Tanah Amblas Sedalam 6 Meter, Tirtawening Bantah Karena Kebocoran Pipa

tanah amblas

Kebocoran Pipa Terjadi Setelah Tanah Amblas

BANDUNG, Prolite – Kampung Pasirkaliki, Sadang Serang, Kota Bandung geger akibat tanah amblas sekitar 6 meter. Diduga tanah amblas karena bocornya saluran air milik PDAM Tirtawening mengakibatkan dua rumah mengalami rusak berat.

Salah seorang warga Opik (72) mengatakan semburan air PDAM Tirtawening sempat menyembur hingga ketinggian lima meter.

“Dugaan sih kebocoran saluran air tersebut sudah lama hingga mengerus tanah yang berada di bawah pemukiman warga. Mungkin pecahnya sudah lama, tapi gak kedengaran, ternyata ada dua saluran yang bocor,” ungkap Oki seraya mengatakan sehari setelah kejadian langsung diperbaiki.

Kata dia, berawal pada Jumat (23/2/2024) malam tapi dari Kamis sore sudah ada tanda-tanda, terdengar retakan tanah tak berselang lama tanah amblas hingga pagar rumahnya ikut amblas.

Masih kata dia, hari ini warga sendiri bergotong royong secara swadaya menimbun amblasan dengan tanah.

tanah amblas-bantuan air bersih

Sementara itu Sekertaris Perusahaan Perumda Tirtawening Kota Bandung, Sari Kartini mengatakan pada Kamis itu telah menerima laporan melalui WhatsApp terkait kebocoran pipa air di Jl. Mesjid An-Nur RT 10 RW 15, Kel Sadang Serang, Kec Coblong pada pukul WIB.

Pihaknya langsung melakukan perbaikkan, secara teknis kata Sari kebocoran pipa terjadi karena ada pergeseran tanah yang menyebabkan pipa terlepas dari sambungannya.

“Belum ada bukti valid bahwa amblasnya tanah akibat gerusan air dari kebocoran, karena kebocoran terlihat setelah amblas/pergeseran tanah yang juga membuat pipa terlepas dari sambungannya,” jelas Sari didampingi senior Manager Pelayanan Wilayah I Rudi Chaerudin.

“Kami mendorong agar pihak terkait yang kompeten agar melakukan penelitian khusus struktur tanah di area tersebut. Selain itu kami menghimbau masyarakat Kota Bandung setidaknya mengurangi penggunaan air tanah/sumur bor yang dapat membuat struktur tanah menjadi berongga/labil,” tandasnya.

tanah amblas-bantuan air bersih

Akibat kejadian ini kata Sari, sebanyak kurang lebih 10 pelanggan terganggu, namun seluruh pipa yang terlepas sudah tersambung kembali. Selain itu pihaknya sejak menerima laporan langsung memberikan bantuan air bersih yang dikirim dengan mobil tanki dan memberikan bantuan perbaikan utilitas yang terkena dampak.

“Bantuan tersebut diterima langsung oleh bapak RT 10 RW 15, bapak Firmansyah dan disaksikan oleh sekertaris Kecamatan Coblong Ibu Farida Agustini,” tegasnya.




Instalasi Air Minum Baru Bakal Dibangun

Instalasi air minum baru

BANDUNG, Prolite – Perumda Tirtawening Kota Bandung bersama Perumda Jasa Tirta (PJT) II segera membangun instalasi air minum baru.

Air minum tersebut akan didistribusikan ke-14 kecamatan di Kota Bandung atau disalurkan ke 350 ribu pelanggan Kota Bandung.

Kabar gembiranya air minum instalasi baru tersebut memungkinkan pelanggan menerima air minum jadi 24 jam. Hal itu, karena air bahan baku berasal dari danau Saguling (Kota Baru Parahyangan KBB) itu bisa ditarik dengan kapasitas pompa 3500 liter/detik.

