Peringati 60 Tahun, Tas Elizabeth Luncurkan Pop Up Store

Tas Elizabeth

BANDUNG, Prolite – Memperingati 60 tahun berdiri, brand lokal ternama tas Elizabeth meluncurkan Pop up Store dan koleksi special di Ciwalk, Rabu 8 Maret 2023.

Rangkaian peringatan digelar pada 4 – 19 Maret 2023. Acaranya, mulai dari peragaan busana, lomba k-pop dance, menyanyi, fotografi hingga mewarnai.

Head of Designer Elizabeth, Vernalyn Subali, ada produk spesial pada peringatan kali ini. Yaitu gantungan tas berbentuk sepeda kumbang.

Vernaly mengatakan, koleksi ini terinspirasi dari Handoko Subali, sang pemilik Elizabeth, yang memulai perjalanan dari tahun 1963 dengan berkeliling menawarkan hasil tas yang dibuatnya menggunakan sepeda kumbang.

“Mungkin bagi sebagian orang sepeda kumbang hanya benda, namun bagi Elizabeth sepeda kumbang adalah warisan berharga, sebuah sejarah yang sarat akan makna,” ujar Vernalyn.

Tentang Brand Tas Elizabeth

Elizabeth merupakan salah satu brand fashion lokal Indonesia yang berdiri sejak tahun 1963, dengan produk berupa tas wanita, tas kerja wanita, tas pria, koper, dompet, pakaian wanita serta sepatu.

Elizabeth juga menyediakan kacamata, serta jam tangan dan kacamata untuk pria. Selama 60 tahun berkarya, banyak penghargaan yang telah diraih. Di antaranya 21 Kartini Indonesia, Upakarti, Top Brand, Indonesian Living Legend Brand dan The Best Industry Marketing Champion 2020.

Penghargaan tersebut merupakan bukti apresiasi terhadap Elizabeth yang telah berkomitmen menyediakan produk berkualitas tinggi dan juga trendy, cocok digunakan oleh semua generasi.

Hingga saat ini Elizabeth telah memiliki lebih dari 90 toko yang tersebar di seluruh Indonesia, menghadirkan produk terbaik untuk masyarakat. Kini Elizabeth semakin dekat dan mudah dijangkau oleh siapapun, dengan hadirnya toko online Elizabeth sebagai inovasi.

Selain muncul dengan nama Elizabeth, perusahaan ini juga memiliki beberapa merek produk, antara lain Emsio by Elizabeth, dan Delco by Elizabeth, dengan segmen konsumen yang berbeda di setiap mereknya, namun tetap hadir dengan harga terjangkau.

Selama 60 tahun, Elizabeth terus mempertahankan standar yang tinggi, baik dari segi desain maupun material, agar produk yang dihasilkan nyaman dan tahan lama saat digunakan oleh konsumen.

Untuk mengetahui infromasi lebih lengkap tentang Elizabeth, Download Elizabeth Mobile App di PlayStore dan AppStore, kunjungi halaman website atau bisa juga ikuti akun instagram @elizabeth_ez.(**/rls)

Baca juga:

Melalui Pinjaman Pegadaian, Minuman Tak Berpotensi Bisa Sampai Turkiye

Callista Aldenia Nugraha, Banyak Artis Hollywood Pakai Karyanya




Ancol Creative Centre, Ikon Baru Industri Kreatif

ruang industri kreatif Ancol Creative Centre

BANDUNG, Prolite – Kota Bandung dikenal sebagai kota kreatif. Bicara soal kreatif, kini ada satu tempat yang jadi ikon baru industri kreatif Kota Bandung. Namanya Ancol Creative Centre (ACC).

Ancol Creative Centre (ACC) diresmikan langsung oleh Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Senin 6 Maret 2023.

Terletak di Lantai 2 Pasar Ancol Jalan Karapitan Kecamatan Regol, ACC merupakan salah satu ruang kreatif dengan aneka ragam aktivitas kreatif anak muda dan ruang UMKM kuliner.

