak, musik favorit, atau aktivitas fisik lainnya.

Anak-anak atau remaja yang mengalami anhedonia fisik mungkin kehilangan minat pada hobi mereka, tidak lagi menikmati makanan yang mereka sukai, atau bahkan tidak merasakan kebahagiaan saat mencapai prestasi tertentu.

Kehilangan minat pada hal-hal sederhana ini bisa menjadi tanda bahwa ada yang tidak beres.

Jika seorang remaja yang dulunya semangat berlatih musik atau olahraga tiba-tiba kehilangan minat, orang tua perlu memperhatikannya lebih dekat.

Faktor Risiko yang Mempengaruhi Anhedonia pada Anak dan Remaja

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko anhedonia pada anak-anak dan remaja, di antaranya:

  • Bullying atau Perundungan
    Bullying bisa memberikan dampak emosional yang dalam, dan korban bullying sering merasa terisolasi dan rendah diri. Ini bisa membuat mereka kehilangan minat untuk bersosialisasi atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
  • Tekanan Akademis
    Tekanan untuk berprestasi di sekolah kadang bisa berlebihan. Ketika anak-anak merasa terlalu terbebani dengan tugas dan ekspektasi, mereka bisa merasa lelah secara mental dan kehilangan minat pada hal-hal lain.
  • Masalah Keluarga
    Konflik atau masalah dalam keluarga, seperti perceraian atau tekanan finansial, juga bisa membuat anak-anak merasa stres dan kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya mereka nikmati.
  • Pengaruh Media Sosial
    Media sosial kadang membuat remaja merasa rendah diri atau tertekan karena membandingkan diri mereka dengan orang lain. Ini bisa memengaruhi kepercayaan diri mereka dan membuat mereka merasa tidak puas dengan kehidupan mereka.

Tips untuk Orang Tua dalam Mendukung Anak yang Mengalami Anhedonia

Kalau kamu melihat tanda-tanda kehilangan minat pada anak atau remaja, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mendukung mereka:

  • Beri Dukungan Emosional
    Dengarkan mereka tanpa menghakimi. Kadang, yang mereka butuhkan adalah telinga yang siap mendengarkan. Jangan paksakan mereka untuk bercerita, tapi biarkan mereka tahu bahwa kamu selalu ada untuk mereka.
  • Ciptakan Lingkungan yang Aman dan Nyaman
    Pastikan rumah menjadi tempat yang nyaman dan bebas dari tekanan berlebih. Kurangi ekspektasi berlebihan dan biarkan anak merasa bebas untuk mengekspresikan diri tanpa takut dihakimi.
  • Batasi Penggunaan Media Sosial
    Media sosial bisa memperburuk kondisi ini, terutama jika anak atau remaja mulai membandingkan diri mereka dengan orang lain. Coba untuk mengarahkan mereka ke aktivitas offline yang lebih menyenangkan.
  • Ajak Mereka Beraktivitas Fisik Ringan
    Aktivitas fisik bisa membantu meningkatkan suasana hati. Coba ajak anak untuk berjalan-jalan di taman, bersepeda, atau bermain olahraga ringan. Namun, lakukan dengan perlahan tanpa paksaan.
  • Ajak Mereka Berkonsultasi dengan Ahli
    Jika gejala berlangsung cukup lama dan makin parah, ajak anak atau remaja untuk berkonsultasi dengan psikolog atau ahli kesehatan mental. Ini akan membantu mereka mendapatkan dukungan profesional yang tepat.

Dengan memahami gejala dan faktor penyebab anhedonia, orang tua dapat memberikan dukungan yang tepat agar anak merasa lebih baik dan termotivasi kembali.

Jangan ragu untuk mendampingi anak dalam setiap prosesnya dan cari bantuan profesional bila perlu.

Ingat, kesehatan mental anak dan remaja adalah hal yang sangat penting untuk dijaga. Jika kamu merasa ada yang berbeda dari perilaku mereka, selalu ada cara untuk mendukung dan membantunya kembali menikmati hidup.

Ananditha Nursyifa
Editor