Total War Medieval 3 Resmi Diumumkan, Era Baru Strategi Abad Pertengahan Dimulai!

Prolite – Total War Medieval 3 Resmi Diumumkan, Era Baru Strategi Abad Pertengahan Dimulai!

Buat kamu pecinta game strategi, khususnya para veteran Total War, akhirnya penantian panjang itu terjawab. Setelah hampir dua dekade menunggu sejak Medieval II rilis pada 2006, Creative Assembly resmi mengumumkan Total War Medieval 3. Pengumuman ini bukan hanya sekadar nostalgia, tapi juga menjadi momen besar sekaligus tonggak penting perayaan 25 tahun franchise Total War.

Para penggemar telah lama berspekulasi, berharap, bahkan membuat berbagai fan project untuk mengisi kekosongan seri Medieval. Kini Creative Assembly menjawab doa itu: Medieval kembali, dan mereka menjanjikan sesuatu yang jauh lebih megah, lebih ambisius, dan lebih “Total War” daripada sebelumnya.

Kembalinya Waralaba ke Akarnya

Total War dikenal sebagai salah satu game strategi terbesar di dunia dengan puluhan juta pemain global. Meski franchise ini sudah menjelajahi banyak era—dari dunia fantasi Warhammer, Jepang feodal, hingga era kaisar Romawi—tetap saja ada satu periode yang dianggap fan sebagai “rumah”: abad pertengahan.

Creative Assembly menggambarkan Total War Medieval 3 sebagai “kelahiran kembali Total War yang bersejarah”. Tujuannya sederhana tapi ambisius: menciptakan sandbox strategi abad pertengahan terbaik. Di sinilah banyak fans percaya waralaba ini mencapai masa keemasannya.

Dan dengan pengumuman resmi ini, Creative Assembly seolah berkata, “Kami pulang.”

Visi Besar: Game “What If” Terbaik

Dalam wawancara dengan GameRadar, Direktur Game Pawel Wojs menegaskan bahwa Total War Medieval 3 bukan sekadar lanjutan dari Medieval 2. Ini bukan remake, bukan juga reboot biasa, melainkan evolusi besar.

Ia mengatakan bahwa harapannya adalah menjadikan Medieval 3 sebagai game “What if” terbaik. Artinya, pemain akan disuguhkan sejarah yang akurat, tetapi sekaligus diberi kebebasan penuh untuk menulis ulang sejarah sesuai strategi, keputusan, dan ambisi mereka.

Bayangkan:

  • Bagaimana jika Kekaisaran Bizantium bangkit kembali?
  • Bagaimana jika kerajaan kecil Eropa mendominasi benua?
  • Bagaimana jika perang salib berakhir berbeda?
  • Bagaimana jika peradaban tertentu bersatu atau pecah lebih cepat?

Itulah pengalaman yang ingin dibangun Creative Assembly—kompleks, realistis, tapi tetap memberi ruang imajinasi dan kreativitas tanpa batas.

Transparansi Baru: Diumumkan Sejak Awal Praproduksi

Menariknya, Total War Medieval 3 diumumkan ketika gamenya bahkan masih berada di tahap praproduksi. Hal ini sengaja mereka lakukan sebagai bentuk komitmen baru: keterbukaan penuh kepada komunitas.

Langkah ini juga merupakan respons dari berbagai kritikan yang muncul beberapa tahun terakhir—mulai dari kontroversi Total War: Pharaoh, pembatalan proyek Hyenas, hingga tuntutan fans untuk lebih transparan.

Dengan mengumumkan sangat awal, Creative Assembly berharap bisa mengajak komunitas mengikuti proses pengembangan secara langsung, memberikan masukan, serta menciptakan hubungan yang lebih sehat antara studio dan para pemain.

Studio juga menjanjikan pembaruan rutin mengenai progres, fitur baru, dan desain gameplay yang sedang mereka kembangkan.

Mesin Game Baru: Warcore

Hal terbesar yang mungkin mengubah arah masa depan Total War adalah penggunaan mesin game terbaru bernama Warcore.

Creative Assembly menjelaskan bahwa Warcore akan memungkinkan:

  • Detail grafis yang jauh lebih realistis.
  • Simulasi pertempuran skala besar yang lebih akurat.
  • AI yang lebih cerdas dan dinamis.
  • Peta yang lebih hidup, lebih besar, dan lebih responsif.
  • Fitur diplomasi, ekonomi, dan politik yang lebih kompleks.

Yang lebih mengejutkan lagi, Warcore didesain supaya game Total War bisa meluncur ke PlayStation dan Xbox, bukan hanya PC.

Ini langkah besar dan bersejarah: pertama kalinya pengalaman strategi epik Total War benar-benar ditargetkan untuk audiens konsol secara serius.

Jika berhasil, ini bisa membuka gerbang untuk generasi baru pemain strategi.

Upaya Memulihkan Kepercayaan Penggemar

Tidak bisa dipungkiri, Creative Assembly sempat kehilangan kepercayaan fans setelah beberapa keputusan yang dianggap kurang tepat.

Misalnya:

  • Total War: Pharaoh menuai kritik karena dianggap kurang inovatif.
  • Proyek Hyenas dibatalkan setelah menelan biaya besar.

Dalam perayaan ulang tahun ke-25, Roger Collum, Wakil Presiden Total War, mengatakan bahwa studio ingin menjadikan Total War Medieval 3 sebagai bukti bahwa mereka kembali fokus pada inti Total War.

“Sungguh luar biasa mengetahui Total War sudah berusia 25 tahun,” ucap Collum, sembari menegaskan bahwa era baru franchise ini sedang dimulai.

Dengan fokus pada sejarah, ambisi teknologi baru, dan komitmen transparansi, penggemar percaya Medieval 3 bisa jadi jawaban untuk menghidupkan kembali kejayaan Total War.

Antusiasme Global Langsung Meledak

Meskipun gamenya masih jauh dari rilis, dunia gaming langsung meledak dengan reaksi positif.

Di forum-forum besar seperti Reddit, Steam Discussion, dan komunitas Discord Total War, para pemain saling berspekulasi tentang:

  • Fraksi apa saja yang akan hadir?
  • Apakah akan ada sistem dinasti yang lebih kompleks?
  • Bagaimana bentuk campaign map yang baru?
  • Akankah ada fitur roleplay ala Three Kingdoms?

Belum lagi para modder yang sudah tidak sabar membayangkan potensi mesin Warcore untuk custom content.

Buat banyak gamer, ini bukan hanya game baru—ini adalah momen yang ditunggu selama 19 tahun.

Kembalinya Total War: Medieval melalui Medieval 3 adalah salah satu pengumuman game terbesar tahun 2025. Dengan visi ambisius, mesin game baru, komitmen transparansi, dan fokus kembali ke sejarah, ini akan jadi titik balik penting bagi franchise yang telah berusia seperempat abad.

Buat kamu yang sudah bertahun-tahun berharap bisa kembali menaklukkan kerajaan Eropa, memimpin perang salib, atau membangun dinasti impianmu, bersiaplah. Era baru Total War telah dimulai.

Pantau terus update-nya, dan mari bersama-sama menyambut kebangkitan besar dunia strategi abad pertengahan!