Sleep Hygiene & AI Sleep-Tracking: Kombinasi Tepat Agar Tubuh Fresh Setiap Hari!

Sleep Hygiene

Prolite – Sleep Hygiene & AI Sleep-Tracking: Kombinasi Tepat Agar Tubuh Fresh Setiap Hari!

Halo, teman-teman penyuka tidur berkualitas! Kita semua tahu, tidur cukup itu penting—tapi kualitas tidur jauh lebih krusial daripada cuma durasi. Di 2025, gaya hidup serba cepat bikin banyak orang nganggep tidur sebagai status symbol—semakin berkualitas, semakin ‘berwibawa’.

Untungnya, teknologi AI dan kebiasaan tidur yang tepat (sleep hygiene) sekarang berkolaborasi supaya kamu bisa lebih segar di pagi hari. Di artikel ringan ini, kita kupas cara praktis dan teknologi keren yang bikin tidurmu makin berkualitas—dengan bahasa yang asyik dan mudah dimengerti. Yuk langsung simak!

Sleep as a Status Symbol: Tidur Dianggap Simbol Status Kesehatan

Siapa bilang tidur itu buang waktu? Makin banyak orang yang melihat “bebas gangguan sampai pagi” sebagai simbol gaya hidup premium. Studi menunjukkan bahwa tidur dengan durasi aja nggak cukup—tubuh juga butuh regenerasi maksimal lewat tidur nyenyak, deep sleep, dan REM sleep. Tanpa itu, jam tidurmu bisa sia-sia. Kuncinya? Sleep hygiene: kombinasikan ritual malam efektif + teknologi tepat.

Teknologi Tidur: Wearables & Sistem AI untuk Pantauan Pintar

a. Wearable Sleep‑Tracking

Di 2025, banyak pilihan wearable AI untuk pantau kualitas tidurmu. Contohnya:

  • Garmin Index Sleep Monitor, armband yang bisa dipakai 7 hari penuh, mencatat detak jantung, napas, temperatur kulit, dan fase tidur.

  • Oura Ring Gen 4, salah satu smart ring terbaik yang merekam biometrik—detak jantung, HRV, suhu tubuh, dan pola pernapasan.

  • Amazfit Helio Ring, alternatif ekonomis (~$199) yang fokus mengukur tidur & stres lewat wearable kecil .

Data ini kompatibel dengan ekosistem kesehatan seperti Garmin Connect, Apple Health, hingga platform pihak ketiga—bagus buat imput dokter kalau diperlukan.

b. AI‑Powered Sleep Systems

Selain wearable, ada sistem AI canggih seperti Dreem 3S, perangkat headband yang memiliki elektroda EEG dan accelerometer untuk klasifikasi tidur otomatis serta diagnosa gangguan tidur.
Juga TipTraQ, wearable FDA-cleared untuk analisis apnea via SpO₂, pernapasan, dan denyut jantung.

c. Smart Beds & AI

Teknologi seperti Fullpower Sleeptracker AI sudah digunakan di kasur premium: deteksi mendengkur, posisi kepala otomatis digeser, dan analisis tidur disajikan setiap pagi.
Inua AI dan sistem smart garment memakai sensor kain dan AI deep‑learning, mampu memonitor kondisi tidur real-time dengan akurasi tinggi (98%).

Weighted Blanket: Pelukan Nyaman untuk Saraf Tenang

Weighted blanket bukan sekadar tren—they punya dasar ilmiah. Dengan tekanan lembut merata (deep pressure stimulation), selayaknya dipeluk—konsep ini menyenangkan sistem parasimpatis otak.

Riset dari Karolinska Institute (Swedia) melaporkan pengurangan signifikan insomnia, kecemasan, dan depresi dalam 4 minggu penggunaan.

Review lain memperkuat manfaatnya: menenangkan kondisi ADHD, depresi, dan meningkatkan mood. Namun, anak-anak kurang terbukti seefektif pada orang dewasa .

Ritual Malam Efektif: Kunci Sleep Hygiene Tanpa Alat Mahal

Teknologi boleh canggih, tapi tanpa ritual baik tetep nggak cukup. Ini tips malam sederhana namun powerful:

  • Redupkan Lampu 1–2 jam sebelum tidur untuk bantu produksi melatonin.

