Prolite – Kalian pasti setuju kalau nyari kerja itu penting banget buat karir kita. Tapi, kita juga harus ekstra hati-hati sama penipuan lowongan kerja yang sekarang makin sering terjadi.
Tiap tahun kasusnya semakin tinggi dan kebanyakan targetnya ialah para fresh graduate yang belum punya pengalaman sama sekali soal dunia kerja.
Karena ketidaktahuannya ini yang bisa disalahgunakan sama orang buat ngelakuin kejahatan yang merugikan.
Nah, penipuan lowongan kerja semacam itu pastinya bisa bikin kita rugi, nggak cuma secara finansial tapi juga emosional.
Makanya, penting banget kita tau modus-modus penipuan lowongan kerja yang biasa terjadi dan gimana caranya kita bisa ngehindarinnya. So, stay tuned, ya!
Modus Penipuan Lowongan Pekerjaan
- Memakai Identitas Perusahaan Ternama
Mereka suka pake identitas palsu perusahaan ternama atau mencuri data pribadi buat jebak korban. Biasanya, mereka kirim email, pesan dan beberapa berkas administrasi yang sebenernya gak valid sama sekali, selain itu juga minta kita buat isi formulir atau minta info pribadi kita.
Penipuan lowongan kerja biasanya suka pake email yang nggak resmi. Mereka pake domain umum, kayak , , dan lainnya. Perusahaan resmi itu biasanya pake email dengan domain resmi mereka sendiri.
Kalo kita ngerasa ada yang mencurigakan, jangan langsung percaya aja. Sebaiknya cek dulu alamat email pengirimnya, periksa juga situs web perusahaannya, dan yang paling penting, jangan pernah kasih info pribadi sembarangan, ya!
- Pembayaran di Muka
Penipu biasanya minta kita sejumlah uang dulu sebelum kita dapet kerjaannya, ya memang itu tujuan mereka, untuk dapetin uang. Mereka akan bilang uang itu buat biaya pendaftaran, pelatihan, atau administrasi lainnya.
Perusahaan yang baik gak bakal minta uang atau materi apapun saat merekrut orang-orang terbaik buat gabung di perusahaan mereka. Mereka lebih peduli sama kompetensimu dan kemampuan kerjamu dalam mencapai tujuan perusahaan.
Jadi, jangan mau deh dibujuk dengan permintaan materi atau biaya apapun dalam proses rekrutmen. Kamu harus fokus dan percaya diri dengan kemampuan yang kamu miliki. Jangan pernah kasih uang di muka sebelum kita dapet konfirmasi yang jelas kalau lowongan itu beneran adanya.
- Wawancara Lewat Telepon
Penipuan lowongan kerja bakal ngadain wawancara palsu lewat telepon atau video call. Mereka minta info pribadi kayak nomor kartu kredit atau nomor rekening bank.
Penipu akan mewawancarai kamu dengan kalimat yang terlihat meyakinkan namun sebenernya dia ngasih info palsu dengan tata bahasa yang berantakan dan cenderung gak baku.
Perusahaan yang baik pastinya akan melakukan sesi wawancara langsung di kantor perusahaan. Selain itu, sebagian besar perusahaan memiliki tim rekrutmen yang terdiri dari para profesional yang berpengalaman.
HRD yang asli akan menggunakan tata bahasa yang baik dan memperhatikan komunikasi yang efektif saat melakukan proses rekrutmen. Hal ini mencakup penggunaan bahasa yang jelas, sopan, dan sesuai dengan standar yang berlaku.
- Memakai Alamat Palsu
Penipu memberikan alamat palsu atau menggunakan alamat perusahaan lain saat memberi tahu tempat wawancara. Salah satu trik yang sering digunakan adalah dengan mengatur jadwal wawancara pada hari Senin pagi setelah kamu dihubungi pada hari Jumat sebelumnya.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar sulit bagi kamu untuk menghubungi perusahaan asli dan memverifikasi kebenaran lowongan pada hari Sabtu dan Minggu, karena biasanya perusahaan resmi sedang libur pada hari tersebut.
Untuk menghindari jebakan tersebut, sebaiknya kamu menggunakan Google Maps atau sumber lainnya untuk memeriksa kebenaran alamat yang diberikan. Cek apakah alamat tersebut sesuai dengan lokasi perusahaan yang sebenarnya.
- Get-Rich-Quick
Siapa sih yang nggak mau dapet gaji tinggi saat bekerja di sebuah perusahaan apalagi kerjaannya simple banget? Tapi, lagi-lagi mereka janjiin kerjaan yang keliatan terlalu bagus buat jadi kenyataan.
