Kenaikan Tarif Parkir Off Street Ditunda

tarif parkir kota bandung

BANDUNG, Prolite – Sebagai salah satu faktor penyumbang inflasi, rencana kenaikan tarif parkir Off Street akhirnya ditunda. Ketetapan ini diatur dalam Perwal Parkir Off Street yang akan diterbitkan oleh Pemkot Bandung.

Dalam keterangannya, Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan Peraturan Walikota (Perwal) Penundaan Penyesuaian Tarif Parkir Off Street telah ditandatangani dan akan segera diterbitkan.

“Perwal Parkir Off street sudah ditandatangan, kita segera terbitkan,” kata Yana, Rabu 25 Januari 2023.

Sedangkan Keputusan Wali Kota (Kepwal) terkait aturan Penyesuaian Tarif Pelayanan Air Minum dan Air Limbah yang mengalami penyesuaian pada Desember 2022 lalu sudah pada tahap pembahasan di Bagian Hukum.

Menurut Yana, penyesuaian tarif pelayanan air minum tersebut menyumbang inflasi tertinggi pada Desember 2022 di Kota Bandung sebanyak 1,77 persen. Pada tahun 2022 inflasi di Kota Bandung mencapai 7,54 persen.

Untuk itu, Yana menyebut, kepwal penundaan penyesuaian Tarif Pelayanan Air Minum dan Air Limbah akan segara ditetapkan.

“Sekarang sudah ada di Bagian Hukum,” ujarnya.

Sebelumnya, Peraturan penyesuaian tarif parkir luar badan jalan atau off street kembali ditinjau Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

Kebijakan ini juha menjadi salah satu penyumbang kenaikan inflasi di Kota Bandung, sehingga hasil kajiannya diputuskan untuk menunda penyesuaian tarif parkir off street.

Keputusan ini telah disampaikan melalui surat edaran Dishub untuk melakukan penyesuaian ulang penurunan tarif parkir off street.

Ia menambahkan, rencana jangka panjang dari kebijakan ini adalah menyiapkan infrastruktur transportasi publik yang aman, nyaman,dan tarifnya pun terjangkau.

Dengan adanya penyesuaian tarif parkir, diharapkan masyarakat beralih ke transportasi publik, sehingga bisa meminimalisasi kemacetan.

“Dalam jarak dekat ini transportasi yang kami inginkan berbasis bus. Sebenarnya kami juga ingin transportasi berbasis kereta tapi investasinya cukup tinggi,” katanya.(**/kai)




Untuk Bandung Aman, Yana Ajak Warga Partisipasi

BANDUNG, Prolite – Semakin maraknya peristiwa kejahatan yang terjadi di Kota Bandung cukup meresahkan. Namun, untuk Kota Bandung aman dan tertib bukan hanya tanggung jawab Polisi dan Pemkot, juga semua pihak dan masyarakat.

Dalam rilis yang dikeluarkan, Pemkot Bandung telah menganggarkan sejumlah dana untuk bidang keamanan. Tak hanya itu, Pemkot Bandung juga telah memberikan hibah kepada instansi vertikal sebagai komitmen bersama.

“Kami selama ini memberikan hibah ke instansi vertikal dengan besaran yang variatif,” ujar Wali Kota Bandung, Yana Mulyana usai program Bandung Menjawab, Rabu 25 Januari 2022.

Yana mengatakan, Pemkot Bandung telah melakukan berbagai upaya menjaga keamanan dan ketertiban kota. Termasuk dengan menggelar patroli rutin serta memperbaiki fasilitas penerangan dan CCTV.

“Kejahatan terjadi karena ada kesempatan. Hal yang menjadi ranah kami tindak kejahatan terjadi di tempat gelap dan tidak terpantau CCTV. Itu yang kita dorong perbaikan,” katanya.

Untuk meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Bandung, Pemkot Bandung juga berencana menggelar lomba Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling).

“Tadi ada masukan dari pak Ketua (Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan) supaya partisipasinya bergairah untuk dilombakan, kita coba nanti,” tuturnya.

Saat ini, aparat Linmas dan berbagai elemen masyarakat Kota Bandung serentak telah menggelar Siskamling di wilayahnya masing-masing secara rutin.