Yana mengatakan, ACC telah mengubah stigma pasar yang tidak nyaman menjadi ruang baru bagi anak muda Kota Bandung untuk mengembangkan kreativitas juga menjadi ruang untuk peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Sangat mengapresiasi diaktivasinya Pasar Ancol yang selama ini punya stigma tidak nyaman. Hari ini kita saksikan Pasar Ancol menjadi tempat yang nyaman, pascapandemi bersama melakukan pemulihan ekonomi. Salah satunya peningkatan UMKM,” kata Yana.

Menurut Yana, UMKM merupakan salah satu penggerak ekonomi masyarakat dan juga menjadi kelompok yang paling tahan terhadap resesi maupun pandemi. Maka pertumbuhannya harus terus dikembangkan terutama untuk pemulihan ekonomi pascapandemi.

“Insyaallah, kita sudah tindaklanjuti dengan Perda tentang Perlindungan Pengusaha UMKM yang sedang dibahas. Ini semakin mengukuhkan Kota Bandung kota yang berbasis pertumbuhan UMKM,” ujarnya.

Yana berharap, dengan adanya ACC dapat meningkatkan potensi ekonomi masyarakat dan menjadi ruang kreatif yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Mudah-mudahan lebih sering melakukan kegiatan kreatif. Ini tentu berpotensi meningkatkan ekonomi. Tentunya menghadirkan kegiatan kreatif dan kuliner terbaik,” kata dia.

Sebagai informasi, ruang kreatif di Pasar di Kota Bandung telah terlebih dahulu hadir di Pasar Kosambi, bernama Hallway.

Sementara itu, Camat Regol, Sri Kurniasih mengatakan, ACC sudah diisi oleh 20 tenan kuliner. Di antaranya, Marro Coffee, cuanki, seblak, lumpia basah, dan pizza.

“UMKM di sini (Ancol Creative Centre) adalah UMKM terbaik di Kecamatan Regol,” katanya.

Ke depan, Sri akan mengembangkan berbagai kegiatan kreatif masyarakat di ACC bekerja sama dengan berbagai pihak.

“Ini dibuat untuk mengembangkan UMKM di daerah Regol. Dibantu mahasiswa dari Unla (Universitas Langlang Buana) dan Unpas (Universitas Pasundan) juga komunitas. Ke depan dibuat kegiatan tertentu untuk mengisi acara,” ujarnya.

Sedangkan Plt. Direktur Utama Perumda Pasar Juara, Riki Ferlino mengaku akan mengembangkan digitalisasi di ACC. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi Wali Kota Bandung untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.

“Ini merupakan icon anak muda dan tematik baru, menyusul kesuksesan Pasar Kosambi menjadi magnet baru bagi kaula muda untuk beraktivitas. Perumda akan akan mendukung digitalisasi sesuai tujuan Creative Centre yang digitalisasi,” ujarnya.

Ia berharap, digitalisasi yang sedang dikembangkan dapat memperluas jangkauan dan menaikan omzet UMKM yang ada di ACC.

“Kami harap ini dapat berkembang lebih baik, semakin banyak tenant dan dapat menjangkau seluruh masyarakat dan omzet dapat terus meningkat,” katanya.(rls/kai)




Pegadaian Ajak Jurnalis Ikut Aktif Dorong UMKM Go Digital

Lomba Karya Jurnalistik dorong UMKM

Prolite – PT Pegadaian bersama Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) menggelar kickoff sebagai tanda dimulainya Lomba Karya Jurnalistik 2023 dorong ekonomi UMKM, yang dilakukan secara daring pada Kamis (02/03).

Selain untuk mengapresiasi para jurnalis, Pegadaian bersama IJTI juga ingin mengajak para Jurnalis tanah air untuk ikut serta berperan aktif dalam mendorong ekonomi UMKM yang berbasis digital, melalui konten jurnalistik yang diikutsertakan dalam kompetisi ini.

Lomba Karya Jurnalistik 2023 digelar sebagai bagian dari rangkaian HUT Pegadaian ke-122 yang jatuh pada tanggal 1 April nanti.

