Prolite – Overthinking Is a Liar: Saat Masalah Kecil Diubah Jadi Drama Besar
Pernah gak sih kamu tiba-tiba ngerasa stres banget, cemas, dan deg-degan padahal… gak ada apa-apa juga? Cuma gara-gara mikirin satu hal kecil yang kemudian jadi muter-muter di kepala, tambah gede, makin serem.
Tiba-tiba yang awalnya cuma lupa bales chat, berubah jadi “kayaknya dia marah sama aku”, terus jadi “mungkin aku emang gak penting buat dia”, dan ujung-ujungnya… overthinking berjamaah.
Yap, selamat datang di dunia overthinking—si pembohong ulung yang suka bikin kita percaya bahwa semuanya lagi berantakan, padahal aslinya… enggak segitunya juga.
Artikel ini ditulis buat kamu yang suka ‘ribut sama pikiran sendiri’, biar kita bisa belajar bareng gimana caranya melawan si overthinking yang drama queen ini. Yuk, kita kupas satu-satu!
Stres Sama Pikiran Sendiri, Padahal Kenyataannya Gak Seburuk Itu
Overthinking itu kayak nonton film horor yang kamu buat sendiri di otak. Padahal belum tentu kejadian, belum tentu bener, tapi udah bikin deg-degan dan gak bisa tidur semalaman. Sering banget kita bikin kesimpulan dari asumsi, bukan dari fakta.
Contohnya: kamu kirim chat ke temen, tapi dia gak bales. Langsung mikir, “Aku salah ngomong ya? Dia marah? Aku gangguin dia?” Padahal bisa jadi… dia lagi sibuk. Atau HP-nya mati. Simpel.
Nah, inilah bahayanya overthinking. Dia mengubah hal kecil jadi gede, dan yang biasa jadi luar biasa menyeramkan. Pikiran kita kayak ngeluarin kaca pembesar, terus zoom in ke masalah dan bikin semuanya terlihat lebih parah dari kenyataannya.
Tapi kenapa, sih, otak kita bisa kayak gitu?
Cognitive Distortion: Ketika Pikiran Kita Ngibul Diam-diam

Nah, jawabannya ada di konsep psikologi bernama cognitive distortion alias cara berpikir yang melenceng dan gak realistis. Dua yang paling sering terjadi saat overthinking adalah:
-
Catastrophizing
Ini adalah kebiasaan membesar-besarkan kemungkinan buruk. Contoh: “Kalau aku telat satu tugas, nanti nilainya jelek, terus IPK hancur, terus gak bisa kerja, terus masa depanku suram.”
Wow. Santai dulu, ya. Satu tugas telat gak berarti hidupmu tamat. -
Mind Reading
Kita ngerasa bisa baca pikiran orang, padahal enggak. Misalnya, kamu lihat temenmu diam, langsung mikir, “Dia pasti benci aku deh,” padahal mungkin dia cuma lagi mikirin utang pulsa.
Pola pikir kayak gini bikin kita makin stres dan makin jauh dari realita. Kita mempercayai pikiran yang belum tentu benar, tapi bereaksi seolah-olah itu fakta.
Berita Terkait
Terkini






Tinggalkan Balasan