TikTok Shop akan Kembali Hadir di Indonesia , Gandeng 5 E-Commerce

TikTok Shop akan segera di buka (Forbes).

TikTok Shop akan Kembali Hadir di Indonesia , Gandeng 5 E-Commerce

Prolite – Mana nih suara yang suka belanja di TokTok Shop, angin segar di berikan untuk para pembeli dan pedagang yang biasa menggunakan platform belanja online.

Beberapa waktu lalu platform TikTok Shop sempat berhenti, namun kini platform belanja online ini kembali di buka dengan kriteria yang sudah ditetapkan di Indonesia.

Fitur belanja online yang terdapat dalam aplikasi TikTok akan kembali hadir untuk memudahkan seluruh pengguna untuk berbelanja secara online.

Sebelumnya e-commerce yang satu ini dinilai membuat persaingan yang tidak sehat di sektor perdagangan.

Katadata
Katadata

Banyaknya pedagang offline atau pedagang di pasar tradisional mengeluhkan harga yang di bandrol di e-commerce ini sangat membanting pedagang di pasar-pasar tradisional.

Karena itulah akhirnya platform ini akhinya di tutup, namun jika nantinya TikTok bisa memnuhi persyaratan yang sudah dibuat oleh Indonesia maka platform belanja online ini akan kembali beroperasi.

Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KemenKop UKM) angkat bicara terkait kabar TikTok Shop yang akan kembali dibuka di Indonesia.

Temmy Satya Permana membenarkan kabar TikTok Shop akan kembali dibuka di Indonesia. Dia menyebutkan bahwa, TikTok Shop nantinya akan mematuhi seluruh regulasi yang berlaku di Indonesia.

Kemudian, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyebut TikTok sudah mengadakan pembicaraan dengan 5 e-commerce di Indonesia untuk membicarakan kemitraan dalam menjalankan bisnis e-commerce.

Adapun, tiga e-commerce yang disebut sudah dihubungi adalah Tokopedia, Bukalapak, dan Blibli.

Meski demikian, ia menekankan, skema apa pun yang dikerjakan oleh TikTok, harus tetap mematuhi regulasi yang ditetapkan oleh Indonesia.

Namun hingga kini belum ada kepastian untuk kapan akan membuka kembali sepenuhnya untuk membantu para pecinta belanja online.

Bagi para penggemar aplikasi ini, pastikan untuk tetap memerhatikan pembaruan dari TikTok agar tidak ketinggalan informasi tentang kembalinya TikTok Shop yang ditunggu-tunggu!




Kabar Bahagia, TikTok Shop Akan segera Dibuka Pada 10 November 2023

TikTok Shop akan segera di buka pada 4 November 2023 (Forbes).

Kabar Bahagia, TikTok Shop Akan segera Dibuka Pada 10 November 2023

Prolite – Media sosial TikTok Shop yang sedang ramai jadi perbincangan belakangan ini karena di anggap menjadi saingan para pedagang offline.

Dengan hadirnya TikTok Shop membuat penjual di pasar-pasar menjadi sepi pembeli imbas adanya e-commerce tersebut.

Para pedagang merasa penjualan melalui e-commerce tersebut memberikan harga yang jauh lebih murah hingga menjatuhkan harga para pedagang offline.

TikTok Indonesia telah resmi menutup menu layanan TikTok Shop sejak tanggal 4 Oktober 2023 lalu.

Namun baru-baru ini ada kabar tersiar bahwasannya platform tersebut akan kembali membuka layanan jual beli melalui online.

Menurut kabar yang beredar bahwasannya TikTok Shop akan kembali dibuka pada 10 November 2023 mendatang.

Beredarnya kabar tersebut, membuat Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia angkat bicara.

Menurut Bahlil, pihaknya masih menunggu TikTok untuk mengajukan izin e-commerce sebelum mengoperasikan kembali layanan shop.

Bahlil juga menegaskan apabila syarat tersebut tidak dipenuhi maka Kementerian Investasi/BKPM tidak akan mengeluarkan izin.