Siskamling ini secara serentak dilakukan di 151 kelurahan dan 30 Kecamatan di Kota Bandung.

Kendati demikian, Yana mengimbau warga bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban umum di Kota Bandung. Satpol PP dan Dishub untuk rutin menggelar patroli.

“Jaga keamanan Kita minta Dishub, Satpol PP rutin gelar operasi,” ujar Yana.

Selain itu, Pemkot Bandung juga menyiapkan layanan kegawatdaruratan yakni Bandung Siaga 112. Layanan ini mempermudah masyarakat untuk mengingat nomor gawat darurat.(**/kai)




Perda Larangan LGBT, Pemkot Siap Dukung

perda LGBT

BANDUNG, Prolite – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyatakan dukungan dibentuknya peraturan daerah (Perda) terkait Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).

Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyampaikan dukungannya mengenai hal tersebut.

“Kalau saya tentunya menyepakati karena selain menyalahi norma agama, norma hukum juga,” ujar Yana di Youth Center Sport Arcamanik, Selasa 24 Januari 2023.

Namun menurutnya, untuk proses menuju pada pengesahan Perda tersebut, tetap dikembalikan kepada pihak yang berwenang, yakni para anggota dewan di DPRD

“Tapi, semuanya kita kembalikan lagi pada yang terhormat di DPRD karena proses legislasi ada di sana,” tuturnya.

Jika regulasi tersebut telah disepakati, Yana mengatakan, pihaknya akan siap berkontribusi untuk menyusun naskah akademik bersama.

“Kalau regulasinya disepakati, kita bisa susun naskah akademiknya bersama,” imbuhnya.

Sebelumnya, DPRD Kota Bandung mewacanakan untuk menyusun rancangan peraturan daerah (raperda) tentang pencegahan dan larangan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Sebelumnya, mereka mendapatkan aspirasi dari kelompok masyarakat tentang pencegahan LGBT.

Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan mengatakan, aspirasi dari kelompok masyarakat menginginkan agar praktikLGBT di Kota Bandung tidak terus berkembang dan marak. Sebab LGBT tidak sesuai dengan filosofi negara yaitu Pancasila dan dilarang agama.

“Harus ada upaya, jangan sampai marak dan tidak sesuai dengan filosofi negara Pancasila, dari aspek agama juga,” ungkapnya.

(**/kai)




Pemkot Tinjau Ulang Penyesuaian Tarif Air Minum

BANDUNG, Prolite – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan meninjau ulang aturan Penyesuaian Tarif Pelayanan Air Minum dan Air Limbah yang mengalami penyesuaian pada Desember 2022 lalu.

Hal ini disampaikan Wali Kota Bandung Yana Mulyana pada Rapat Koordinasi Penanggulangan Inflasi secara virtual di Balai Kota Bandung, Selasa 24 Januari 2023.

Penyesuaian tarif pelayanan air minum tersebut menyumbang inflasi tertinggi pada Desember 2022 di Kota Bandung sebanyak 1,77 persen. Pada tahun 2022 inflasi di Kota Bandung mencapai 7,54 persen.

Untuk itu, Yana menyebut akan mengeluarkan Keputusan Wali Kota Bandung (Kepwal) penundaan penyesuaian tarif Tarif Pelayanan Air Minum dan Air Limbah.

“Dalam waktu dekat kami menyiapkan kepwal penundaan tarif,” ujarnya.

Selain tarif air minum, beberapa komoditas penyumbang inflasi bulanan di Kota Bandung yakni bawang merah, tahu mentah, beras, dan cabai merah.

Dalam kesempatan tersebut, Yana juga memaparkan berbagai program dari Pemkot Bandung dalam upaya pengendalian inflasi daerah.

“Di tahun 2023, beberapa hal konkret sebagaimana di tahun 2022 kami melakukan operasi pasar dan bazar di 30 kecamatan dan di 151 kelurahan bekerja sama dengan PKK,” katanya.

“Kami melakukan pasar kreatif bekerja sama dengan 7 mal dan menggelar 10 pasar murah,” imbuhnya.

Selain itu, monitoring harga berbagai komoditas setiap minggu pada pasar tradisional dan pasar modern serta berkoordinasi dan komunikasi dengan para distributor pangan.

