Garut Jadi Lokasi Syuting : Maudy Ayunda dan Kim Bum Akan Berkolaborasi dalam Film Terbaru

Prolite – Kabar heboh mengenai Maudy Ayunda yang akan beradu akting dengan aktor Korea Selatan, Kim Bum, sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Kabar ini pertama kali muncul dari unggahan akun Instagram @infogarut yang menginformasikan bahwa Kim Bum dan Maudy akan bekerja sama dalam proses syuting film pada bulan Oktober 2023.

Cr. Instagram @Infogarut

Unggahan mengenai kolaborasi ini juga menjadi ramai perbincangan di platform TikTok, terutama di akun @noppuchino.

Akun tersebut juga menyampaikan kabar yang serupa dan mengungkapkan keterkejutan mengenai fakta bahwa Kim Bum akan terlibat dalam syuting di Garut.

Namun, saat dimintai konfirmasi mengenai kabar tersebut, manajemen Maudy Ayunda mengaku masih belum memiliki banyak informasi yang dapat diberikan.

Mereka menyatakan, “Doain ya, kami juga baru tahu infonya pagi ini dari TikTok,” saat berbicara kepada pada Selasa (29/8/2023).

Maudy Ayunda dan Kim Bum Dikabarkan Bermain Film Bertajuk “Tanah Air Kedua”

Cr. kpopchart

Film yang diberitakan akan diperankan oleh Maudy Ayunda dan Kim Bum ini berjudul “Tanah Air Kedua”.

Film ini mengangkat cerita inspiratif tentang perjuangan seorang pemuda Korea yang berjuang membela masyarakat Indonesia di Garut pada tahun 1940 selama masa Perang Dunia II.

Aktor Kim Bum sedang dalam pembicaraan untuk memerankan karakter utama, yaitu Yang Chil-seong. Setelah menjadi mualaf, dia mengganti namanya menjadi Komarudin dan menetap di Garut.

Yang Chil-seong, atau yang lebih dikenal sebagai Komarudin oleh warga Garut, merupakan seorang pejuang yang bergabung dengan masyarakat Garut untuk melawan penjajah selama masa Perang Dunia II.

Sementara itu, Maudy Ayunda akan berperan sebagai seorang perempuan dari Wanaraja, Garut, yang menjadi istri dari Yang Chil Sung (Komarudin).

Atas jasa-jasanya yang menginspirasi, Pemerintah Kabupaten Garut bersama Kedutaan Korea Selatan memiliki rencana untuk mengangkat kisah heroik ini ke layar lebar.

Film ini diharapkan akan memberikan gambaran yang mengesankan tentang perjuangan dan semangat berjuang dalam menghadapi tantangan dan penjajahan pada masa lalu.

Proses syuting film ini dilaporkan akan dimulai pada bulan Oktober 2023 mendatang, dengan lokasi pengambilan gambar di Garut, Indonesia, dan Korea Selatan.




560 Warga Garut Tiba-tiba di Tagih Utang PNM, Kemungkinan Data KTP dan KK Bocor!

Ima Sri Budhiyanti salah satu korban yang tiba-tiba ditagih petugas PNM perihal utang pinjaman yang nunggak, padalah Ima tidak pernah mengajukan pinjaman ke PNM (Kompas.com).

Merasa Tidak Pernah Mengajukan Pinjaman Tiba-tiba Ditagih Petugas PNM

Prolite – Warga Desa Subabakti, Kecamatan Tarogongkidul, Kabupaten Garut Jawa Batai, tiba-tiba di tagih utang oleh PNM.

Permodalan Nasional Madani (PNM) sendiri memiliki cabang diberbagai daerah di Jawa Barat, Sebanyak 560 warga Desa Subabakti yang tidak merasa meminjam namun tiba-tiba ditagih pembayaran pinjaman.

Warga yang pertama kali mengeyahui namanya dicatut melakukan pinjaman yakni Ima Sri Budiyanthi (31).

Ima merupakan warga Kampung Rancamaya, awalnya ada petugas PNM yang menagih utang kepada adik iparnya Lina Marlina.

Ima tidak bertemu langsung dengan sang petugas karena ia sedang bekerja. Sepulang bekerja Ima diberitahu oleh keluarga jika petugas lembaga datang untuk menagih utang.

Mendengar kabar itu Ima kaget pasalnya ia tidak pernah meminjam uang kelembaga tersebut.

Keesokan harinya, Ima bersama suaminya Rudy, di damping oleh Ketua RT, dan adik iparnya, mendatangi kantor PNM Garut.

“Dicek dari KTP, ternyata datanya sama. Saya penasaran, saya cek KTP saya, ternyata saya juga punya utang. Pak RT yang bawa KTP istrinya juga cek, ternyata istri Pak RT juga punya utang. Terus ada beberapa KTP warga di HP (handphone) Pak RT, dicek ternyata juga punya utang,” kata Ima di kutip dari .

Ima mencoba menanyakan kepada ke tujuh warga yang tersebut namun mereka semua ternyata tidak pernah berhutang kepada lembaga tersebut.

Merasa ada yang janggal dengan peristiwa ini, Ima dan sang suami melaporkan permasalahan ke pihak pemerintah Desa hingga petugas turun kedesanya.

Setelah melakukan pengecekan ternyata ada 407 orang yang juga menjadi korban tidak pernah berhutang ke PNM.

Dari pengecekan dari riwayat kredit yang terdapat di PNM, terdapat riwayat pinjaman sebesar Rp 2 Juta yang di caikan pada bulan Oktober 2022.

Namun dalam catatan pinjaman Ima sudah pernah melakukan pembayaran hingga kini tersisa Rp lagi.

Nominal dari setiap orang berbeda-beda ada yang baru cair namun rata-rata pencairan pinjaman di Rp 2 Juta.

Namun ada perbedaan dari data foto penerima pinjaman, dalam mekanisme pencairan pinjaman PNM, nasabah harus menyertakan foto pada saat pencairan dan setelah di cek ternyata wajah penerimanya bukan Ima.

“Ada fotonya, tapi bukan foto saya karena saat pencairan syaratnya tidak pakai KTP asli, pakai surat keterangan (suket). Setelah dicek ke dinas capil, suket-nya palsu semua,” katanya.

Karena ada permasalahan seperti ini pihak PNM membuka posko pengaduan untuk siapa saja yang benasib sama seperti Ima akan dibantu untuk pengecekan lebih lanjut.