Rata-rata korban mengalami gejala pusing, mual, muntah, diare hingga demam.
Kejadian bermula ketika para siswa yang sedang istirahat dan jajan cimin yang berada di sekitar sekolah sekitar pukul 10.00 WIB.
Para siswa sudah merasakan gejala-gejala awal sejak Selasa 26 September 2023 hingga puncaknya di Hari kamis.
Kepala Puskesmas Saguling Burhan mengatakan puncak insiden massal itu terjadi pada Kamis (28/9) mulai pukul 01.00 WIB hingga pagi hari.
“Untuk kasus keracunan massal ini, yang dirawat di puskesmas 15 orang, rawat jalan 13 orang, di RSCK 1 orang, RS Kartini 3 orang, klinik Assyida 1 orang, dan di RS Dustira itu 1 orang. Jadi sampai hari ini ada 34 orang,” ujar Burhan saat ditemui di Puskesmas Saguling, Kamis (28/9).
Tinggalkan Balasan