Tak hanya itu, untuk memenuhi pangan sendiri, Kota Bandung telah menggalakkan program Buruan SAE.

“Alhamdulillah seminggu lalu kami panen raya bawang merah di 16 kecamatan sebanyak 1,5 ton. Kami juga dibantu Bank Indonesia untuk pengadaan bibitnya, Baznas untuk bantuan keuangan dan Kadin untuk menyerap hasil panennya,” ujarnya.

Yana berharap, dengan berbagai upaya tersebut dapat menurunkan angka inflasi di Kota Bandung pada triwulan pertama tahun 2023 ini.

“Kami akan tingkatkan di tahun 2023 untuk menekan inflasi, dan meningkatkan daya beli masyarakat,” ungkapnya.(**/kai)




Warga Tionghoa Puji Toleransi di Kota Bandung

BANDUNG, Prolite – Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili dirayakan dalam suasana yang khidmat namun tetap juga meriah. Warga Tionghoa pun mengapresiasi toleransi dan kerukunan beragama di Kota Bandung.

Hal itu tersirat dalam perayaan dan Open House Chinese New Year di Armor Genuine Urban Forest di Jalan Leuwipanjang No. 68, Minggu 22 Januari 2023.

Perwakilan Armor Genuine Urban Forest, Henry Husada sebagai mengapresiasi Pemkot Bandung, khususnya Wali Kota Bandung atas wujud toleransi nyata yang dirasakan masyarakat etnis Tionghoa di Kota Bandung.

“Kota Bandung memang dikenal sebagai kota agamis. Di sini selalu kondusif dan saya sebagai warga Tionghoa merasa nyaman tinggal di kota ini,” ucapnya.

Terkait Hari Raya Imlek 2574 Kongzili yang mengusung Tahun Kelinci Air, Henry berharap, elemen air membawa berkah positif bagi masyarakat Kota Bandung.

“Artinya rejekinya semakin lancar dan diberi kesuksesan,” harapnya.

Sementara itu, Wali Kota Bandung, Yana Mulyana berharap, semangat Hari Raya Imlek dapat menjadi energi positif dalam membangun Kota Bandung.

“Selamat merayakan Imlek bagi warga Kota Bandung yang merayakannya. Semoga diberi kesehatan dan keberkahan,” ujarnya saat menghadiri acara tersebut.

Yana juga memastikan, Kota Bandung tumbuh sebagai kota yang penuh toleransi. Hal ini dibuktikan dengan hadirnya lima kampung toleransi di Kota Bandung.

Selanjutnya terkait perayaan Cap Go Meh setelah Hari Raya Imlek, Yana menyambut positif bagi masyarakat Kota Bandung yang hendak merayakannya.

“Saya pikir mangga saja (silakan saja) jika ada masyarakat yang merayakan Cap Go Meh,” ujarnya.(*/kai)




Geliat Ekonomi Lincah dan Waspada Seperti Kelinci

BANDUNG, Prolite – Suasana menyambut perayaan Imlek Tahun Kelinci 2023 sangat terasa di sejumlah kelengteng Kota Bandung, Sabtu 21 Januari 2023.

Aroma dupa menyeruak dari keleteng dan vihara. Orang-orang berseliweran datang mengenakan pakaian merah, saling menyapa dan berbagi cemilan khas Imlek, seperti jeruk, kue keranjang, serta mie.

Persiapan sembahyang malam pun telah dilakukan, seperti di Kelenteng Kong Miao dan Wihara Tao Sinar Mulia. Dalam khidmatnya persiapan ibadah, Wali Kota Bandung, Yana Mulyana turut hadir langsung untuk memastikan keamanan para umat Konghucu beribadah.

“Saya hadir di perayaan Imlek memberikan keyakinan kepada warga untuk bisa melakukan ibadah dengan nyaman dan aman. Mudah-mudahan kita semua tentunya selalu sehat, semoga pascapandemi ini masa depan bisa lebih baik,” jelas Yana.

Sebagai kota yang memiliki lima kampung toleransi, ini membukti jika Bandung merupakan kota yang toleran terhadap umat beragama di Kota Bandung.