Acara yang dipandu oleh Presenter RTV Kenia Gusnaeni ini dibuka langsung oleh Ketua Umum IJTI Herik Kurniawan, Wakil Ketua Dewan Pers M. Agung Dharmajaya, dihadiri juga oleh Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan sebagai Keynote Speaker.

Kegiatan tersebut juga diisi dengan webinar oleh narasumber yang ahli pada bidangnya yaitu Dewan Pertimbangan IJTI Imam Wahyudi, Praktisi Media Digital Makroen Sanjaya dan Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian Yudi Sadono.

Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan lomba karya jurnalistik ini merupakan kegiatan rutin yang telah dilakukan beberapa kali.

Selain untuk meningkatkan engagement dengan para jurnalis, juga dimaksudkan untuk memberikan apresiasi kepada para jurnalis yang telah mencerdaskan masyarakat melalui pemberitaan media yang benar dan bermanfaat.

“Sebagai bagian dari strategi membangun media relations yang baik, kami konsisten memberikan apresiasi kepada para jurnalis. Secara kualitatif kami mengapresiasi karya jurnalistik terbaik yang terseleksi melalui kompetisi. Sedangkan secara kuantitatif kami memberikan penghargaan kepada para jurnalis yang paling kontributif dalam menyebarkan informasi tentang program, produk dan layanan Pegadaian”, jelas Damar.

Sementara itu Ketua IJTI Herik Kurniawan mengatakan pagelaran yang dilaksanakan oleh Pegadaian-IJTI ini memberikan ruang berkarya dalam menyebarluaskan informasi secara positif di tengah gempuran disrupsi informasi.

“Jurnalis tidak hanya memiliki tugas memberikan informasi, namun secara bijak memiliki peran dalam mengelola informasi tersebut untuk memberi pencerahan dan kebermanfaatan bagi masyarakat secara luas. Kompetensi ini diharapkan memotivasi para jurnalis untuk menciptakan karya terbaik serta meningkatkan kompetensi peserta. Apalagi para juri yang menyeleksi merupakan praktisi jurnalistik papan atas yang tidak diragukan lagi profesionalitasnya,” ungkap Herik.

Kali ini tema yang ditetapkan panitia adalah “Tumbuh dan Berkembang Melalui Ekosistem Emas dan Digitalisasi Bisnis”. Subtema yang dapat dipilih adalah “Memperkuat Bisnis dengan Tabungan Emas” dan “Menjaga Ketahanan Ekonomi Keluarga dengan Tabungan dan Investasi Emas”.

Objek konten berita bisa Pegadaian, UMKM atau nasabah yang memanfaatkan produk Pegadaian. Ada tiga kata kunci yang harus menjadi topik utama dalam konten yaitu emas, UMKM dan digital.

Karya yang disertakan harus telah dipublikasikan di media massa mulai 1 Februari 2023. Pengiriman karya jurnalistik ditutup pada 10 April 2023, sementara pemenang akan diumumkan pada acara puncak perayaan HUT ke-122 Pegadaian yang akan diselenggarakan pada bulan Mei 2023.(**/rls)

Baca Juga:

Pegadaian Cabang Pungkur Optimis Capai Target 150M

Kini Banyak Kaum Milenial Datang ke Pegadaian

Melalui Pinjaman Pegadaian, Minuman Tak Berpotensi Bisa Sampai Turkiye




INACRAFT, Bangkitkan Pasar Produk Lokal Berkualitas

INACRAFT

JAKARTA, Prolite – Ketua Dekranasda Kota Bekasi Wiwiek Hargono Tri Adhianto hadir dalam pembukaan International Handcraft Trade Fair (INACRAFT) 2023 yang berlangsung di Assembly Hall Jakarta Convention Center, Jakarta.

Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2023 dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. INACRAFT tersendiri merupakan ajang bergengsi pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara:

Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dibuka dengan tarian selamat datang Abulo si Batang.

“INACRAFT hadir sudah lama sekali, sejak 1999, sejak Presiden Joko Widodo masih menjadi pengusaha. Karenanya beliau berpesan, bisa menjadi ajang interaksi dan pertukaran informasi bagi masyarakat. Capaian transaksi pada 2019 sebesar Rp140 miliar dan pasca pandemi sebanyak Rp57 miliar. Semoga, capaian tersebut bisa kembali ke sebelum pandemi,” kata Sandiaga, sekaligus membuka ajang INACRAFT 2023.

