Waspada Pneumonia dan Covid-19 Meningkat Mencapai 80% di Indonesia  

Kasus Covid-19 di Indonesia meningkat (BPSDM).

Waspada Pneumonia dan Covid-19 Meningkat Mencapai 80% di Indonesia

BANDUNG, Prolite – Kasus Covid-19 di Indonesia mulai meningkat kembali, setelah pemerintah Indonesia menyatakana terbebas dari wabah covid-19, namun kali ini wabah ini mengalami peningkatan kembali.

Menurut catatan Kementerian Kesehatan RI kali ini kasus meningkat hingga 80 persen. Hal tersebut maka seluruh masyarakat di minta waspada akan penularan wabah ini.

Kewaspadaan yang di keluarkan oleh kementerian Kesehatan Ri tak terkecuali untuk Kota Bandung.

Meski dalam catatan Dinas kesehatan (Dinkes) Kota Bandung belum ada penambahan kasus Covid-19 yang signifikan.

Namun kewaspadaan akan penularan perlu di laksanakan untuk seluruh warga Kota bandung dan sekitarnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bandung, Ira Dewi Jani juga mengatakan kini pengawasan virus ini tak lagi seketat dulu.

“Di Kota Bandung sama seluruh daerah lain memang semenjak dinyatakan endemi itu kita udah enggak bikin lagi laporan harian. Sampai hari ini sih kita belum melalui laporan ada kasus COVID-19 lagi. Iya mudah-mudahan enggak ada yang positif lagi, dibanding yang dulu. Dari Januari boleh dikatakan sampai sekarang kami belum menerima laporan pasien COVID-19,” kata Ira, dikutip detikJabar.

“Iya bisa begitu (karena tidak ada yang swab), tapi kalau memang dari secara klinis kecurigaan kan kami ada surveillance, itu memang dilakukan swab tapi sampai hari ini belum ada yang hasilnya menunjukkan ke arah positif COVID-19, paling influenza aja,” lanjutnya.

Namun tak hanya COVID-19 yang mulai diwaspadai, ada punya Pneumonia. Kemenkes RI melaporkan ada 6 kasus anak terinfeksi bakteri Mycoplasma Pneumoniae di DKI Jakarta. Bakteri inilah yang disebut-sebut menjadi pemicu merebaknya penyakit pernapasan pneumonia ‘misterius’ di China saat ini.

Bakteri ini sebenarnya bukan hal baru di Indonesia, bahkan dengan gejala yang relatif ringan. Ira pun memastikan bahwa setiap puskesmas di Kota Bandung melakukan pengecekan saat pemeriksaan terutama pada anak balita.

“Jadi melalui pemeriksaan Manajemen Terpadu Balita Sehat (MTBS), upaya perbaikan manajemen penatalaksanaan terhadap penyakit seperti pneumonia, diare, campak, dan lain-lain. Pada pneumonia dicek dengan menghitung nafas cepat untuk anak usia balita. Itu sebagai deteksi dini,” ujar Ira.

Dalam kasus kali ini penyakit lebih sering ditemukan pada penderita usia balita, maka dari itu pengecekan lebih insentif dilakukan pada balita.

Vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) akan diberikan secara rutin kepada balita untuk upaya pencegahan penularan penyakit tersebut.

Vaksin yang akan diberikan kepada balita dengan 3 dosis dari usia 2 bulan, 3 bulan dan 12 bulan.