Heboh ODGJ Mendapatkan Hak Pilih Suara pada Pemilu 2024 Mendatang

Ilustrasi ODGJ dapat memberikan hak suara pada pemilu 2024 (jatimpos).

Heboh ODGJ Mendapatkan Hak Pilih Suara pada Pemilu 2024 Mendatang

Prolite – Warga di gegerkan dengan pemberitaan di media sosial mengenai adanya orang gangguan jiwa (ODGJ) yang akan ikut memberikan suaranya pada pemilian umum (Pemilu) 2024.

Pemberian hak suara kepada ODGJ pada Pemilu 2024 memiliki banyak syarat dan ketentuan untuk memberikan suaranya.

Ketua KPU Kota Bandung Periode 2018-2023 Suharti menyampaikan, saat dia menjabat sampai 24 Desember 2023 lalu, dalam daftar pemilih tetap (DPT) Kota Bandung tidak ada data ODGJ yang akan memberikan suara di Pemilu 2024 nanti.

Menurut dia, berdasarakan DPT Kota Bandung yang ada hanyalah penyandang disabilitas dan tidak ada ODGJ.

“Jadi di dalam DPT kita ada data disabilitas salah satunya disabilitas mental, jadi gak ada kalau ODGJ karena disabilitas mental ini bisa autis dan lain sebagainya,” terang Suharti dikutip dari PRFM.

Karena untuk orang gangguan kejiwaan akan memberikan suaranya tanpa paksaan serta akan didampingi keluarga saat nanti mendatangi tempat pemungutan suara.

Namun untuk mengambil keputusan akan memilih siapanya itu mereka akan tetap mencoblos seorang diri di balik bilik suara.

Bercermin pada pemilihan tahun 2019, mereka harus mendaparkan surat rekomendasi dari dokter agar bisa ke TPS guna memberikan hak pilihnya.

Surat keterangan tersebut untuk mengetahui kondisi kategori mereka sekaligus menentukan bisa atau tidaknya ia memberikan hak suaranya.

Pada saat KPU melakukan proses pencocokan dan penelitian (coklit) yang dilakukan Petugas Pemuktahiran Data Pemilih (Pantarlih) Februari lalu yang disinkronkan dengan data dari Disdukcapil dan Dinsos Kota Bandung, memang ada pemilih yang masuk DPT dengan kategori disabilitas.

“Jadi disabilitas ini ada disabilitas fisik, lalu ada juga disabilitas mental,” ucapnya.

Adapun mereka yang masuk DPT dengan kategori disabilitas mental tidak bisa dikatakan ODGJ.

Untuk jumlahnya disabilitas yang masuk ke dalam DPT ada sekitar dengan jumlah disabilitas mental mencapai kurang lebih seribu orang.




Bakti Sosial Hands For Help dan BankFood Sasar TPS

bakti sosial

Parade Foto: Hands For Help dan BankFood Sasar TPS

BANDUNG, Prolite – Kegiatan bakti sosial diadakan oleh HFH (Hands For Help) dan BankFood menyasar beberapa TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara) di Kota Bandung, Sabtu, 28 Oktober 2023.

Kegiatan dilakukan di beberapa TPS di Kota Bandung diantaranya : TPS Ancol, TPS Pasirwetan, TPS Pasir Impun, Gudang Selatan, dan Cibeunying.

bakti sosial

bakti sosial

bakti sosial

bakti sosial

bakti sosial

bakti sosial

bakti sosial




PKS Bentuk Satgas Peduli Kelola Sampah , Tanpa Harus Diangkut ke TPS

PKS bentuk satgas untuk kelola sampah warga agar tidak perlu di angkut ke TPS (PKS).

PKS Bentuk Satgas Peduli Kelola Sampah , Tanpa Harus Diangkut ke TPS

BANDUNG, Prolite – Kota Bandung sampai hari ini masih berkutat urusan kelola sampah. Karenanya Partai Keadilan Sejahtera membentuk satgas Peduli Kelola Sampah.

Menurut Ketua DPD PKS Kota Bandung Ahmad Rahmat Purnama, mereka (satgas)  bertugas mengedukasi dan menyosialisasikan berbagai cara kelola sampah organik sehingga sampah selesai di rumah tanpa harus diangkut ke TPS. Namun demikian pihaknya hanya menurunkan dua personel dari DPD selebihnya kader, simpatisan, dan masyarakat Kota Bandung yang mau menjadi relawan.