Pada tahun ini merupakan ke 23 kalinya diselenggarakan berkat kerjasama antara Asosiasi Eksportir dan Pengusaha Handicraft Indonesia (ASEPHI), Mediatama Event, Vespa, dan Behaestex, serta sejumlah media partner.
Untuk tahun ini, INACRAFT mengusung Sulawesi Selatan sebagai ikon besar dengan tema The Authentic South Sulawesi.

Berbagai macam produk hasil kerajinan tangan-tangan lokal ditampilkan, termasuk produk unggulan dari Kota Bekasi. Ketua Dekranasda Kota Bekasi juga berkesempatan mengunjungi booth produk pengrajin Kota Patriot, berbagai produk ditampilkan.

“Kota Bekasi memiliki kesempatan yang sangat luar biasa, hadir dan dapat menunjukan hasil produk terbaiknya di ajang bergengsi ini. Menjadi suatu kebanggaan bagi masyarakat,” kata Wiwiek Hargono Tri Adhianto.

Lanjut Wiwiek mengajak berbagai pihak untuk memiliki rasa kebanggaan akan produk lokal dan membantu memajukan serta membangkitkan pasar produk lokal.

“Hasil pengrajin kita, kualitasnya sudah sangat bagus dan keren. Mampu bersaing dengan produk luar, serta memiliki ciri khas tersendiri yang justru menjadi daya tarik. Tentunya pemerintah turut mendukung serta konsisten dalam mendorong kemajuan para pengrajin lokal. Dan bersama kita majukan dan mendorong produk lokal ini untuk bangkit dan memiliki ruang lebih dipasar nasional maupun Internasional, bangga membeli serta menggunakan produk hasil karya bangsa sendiri terutama Kota Bekasi,” tutup Wiwiek Hargono Tri Adhianto.(rls/red)




Melalui Pinjaman Pegadaian, Minuman Tak Berpotensi Bisa Sampai Turkiye

BANDUNG, Prolite – Salah seorang pelaku Usaha Menengah Kecil Mikro di Cigadung Raya Barat Kota Bandung Cucu Yuningsih menjadi mitra dan mendapat pinjaman Pegadaian hingga mampu mengembangkan usaha minumannya sampai luar negeri.

Dia mengaku sempat putus asa saat minuman rempah yang dibuat tidak dilirik. Bahkan bumbu rendos minuman rempah miliknya disebut tidak berpotensi.

“Ibu jual bumbu rendos rempah bandrek ini, gak akan berpotensi bu. Begitu kata dia,” kata Cucu mengisahkan saat seseorang mencela produknya.

Namun dengan tekad bulat dan keyakinannya, Cucu mencoba lagi menawarkan produknya dan menjadi mitra dan mendapat pinjaman Pegadaian yang kebetulan saat itu menjadi salah satu lembaga yang memberikan pelatihan hingga bantuan.

“Sama pegadaian ditawarkan kemana-mana, salah satunya ke Turkiye. Dan minuman saja juga pernah dicicipi pak Erik Tohir,” ucapnya sumringah.

Saat dibawa ke pameran di Turkiye, produk minuman rempah itu memang hanya 30 bungkus. Tapi makin kesini orderan minumannya itu terus berlanjut.

“Ia alhamdulilah berlanjut, sejak saya gabung. Pegadaian sangat membantu dan meningkatkan brand kita. Walau cuma serbuk bandrek tapi dengan packaging kemasan ada logo binaan pegadaian, orderan ada terus,” ungkapnya.

Selain Cucu, pemilik KAIDA bawang goreng, Ida Nuraida mengaku bergabung ke UMKM binaan Pegadaian sejak tahun 2016. Prosesnya awal dari mulai mendaftar ke Dinas KUKM, lalu terjaring sebagai peserta yang mendapat pelatihan dan dibantu Pegadaian beberapa kali.