“Kami sangat terbuka bagi siapapun yang ingin berkolaborasi untuk sama-sama membangun Kota Bandung dari yang sudah baik saat ini menjadi semakin baik,” ujarnya

Hal serupa juga disampaikan rohaniawan Kelenteng Kong Miao, Jiao Sheng (Js), Sukotjo Sastronegoro Bambang seusai memaparkan penjelasan kepada para pengunjung kelenteng.

“Kondisi tahun baru yang akan kita rayakan beberapa jam lagi. Sifatnya seperti kelinci yakni lincah, tapi harus selalu awas. Ini juga menggambarkan pergerakan ekonomi yang akan lebih baik, tapi semuanya tetap harus berhati-hati,” jelas Bambang.

Ia juga menjelaskan, jika ibadah bagi umat Konghucu dilakukan setiap tanggal 1 dan tanggal 15 penanggalan Imlek. Ibadah dilakukan dari pagi sampai sore, meliputi sembahyangan dan renungan agama yang disebut Jiang Dao atau ceramah.

“Itu dilakukan di hari Minggu pukul WIB, biasanya kurang lebih dua jam atau lebih. Nanti malam itu kita ada sembahyang ganti tahun tahun Imlek dimulai dari WIB dan akan berakhir di WIB,” paparnya.

Ia memprediksi, jemaah Kelenteng Kong Miao akan mencapai lebih dari 100 orang. Semuanya akan hadir dan beribadah, melangitkan harapan dan doa-doa terbaik di tahun baru mendatang.

“Kita berharap di tahun kelinci ini ekonomi lancar, menggeliat kembali. Semuanya sehat di tahun baru ini. Semua rencana kita dapat kita laksanakan,” harapnya.

Tak hanya umat Konghucu yang datang ke kelenteng malam ini, salah satu komunitas bernama Jaringan Kerja Antarumat Beragama (Jakatarub) pun hadir.

Koordinator Jakatarub, Arfi Pandu Dinata mengatakan, sejak tahun 2000, Jakatarub gencar menyosialisasikan toleransi dan pendidikan perdamaian di Kota Bandung.

“Kami inisiasi dari orang-orang muda dan para tokoh agama. Tur malam Imlek ini termasuk salah satu program kami. Tapi sepanjang pandemi kemarin kami tidak melakukan tur langsung, hanya online,” kata Arfi.

Jakatarub rutin berkeliling merayakan hari besar atau perayaan penting dari beragam agama di Kota Bandung.

“Selain bulan Ramadan, Idulfitri, dan Natal, kami juga ada meditasi lintas iman. Lalu kunjungan ke teman-teman penghayat kepercayaan untuk diskusi bersama,” ungkapnya.

Ia juga berharap, agar para generasi muda di Kota Bandung bisa menggerakkan perdamaian promosi toleransi dan mengedukasi orang-orang di sekitar.

“Kita perlu membuka diri, berdialog dengan umat yang berbeda dengan kita. Jadi, kurangi kecurigaan, mari bersama kita jalin komunikasi dengan lintas iman. Kita bisa sama-sama menghidupi kebhinekaan dari hal-hal yang sehari-hari kita lakukan,” ujarnya.(**/kai)




Tarif Parkir Off Street Ditinjau Ulang

tarif parkir kota bandung

BANDUNG, Prolite – Peraturan penyesuaian tarif parkir luar badan jalan atau off street kembali ditinjau Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Meski masih ada beberapa lokasi parkir off street yang menerapkan tarif baru, tapi tarif akan kembali normal diperkirakan 2-3 hari mendatang.

Hal ini disampaikan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana seusai peresmian Seke Buka Tanah Kelurahan Pasir Wangi Ujungberung, Kamis 19 Januari 2023.

“Kita luruskan dulu, penyesuaian tarif ini untuk yang off street. Off street itu lahan parkir yang dikelola oleh pihak swasta dan mereka biasanya berinvestasi di sana. Tadinya harapan kami dengan penyesuaian off street di lahan milik swasta, semakin banyak gedung parkir yang dibangun. Sehingga ada kelayakan dari nilai ekonomis. Semoga bisa juga mengurangi jumlah parkir di badan jalan,” ungkap Yana.