“Untuk relawan justru kita akan merekrut, kalau dari kader Insya Allah kita sudah minta dan sudah siap dua orang untuk menjadi relawannya,” jelas Ahmad disela penyuluhan pengolahaan sampah di DPD PKS Jl Katamso, Selasa (5/9/2023).

istimewa
istimewa

Pihaknya akan merekrut sekitar 30 orang merupakan perwakilan dari 30 DPC atau 30 kecamatan untuk dilatih melakukan kegiatan tersebut dilingkunganya masing masing.

“Dari masyarakat juga mudah mudahan bisa ikut serta, kita bisa lakukan pengelolaan sampah yang sebetulnya sederhana. Dimulai dari rumah di awali Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman) dulu, itu dilakukan secara masif oleh masyarakat. Itu akan mengurangi sampah secara signifikan di Kota Bandung,” harapnya.

Masih kata Ahmad selain program sosialisasi dan edukasi juga pembuatan lobang biopori diberikan secara geratis  begitupun program penyemprotan bioaktifator agar sampah mengungung tidak menimbulkan bau.

Untuk biopori sendiri, kata Ahmad alatnya hanya punya PKS namun dan PKS akan membantu melubangin.

“Penyemprotan yah kita geratis tapi tentu masih terbatas. Kita berharap program kang Pisman ini jangan hanya pada saat menghadapi darurat sampah saja mudah-mudahan di awali dari kami mulai ini harus menjadi kebiasaan harus menjadi habit kalau perlu kita zero west kita harus bebas sampah dan negara lain sudah lakukan hal ini dan cukup berhasil,” imbuhnya.

“Mudah-mudahan memang ini juga di dukung oleh pemerintah karena akan lebih power full lagi kalau di dukung oleh pemerintah terutama kebijakan kedua anggaran. Hotline nya  082115556151,” bebernya.

Untuk syarat pengajuan edukasi, sosialisasi, membuat lobang atau menyemprot bioaktifator, memang tidak ada, hanya salah satu lokasi yang  untuk penyemprotan bioaktifator bukan di TPS tetapi di jalan-jalan atau lokasi perumahan gang gang dimana tumpukan sampah berada.




Masalah Sampah di Kota Bandung Belum Usai, TPA Sarimukti Perlu Dikaji Ulang

Permasalahan sampah di Kota Bandung belum selesai (portalbandungtimur.com).

Masalah Sampah di Kota Bandung Belum Usai, TPA Sarimukti Perlu Dikaji Ulang

BANDUNG, Prolite – Permasalahana sampah di Kota Bandung belum usai, kini sebagian area di TPA Sarimukti sudah dibuka untuk penerimaan sanpah Bandung Raya.

Meski area TPA Sarimukti sudah dibuka kembali namun bukan berarti masalah sampah di Kota Bandung yang menumpuk sudah selesai, nyatanya masih banyak tumpukan sampah yang berserakan di pembuangan sementara di masing-masing wilayah.

Diketahui TPA Sarimukti beberapa waktu lalu mengalami kebakaran hebat selama sepekan lebih, karena masalah itulah TPA Sarimukti di tutup sementara.

Berdasarkan hasil rapat, ada zona darurat yang bisa digunakan untuk pembuangan sampah. Pembuangan pun sudah dibuka sejak Jumat (1/9) kemarin.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar Prima Mayaningtias menuturkan ada satu zona yang memungkinkan bisa digunakan untuk menampung sampah di Kota Bandung. Namun, kuotanya hanya untuk 8 ribu ton saja.

Media
Media

“Karena ada 3 zona yang kita anggap memungkinkan. Nah Dari ITB kemarin setelah melihat ke lokasi, kami masih ada sedikit space untuk ton yang bisa kita cari coba yang ada di zona satu diatas, itu jauh dari kebakaran tapi memang sedikit sekali space itu,” kata Prima saat dikonfirmasi.

Namun untuk rencana membuka kembali TPA Sarimukti memang ada namun perlu mengkaji ulang untuk kesiapan di lapangan.