  • Stretch Ringan seperti kaki, leher, atau tangan — bikin otot rileks dan pikiran lebih tenang.

  • Minuman Herbal Penenang: chamomile, lavender, atau warm oat milk + madu—alami dan tanpa efek samping.

  • Cold Shower atau kompres hangat di mata bisa bantu relaks dengan cepat.

  • Ritual Konsisten: tidur & bangun jam sama setiap hari, termasuk weekend.

Kombinasi Sleep Technology & Sleep Hygiene: Resep Tubuh Fresh Setiap Hari

Berikut cara meracik kombinasi pas teknologi + kebiasaan:

Langkah Teknologi Ritual Malam Weighted Blanket
1. Pantau tidur Pakai wearable/bed sensor selama 1 minggu Setup alarm malam awal Gunakan weighted blanket ringan
2. Analisa data Cek laporan tidur—fase, REM, HRV Tambah atau kurangi ritual Atur intensitas tekanan selaras
3. Perbaiki pola AI kasih saran (waktu tidur, suhu kamar) Redupkan lampu, minum herbal Pakai rutin saat tidur
4. Evaluasi rutin Re-track tiap minggu atau bulan Konsistensi ritual Kaji efek secara subjektif
5. Jaga privasi & mental Batasi notifikasi saat tidur Hindari teknologi 30 menit sebelum tidur Fokus tidur bukan skor aja

Tidur berkualitas bukan mimpi—kombinasi self-care + tech cerdas bisa jadi game-changer. Kalau kamu sudah pernah pakai Oura Ring, weighted blanket, atau punya ritual unik, share dong di komentar! Siapa tahu pengalamanmu bisa bantu teman lain bangun segar setiap pagi 💤✨




Fenomena Nightmare: Ketika Mimpi Jadi Pengalaman yang Menakutkan

Nightmare

Prolite – Pernah Terbangun karena Mimpi Buruk? Yuk, Bahas Fenomena Nightmare!

Siapa yang pernah bangun tengah malam dengan jantung berdebar-debar gara-gara mimpi buruk? Entah itu dikejar monster, terjebak di tempat gelap, atau sekadar kehilangan sesuatu yang berharga, mimpi buruk alias nightmare sering bikin kita merenung, “Kenapa aku mimpi begini, ya?”

Tapi, apa sih sebenarnya nightmare itu? Apakah mimpi buruk punya arti tertentu, atau cuma fenomena biasa dari otak yang sedang bekerja? Yuk, kita kupas fakta, mitos, dan sains di balik mimpi buruk dalam artikel ini!

Apa Itu Nightmare? Yuk, Kenali Perbedaannya dengan Night Terror

Nightmare adalah mimpi yang bersifat menakutkan atau membuat cemas, biasanya terjadi pada fase tidur REM (Rapid Eye Movement), yaitu saat otak kita paling aktif.

Setelah mimpi buruk, kita sering kali terbangun dan masih ingat detail mimpi itu, seperti alur cerita yang menyeramkan atau situasi yang bikin stres.

Namun, banyak orang sering bingung membedakan nightmare dan night terror. Yuk, kita bedah perbedaannya:

  • Nightmare:
    • Terjadi pada fase tidur REM.
    • Kita biasanya sadar setelah terbangun dan ingat detail mimpi buruk tersebut.
    • Lebih umum dialami oleh anak-anak dan orang dewasa.
  • Night Terror:
    • Biasanya terjadi pada fase tidur non-REM.
    • Penderitanya sering berteriak, gelisah, atau berkeringat, tapi nggak ingat apa yang dialami setelah bangun.
    • Lebih sering dialami anak-anak, terutama usia balita.

Jadi, kalau kamu bangun dengan ingatan jelas tentang mimpimu, kemungkinan besar itu nightmare, bukan night terror.

Mitos Populer Tentang Mimpi Buruk: Apa yang Orang Percaya?