Namun, kebijakan ini ternyata menjadi salah satu penyumbang kenaikan inflasi di Kota Bandung, sehingga hasil kajiannya diputuskan untuk menunda penyesuaian tarif parkir off street. Meski sebenarnya, Pemkot Bandung telah menerapkan batas bawah parkir sebesar dan batas atas parkir yakni .

“Kemarin karena menjadi salah satu penyumbang inflasi yang tinggi juga di Kota Bandung, akhirnya hasil kajian ini kita tunda. Kemarin sudah ada beberapa tempat yang menyesuaikan peraturan ini karena mereka sistemnya sudah disetting. Tapi ternyata sekarang sistemnya harus disesuaikan kembali, sehingga butuh 2-3 hari baru kembali dengan tarif normal,” ujarnya.

Keputusan ini telah disampaikan melalui surat edaran Dishub untuk melakukan penyesuaian ulang penurunan tarif parkir off street.

Selain itu, Yana juga mengimbau perlu adanya sosialisasi lebih gencar kepada masyarakat terkait berita ini. Sebab masih banyak warga yang mengira tarif parkir yang naik adalah on street atau lokasi parkir badan jalan.

Orang beranggapan parkir badan jalan yang naik, padahal parkir off street. Sosialisasinya pun harusnya bisa lebih digencarkan kembali.

Ia menambahkan, rencana jangka panjang dari kebijakan ini adalah menyiapkan infrastruktur transportasi publik yang aman, nyaman,dan tarifnya pun terjangkau. Dengan adanya penyesuaian tarif parkir, diharapkan masyarakat beralih ke transportasi publik, sehingga bisa meminimalisasi kemacetan.

“Dalam jarak dekat ini transportasi yang kami inginkan berbasis bus. Sebenarnya kami juga ingin transportasi berbasis kereta tapi investasinya cukup tinggi,” katanya.

“Kami sudah berbicara dengan pihak provinsi, ada satu koridor yang akan dibangun dibiayai oleh pemprov dan pemerintah pusat, itu koridor Bandung Utara ke selatan. Dari babakan Siliwangi ke terminal Leuwipanjang berbasis LRT. Mudah-mudahan bisa segera dibangun tahun ini,” imbuh Yana.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Dadang Darmawan menuturkan, draft surat keputusan penundaannya sudah masuk ke bagian hukum per Senin, 16 Januari 2023.

“Mudah-mudahan bisa disosialisasikan lagi ke pihak operator parkir off street. Selain itu, BPS juga akan menghitung ulang inflasi di Kota Bandung,” kata Dadang.

Menambahkan keterangan Dadang, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Bandung, Khiarur Rijal mengatakan, parkir badan jalan menyumbang masalah kemacetan di Kota Bandung. Sehingga perlu mendorong off street untuk mengembalikan fungsi badan jalan.

“Maka iklim investasinya harus kita jaga, salah satunya dengan menyesuaikan tarif sewa parkir di luar badan jalan (off street). Dengan adanya penyesuaian tarif pengelolaan parkir dapat meningkatkan pelayanan terhadap perparkiran,” tutur Rijal.(**/kai)




Yana Mulyana: Toleransi Kuatkan Bandung Agamis

Yana Mulyana

BANDUNG, Prolite – Sebagai sebuah kota terbuka, suku, agama, ras, dan antar golongan di Kota Bandung sangat beragam. Beragam perbedaan ini membuat Kota Bandung menjadi lebih indah. Hal itu diungkapkan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana pada acara Silaturahmi bersama Umat Konghucu dalam rangka menyambut Imlek di Balai Kota Bandung, Rabu 18 Januari 2023 malam.

Keindahan itu muncul karena dengan perbedaan, warga Kota Bandung tetap saling menghormati dan melengkapi.

“Sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi asas kebhinekaan kita harus terus bergotong royong dalam menjaga kesatuan dan persatuan, demi terciptanya kedamaian umat beragama di Kota Bandung,” kata Yana.

Menurutnya, sikap toleransi warga Kota Bandung selama ini merupakan perwujudan dari Bandung Agamis. Warga telah memahami bahwa keberagaman menjadi kekuatan dalam terciptanya kerukunan antar umat beragama.

“Hadirnya kampung toleransi di Kota Bandung menjadikan bentuk implementasi dari perwujudan tersebut,” tuturnya.