Direktur Utama Perumda Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi menyampaikan, sebenarnya kerjasama ini sudah menjalin kerjasama dibidang pengembangan air minum sejak tahun 2020 lalu disaksikan langsung oleh mantan Wali Kota Bandung Oded M Danial, Wakil Wali Kota yang kini menjadi Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan para petinggi PJT II.

Baca Juga : Biaya Pasang Baru Air Tirtawening Jadi lebih Murah

Dan mulai akan dilakukan pembangunan (ground breaking) pada bulan September 2023 dan direncankan mulai beroperasi tahun 2026 mendatang.

Kata Sonny, air yang disedot sejauh 15 kilo meter dari Kota Bandung itu nantinya akan tertampung di resorvoar raksasa (waduk,red) di daerah Gunung Batu dengan kapasitas meter kubik.

“Kerjasama ini dengan metode B to B (Business to Business) semestinya lebih mudah dibandingkan KPBU (Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha), walaupun dalam perjalanan adm harus dapat izin prinsip dari pemilik BUMD dalam hal ini wali kota,” ujar Direktur Utama Perumda Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi, Rabu (05/04/2023).

Pembangunan ini kata Sony membutuhkan dana sebesar Rp4 triliun dan sudah mendapat suport oleh Kementrian PUPR dan Kementrian BUMN. Dengan jangka waktu pembangunan diperkirakan selama dua tahun.

Baca Juga : Tarif Pelayanan Air Tirtawening Batal Naik

Dalam kerjasama ini, pihak PJT II memiliki kewajiban dari mulai membangun hingga menghadirkan air minum ke Kota Banudung sebanyak 3500 liter per detik.

“Tentunya, air minum dengan kualitas sesuai Permenkes 492 tahun 2012 tentang persyaratan kualitas air minum. Nanti dari Saguling dipompa ke instalasi pengolahan yang ada untuk menjadi air minum, lalu dipompa melalui pipa transmisi yang panjanganya sekitar 15 km dengan diameter 1,7 meter, ke daerah Gunug Batu. Kita ada lahan seluas 1500 meter persegi disana,” tuturnya seraya mengatakan karena daerah Saguling lebih rendah dari Gunung Batu sehingga air harus dipompa.

Menurut Sonny, penyediaan pipa sambungan dari Saguling ke reservoar dan pembangunan reservoar tanggungjawab PJT II.

Ke 14 kecamatan itu diantaranya, Andir, Astanaanyar, Babakan Ciparay, Bandung Kidul, Bandung Kulon, Bandung Wetan, Batununggal, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, Buahbatu, Cicendo, Lengkong, Regol dan Sumur Bandung.

Baca Juga : Pemkot Tinjau Ulang Penyesuaian Tarif Air Minum

Sonny mengatakan, untuk yang sudah terpasang akan dipasang pipa baru, karena pipa Perumda sudah lama dan rawan bocor.

“Ini sesuai jumlah KK di Kota Bandung, kita juga tidak punya dokumentasi data kondisi pipa. Kewajiban perumda tirtawening, adalah memasarkan agar seluruh penduduk atau masyarakat dapat mengakses dan berlangganan air minum,” tandasnya.

Sonny menambahkan, investasi yang sudah ditanamkan oleh mereka akan dikonversi ke dalam tagihan air.

Pembangunan ini, lanjut Sonny melibatkan beberapa stakeholder. Karenanya, Sonny mengundang seluruh anggota DPRD Kota Bandung, untuk melihat langsung kondisi air baku di danau Saguling.

“Dengan menngundang anggota DPRD Kota Bandung, bisa menyampaikan program kepada konstituen yang juga pelanggan kita,” pungkasnya.(kai)




Tarif Pelayanan Air Tirtawening Batal Naik

Ilustrasi Tarif Pelayanan air Minum Perumda Tirtawening - krisis air

BANDUNG, Prolite – Wali Kota Bandung, Yana Mulyana secara resmi mencabut Keputusan Wali Kota Bandung (kepwal) nomor : 690/ Eko/2022 tentang Penyesuaian Tarif Pelayanan Air Minum dan Air Limbah yang mengalami penyesuaian sejak Desember 2022 lalu.

