Ayah Eki Korban Pembunuhan 2016 Lalu Angkat Bicara

Ayah Eki Korban Pembunuhan 2016 Lalu Angkat Bicara
Prolite – Ayah kandung dari Almarhum Muhammad Rizky Rudiana atau yang di kenal dengan Eki korban dari kebrutalan salah satu geng motor di Kota Cirebon .
Kekasih Vina ini yang saat itu menjadi korban bersama dengan Vina, mereka berdua mendapatkan kekerasan dari geng motor hingga merenggut nyawa.
Usai kembali viral melalui film yang sedang tayang di bioskop “Vina Sebelum 7 Hari ” hingga menyebabkan Eki dan Vina meninggal dunia.
Orang tua almarhum Muhammad Rizky Rudiana atau Eki, Iptu Rudiana yang kini jabat sebagai Kapolsek Kapetakan Polres Cirebon Kota akhirnya buka suara melalui Intagram pribadinya @rudianabison.
Dalam unggahan tersebut ayah eki menceritakan kisah anaknya yang juga menjadi korban penganiayaan geng motor hingga tewas.
Dalam pernyataannya, Rudiana menyampaikan permohonan kepada seluruh warga Indonesia agar tidak memperburuk kondisi keluarga mereka dengan asumsi atau pernyataan yang menyakitkan.
“Saya adalah orang tua kandung dari almarhum Muhammad Rizki Rudiana atau Eki.”
“Saya mohon kepada seluruh warga negara Indonesia, agar jangan membuat kami lebih sakit.”
“Eki adalah anak kandung kami, yang mana menjadi korban daripada kelompok-kelompok yang kejam,” ujar Rudiana.
Dalam unggahannya Iptu Rudiana juga menyebutkan dirinya tidak tinggal diam dalan upaya penangkapan 3 tersangka lainnya yg juga terlibat dalam pembunuhan anaknya.
“Saya tidak diam, saya terus berupaya dan bekerjasama dengan Reskrim.”
“Terbukti beberapa kami amankan dan sisanya sedang kami perjuangkan untuk dilakukan pengungkapan.”
“Sekali lagi saya mohon doa, mudah-mudahan orang-orang yang telah mengambil nyawa anak saya bisa segera terungkap,” ucapnya.
Rudiana juga meminta kepada seluruh warga Indonesia untuk tidak membuat pernyataan yang bisa memperburuk keadaan keluarga yang telah berusaha sabar selama delapan tahun.
“Dan sekali lagi kepada seluruh warga negara Indonesia agar jangan berasumsi atau memberikan statmen yang mungkin lebih membuat kami sakit.”
“Kami cukup yang mengalami selama 8 tahun saya berupaya untuk sabar.”
“Saya mohon agar seluruh Indonesia bisa mendoakan anak saya supaya tenang dan juga para pelakunya bisa segera terungkap,” jelas dia.