“Kalau TikTok tidak membuat izin untuk e-Commerce-nya, ya kita tidak kasih izin,” kata Bahlil dalam telekonferensi pers Perkembangan Realisasi Investasi Kuartal III-2023, Jumat (20/10).

Sebelumnya TikTok Indonesia harus menutus slah satu layananya karena permasalahan perizinan, maka dari itu sekarang pihaknya sedang menguus perizinannya.

Hal tersebut sebagai imbas dari ditetapkannya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 31 Tahun 2023 tentang perizinan berusaha, periklanan, pembinaan, dan pengawasan pelaku usaha dalam perdagangan melalui sistem elektronik.




Telah Resmi Ditutup, Pedagang TikTok Shop Akan Dialihkan ke Platform Pengganti

Pedagang TikTok Shop

Prolite – TikTok Shop resmi berhenti beroperasi di Indonesia, mulai dari hari ini, Rabu (4/10/2023) pukul WIB. Ini berarti pembeli pedagang TikTok Shop tidak lagi dapat melakukan transaksi jual-beli melalui platform tersebut.

Pedagang TikTok Shop Hanya Boleh Promosi, Bukan Jual-Beli

Ilustrasi Pedagang TikTok Shop – detikFinance

Namun, penting untuk dicatat bahwa aplikasi utama TikTok yang berfungsi sebagai media sosial tidak terpengaruh oleh penutupan TikTok Shop.

TikTok Indonesia telah mengumumkan keputusan ini di laman resminya dan menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk mematuhi peraturan yang berlaku.

Pemerintah Indonesia, melalui Permendag 31 Tahun 2023, telah mengeluarkan larangan bagi media sosial untuk berperan ganda sebagai platform e-commerce.

Oleh karena itu, pedagang hanya diizinkan menggunakan TikTok untuk mempromosikan produk mereka, namun transaksi jual-beli tidak boleh terjadi di dalam aplikasi TikTok.

Untuk dapat terus beroperasi, TikTok Shop harus memiliki aplikasi tersendiri yang berdiri secara independen, tanpa bergantung pada aplikasi TikTok utama. 

Penutupan TikTok Shop di Indonesia Mempengaruhi Banyak Pelaku UMKM

Ilustrasi Pedagang TikTok Shop – Antara

Sebelumnya, TikTok melaporkan bahwa ada sekitar 6 juta pedagang UMKM yang berjualan di TikTok Shop dan hampir 7 juta kreator afiliasi yang mencari penghasilan melalui platform tersebut.

Menganggapi langkah ini, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki, berpendapat bahwa penutupan TikTok Shop tidak akan memberikan dampak negatif yang signifikan pada pedagang kecil yang selama ini mengandalkan platform ini.

Menurutnya, pedagang memiliki opsi untuk berpindah ke platform e-commerce lainnya untuk berjualan. Di Indonesia, terdapat beberapa platform e-commerce yang fokus pada transaksi jual-beli online.

Teten juga menegaskan bahwa penutupan TikTok Shop tidak akan membuat pengusaha bangkrut atau mengalami dampak negatif yang serius.

Para penjual online ini memiliki kesulitan untuk berjualan di berbagai platform yang ada, tidak hanya terbatas pada satu tempat.

Ilustrasi Tiktok Shop (Dok. Freepik).
Ilustrasi Pedagang Tiktok Shop – Dok. Freepik

Menurut Menteri Teten, penutupan TikTok Shop tidak akan menghambat kemampuan pedagang untuk mempromosikan produk mereka.

Para pedagang masih dapat melakukan strategi pemasaran di platform TikTok, hanya saja mereka tidak akan melakukan transaksi penjualan secara langsung melalui aplikasi tersebut.

Teten menjelaskan bahwa para pelaku UMKM yang berjualan online masih dapat memanfaatkan media sosial mereka, termasuk TikTok, untuk mempromosikan produk mereka kepada audiens.

Namun, transaksi penjualan akan dilakukan di platform e-commerce lain atau melalui tautan eksternal. Dengan demikian, penutupan TikTok Shop tidak akan menghentikan upaya promosi para pedagang dan kreator online.




