6 Usaha Mikro Lolos Seleksi Bisa Berjualan di Lawson

Setelah Melewati Sederet Kurasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang Diadakan Oleh Lawson
BANDUNG, Prolite – 6 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Bandung berhasil masuk berjualan di salah satu ritel (Lawson).
Sebelumnya sebanyak 25 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Bandung mengikuti seleksi dengan melakukan sederet kurasi oleh perusahaan ritel Lawson.
Salah seorang pelaku Usaha Mikro Atikah mengaku senang produknya berbahan nori masuk dan laku di ritel tersebut.
“Senang dan bangga ya bisa masuk ke sini. Kan banyak banget syarat masuknya mulai legalitas, rasa harus enak, konsisten produksi pokoknya harus bener,” ujar pemilik UMKM Noribet, Jumat (27/10/2023).
Masih kata Atikah selama ini ia memproduksi 1000 bungkus untuk memasok ke seluruh ritel di Kota Bandung.
“Kadang laku 12 bungkus per minggu kadang lebih, itu dari tiap ritel ya,” ucapnya sumringah.
Sementara itu Managing Director Lawson Adrianus Hery Muliawan menekankan pentingnya mendukung dan memajukan UMKM di Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk memperkuat ekosistem UMKM di Indonesia dan ini adalah langkah konkret kami untuk mewujudkannya,” ujarnya usai peluncuran produk UMKM yang diadakan di Lawson Jalan Pasirkaliki, Bandung.
Peluncuran itu menandai kolaborasi antara Lawson, pemerintah, dan para pelaku UMKM lokal. Produk UMKM yang dipasarkan di toko Lawson adalah makanan lokal yang dihasilkan oleh enam pelaku UMKM dampingan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung. Kualitas produk-produk ini telah memenuhi standar ketat dan akan tersedia di toko Lawson untuk dinikmati oleh masyarakat.
“Ini adalah langkah awal dari komitmen jangka panjang kami untuk mendukung UMKM lokal. Kami percaya bahwa melalui kerjasama erat dengan para pelaku Usaha Mikro, kita dapat menciptakan dampak positif yang signifikan pada perekonomian lokal,” tambah Adrianus.
Ada 15 jenis produk olahan rumahan oleh enam UMKM yang dihadirkan di Lawson, sebagai bentuk kemitraan ini. Produk UMKM tersebut antara lain, keripik rumput laut Noribet, minuman coklat Dillco, brownies Battenberg Tiga Indonesia, brownies Kinabanin, arumanis Eyang, dan makaron Maira.
Lawson berharap bahwa inisiatif ini akan memberikan dorongan bagi UMKM di Kota Bandung untuk tumbuh dan berkembang. Dengan kolaborasi yang kuat antara sektor swasta, pemerintah, dan pelaku usaha lokal, terciptalah landasan kokoh bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Turut hadir dalam acara ini adalah Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Dedi Priadi Nugraha, yang memberikan apresiasi atas upaya Lawson dalam membantu pertumbuhan UMKM di Kota Bandung.
“Pemkot Bandung telah menjalin kerjasama dengan pihak swasta, termasuk Lawson, kolaborasi ini sudah dicanangkan sejak tahun 2022 oleh disdgin, ini sinergitas fasilitsi kemitraan. Kita sudah tanda tangan dan MoU Aprindo Jabar dan Pemkot fasilitasi umkm sudah banyak melaksanakan kemitraan dengan ritel. Harapan besarnya kemitraan ini pelaku umkm terjalin kolab sinergitas, umkm bisa jadi mata rantai perdagang di Kota Bandung diharapkan jaga kualitas produknya, daya saing dan naik kelas dari usaha kecil, menenagah, hingga besar,” tutupnya.