“Kita difasilitasi ikut bazar, fasilitas bantuan permodalan. Kebetulan selain bawang goreng saya juga bikin bakery dan bantuan barang berupa oven gas sebelumnya pelatihan di Pegadaian. Dari situ berkembang,” jelasnya.

Sebelum mendapat bantuan diakui Ida produksi masih sedikit karena alat terbatas tapi setelah ada bantuan produkai semakin banyak.

“Alhamdulilah omzer 5 sampai 7 juta, sekarang saya ikut tabungan emas, cicilan emas, dan masih suka juga gadai emas,” tutur warga Cigadung Cibeunying Kolot 1 itu.

Hal sama juga dirasakan Nila. Awalnya Nila menjadi binaan Dinas KUKM lalu terjaring oleh Pegadaian untuk mendapat bantuan oven melalui program PKBL (Program Kemitraan dan Bantuan Lingkungan).

“Sebelum dan sesudah terasa sekali. Alhamdulilah omzet meningkat karena dengan adanya alat produksi ketersediaan barang jadi ada. Bahkan sampai sekarang Pegadaian pesan snack box ke saya,” ucapnya.

Menurut Nila, Pegadaian tidak hanya memberi bantuan lalu ditinggal begitu saja tapi para pelaku UMKM ini dikawal terus hingga dibeli produknya.

“Tidak hanya untuk di Kota Bandung tapi juga lintas kota misal ke Jakarta. Saya dapat pinjaman Pegadaian Rp 15 Juta waktu itu lalu bayar dicicil, pokoknya plusnya itu disini kita dikawal. Sampai sekarang kalau ada acara selalu dipanggil didampingi,” ujarnya.

“Alhamdulilah saya bisa cicil emas, tabung emas, gadai juga suka. Pas pandemi kemarin kerasa banget gak ada pesanan, tapi saat itu juga kita gabung ke Pegadaian. Dan Pegadaian memasarkan, bikin bazar, awalnya dibeli pegawai terus berkembang ke luar. Bahkan kalau ada hari jadi Pegadaian, hampers nya dari UMKM, kita dipromosikan secara langsung,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Cabang Pegadaian Pungkur Kota Bandung, Didi Susilo mengatakan untuk program kemitraan bagi pelaku UMKM ada kredit tersendiri tidak tercampurkan yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kredit tersebut sangat ringan dan bunga sangat murah.

“Ada dana PKBL tapi itu dikoordinir kantor wilayah. Ada pelatihan UMKM, dan ada juga program khusus wilayah dan area tentang UMKM, programnya bagus. Untuk PKBL ini bunga murah dibawah 6% per tahun, dibanding kredit komersial lainnya ini lebih murah,” jelas Didi.

Namun karena di bawah kordinasi kantor wilayah, Didi tidak tahu persis tingkat keberhasilannya.

“Saya kurang tahu, tapi kami akan melakukan pendampingan, pelatihan, survei, hingga kunjungan ke mitra binaan,” tandasnya.

Syarat untuk menjadi mintra binaan sendiri, kata Didi sangat mudah yakni pernah menggunakan produk Pegadaian, melengkapi persyaratan administratif kredit, memiliki KTP, ada jaminan.

“Rata-rata pinjaman maksimal di Rp 20 Juta, untuk KUR maksimal Rp 10 Juta. Ya ada yang macet ada yang tidak, tapi kan kita ada jaminan dan analisa dulu. Jaminannya bisa BPKB atau sertifikat tanah dan lainnya,” tandasnya. (Evy Dama)




Danza Jewelry, Hobi Jadi Penghasilan

BANDUNG, Prolite – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya membantu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berpromosi. Salah satunya yaitu melalui Pasar Kreatif, salah satu pesertanya yaitu Danza Jewelry.

Pada Pasar Kreatif yang digelar di Trans Studio Mal, Danza Jewelry yang mengkhususkan diri pada aksesoris perhiasan cincin berbatu mulia bagi wanita.

Pemilik Danza Jewelry, Sri Susiagawati mengungkapkan, usahanya berawal dari hobinya yang suka mengoleksi batu mulia. HIngga akhirnya ia berhasil mendesain cincin wanita menggunakan batu mulia tersebut.