Saat ini sudah ada 5 kampung toleransi di Kota Bandung. Kelimanya yaitu di Kampung Toleransi Gang Luna, Paledang, Dian Permai, Balong Gede, dan Kampung Toleransi Kebon Jeruk.

Yana bersyukur keberadaan kampung toleransi dipelihara dengan aksi-aksi nyata komunitas Tionghoa melalui berbagai bantuan kepada warga lainnya.

“Mudah-mudahan upaya ini juga menjadi bagian dari upaya merawat Kota Bandung sebagai rumah bersama. Setiap perbedaan mendapat tempat untuk tumbuh dan berkembang dalam semangat kekeluargaan,” kata Yana.

Menurut Yana Mulyana, perayaan Imlek juga memiliki mempererat hubungan sosial serta mendorong kegiatan ekonomi.

“Tradisi ini mampu meningkatkan interaksi antar keluarga dan sesama. Intensitas perjalanan antar daerah, transaksi perdagangan dan peredaran uang, serta merangsang aktivitas usaha penyedia makanan-makanan tradisional,” ujarnya.

Yana yakin manfaat perayaan Imlek akan semakin bertambah jika nilai-nilai spiritual dan sosial yang terkandung di dalamnya tetap dipelihara dan ditingkatkan dalam ruang lingkup yang lebih luas lagi.

“Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili menurut mitologi Tiongkok merupakan tahun kelinci air. Hewan yang memiliki sifat keuletan dan ketahanan yang bermakna baik dalam meningkatkan perekonomian di berbagai sektor,” tutur Yana.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Bandung, Suherman mengatakan tahun baru Imlek merupakan lambang kegembiraan dan kehangatan. Hal ini mengandung konsep kepedulian keluarga menghormati orang tua dan mengasihi anak-anak.

“Maka Imlek ini banyak makna di dalamnya juga mementingkan kerukukan dan keharmonisan. Mari rukun dan bersatu dalam mengatasi tantangan yang kompleks terus meningkatkan kesejahteraan warga,” katanya.

Salah satu perwakilan tokoh Konghucu, Asep Hadiyat mengungkapkan, esensi tahun baru Imlek yaitu memberikan semangat baru dalam hidup.

“Ini menjadikan introspeksi diri selama perjalanan waktu satu tahun ke belakang,” tuturnya.(rls/kai)




Yana: Jajanan Ciki Ngebul Jangan Dijual Lagi

BANDUNG, Prolite – Wali Kota Bandung, Yana Mulyana melarang penjualan ciki ngebul. Hal ini mengingat semakin maraknya kasus keracunan akibat jajanan tersebut.

“Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung rasanya sudah membuat surat edaran untuk melarang. Sebab risikonya, nitrogen itu kalau sampai tertelan bisa bahaya. Gelas saja bisa pecah kalau terkena nitrogen yang membeku, apalagi lambung,” ujar Yana saat berkunjung ke RSUD Kota Bandung, Senin 16 Januari 2023.

Selain itu, Yana juga meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung untuk membuat surat edaran agar para orang tua memantau jajanan anak-anak di sekolah.

“Selain memantau jajanan anak-anak di sekolah, kami juga mengimbau agar para pedagang sekitar sekolah untuk tidak menjual ciki ngebul,” ucapnya.

Sampai saat ini tidak ada kasus keracunan akibat ciki ngebul di Kota Bandung. Namun, ditemukan adanya kasus tersebut dari rujukan daerah lain. Hal ini disampaikan Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian.

“Alhamdulilah sejauh ini kami tidak menemukan ada laporan pasien warga Kota Bandung akibat makan ciki ngebul. Kami pastikan ini laporannya dari seluruh rumah sakit,” ucap Anhar.

Meski surat edaran terkait kasus ini telah dikeluarkan, tapi Anhar mengaku masih menunggu petunjuk teknis dari Kemenkes terkait perizinan konsumsi ciki ngebul.

Sebelumnya diberitakan, banyak anak di Jawa Barat keracunan ciki ngebulMenurut keterangan dari Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi, seluruh pasien yang mengalami keracunan ciki ngebul itu pun telah dinyatakan sembuh.

(*/kai)