Resmi TikTok Shop Tutup Hari ini Pukul 17.00 WIB

Ilustrasi Tiktok Shop (Dok. Freepik).

Resmi TikTok Shop Tutup Hari ini Pukul WIB

Prolite – Sosial media TikTok secara resmi mengumumkan untuk menutup layanan belanja TikTok Shop mulai hari ini 4 Oktober 2023.

Pengumuman ini disampaikan di laman resmi TikTok, bahwasannya akan menutup untuk menghormati dan mematuhi peraturan yang ada di Indonesia.

“Dengan demikian, kami tidak akan lagi memfasilitasi transaksi e-commerce di dalam TikTok Shop Indonesia, efektif per tanggal 4 Oktober, pukul WIB,” tulis manajemen TikTok Indonesia, Selasa (3/10).

Istimewa
Istimewa

Dengan beredarnya peraturan pemerintah Indonesia yang menjelaskan bahwa tidak boleh memfasilitasi transaksi e-commerce.

Bahkan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah terkait dengan langkah-langkah perusahaan kedepannya.

Pemerintah RI telah menetapkan Permendag 31 Tahun 2023 sebagai penyempurnaan Permendag 50 Tahun 2020 pada 26 September lalu. Kebijakan ini ditujukan untuk menciptakan aturan main (playing field) yang setara dan adil bagi e-commerce di Tanah Air.

Salah satu poin aturannya melarang media sosial gabung jadi e-commerce. Pasalnya, praktik tersebut dikhawatirkan akan memicu monopoli pasar dan persaingan tak sehat.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan aturan ini sudah berlaku dan wajib dipatuhi. Platform akan diberi waktu selama seminggu untuk mematuhi aturan tersebut.

Perusahaan yang paling terdampak adalah TikTok. Raksasa asal China itu menyematkan fitur jual-beli online di dalam aplikasinya.

Peraturan pelarangan sosial media memfasilitasi transaksi e-commece yang di terbitkan oleh pemerintah karena banyaknya keluhan dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Para pedagang UMKM yang ada di pasar tradisional berteriak sepinya pembeli setelah ramainya e-commerce, apalagi dalam e-commerce tersebut berani banting harga jauh dari harga pasaran.

Atas hal itu, Pemerintah berkomitmen membangun ekosistem niaga elektronik (e-commerce) yang adil, sehat, dan bermanfaat.

Mendag menyebut Permendag ini merupakan revisi dari Permendag 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.




Pemerintah Indonesia Resmi Blokir TikTok Shop Pada 23 September 2023

TikTok Shop

Prolite – Pada tanggal 25 September 2023 kemarin, pemerintah Indonesia resmi memblokir TikTok Shop, platform perdagangan sosial yang memungkinkan pengguna untuk membeli dan menjual produk langsung di aplikasi TikTok.

Pemblokiran ini diumumkan sebagai bagian dari revisi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50 Tahun 2020 tentang Perdagangan Elektronik.

Pemerintah Indonesia telah menyatakan bahwa pemblokiran ini dimaksudkan untuk melindungi UMKM Indonesia dari persaingan tidak adil.

TikTok Shop
Menteri Perdagangan (Zulkifli Hasan) sedang diwawancarai – Debrinata

Pemerintah khawatir bahwa kemampuan TikTok Shop untuk menggabungkan media sosial dan e-commerce memberinya keuntungan yang tidak adil dibandingkan platform e-commerce lainnya.

Pemblokiran ini juga dimaksudkan untuk melindungi konsumen dari barang palsu dan berkualitas rendah. Pemerintah telah menerima laporan konsumen yang ditipu oleh penjual di TikTok.

TikTok Shop masih akan diizinkan beroperasi di Indonesia, tetapi hanya dapat melakukannya sebagai platform media sosial.

Oleh karena itu, TikTok Shop tidak akan diizinkan untuk menjual barang atau jasa secara langsung kepada konsumen. Pemblokiran ini akan mulai berlaku pada tanggal 17 Januari 2024.