Bahkan hingga kini Kepala Dinas Lingkungan Hidup masih belum menandatangani surat pengajuan untuk membuka kembali TPA Sarimukti.

Karena TPA belum kembali dibuka maka Pemerintah Kota Bandung putar otak. Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna bahkan terus berupaya agar aliran pembuangan sampah terus dilakukan dan tak menumpuk di TPS.

Dari 135 TPS di Kota Bandung, kini seluruhnya sudah mengalami overload. Tumpukan sampah pun mudah ditemukan. Ia juga menyayangkan sudah banyak titik penumpukan sampah di Kota Bandung oleh warga sekitar di tepi jalan.

“Saya mohon maaf karena mungkin banyak orang yang kurang nyaman selama beraktivitas di kota Bandung. Sebagaimana diketahui, saat ini Bandung sedang darurat sampah karena musibah,” kata dia.

“Hari ini alhamdulillah kami tadi berkomunikasi dengan Kasdam III/Siliwangi, Brigjen Agus Saepul bahwa di Pasir Impun ada lokasi yang mudah-mudahan bisa dimanfaatkan. Tadi petugas kami dan petugas dari Kodam sedang ke Pasir Impun, ada lokasi yang mudah-mudahan bisa kita manfaatkan sambil kita lakukan tindakan konvensional. Seperti penggalian lubang-lubang di aset Pemerintah Kota di Tegallega untuk mengubur sampah organik jadi untuk komposting,” tambah Ema.

Sejak Selasa (29/8), Pemkot Bandung juga telah menggali lubang-lubang untuk mengubur sampah organik sebagai bagian dari komposting di sana. Ia pun memastikan bahwa sampah anorganik tidak akan ditimbun di sana.




Masalah Sampah Berhasil Diselesaikan Oleh Warga RT 04 Kelurahan Arcamanik

Warga RT 04 Kelurahan Arcamanik Berhasil Menyelesaikan Masalah Sampah (Humas Pemkot).

Masalah Sampah Berhasil Diselesaikan Oleh Warga RT 04 Kelurahan Arcamanik

BANDUNG, Prolite – Berhasil menyelesaikan masalah sampah bahkan warga di RT 04 RW 09 Kelurahan Sukamiskin Kecamatan Arcamanik ini kekurangan sampah organik, membuat Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan ingun meninjau kegiatan pengolahan sampah disana.

“Kebetulan saya hari ini berkesempatan bertemu dengan warga di RW 10 Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik,” ujar Tedy.

Tedy mengatakan sangat mengapresiasi warga yang mau menyiapkan lubang pembuangan sampah organik di lahan kosong di sekitar rumahnya. Sehingga bisa mengurangi produksi sampah di Kota Bandung.

“Apa yang dilakukan oleh warga di sini, sudah sesuai dengan program Pemkot Bandung untuk mengurangi masalah sampah dalam kondisi darurat sampah sekarang. Yaitu dengan membuat kubang untuk menimbun sampah organik,” paparnya.

Kepada seluruh warga Kota Bandung, Tedy menyampaikan harapannya, agar bisa mengolah dan memilah sampah sehingga menajdi kebiasaan. Hal ini yang sementara bisa dilakukan pemkot Bandung untuk mengurangi masalah sampah.

“Karena ini merupakan langkah yang paling efektif dan mudah untuk mengatasi darurat masalah sampah sekarang,” jelasnya.

Selain di RW 10, Tedy juga berkesmpatan melihat RW 09 Kelurahan Sukamiskin Kecamatan Arcamanik, di mana mereka mengolah sampah organik menjadi komoditi yang bisa dimanfaatkan, seperti menjadi eco enzim, sabun cuci dan lain sebagainya.

Lewat tempat yang diberinama Kampoeng Takakura, warga memamerkan bagaimana cara mereka mengolah sampah organik menjadi barang yang lebih berguna.

“Saya akan memberikan rekomendasi, agar banyak wilayah yang belajar ke Kampoeng Takakura ini. Sehingga di sini bisa dijadikan percontohan kan,” katanya.

Selain itu, baik warga RW 10 dan RW 09 mempunya mesin pencacah, yang bisa mengolah sampah menajdi bubur magot.