Sri mengaku usahanya sempat tidak berjalan. Namun kemudian Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bandung memintanya untuk memproduksi sejumlah perhiasan untuk displai.

Bagi pensiunan PNS, Sri mengatakan, memasarkan batu mulia untuk perempuan itu merupakan tantangan. Karena pada umumnya kaum wanita hanya menyukai intan untuk dijadikan sebuah cincin.

Padahal jenis batu mulia lain selain intan itu sangat beragam dan memiliki warna dengan kilauan yang sangat indah.

“Jadi sebelum dijual dan dipasarkan, kita perlu ada edukasi dulu, karena memang ibu-ibu biasanya suka berlian dibanding batu mulia yang peminatnya lebih banyak bapak-bapak,” kata Sri.

Danza Jewelry menjamin, batu mulia yang dipasarkan terjamin keasliannya. Cincin didesain dalam berbagai bentuk dan model dengan menggunakan bahan emas, emas putih, maupun perak.

“Ada cincin yang two in one, kalau dibalikin blue safir dibalikin lagi nanti cincin yang lain kemudian ada juga cincin-cincin yang bisa bercerita pake huruf Sunda,” ungkapnya.

“Bahkan dulu ada cincin-cincin yang menggunakan alat musik tradisional. Ada juga pewayangan artinya konsep-konsep sunda saya buat cincinnya tapi prinsipnya semua cincin yang saya buat harus ada batunya,” imbuh Sri.

Kini produk Danza Jewelry ini pun bisa diketahui melalui Instagram @.(rls/kai)




Kerjasama Sister City Semakin Erat

Sister City

BANDUNG, Prolite – Kerjasama Sister City antara Kota Bandung dengan Petaling Jaya Malaysia semakin erat. Terbaru, Kota Bandung dan Petaling Jaya bakal bekerja sama pada pengembangan sumber daya manusia dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Hal ini terungkap saat Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menerima Wali Kota Petaling Jaya, Mohamad Azhan di Balai Kota Bandung, Rabu 1 Februari 2023.

Yana dan Mohamad sempat berdiskusi tentang tindak lanjut kerja sama, khususnya dalam hal pertukaran staf atau pegawai. Termasuk juga membahas rencana kunjungan pelaku usaha Petaling Jaya ke Kota Bandung untuk mempelajari kreativitas dan pemasaran produk-produk lokal.

“Pemerintah Kota Bandung terbuka untuk kerja sama saling menguntungkan. Baik itu antar daerah dalam negeri Indonesia maupun dengan kota di luar negeri,” kata Yana.

Melalui pertemuan ini, Yana menegaskan, Kota Bandung siap untuk menyambung kembali kerja sama sister city.

“Pemkot Bandung siap untuk menyambung kembali MoU sister city dengan Petaling Jaya. Kami juga siap bekerja keras untuk menyukseskan kerja sama ini. Termasuk bagaimana kita mengawalinya dengan magang dan pertukaran pegawai untuk sama-sama belajar pemerintahan dan pelayanan publik,” bebernya.

Seperti diketahui, Kota Bandung dan Petaling Jaya Malaysia telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) sister city pada 27 November 2015 untuk jangka waktu 5 tahun dengan berbagai bidang kerja sama. Rencananya, MoU tersebut akan diperbaharui.

Sementara itu, Wali Kota Petaling Jaya, Mohamad Azhan menerangkan, agenda kali ini mendiskusikan tindaklanjut kerja sama, khususnya dalam hal pertukaran staf.

“Tujuan kita mempelajari praktek yang baik di Kota Bandung soal pengambangan pelaku usaha dan hal lainya,” kata Azhan.

Tak hanya itu, Kota Petaling Jaya terinspirasi oleh penerapan smart city di Kota Bandung. Sehingga pada 2018 lalu, Petaling Jaya membangun PJ Smart Centre. Hal itu mengantarkan Petaling Jaya menjadi smart city terdepan di Malaysia.

