Sebagai guru, menghadapi anak yang memiliki gangguan ini memang memerlukan kesabaran ekstra dan strategi khusus. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan di kelas:
1. Teknik Manajemen Kelas: Atur Tempat Duduk dan Waktu Istirahat
- Tempatkan anak ADHD di dekat guru atau jauh dari jendela untuk mengurangi gangguan.
- Berikan waktu istirahat singkat selama belajar, misalnya setiap 20-30 menit, agar mereka bisa melepaskan energi.
2. Berikan Instruksi yang Jelas dan Singkat
Anak yang memiliki gangguan ini sering kali kesulitan memahami instruksi yang panjang atau rumit.
- Gunakan kalimat sederhana, seperti: “Buka buku halaman 20, kerjakan soal 1-5.”
- Minta mereka mengulangi instruksi untuk memastikan mereka paham.
3. Strategi Penghargaan Positif
Mengubah perilaku impulsif menjadi produktif adalah tantangan, tapi bukan tidak mungkin.
- Berikan pujian segera setelah mereka menunjukkan perilaku baik, seperti, “Bagus, kamu sudah menunggu giliran untuk berbicara!”
- Gunakan sistem reward, misalnya stiker atau poin yang bisa ditukar dengan hadiah kecil.
Strategi ini tidak hanya membantu mereka mengontrol diri, tapi juga meningkatkan rasa percaya diri.
Mengubah Tantangan Menjadi Peluang
Anak ADHD dengan perilaku impulsif bukanlah anak nakal; mereka hanya butuh pendekatan dan dukungan yang berbeda.
Dengan memahami kondisi mereka dan menggunakan strategi yang tepat, kita bisa membantu mereka berkembang menjadi pribadi yang lebih baik, baik di sekolah maupun di lingkungan sosial.
Jadi, kalau kamu adalah guru, orang tua, atau siapa pun yang peduli pada pendidikan anak, yuk mulai lebih peka terhadap tanda-tanda ADHD dan belajar bagaimana memberikan dukungan terbaik untuk mereka.
Dengan begitu, kita bisa menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung semua anak untuk mencapai potensi maksimal mereka.
Tinggalkan Balasan