Sejak zaman dulu, mimpi buruk sering dikaitkan dengan mitos atau kepercayaan tertentu. Berikut beberapa mitos populer yang mungkin pernah kamu dengar:

  1. Mimpi Buruk adalah Pertanda Buruk
    Beberapa orang percaya kalau mimpi buruk seperti mimpi dikejar hantu atau jatuh dari tempat tinggi adalah pertanda akan datangnya musibah. Namun, kepercayaan ini lebih banyak berasal dari budaya atau tradisi tertentu.
  2. Mimpi Buruk Disebabkan oleh Roh Jahat
    Di beberapa budaya, mimpi buruk dianggap ulah roh jahat yang ingin mengganggu tidur seseorang. Hal ini bahkan melahirkan istilah “incubus” atau “succubus,” makhluk mitologi yang dikatakan duduk di dada seseorang saat tidur.
  3. Mimpi Buruk Bisa Menjadi Kenyataan
    Pernah denger kalau mimpi buruk itu semacam preview kejadian di masa depan? Padahal, kebanyakan mimpi buruk sebenarnya hanyalah refleksi dari kecemasan atau stres yang kita rasakan di dunia nyata.

Fakta Ilmiah Tentang Nightmare: Apa Kata Psikologi dan Neurologi?

Daripada takut dengan mitos, yuk lihat apa kata sains tentang mimpi buruk!

1. Penyebab Nightmare Menurut Psikologi

  • Stres dan Kecemasan: Kalau kamu sedang menghadapi masalah besar atau merasa tertekan, otakmu bisa memprosesnya lewat mimpi buruk.
  • Trauma: Orang yang mengalami trauma, seperti PTSD, lebih rentan mengalami mimpi buruk berulang.
  • Kebiasaan Buruk Sebelum Tidur: Menonton film horor, makan makanan berat, atau begadang juga bisa memicu mimpi buruk.

2. Apa yang Terjadi di Otak Saat Mimpi Buruk?
Menurut penelitian neurologi, mimpi buruk melibatkan aktivitas di area otak seperti amigdala (pusat emosi) dan korteks prefrontal (area pengendalian logika). Ketidakseimbangan aktivitas ini membuat mimpi kita terasa intens dan menakutkan.

3. Manfaat Nightmare?
Meski nggak nyaman, mimpi buruk punya sisi positif, lho! Beberapa peneliti percaya bahwa nightmare membantu kita memproses emosi negatif dan belajar menghadapi rasa takut dalam kondisi aman (alias saat tidur).

Tips Mengatasi Mimpi Buruk: Tidur Nyenyak Tanpa Drama

Bahaya kesehatan jika tidur larut malam ().

Kalau kamu sering mimpi buruk, jangan khawatir. Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi frekuensinya:

  1. Buat Rutinitas Tidur yang Sehat
    Tidurlah di jam yang sama setiap hari, hindari begadang, dan ciptakan lingkungan kamar yang nyaman.
  2. Hindari Stimulasi Sebelum Tidur
    Jangan menonton film horor atau membaca cerita seram sebelum tidur. Alihkan dengan aktivitas yang lebih menenangkan, seperti membaca buku ringan atau meditasi.
  3. Kelola Stres dengan Baik
    Coba kenali sumber stresmu dan temukan cara untuk mengatasinya, seperti olahraga, journaling, atau berbicara dengan teman.
  4. Jika Perlu, Konsultasi ke Ahli
    Kalau mimpi buruk terus mengganggu dan memengaruhi kualitas hidupmu, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau dokter tidur.

Mimpi buruk memang sering bikin kita nggak nyaman, tapi mereka adalah bagian dari kehidupan tidur kita. Dengan memahami apa itu nightmare, kita bisa lebih santai dan nggak terlalu takut menghadapi mimpi buruk.

Jadi, lain kali kalau kamu terbangun karena mimpi yang menakutkan, ingatlah bahwa itu mungkin hanya refleksi emosimu atau cara otakmu memproses stres. Jangan takut, tapi gunakan sebagai momen refleksi untuk lebih mengenal diri sendiri.

Punya pengalaman menarik tentang mimpi buruk? Yuk, bagikan ceritamu di kolom komentar! Siapa tahu, ceritamu bisa menginspirasi atau membantu orang lain. 😊




Minum Air Es Malam Hari: Temukan Manfaat dan Risiko untuk Kesehatan Tubuhmu!