Bahkan untuk RW 09 kerap kekurangan sampah organik, sehingga harus meminta sanpah dari rumah makan setempat.

Hal itu dipertegas oleh Camat Arcamanik Willy Yudia Laksana, yang mengatakan bahwa warga Kelurahan Sukamiskin menggunakan lahan kosong bantaran Sungai Cironggeng, untuk temapat pengolahan sampah.

“Salah satu upaya pengolahan sampah yang dilakukan warga adalah dengan membuang sampah organik ke lobang yang digali di bantaran Sungai Cironggeng. Lubang yang digali sedalam dua metere tersebut sekarang sudah ada di beberapa titik. Khusus di RW 10 saja, ada sekitar 10 titik dan kami upatyakan akan bertambah dalam waktu dekat ini,” jelasnya.

Menurut Willy, kesadaran warganya dalam memilah dan mengolah sampah sudah sangat baik. Salah satu indikatornya, adalah berkurangnya tumpukan sampah di TPS di wilayahnya.

“Walaupun memang ada tumpukan sampah di TPS, namun tidak sampai meluber. Itu menunjukkan bahwa masyarakat bisa mengolah sampah sendiri di rumah,” tambahnya.

Untuk kawasan bebas sampah (KBS) di wilayahnya, Willy mengatakan dari 54 RW yang ada di wilayahnya sudah 22 RW yang amsuk dalam kategori KBS.

“Mudah-mudahan tahun depan bisa bertambah, bahkan targetnya bisa semua RW menajdi KBS,” terangnya.

Disinggung mengenaui upaya mengatasi kondisi darurat sampah di Kota Bandung, Willy mengatakan pihaknya tengah melakukan patroli sampah, di mana petugas dibagi menajdi tiga sift, dan memastikan tidak ads ampah yang dibang di jalanan.




Lahan Pussenkav Tak Bisa Dipakai Untuk TPS, Pemkot Bandung Putar Otak Cari Alternatif

ema sumarna - lahan pussenkav tidak dapat digunakan untuk tampung sampah

Lahan Pussenkav Sudah Jadi Lapang Tembak

BANDUNG, Prolite – Hasil pertemuan bersama Komandan Pussenkav, lahan yang awalnya akan dipinjam untuk menjadi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sementara ternyata sudah digunakan untuk latihan lapang tembak dan Pemkot Bandung tidak bisa memaksakan itu.

“Barusan sudah mendapatkan penjelasan dari Komandan Pussenkav Mayor Jenderal TNI Muhammad Zamroni, jadi lahan Pussenkav itu tidak bisa termanfaatkan, kita juga tidak bisa memaksakan, langkah berikutnya saya akan coba ke Pangdam tadi sudah berkoordinasi dengan Pak Dandim untuk bisa mendapatkan waktu,” jelas Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna di Balai Kota, Selasa (29/8/2023).

Ema berharap Pangdam berkenan menerima dirinya dengan tim untuk menyampaikan permintaan tersebut sesuai direkomendasikan Komandan Pussenkav, bahwa kemungkinan Kodam punya lahan-lahan lain yang bisa dimanfaatkan.

“Nanti kalo ada bakal kita manfaatkan itu juga kalo di izinkan, pokonya kita mah ikhtiar saja,” tegas dia.

Untuk TPS Tegalega sendiri diakui Ema itu hanya digunakan sampah organik dan karena bisa menjadi pupuk yang akan menyuburkan maka pihaknya menambah 2 titik dari kemarin hanya 4 titik dan kinj jadi 6 titik.

Untuk sampah anorganik sendiri, Ema akan rapat dengan para camat. Sehingga mereka nantinya bisa melakukan pengolahan.

“Bagaimana mereka bekerja sama dengan para pemulung, kalau sudah di pemulung mah itu jadi ekonomi, kalo kita tidak mampu melakukan itu. Coba manfaatkan jasa pemulung, itu memang tidak menyelesaikan tapi minimal mengurangi sampah sampah di jalan,” tuturnya.

Banyaknya tumpukan sampah di jalan diakui Ema juga sudah ditarik alias dibersihkan.

Lanjut Ema, pihaknya hanya bisa sebatas mengimbau kepada masyarakat jangan ekstrem seperti itu saat membuang sampah. Alias mendadak membuang sampah besar ke jalanan.