“Kunjungan ini bermanfaat. Kerja sama antara Kota Bandung merupakan salah satu kerja sama sister city yang paling aktif,” ujarnya.

Pada pertemuan tersebut, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM), Atet Dedi Handiman sempat menjelaskan tentang UMKM di Kota Bandung.

Atet menjelaskan, Kota Bandung sebagai kota jasa dan perdagangan, memiliki kekayaan dalam bidang kuliner, fesyen, pariwisata, dan industri kreatif dan semua bertumbuh dengan baik.

“Terkait Pedagang Kaki Lima (PKL), kami punya regulasinya. Ada beberapa lokasi memang khusus untuk PKL. PKL merupakan potensi ekonomi, sehingga perlu pembinaan dan penataan,” ujarnya.

Atet juga mengungkapkan, di Kota Bandung memiliki kawasan halal bagi PKL. Di dalamnya, para PKL sudah memiliki sertifikasi halal.

“Ada 1 kawasan halal itu, khusus PKL yang bersertifikasi halal. Mereka binaan kami. Itu ada di kawasan Malabar,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah menerangkan, Pemkot Bandung berupaya memberikan ruang kepada para pelaku usaha untuk mengembangkan produknya.

“Kami punya kegiatan Pasar Krearif. Di sana, para pengusaha memamerkan dan mempromosikan produknya. Kita bekerja sama dengan pusat perbelanjaan atau mal,” tuturnya.(rls/red)




Kolaborasi Dekranasda-Hong Kong Ekspor Produk UMKM

Dekranasda - HKTDC ekspor produk UMKM.

BANDUNG, Prolite – Dekranasda Kota Bandung menggandeng Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) ekspor produk UMKM demi memperluas pasar perdagangan internasional bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Ketua Deskranasda Kota Bandung, Yunimar Mulyana menyampaikan, kehadiran HKTDC menjadi angin segar bagi para pelaku UMKM yang kini tengah berjuang meningkatkan kembali perekonomian pascapandemi Covid-19.

“HKTDC perwakilan Jakarta berkunjung ke sini (Galeri Patrakomala Jalan Jakarta no. 35) untuk melihat kualitas produk-produk kita. Sebab ada tiga daerah yang dia kunjungi untuk melihat potensi ekspor produk UMKM ke depannya, yakni Kota Bandung, Surabaya, dan Bali,” ujar Yunimar, Senin 30 Januari 2023.

Sebab saat ini setelah tiga tahun pandemi, Hong Kong sudah kembali terbuka untuk kegiatan perdagangan dan kunjungan. Sehingga para pelaku UMKM bisa kembali melakukan pameran untuk memperluas pasar hingga ke Hong Kong.

“Mereka pun telah menanti produk-produk dari kita. Apabila ada pameran di sana, kita juga bisa mengirimkan para pelaku usaha ataupun ada kerja sama lainnya yang bisa dikolaborasikan dengan perusahaan mereka dan pemerintah Hong Kong,” jelasnya.

Bahkan, pada 2019 silam, sebanyak 20 usaha binaan Dekranasda mengikuti pameran di Hong Kong Fashion Week.

Sementara itu, Direktur HKTDC Perwakilan Jakarta, Kevin Chiu menuturkan, tujuannya berkunjung ke Kota Bandung untuk memberitahukan jika Hong Kong sudah kembali membuka peluang untuk bisnis.

“Kita juga ingin membantu Kota Bandung memamerkan produknya melalui platform yang ada di Hong Kong ke pasar internasional,” papar Kevin.

Mengingat tiga tahun pandemi, beragam aktivitas usaha sempat mengalami penurunan. Bahkan, Hong Kong juga telah banyak membatalkan kerja sama perdagangan karena pandemi.

Untuk kembali menggeliatkan perdagangan internasional, rencananya pada 21 Maret 2023 mendatang, mereka akan menggelar seminar daring bagi para pelaku UMKM.

“Kami ingin membantu para pelaku usaha untuk mengetahui bagaimana cara ekspansi pasar ke Hong Kong dalam seminar daring pada 21 Maret 2023 mendatang,” ungkapnya.