“Jadi per hari ini (1 Februari 2023) telah diterbitkan kepwal pencabutan atas kepwal 2908 tentang penyesuaian tarif. Jadi tarifnya kembali ke harga asal,” kata Yana, Rabu 1 Februari 2023.

Dengan demikian, kata Yana, mulai 1 Februari 2023 seluruh golongan tarif pelayanan air minum dan air limbah kembali menggunakan tarif awal.

“Berlaku sejak 1 Februari 2023. Semua kembali ke tarif awal,” ujarnya.

Ia pun mengintruksikan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening, Kota Bandung untuk segera mengembalikan tarif kepada tarif awal.

“PDAM itu BUMD-nya kita. Maka harus taat pada aturan kita,” ungkapnya.

Sebelumnya, penyesuaian tarif pelayanan tersebut menyumbang inflasi tertinggi pada Desember 2022 di Kota Bandung, yaitu sebanyak 1,77 persen. Pada tahun 2022 inflasi di Kota Bandung mencapai 7,54 persen.

Untuk itu, Yana menyebut akan mengeluarkan Keputusan Wali Kota Bandung (Kepwal) penundaan penyesuaian tarif Tarif Pelayanan Air Minum dan Air Limbah.

Selain tarif air minum, beberapa komoditas penyumbang inflasi bulanan di Kota Bandung yakni bawang merah, tahu mentah, beras, dan cabai merah. Yana juga memaparkan berbagai program dari Pemkot Bandung dalam upaya pengendalian inflasi daerah. (rls/kai)




Kenaikan Tarif Parkir Off Street Ditunda

tarif parkir kota bandung

BANDUNG, Prolite – Sebagai salah satu faktor penyumbang inflasi, rencana kenaikan tarif parkir Off Street akhirnya ditunda. Ketetapan ini diatur dalam Perwal Parkir Off Street yang akan diterbitkan oleh Pemkot Bandung.

Dalam keterangannya, Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan Peraturan Walikota (Perwal) Penundaan Penyesuaian Tarif Parkir Off Street telah ditandatangani dan akan segera diterbitkan.

“Perwal Parkir Off street sudah ditandatangan, kita segera terbitkan,” kata Yana, Rabu 25 Januari 2023.

Sedangkan Keputusan Wali Kota (Kepwal) terkait aturan Penyesuaian Tarif Pelayanan Air Minum dan Air Limbah yang mengalami penyesuaian pada Desember 2022 lalu sudah pada tahap pembahasan di Bagian Hukum.

Menurut Yana, penyesuaian tarif pelayanan air minum tersebut menyumbang inflasi tertinggi pada Desember 2022 di Kota Bandung sebanyak 1,77 persen. Pada tahun 2022 inflasi di Kota Bandung mencapai 7,54 persen.

Untuk itu, Yana menyebut, kepwal penundaan penyesuaian Tarif Pelayanan Air Minum dan Air Limbah akan segara ditetapkan.

“Sekarang sudah ada di Bagian Hukum,” ujarnya.

Sebelumnya, Peraturan penyesuaian tarif parkir luar badan jalan atau off street kembali ditinjau Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

Kebijakan ini juha menjadi salah satu penyumbang kenaikan inflasi di Kota Bandung, sehingga hasil kajiannya diputuskan untuk menunda penyesuaian tarif parkir off street.

Keputusan ini telah disampaikan melalui surat edaran Dishub untuk melakukan penyesuaian ulang penurunan tarif parkir off street.

Ia menambahkan, rencana jangka panjang dari kebijakan ini adalah menyiapkan infrastruktur transportasi publik yang aman, nyaman,dan tarifnya pun terjangkau.

Dengan adanya penyesuaian tarif parkir, diharapkan masyarakat beralih ke transportasi publik, sehingga bisa meminimalisasi kemacetan.