Dampak Pemblokiran TikTok Shop

Ilustrasi berbelanja di TikTokShop – kr-asia

1. Pada UMKM Indonesia

Pemblokiran TikTok Shop diperkirakan akan berdampak signifikan pada UMKM Indonesia. Ini merupakan platform yang populer bagi UMKM Indonesia untuk menjangkau pelanggan baru dan mengembangkan bisnis mereka.

Pada tahun 2022, TikTok Shop menyumbang lebih dari 10% dari pasar e-commerce Indonesia. Pemblokiran ini kemungkinan akan memaksa UMKM Indonesia untuk mencari cara baru untuk menjangkau pelanggan dan menjual produk mereka.

Beberapa UMKM Indonesia mungkin beralih ke platform e-commerce lain, seperti Tokopedia dan Shopee. Yang lain mungkin mulai menjual produk mereka secara langsung kepada konsumen melalui platform media sosial seperti Instagram dan Facebook.

2. Pada Konsumen Indonesia

Pemblokiran TikTok Shop juga diperkirakan akan berdampak signifikan pada konsumen Indonesia. Platform ini telah memudahkan konsumen Indonesia untuk menemukan dan membeli produk dari bisnis Indonesia.

Pemblokiran ini kemungkinan akan membuat lebih sulit bagi konsumen Indonesia untuk menemukan dan membeli produk dari bisnis Indonesia, dan menyebabkan kenaikan harga yang lebih tinggi bagi konsumen.

Padahal sebelumnya, platform ini telah dapat menawarkan harga yang lebih rendah kepada konsumen karena biaya operasionalnya yang rendah.

3. Dampak Keseluruhan pada Pasar E-Commerce Indonesia

Pemblokiran ini diperkirakan akan berdampak signifikan pada pasar e-commerce Indonesia. TikTok Shop telah menjadi pemain utama di pasar e-commerce Indonesia dalam waktu singkat.

Pemblokiran ini kemungkinan akan memperlambat pertumbuhan pasar e-commerce Indonesia dan bisa menyebabkan harga yang lebih tinggi bagi konsumen.

Kritikan Terhadap Pemblokiran

Ilustrasi berbelanja di TikTokShop – Financial Time

Beberapa orang mengkritik pemblokiran ini, dengan alasan bahwa hal itu akan merugikan konsumen dan bisnis Indonesia.

Mereka juga berpendapat bahwa pemblokiran tidak akan efektif dalam melindungi konsumen dari barang palsu dan berkualitas rendah.

Yang lain mendukung pemblokiran, dengan alasan bahwa hal itu perlu untuk melindungi UMKM Indonesia dan konsumen. Karena TikTok Shop telah tidak adil terhadap bisnis Indonesia dan telah menempatkan konsumen pada risiko penipuan.




Jokowi Kritisi : TikTok Shop Harusnya Media Sosial, Bukan Media Ekonomi

Jokowi mengkritisi ramainya masalah TikTok Shop (BPMI Setpres).

Jokowi Kritisi : TikTok Shop Harusnya Media Sosial, Bukan Media Ekonomi

Prolite – Beberapa waktu lalu kita mendengar teriakan para pedagang di pasar Tanah Abang karena sepinya pembeli setelah marak penjualan melalui TikTok Shop.

Setelah masalah ini menjadi gaduh Presiden Joko Widodo menanggapi kegaduhan mengenai e-commerce yang satu ini.

Menurutnya, TikTok seharusnya cukup menjadi media sosial, bukan media ekonomi.
Keberadaan e-commerce sendiri belakangan diketahui memukul usaha masyarakat, terutama usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Mestinya ini, kan, dia itu [TikTok] social media. Bukan economy media,” kata Jokowi di sela kunjungannya ke IKN dikutip dari , Sabtu (23/9).

Untuk sementara tindak lanjut yang akan dilakukan kepada e-commerce masih disiapkan.

Menurutnya permasalahan ini melibatkan urusan lintas kementerian dan difinalisasi di Kementerian Perdagangan.