Ema berharap masyarakat bijak, diakuinya kalau bicara urusan pemerintah itu benar dan itu disadarinya. Tetapi kondisinya sedang darurat, ia meminta empati masyarakat.

“Kalau semua mengandalkan ke pemerintahan dengan kedaruratan kita juga sedang terus bekerja mencari alternatif terbaik seperti apa. Sekali lagi saya mengharapkan bahwa TPA Sarimukti cepat selesai, supaya kita bisa segera melakukan pembuangan sampah, Bandung masih tergantung seperti itu,” tandasnya.

Pembuatan lubang di TPS Tegallega diakui Ema belum tahu mampu mengurangi tumpukan sampah berapa tonase.

Hanya saja dengan kedalaman 3 meter, 5×6 meter, dan 6×7 meter dirasa cukup lumayan mengurangi. Walau hanya untuk sampah organik.

Dan lebih bagus apabila masyarakat yang mampu menangani sampah organik sendiri, sehingga semua tidak mengandalkan ke tanggung jawab pemerintah.

“Jadi bisa di tangani, selesai di wilayah, jadi lumayan kan tuh sudah terbantu oleh 234 RW mereka sudah menyelesaikan itu, itu juga sudah alhamdulillah ada progres, ini akan terus kita dorong, tapi yang seperti itu mah tidak bisa menjawab kebutuhan sekarang itu mah butuh waktu, memangnya mengedukasi masyarakat itu mudah? Jangan dibakar nanti akan menimbulkan polusi,” tutupnya.




Bikin Panik ! TPS Sampah Overload, 8000 Ton Sampah di Kota Bandung Tertahan

TPA Sarimukti, TPS Sampah

TPS Sampah Overload, Pemkot Ajak Warga Pilah-Pilah Sampah

BANDUNG, Prolite – PLh Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan saat ini semua Tempat Pembuangan Sementara Sampah (TPS Sampah) di Kota Bandung sudah overload.

Karena overloadnya TPS sampah, Ema mengaku akan memberdayakan para pemulung agar memanfaatkan sampah anorganik untuk dipilah.

“Kami lakukan sedikit seporadis (atasi TPS sampah yang overload). Untuk organik dengan cara gali lubang tutup lubang di Tegalega. Untuk organik sedang diproses kami turunkan tiga eskavator disana. Buatkan lubang 6×6 meter, 6×7 tergantung area lahan yang masih terbuka kedalaman minimal 3 meter kubik disana lumayan bisa kurangi yang organik, kalo anorganik coba di kerjasamakan dengan para pemulung biar mereka memanfaatkan yang anorganik untuk kembali dipilah supaya oleh mereka menjadi barang produktif yg bisa bernilai ekonomi,” jelas Ema di Balai Kota, Selasa (29/8/2023).

Siang ini (Selasa, 19/8) kata Ema, pihaknya akan diterima Komandan Pussenkav. Ema berharap Danpussenkav memberikan izin lahan yang dimilikinya di Padalarang untuk dijadikan TPS Sampah.

“Jika diizinkan maka kami akan segera meluncur ke lokasi. Kalau kompensasi, selama itu sesuai regulasi tentu akan kami lakukan supaya diberi kesempatan sekarang ada 8000-9000 ton sampah tertahan,” tuturnya.

Masih kata Ema, masyarakat juga ada yang mulai ekstrem menumpukkan sampah di beberapa ruas jalan.

“Kami tarik ke Tegalega. Lobang mudah-mudahan hari ini sudah ada satu dua selesai target kami ada 4 sampai 5. Jika sudah tutup maka bagus buat daya dukung penggemburan lahan kesuburan,” ucapnya.

Ema pun menyampaikam lokasi sementara milik Pussenkav bersifat sementara karena nantinya tetap ke TPA Sarimukti. Sedang untuk TPA Legoknangka kata Ema, konon perhitungannya dua tahun ke depan.

“Tapikan sampah gak bisa nunggu dua tahun, sehari saja masalah. Kami hanya bisa upaya, berdoa, mudah-mudahan beliau petinggi pahami situasi ini namanya darurat. Saya percaya bisa dimanfaatkan harapan saya,” harapnya.