“Saya mantan walkot 2 kali saya sudah melakukan pembangunan khususnya bagaimana melindungi dan melayani kebutuhan masyarakat secara fisik saja dulu membangun stadion yang asal namanya Dada Rosada sekarang jadi GBLA saya bangun di atas tanah 100 Ha untuk stadion dan menunjang kantor cabor,” ucap Dada.

Ia mengira pembangunannya itu bisa dibangun dan dilanjutkan wali kota selanjutnya, begitu pun masalah sampah.

“Kita mengalami musibah sampah 2005 lalu dan untuk selesaikan kita rancang pabrik sampah PLTSa hasil komparasi ke berbagai negara terakhir Singapura. Masyarakat setuju, dewan setuju tapi tidak diteruskan juga padahal masalah sampah akan merugikan masyarakat,” jelasnya.

Dada juga melihat kondisi seniman budayawan di Kota Bandung tidak ada jaminan hari tuanya karena itu ia membangun 10 Ha lahan di jalan Ciporeat Bandung Timur yang telah diresmikan untuk kepentingan para pelaku seni.

Pada kesempatan itu Dada pun menyampaikan sempat beberapa partai politik mengajukan calon wali kota baik dari pimpinan partai maupun menunjuk yang lain.