Budaya literasi nggak bisa tumbuh sendiri. Komunitas punya peran penting dalam memperluas gerakan membaca. Beberapa kegiatan yang bisa dicoba:

  • Grup Baca atau Book Club Lokal. Kumpulkan teman-teman sekampung atau sekompleks buat baca buku bareng setiap minggu.
  • Workshop Menulis & Cerita. Ajak anak dan remaja ikut kelas menulis puisi, cerpen, atau storytelling.
  • Tukar Buku (Book Swap). Aksi kecil tapi seru. Siapa pun bisa menukar buku yang sudah dibaca dengan buku lain.
  • Kampanye Literasi. Adakan acara baca puisi di taman, pameran buku lokal, atau kegiatan sosial berbasis literasi.

Komunitas bisa jadi jembatan penting buat memperkuat rasa kebersamaan dan mendorong anak-anak (juga orang dewasa!) agar terus belajar tanpa merasa sendirian.

Langkah Konkret Membangun Literasi di Rumah

Kalau kamu ingin mulai dari rumah, ini beberapa langkah mudah yang bisa langsung dicoba:

  1. Buat sudut baca yang nyaman. Cukup dengan bantal empuk, penerangan hangat, dan rak kecil.
  2. Challenge membaca 15 menit per hari. Catat buku yang sudah dibaca di papan kecil, beri stiker tiap kali selesai membaca.
  3. Diskusi akhir pekan. Bahas buku atau artikel menarik bareng keluarga.
  4. Gunakan media digital dengan bijak. Ada banyak e-book gratis dan podcast edukatif yang bisa dimanfaatkan.

Langkah kecil ini bisa membentuk rutinitas besar kalau dilakukan secara konsisten. Ingat, literasi itu tumbuh dari kebiasaan, bukan paksaan.

Mulai dari Satu Buku, Bangun Seribu Ide

Budaya literasi nggak harus dimulai dari sesuatu yang besar. Cukup dari satu buku, satu cerita, atau satu percakapan di meja makan. Dari sana, rasa ingin tahu dan semangat belajar bisa tumbuh perlahan.

Ananditha Nursyifa
Editor