Salah satu ciri khasnya adalah perilaku impulsif, di mana anak sering bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu.
Contoh perilaku impulsif pada anak ADHD di SMP:
- Menyela percakapan tanpa menunggu giliran.
- Mengambil keputusan secara spontan, seperti meminjam barang tanpa izin.
- Kesulitan menahan diri ketika diberi tugas, misalnya langsung mengerjakan tanpa membaca instruksi.
Anak-anak dengan gangguan ini biasanya tidak bermaksud buruk, hanya saja otaknya bekerja dengan cara yang berbeda sehingga mereka sulit mengontrol impuls mereka.
Faktor Neurologis di Balik Perilaku Impulsif
Kenapa perilaku impulsif ini sering muncul pada anak ADHD? Jawabannya ada pada lobus frontal, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan, kontrol diri, dan perencanaan.
Pada anak ADHD, fungsi lobus frontal ini cenderung kurang optimal. Akibatnya, mereka:
- Sulit menahan dorongan untuk bertindak.
- Memiliki masalah dalam memproses konsekuensi dari tindakan mereka.
- Lebih mudah teralihkan oleh rangsangan di sekitar.
Kondisi ini membuat mereka lebih sering bertindak impulsif dibandingkan anak-anak lain seusianya.
Pengaruh Hormon Remaja pada Anak SMP dengan ADHD
Masa remaja, terutama di jenjang SMP, adalah fase penuh perubahan hormonal. Hormon seperti dopamin dan serotonin, yang bertanggung jawab atas suasana hati dan pengendalian diri, sedang berfluktuasi.
Nah, bagi anak yang mengalami gangguan perilaku impulsif, perubahan ini bisa memperburuk perilaku impulsif mereka.
Pengaruh hormon ini bisa terlihat seperti:
- Lebih sering meledak emosinya, baik karena marah atau terlalu bersemangat.
- Kesulitan memprioritaskan tugas sekolah atau aktivitas lainnya.
- Perilaku berisiko, seperti bercanda berlebihan atau melanggar aturan sekolah.
Tinggalkan Balasan