Pengelolaan sampah ini, lanjut Dudi dengan memodernisasi pembuangan limbah dengan memanfaatkan teknologi RDF menjadikan sampah sebagai sumber energi terbarukan untuk alternatif batu bara.

“TPST ini akan mengolah sampah salah satunya menjadi RDF sebagai bahan baku pengganti batu bara,” ungkapnya.

Untuk waktu pengoperasian, ia mengatakan, saat ini dalam agenda penunjukan pihak ketiga.

“Sampai Juni 2024 kontrak pembangunannya oleh Kementerian PUPR. Selama 10 bulan pendampingan setelah itu diserahkan ke kami (Pemkot Bandung) untuk dioperasikan dan di anggarkan pada APBD, ” ujarnya.

Untuk prototipenya, sudah dilakukan di TPST Cicukang Holis. Di tempat tersebut mampu mereduksi sampah menjadi 10 ton per hari.

“Prototipenya itu dioperasikan di Cicukang Holis. Hanya di sana itu baru 10 ton per hari saja. Kalau di 3 lokasi ini akan meningkat kapasitasnya sekitar 100 ton bisa terolah.

Sehingga bisa mengurangi sampah yang kita angkut ke Sarimukti,” tuturnya.