Prolite Dalam ajaran agama Islam, terdapat banyak petunjuk dan nasihat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk mengarahkan umatnya menuju kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat.

Salah satu seruan penting yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah tentang pentingnya beramal baik dan mendekatkan diri kepada Allah SWT sebelum datangnya enam perkara.

Perkara yang dimaksud dalam penjelasan Rasulullah SAW adalah tentang datangnya tanda-tanda kiamat. Rasulullah SAW menjelaskan secara rinci tentang tanda-tanda ini dalam hadits-hadits lain, sebagai peringatan agar umat manusia senantiasa waspada dan mempersiapkan diri menghadapi perubahan besar yang akan terjadi di masa depan.

6 Perkara Yang Diserukan Oleh Rasulullah

Cr. Gramedia,com

Hadist riwayat Muslim, dari Abu Hurairah sebagimana di nukil dalam Imam Ibnu Katsir dalam Kitab al-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim, Rasulullah SAW bersabda,

“Cepat-cepatlah kamu beramal sebelum terjadinya enam perkara; terbitnya matahari dari barat, munculnya Dajjal, asap, binatang melata dari dalam bumi, urusan umum (kiamat) dan kematian dari setiap orang kamu sekalian.”

Terkait dengan tanda-tanda tersebut, Abu Syarihah Hudzaifah bin Usaid RA juga meriwayatkan tentang tanda-tanda tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah SAW. Beliau menyampaikan pernyataan Nabi yang menggambarkan sepuluh tanda yang akan muncul sebelum Kiamat. Nabi Muhammad SAW bersabda,

لا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَرَوُا عَشْرَ آيات طلوع الشمس من مغربها وَيَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَالدَّابَّةَ وَثَلَاثَةَ حُسُوفٍ حَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَحَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَعَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرْبِ وَنَارٌ تَخْرُجُ مِنْ قَعْرِ عَدَدَ تَسُوق النَّاسَ أَو تَحْشُرُ النَّاسَ قَيتُ مَعَهُمْ حَيْثُ بَاتُوا وَتَقِيلُ مَعَهُمْ حَيْثُ قَالُوا

Artinya: “Kiamat takkan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda: terbitnya matahari dari barat, asap, binatang melata, keluarnya Ya’juj Ma’juj, turunnya Nabi Isa bin Maryam, Dajjal, tiga kali gempa, sekali di barat, sekali di timur dan sekali lagi di Jazirah Arab, keluarnya api dari suatu jurang di Aden yang menggiring manusia atau mengumpulkan manusia. Api itu menginap bersama mereka di malam hari, dan tetap menyala menunggui tidur mereka di siang hari.”

Ananditha Nursyifa
Editor