“Kita tahu itu berefek pada UMKM, pada produksi di usaha kecil, usaha mikro dan juga pada pasar. Pada pasar di beberapa pasar sudah mulai anjlok menurun,” katanya.

Para pelaku UMKM mengeluhkan eksistensi TikTok Shop. Sepinya penjualan membuat sejumlah usaha harus bangkrut lantaran tak bisa bersaing dengan produk-produk yang dijual di TikTok Shop dengan harga yang sangat murah.

Diketahui banyak pedagang yang berjualan di pasar tanah abang mengalami penurunan omset yang sangat jatuh sekali.

Sebelum ramai penjualan melalui e-commerce para pedagang di pasar Tanah Abang bisa mendapatkan untung hingga Rp 20 juta sehari.

Namun kini setelah ramai penjualan melalui e-commerce para pedagang hanya mendapatkan untung berkisar Rp 2 juta, itupun susah mendapatkannya.

Bahkan tidak sedikit pemilik kios yang memutuskan untuk menutup kiosnya secara permanen karena sepi pembeli.

Kebanyakan konsumen memilih membeli melalui TikTok Shop karena harga yang di jual melalui e-commerce jauh lebih murah dari pada berbelanja secara off line atau langsung ke toko.

Karena itulah banyak pedagang yang berjualan di pasar-pasar mengalami penurunan pendapatan.




Pedagang Pasar Tanah Abang Geram , TikTok Shop Beri Diskon Hingga 70%

Keluhan pedagang pasar Tanah Abang karena TikTok Shop (Kompas.com).

Teriakan Para Pedagang Pasar Tanah Abang , “Tolong Hapus TikTok Shop”

Prolite – Teriakan dari para pedagang yang berjualan di pasar Tanah Abang yang meminta TikTok Shop di tutup.

Para pedagang menyampaikan keluh kesahnya yang di tujukan untuk menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki, melalui selembar kardus yang bertuliskan “Tolong Hapus TikTok Shop”.

Keluhan tersebut di sampaikan oleh para pedagang yang terkena imbas dari maraknya penjualan melalui media sosial.

Menurut para pedagang di pasar tanah abang untuk harga yang di jual melalui platform TikTok jauh lebih murah di bandingkan dengan harga pasaran yang ada di Tanah Abang.

Salah satu pedagang yang berjualan di lantai LG pasar Tanah Abang Anton menyampaikan keluhan dari para pedagang yang berjualan di pasar.

“Minta tolong ke pak menteri, online shop TikTok berpengaruh banget buat pedagang di sini,” ujar Anton dikutip dari , Selasa (19/9).

Sekelas pasar besar yang berada di Jakarta ini mengalami anjlok pendapatan karena imbas sepinya pembeli setelah ramai penjualan di TikTok Shop yang jauh lebih murah harganya.

Dia mencontohkan dirinya menjual gamis seharga Rp . Sementara di TikTok ada yang menjual Rp .

“Bingung lah kenapa bisa murah sekali harganya, padahal bahan yang dipakai sama. Kalau kami bikin sendiri juga tidak masuk harganya, kenapa di online bisa Rp . Itu tak masuk di akal,” ungkap dia.

Sebelum tenarnya penjualan melalui TikTok Shop para pedagang biasanya bisa mengantongi hingga Rp 20 juta per harinya.

Sedangkan sekarang sudah ramai penjualan melalui online pendapatan para pedangan menurun drastis sekarang dapat Rp 2 juta sudah sangat susah.

Sudah menggunakan berbagai macam cara untuk bisa menggaet pembeli dari mulai memberikan diskon, menurunkan harga namun tetap saja pembeli masih kurang minat untuk membeli barang langsung ka pasar.

Para pedagang merasakan penurunan omset dimulai setelah lebaran hari tahun 2023 lalu, sudah berkisar 3 bulan pera pedagang mengalami anjoknya pendapatan.

Biasanya Pasar yang berada di Jakarta Pusat selalu dipenuhu para pembeli namun kini kondisinya terlihat sangat lengah bakan lorong-lorong kios terlihat tidak ada yang melintas.