“Dalam jarak dekat ini transportasi yang kami inginkan berbasis bus. Sebenarnya kami juga ingin transportasi berbasis kereta tapi investasinya cukup tinggi,” katanya.(**/kai)




Biaya Pasang Baru Air Tirtawening Jadi lebih Murah

SPAM Gedebage Tirtawening-hibah presiden

BANDUNG, Prolite – Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Gedebage Tirtawening selain disediakan bagi pelanggan baru namun disiapkan juga bagi pelanggang lama (exiting) dengan pelayanan buruk atau air tidak mengalir dan jika pun mengalir tapi bergilir.

“Maksudnya buruk, exiting yang memang kami tidak memungkiri ada beberapa pelanggan sampai hari ini air tidak mengalir, ada juga yang mengalir. Nah untuk yang mengalir kami akan secara dor to door di update data, karena smart spam ini diintegrasikan dengan teknologi informasi, jadi kita akan tambahkan koordinat untuk setiap langganan dan perbaharui kode langganan,” jelas Direktur Utama Perumda Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi usai sosialisasi SPAM Gedebage di RW 07, Kelurahan Mekar Jaya, Sabtu (14/1/2023).

Sosialisasi SPAM Gedebage di RW 07, Kelurahan Mekar Jaya.

Kemudian kata Sonny, mereka yang exiting tidak mengalir disarankan mengajukan penutupan sementara untuk kemudian daftar menjadi pelanggan baru.

“Dipastikan mereka tidak akan dikenai biaya pemasangan baru tetapi hanya review atau biaya untuk perbaikan instalasi yang ada. Karena smart spam Gedebage ini tekanannya insyaallah akan baik,” ucapnya lagi.

Soal biaya perbaikan sendiri kata Sonny dikisaran 200 – 500 ribu rupiah.

“Mungkin ini kesalahan kita semua, karena airnya memang tekanan kurang sehingga pasang meteran ada yang di bawah, di bengkok segala macam. Nah ini harus diperbaiki semua sehingga pemasangan meterannya itu standar,” tandasnya.

Disinggung soal dari 14 ribu pelanggan exiting Sonny tidak bisa merinci pelanggan mana yang tidak mengalir airnya ataupun yang mengalir, karena harus melakukan pengecekan lebih detail.

“Saya tidak faham itu, maksudnya saya harus cek yang tidak mengalir secara permanen atau ada yang bergilir dua tiga hari,” tuturnya seraya mengatakan pelanggan exiting agar mengajukan sendiri pemutusan sementara untuk kemudian dialihkan namanya menjadi calon pelanggan baru sehingga tidak dikenakan biaya pasang baru namun hanya biaya perbaikan.
Lanjutnya antusias warga menjadi pelanggan baru SPAM Gedebage masih sangat tinggi.

“Alhamdulilah sebegitu antusiasnya, warha sangat menunggu. Bahkan yang kemarin daftar 50 ribu pun setelah bertahun-tahun masih bertahan alhamdulilah,” tutupnya.

Sementata Ketua RW 07 Kelurahan Mekar Jaya Hendar Mufti mengaku sangat antusias ada pemasangan SPAM Gedebage ini dan ia akan segera membewarakannya kepada 700 kepala keluarga atau 3500 jiwa di wilayahnya.

“Selama ini pakai sibel dikelola di RW ini dialirkan ke warga, air ada yang bagus dan tidak tetapi tidak bisa dipakai minum. Tapi kalau untuk minum kita masih beli,” ujar Hendar seraya mengaku cape dikejar warga kapan ada pemasangan air bersih.

Hal sama disampaikan salah seorang warga Setiawan, selama ini untuk kebutuhan air ia menggunakan air bawah tanah namun karena air ada endapan sehingga tidak pernah digunakan minum.

Setiawan pun mengaku pernah menjadi pelanggan Perumda Tirtawening namun karena air tidak pernah mengalir sehingga dicabut.

“Berhenti sementara sudah dua tahun tidak ada air. Kata dari PDAM yang pernah berlangganan bisa daftar lagi dan biaya murah, perkiraan saya 200 300 lah, kalau 500 saya keberatan,” ucapnya.(kai)