Tri: Tanamkan Nasionalisme dan Junjung Toleransi

Tri: Tanamkan Sikap Nasionalisme dan Junjung Tinggi Toleransi

KOTA BEKASI, Prolite – Guna menanamkan sikap nasionalisme dan rasa junjung tinggi terhadap asas-asas kebhinekaan kepada para peserta didik, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) bersama Detasemen Khusus (Densus 88) Anti Terror Polri, dan Setara Institute menggelar Roadshow Kebhinekaan berkeliling ke sekolah-sekolah dan Plt. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menjadi narasumber dalam setiap kesempatan.

Pada Selasa (20/06) Plt. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto berkesempatan sambangi SMA Negeri 6 Kota Bekasi di Kecamatan Bekasi Selatan. Kehadirannya disambut hangat oleh Tim Ultras SMA 6 dengan sangat antusias.

Road show kali ini lebih mengumpulkan perwakilan dari guru-guru sekolah swasta lainnya, tidak berfokus hanya kepada peserta didik, peran guru juga dianggap sangat berpengaruh terhadap perkembangan peserta didik.

Tri Adhianto juga menyampaikan selain untuk menanamkan sikap nasionalisme kepada peserta didik, sinergitas Guru dengan Pemerintah juga sangat diperlukan dalam mewujudkan situasi dan kondisi Kota Bekasi yang harmonis dan toleran juga perlu terjalin agar peserta didik terhindar dari paham-paham radikalisme dengan menyampaikan kepada mereka ajaran-ajaran dalam 4 Pilar Kebangsaan.

“4 Pilar Kebangsaan, yakni; Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika yang mengajarkan kita bahwa Indonesia terdiri atas banyak pulau, dengan berbagai suku, ras, agama, maka penting bagi semua Warga Negara Indonesia untuk memperkuat nasionalisme dan mempertahankan keutuhan NKRI dengan menjaga Persatuan Indonesia” ujar Tri.

Selain itu, Tri juga menyampaikan bahwa Kota Bekasi telah mendapatkan penghargaan Kota Toleran peringkat ke 3, suatu prestasi yang membanggakan yang harus secara komitment bersama untuk ditingkatkan.

“Berkat bapak ibu sekalian dan kita semua, Kota Bekasi mendapat penghargaan sebagai Kota yang Toleran peringkat ke 3, ini sangat membanggakan bagi kita, harus kita jaga kerukunan ini, kita komitment untuk saling menjaga antar sesama dan kita tingkatkan lagi prestasi ini,” tambah Tri.

Usai memberikan sambutan, Plt. Wali Kota Bekasi mengajak seluruh peserta yang hadir menyanyikan lagu Tanah Airku ciptaan Ibu Soed, sebagai refleksi pemupukan rasa nasionalisme dan mencintai tanah air.




Umat Buddha Doakan Kota Bandung Selalu Kondusif

Umat Buddha doakan Bandung kondusif

BANDUNG, Prolite – Umat Buddha berharap kekuatan toleransi antar umat beragama di Kota Bandung tetap terjaga. Sehingga Kota Bandung selalu kondusif.

Hal itu dilontarkan oleh Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Kota Bandung, Handojo Ojong pada acara Silaturahmi antara Plh. Wali Kota Bandung, Ema Sumarna dengan para tokoh Agama Buddha dalam rangka Perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2567 BE/2023, di Pendopo Kota Bandung, Selasa 13 Juni 2023.

“Mudah-mudahan di Kota Bandung toleransi terus terjaga, aman dan damai,” katanya.

Handojo juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Bandung yang telah memberikan ruang untuk melaksanakan silaturahmi.

“Kami dari perwakilan umat Buddha Kota Bandung mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Bandung atas terselenggaranya kegiatan ini,” tutur Handoyo.

Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bandung, Ahmad Suherman menyampaikan, terdapat tiga istilah trilogi Kerukunan. Yaitu kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan antara umat beragama dan pemerintah.

“Dengan kerja sama ini, maka beragama harus moderasi yaitu berada di tengah-tengah. Sehingga tidak condong ke kiri kanan,” jelasnya.

Sedangkan Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, Kota Bandung memiliki komposisi penduduk yang kompleks, dengan latar belakang agama yang beragam. Namun patut berbangga karena keharmonisan tetap terjaga, sehingga Kota Bandung tetap kondusif dan nyaman.

“Kekuatan ini luar biasa, di Kota Bandung itu pluralisme. Sehingga aspek ini harus tetap terjaga. Hubungan antar manusia ini saling kasih sayang untuk menguatkan persatuan kesatuan,” ujar Ema.

Menurutnya, keharmonisan hidup beragama di Kota Bandung tidak terlepas dari eksistensi dan peran berbagai agama yang selalu menggaungkan perdamaian, termasuk Buddha.

“Berdasarkan sensus BPS 2019, jumlah penganut Buddha sekitar orang atau penganut agama keempat terbesar dari 2,5 juta penduduk Kota Bandung. Kita bisa hidup berdampingan dengan aman,” ucapnya.

Pada momen kali ini, Ema berharap sinergi antara pemerintah Kota Bandung dengan komunitas dan penganut Buddha secara umum, terus berlanjut.

“Mari kita wujudkan Bandung unggul, nyaman, sejahtera dan agamis. Kami pun merasakan kegembiraan, berdampak positif apapun perayaan keagamaan, selalu mengedepankan cinta damai dan kasing sayang. Kita pertahankan situasi kondisi itu,” tutur Ema.(rls)




Momen Imlek Perkuat Toleransi

KOTA BEKASI, Prolite – Memperkuat toleransi, Plt. Wali Kota Bekasi Tri Adhianto turut serta merayakan perayaan Imlek Tahun 2023 dengan langsung hadir di Hok Lay Kiong bersama istri. Ia didampangi oleh Kepala Kesbangpol Cecep Suherlan serta unsur Kecamatan Bekasi Timur dan Unsur Kelurahan Margahayu Kota Bekasi, Minggu 22/01/2023.

Tentunya hadirnya Tri Adhianto beserta istri adalah untuk memperkuat jalinan silaturahmi antar umat beragama di Kota Bekasi apalagi momen imlek tahun ini PPKM sudah dihentikan, sehingga perayaannya menjadi lebih meriah dari tahun sebelumnya.

“Mudah-mudahan interaksi antar umat manusia dapat berjalan dengan damai, Pemerintah Kota Bekasi memberikan kesempatan bagi umat beragama untuk melakukan ibadah sesuai kepercayaan yang dianut, harapannya kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama dapat selalu terjaga dengan baik,” ucap Tri Adhianto

Plt. Wali Kota Bekasi berharap kerukunan antar umat beragama di Kota Bekasi dapat terjaga dengan baik, keharmonisan dan keselarasan toleransi beragama menjadi warna tersendiri bagi Kota Bekasi, demi terwujudnya visi misi Kota Bekasi yang cerdas, kreatif, maju, sejahtera, dan ihsan.

“Hari ini kita cukup berbahagia, khususnya bagi umat buddha yang sedang merayakan imlek, semoga keharmonisan dan keselarasan toleransi beragama menjadi suatu estetika tersendiri,” ujar Tri Adhianto

Budaya yang sudah pasti ada dalam perayaan imlek ialah adalah budaya pembagian angpao bagi mereka yang memiliki rejeki lebih. Nampak terlihat Tri Adhianto dan Wiwiek Hargono turut membagikan angpau kepada anak-anak dan warga sekitar yang hadir.