Mereka bakal ngomongin tentang penghasilan besar dengan usaha yang minim atau penghasilan pasif tanpa usaha keras. Nah, jangan langsung tergiur aja sama janji-janji muluk kayak gitu.
Perusahaan yang profesional biasanya bakal kasih tahu gaji saat sesi wawancara, bukan di brosur lowongan kerja. Jadi, kalo ada perusahaan yang ngasih janji gaji tinggi sejak awal, kita harus ekstra waspada.
Buat dapetin gaji besar, ya pasti kita juga butuh pengalaman kerja yang bagus dong.
Contoh Kasus Penipuan Lowongan Kerja Via ADM
Contoh dari kasus penipuan lowongan kerja baru-baru ini dialami oleh seorang pelamar kerja berinisial ‘S’ asal Kota Cimahi yang membagikan pengalamannya kepada redaksi.
Dia mengaku sudah jadi korban penipuan lowongan kerja oleh sebuah perusahaan yang mengatasnamakan perusahaan ternama, sebut saja PT. U.
Dalam keterangannya, ‘S’ mendapatkan lowongan pekerjaan (via adm) dari platform media sosial dengan akun yang ternyata tidak resmi.
Ia langsung melamar tanpa mencari tahu kebenaran tentang informasi tersebut, karena ia tak kunjung mendapatkan pekerjaan selama beberapa bulan terakhir.
Keesokan harinya setelah melamar, dia dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai HRD perusahaan itu lewat WhatsApp.
‘S’ dapet informasi kalau dia diterima dan harus ngumpulin beberapa berkas persyaratan. Salah satunya surat keterangan medical check up.
Diduga penipu, yang mengaku HRD dari PT. U tersebut, mewajibkan ‘S’ untuk check up di salah satu rumah sakit besar yang ada di daerahnya.
Namun dikarenakan surat itu gak bisa diproses dengan cepat, penipu menyarankan dan menawarkan surat tersebut dibuatkan olehnya (penipu-red) sekaligus bareng kandidat yang lain.
‘S’ juga diminta mengeluarkan sejumlah uang cukup banyak untuk membayar surat itu. Setelah kurang dari 1 jam, surat itu sudah selesai dibuat oleh si penipu.
‘S’ mulai merasa curiga karena suratnya terlihat tidak resmi dan dibuat secara asal-asalan.
Keesokan harinya, penipu mengoper pembicaraan kepada pihak personalia yang lain.
Karena semakin curiga, tanpa pikir panjang ‘S’ segera mengecek kedua nomor tersebut melalui aplikasi GetContact.
Ternyata di aplikasi tersebut tertera keterangan bahwa kedua nomor ini memang udah banyak melakukan penipuan lowongan kerja dan menipu pelamar-pelamar lain.
Saat mengetahui hal ini ‘S’ masih menjawab telepon si penipu untuk mendapatkan kejelasan dan juga barang bukti.
Setelah menjawab telepon, ‘S’ meminta kejelasan kembali terkait penipuan lowongan kerja yang sudah mereka lakukan.
Namun secara mendadak kedua nomor penipu itu tidak bisa dihubungi, mereka juga menghapus beberapa pesan seperti informasi nomor rekening dan beberapa info penting lainnya.
Penipu juga menghapus semua postingan informasi loker itu di akun sosial medianya.
Selang sehari, penipu masih saja memposting info loker dengan template yang sama dan contact person yang sama di akun sosial media yang baru.
Penipu juga diduga memakai identitas milik orang lain untuk melancarkan aksi penipuan lowongan kerja.
Dalam keterangannya juga, ‘S’ sudah meminta kejelasan soal kasus ini ke perusahaan yang asli (PT. U), dan ternyata perusahaan tersebut juga sedang melakukan penyelidikan terkait kasus yang sama.
Sampai saat artikel ini dimuat, belum ada info kelanjutan tentang kasus penipuan lowongan kerja ini.
Sebenarnya, lowongan kerja via adm itu sangat tidak dibenarkan ya temen-temen semua. Sebisa mungkin kalian cari pekerjaan tanpa melibatkan orang lain dalam proses rekrutmennya.
Percaya sama kemampuan diri sendiri dengan tekad dan usaha ialah kuncinya.
Dan kalau mau menggunakan jasa seperti ini pun kalian perlu pastiin kalau kalian cek dan pahami dulu semua informasi sampai valid.
Pastiin kalian mendatangani kontrak terlebih dahulu, pastiin surat dan isi suratnya tidak ada yang menyimpang dan resmi dari perusahaan, baru kalian dapat membayar sejumlah uang sesuai kesepakatan.
Semoga contoh kasus penipuan lowongan kerja di atas bisa dijadikan pelajaran sama kita semua.
Tetap semangat dan ekstra waspada ya para pejuang loker!