Penurunan kualitas dan kuantitas tidur akan menyebabkan penderita penyakit autoimun jadi cepat lelah dan lebih mengantuk di pagi hingga siang hari.
Selain itu, pada diabetes tipe 1, gangguan metabolisme gula akibat jumlah insulin yang kurang dan tidak berfungsinya hormon ini membuat tubuh tetap kekurangan energi. Dampaknya akan muncul rasa cepat lelah.
- Demam berulang
Demam pada tubuh merupakan salah satu respons umum saat tubuh mengalami peradangan, termasuk saat sistem imun sedang menyerang sel tubuh yang sehat. Demam yang muncul sebagai gejala autoimun biasanya berada pada rentang suhu 37,5—380C.
- Kulit gatal dan ruam
Untuk kasus yang akan menyerang kulit seperti lupus atau psoriasis, bisa menimbulkan rasa gatal hingga ruam. Ruam kulit yang terjadi biasanya cukup khas, yaitu berbentuk plak kemerahan dengan sisik putih dan sering mengelupas.
Jika menyerang kulit kepala, gejalanya bisa diikuti dengan kulit kepala yang kering, gatal, bersisik, berketombe, dan disertai dengan rambut rontok. Oleh karena itu, jangan sepelekan kemunculan ketombe yang terus menerus dan tidak kunjung membaik setelah diterapi dengan sampo khusus, ya.
- Sering merasa sulit bernapas
Dalam kasus ini ada juga menyerang sistem saraf seperti myasthenia gravis beberapa di antaranya adalah sulit tersenyum atau berekspresi, bicara jadi cadel, suara perlahan serat, sulit mengunyah atau menelan makanan, hingga sulit bernapas dan napas terasa pendek.
Selain yang telah disebutkan di atas, gejala autoimun lain akan muncul sesuai dengan bagian atau organ tubuh yang diserang oleh sistem kekebalan tubuh. Misalnya jika menyerang sistem pencernaan, akan muncul gejala seperti nyeri perut atau diare berkepanjangan.
Jika mengalami salah satu gejala yang ada di atas lebih baik langsung konsultasikan kepada dokter atau rumah sakit terdekat untuk langsung dilakukan pengecekan.
Tinggalkan Balasan