Beberapa pembicaranya pun akan menjelaskan mengenai pengalaman mereka saat berkunjung ke Hong Kong dan melakukan ekspansi bisnis di sana.

Selain itu, Kevin mengaku sangat terkesan saat melihat produk-produk buatan tangan karya UMKM Kota Bandung.

Menurutnya, kemasannya produk di sini sudah sangat memenuhi standar internasional. Bahkan, ada beberapa yang sudah menggunakan Bahasa Inggris dalam kemasannya.

“Mungkin karena memang produk-produk di sini sudah banyak yang diekspor juga. Sehingga ini bisa menjadi salah satu kesempatan yang besar untuk Kota Bandung melanjutkan dan memperluas pasar internasional di platform Hong Kong dengan mengirimkan produk dalam skala yang lebih besar,” imbuhnya.(rls/kai)




“Weekend Market” Bantu UMKM Dapatkan NIB dan Sertifikat Halal Gratis

Prolite – Geliat ekonomi pascapandemi Covid-19 semakin kuat di tahun 2023. Di sisi lain, jika berbicara tentang perizinan produksi di UMKM, yang terlintas di benak kita adalah proses panjang dan berbelitnya persyaratan yang harus dipenuhi.

Namun tenang saja. Pemerintah Kota Bandung melalui wadah Salapak Mikroshop menyediakan layanan pembuatan NIB gratis, konsultasi serta pembuatan sertifikat halal.

Salah satunya lewat acara Weekend Market yang digelar oleh Salapak Mikroshop beserta para kolaboratornya, Minggu 28 Januari 2023.

Pada acara tersebut digelar pembuatan NIB gratis, konsultasi pembuatan sertifikat halal, serta berbagai konsultasi mengenai legalitas, HAKI dan masih banyak lagi.

Dibarengi pula dengan kegiatan bazar serta olahraga sepeda dengan menggandeng kolaborator Women Cycling Community Bandung, Camp Entrepreneur Dispora Kota Bandung (Cempor) dan masih banyak lagi.

“Weekend Market oleh Salapak Mikroshop ini merupakan salah satu aktivasinya saja, pada intinya tujuan kami adalah menyosialisasikan kepada pelaku UMKM, di sini mereka bisa membuat NIB gratis, juga pendampingan terkait legalitas seperti HAKI, BPOM atau sertifikasi halal,” ucap Ketua Koperasi SiMaung Bandung yang menjadi panitia Weekend Market, Tita Wulansari.

Ia juga menyebut aktivasi Weekend Market bakal digelar dua kali setiap bulannya, yakni pada pekan pertama dan keempat.

Meski begitu, kata Tita, pelaku UMKM tidak harus menunggu acara aktivasi seperti Weekend Market jika hendak berkonsultasi seputar UMKM.

“Jadi untuk pelaku UMKM di Kota Bandung bisa datang ke Salapak Mikroshop (Jalan Ir. H. Juanda no. 10) untuk berkonsultasi (terkait pembuatan NIB gratis, sertifikasi halal, HAKI, ataupun BPOM. Apapun terkait UMKM pasti kami bantu,” ucapnya.

Sebagai pengingat juga, pada Desember 2022 Pemkot Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) telah menyerahkan 100 sertifikat halal dan 120 sertifikat uji mutu bagi pelaku UMKM di Kota Bandung.

“Sejalan dengan itu, kami ingin mendorong teman-teman para pelaku UMKM di Kota Bandung untuk lebih berkembang,” ucapnya.

Tita juga mengundang para pelaku UMKM Kota Bandung untuk meramaikan aktivasi di Salapak Mikroshop. Ia menyebut ada sekitar 150 brand UMKM di Salapak Mikroshop. Mulai dari kuliner, fesyen, dan masih banyak lagi.

“Teman-teman bisa datang ke Salapak Mikroshop untuk melakukan berbagai aktivasi mulai dari pameran, berdiskusi dan konsultasi layanan legalitas dasar, dan masih banyak lagi,” pesannya.

Untuk diketahui, Salapak Mikroshop terbuka untuk umum mulai pukul WIB.(hms/red)