Timnas Belanda Krisis Cedera Jelang Kualifikasi Euro 2024 : Ronald Koeman Dilema

Prolite – Pelatih Belanda, Ronald Koeman, berharap timnya bisa meraih kemenangan melawan Prancis dalam pertandingan kualifikasi Euro 2024, meskipun mereka saat ini menghadapi masalah cedera yang cukup serius.

De Oranje akan menghadapi tim Les Bleus dalam pertandingan lanjutan Grup B kualifikasi Euro 2024. Pertandingan kedua tim dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (14/10/2023) dini hari, di Johan Cruijff Arena.

Namun, Belanda harus bermain tanpa beberapa pemain andalan seperti Frenkie De Jong, Matthijs de Ligt, Cody Gakpo, dan Memphis Depay yang absen karena cedera sejak pengumuman skuad pada hari Jumat lalu.

Selain itu, kiper Mark Flekken, Steven Berghuis, dan Teun Koopmeiners juga harus absen akibat cedera jelang kualifikasi Euro 2024.

“Saya melihat tingkat cedera yang cukup tinggi setiap minggunya. Kami berharap dapat merancang strategi yang baik pada hari Jumat untuk memberikan perlawanan sulit kepada Prancis dan mencapai hasil terbaik,” ujar Koeman.

Koeman melanjutkan dengan menjelaskan bahwa para pemain yang cedera merupakan akibat dari jadwal yang sangat padat. Dia menyadari bahwa kondisi seperti itu tidak bisa dihindari oleh para pemain.

“Tentu saja, kami menyadari bahwa kami tidak memiliki skuad terkuat saat ini. Namun, dalam sepakbola, hal tersebut tidak selalu menentukan hasilnya. Saya sering melihat hasil pertandingan setiap minggu di mana Anda bertanya-tanya, ‘Bagaimana bisa terjadi ini?’

“Mengapa begitu banyak pemain harus absen? Itu terkait erat dengan jadwal yang sangat padat. Terkadang cedera memang merupakan bagian dari permainan sepakbola, tetapi saya juga melihat banyak pemain mengalami cedera otot. Tidak hanya kami yang mengalami masalah ini, bahkan tim seperti Prancis tiba-tiba kehilangan tiga pemain,” ungkap Koeman.

Meskipun demikian, pelatih berusia 60 tahun ini merasa bahwa dia memiliki keterbatasan dalam menghadapi situasi yang dihadapi oleh para pemainnya.

Bahkan, ia telah beberapa kali mengeluhkan jadwal yang menurutnya sangat tidak wajar yang ditetapkan oleh UEFA.

“”Namun, tampaknya tidak banyak yang bisa dilakukan terkait jadwal yang sangat padat ini. Saya telah mencoba untuk membahasnya setiap tahun dengan UEFA, tetapi sepertinya semakin sulit.”

“Anda hanya perlu melihat contohnya dalam Piala Dunia 2030, di mana pertandingan akan diselenggarakan di tiga benua yang berbeda,” katanya, mengacu pada turnamen yang akan digelar di Amerika Selatan, Afrika, dan Eropa.