Pihak RW dan keluarga sendiri kata Ulan tidak keberatan jika masalah menimpa anaknya itu diviralkan agar ada tanggapan atau kejelasan baik dari kepolisian maupun pihak terkait lainnya, terutama kepada pelaku agar ada tindakan hukum.

“Keterangan ibunya sambil nangis, dia tidak tahu anaknya hamil dan tidak tahu kelakuan anaknya. Karena sejak keluar sekolah SLB korban diperbantukan di sebuah warung angkringan di RW tersebut, ya bantu-bantu bikin kopi,” ujarnya.

“Nah keterangan yang punya warung, gadis disabilitas ini ada interaksi dengan penagih keliling ada komunikasi. Nah tanggal 29 lapor, jadi bukan om yang lapor ya,” papar om Ulan sapaan akrab warga kepada wakil rakyat ini.

Ulan, berharap dengan viralnya masalah ini para pelaku bisa ditangkap dan keberlangsungan hidup si korban bisa teratasi. Menurut Ulan bukan masalah dinikahinya melainkan bagaimana kebutuhan untuk melahirkan dan status anak yang diutamakan.

Evy Damayanti
Reporter