Peristiwa Tanjung Priok bermula dari konflik antara warga Tanjung Priok dengan aparat keamanan. Konflik ini dipicu oleh penangkapan empat orang warga Tanjung Priok oleh aparat keamanan pada 10 September 1984.

Keempat warga tersebut ditangkap karena diduga terlibat dalam pembakaran sepeda motor milik seorang anggota Koramil 0502/Jakarta Utara. Warga Tanjung Priok pun melakukan demonstrasi untuk menuntut pembebasan keempat warga tersebut.

Demonstrasi ini berlangsung damai, namun kemudian dihadang oleh aparat keamanan. Aparat keamanan kemudian menembaki para demonstran, dan menyebabkan sejumlah orang tewas dan luka-luka.

Menurut catatan Komnas HAM, jumlah korban tewas dalam peristiwa Tanjung Priok mencapai 24 orang, dan 55 orang luka-luka. Namun, jumlah korban sebenarnya masih diperdebatkan hingga saat ini.

Potret dari kanandi Kejadian Tragedi Tanjung Priuk – Google Image

Peristiwa Tanjung Priok menjadi salah satu peristiwa yang paling kelam dalam sejarah Indonesia. Peristiwa ini menjadi bukti bahwa pelanggaran HAM masih terjadi di Indonesia, bahkan di masa Orde Baru yang dikenal sebagai masa pembangunan.

Ananditha Nursyifa
Editor