Orang dengan kondisi ini cenderung merasa hampa secara emosional, bingung tentang perasaan mereka, dan sering tidak mampu mengekspresikan emosi mereka kepada orang lain.
Bisakah Alexithymia Diobati?
Berita baiknya, meskipun alexithymia tidak memiliki “obat” instan, ada berbagai pendekatan terapi yang bisa membantu.
Seiring dengan waktu dan usaha, beberapa metode dapat membantu mereka yang mengalami alexithymia lebih terhubung dengan emosi mereka sendiri.
1. Terapi Kognitif-Behavioral (CBT): Membentuk Pola Pikir Baru
Terapi Kognitif-Behavioral (CBT) adalah salah satu pendekatan terapi yang paling umum digunakan untuk membantu orang dengan alexithymia.
Tujuan dari CBT adalah untuk membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif atau tidak membantu yang dapat memperburuk masalah emosional mereka.
- Bagaimana CBT membantu? Melalui CBT, seorang terapis membantu seseorang menyadari hubungan antara pikiran, perasaan, dan tindakan mereka. Dalam konteks alexithymia, ini bisa membantu seseorang mulai mengenali tanda-tanda fisik dari emosi tertentu, seperti jantung berdebar saat cemas atau perut mual saat takut. Dengan kesadaran ini, mereka bisa mulai belajar mengenali dan menyebutkan emosi tersebut.
- Langkah-langkah dalam CBT: Terapis akan memandu individu untuk secara bertahap menyadari emosi yang ada di balik situasi tertentu dan belajar untuk mengelola respons emosional mereka secara lebih efektif. Dengan praktik dan waktu, pemahaman ini bisa menjadi lebih alami.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan