Adi Widyanto pun mengaku cara kerja di bisnis dan dewan sangat berbeda, jika dibisnis itu kalau ada masalah harus sat set, berbeda di dewan.
“Karena kan politik kolegial, bentak-bentak juga gak bisa, kita gak bisa ngapa-ngapain, kita hanya bisa nganggarin, ngawasin, sekarang kita mau negur dinas kota kaya kemarin saya ngasih tahu dinas pariwisata tentang bagaimana mendatangkan wisatawan ke bandung alasannya karena apa. Ke Bali lihat pantai, ke Jogja kebudayannya.
Pariwisata itu kan sangat luas, contohnya wisata berobat Penang, wisata hiburan malam Bangkok, wisata judi Las Vegas, Bandung itu apa? kita hanya bisa beri masukan prakteknya kan urusan eksekutif,” ungkapnya.
Adi juga menyoroti Diskop UMKM, kata dia koperasi itu kadang ada yang seperti rentenir dan itu diakui dinas terkait.
”Yang pinjem uang ke pinjol atau koperasi kan PKL, tapi seakan PKL dianggap ada rishi tapi uangnya ditarikin juga. Saya setuju kedepan dewan atau dinas-dinas kalau makan dari UMKM saja demi menghidupkan UMKM,” tutupnya.
Tinggalkan Balasan