Minum Air Es di Malam Hari

Prolite – Siapa di sini yang suka banget minum air es, terutama sebelum tidur? Nggak bisa dipungkiri, minuman dingin ini memang menyegarkan, terutama di malam hari setelah seharian beraktivitas.

Namun, ada banyak pro dan kontra mengenai kebiasaan ini. Yuk, kita bahas manfaat dan potensi risiko dari minum air es sebelum tidur!

Manfaat Minum Air Es di Malam Hari

  1. Membantu Mengatur Suhu Tubuh
    • Mengonsumsi air es dapat membantu menurunkan suhu tubuh, terutama jika kamu merasa gerah setelah seharian beraktivitas. Suhu tubuh yang lebih dingin bisa membuat kamu merasa lebih nyaman dan rileks.
  2. Meningkatkan Metabolisme
    • Beberapa studi menunjukkan bahwa mengonsumsi air dingin dapat sedikit meningkatkan metabolisme tubuh. Ketika kamu minum air es, tubuh akan bekerja lebih keras untuk menghangatkan air tersebut, sehingga membakar kalori sedikit lebih banyak. Tapi, ini tentu bukan solusi ampuh untuk menurunkan berat badan, ya!
  3. Menjaga Hidrasi
    • Hidrasi adalah kunci untuk kesehatan yang baik. Minum air es sebelum tidur membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi sepanjang malam, yang penting untuk fungsi organ dan kesehatan kulit.
  4. Membantu Meredakan Gejala Flu
    • Jika kamu sedang flu atau pilek, minum air es bisa membantu meredakan tenggorokan yang sakit. Suhu dingin dapat memberikan sensasi nyaman yang membantu mengurangi peradangan.

Risiko Minum Air Es di Malam Hari

  1. Mengganggu Kualitas Tidur
    • Meskipun air es dapat membuat kamu merasa nyaman, mengonsumsinya terlalu dekat dengan waktu tidur dapat menyebabkan kamu terbangun untuk buang air kecil. Hal ini tentu mengganggu tidurmu dan membuatmu merasa kurang segar saat bangun di pagi hari.
  2. Mempengaruhi Pencernaan
    • Beberapa orang merasa bahwa minum air dingin di malam hari bisa menyebabkan masalah pencernaan, seperti kembung atau nyeri perut. Air dingin dapat mengeraskan makanan yang ada di dalam perut, sehingga proses pencernaan tidak berjalan dengan optimal.
  3. Risiko Sakit Tenggorokan
    • Meskipun air es dapat meredakan tenggorokan yang sakit, minum terlalu banyak air dingin, terutama jika cuaca dingin, bisa menyebabkan iritasi atau sakit tenggorokan. Jika kamu sering mengalami masalah ini, sebaiknya perhatikan suhu air yang kamu konsumsi.
  4. Peningkatan Risiko Asma
    • Bagi mereka yang menderita asma, minum air es dapat memicu gejala asma. Suhu dingin bisa menyebabkan penyempitan saluran napas, sehingga lebih baik untuk menghindari air dingin jika kamu memiliki riwayat masalah pernapasan.

Apa yang Perlu Diperhatikan?

Jika kamu adalah penggemar setia air es sebelum tidur, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Perhatikan Waktu: Usahakan untuk tidak minum air es terlalu dekat dengan waktu tidur. Cobalah untuk minum setidaknya satu jam sebelum tidur agar tidak terbangun di tengah malam.
  • Kenali Tubuhmu: Setiap orang bereaksi berbeda terhadap air dingin. Jika kamu merasa kembung atau tidak nyaman setelah minum air es, mungkin lebih baik untuk beralih ke air suhu ruang atau hangat.
  • Hidrasi dengan Baik: Pastikan untuk menjaga hidrasi sepanjang hari. Minum air es di malam hari boleh saja, tetapi jangan sampai mengabaikan kebutuhan cairanmu di siang hari.

Stay Hydrated and Sleep Well!

Jadi, itulah berbagai manfaat dan risiko dari kebiasaan minum air es di malam hari. Walau ada sisi positifnya, jangan sampai mengabaikan dampak negatifnya pada kualitas tidurmu.

Ingat, setiap orang berbeda-beda, jadi coba dengarkan tubuhmu dan lakukan yang terbaik untuk kesehatanmu!

Jadi, gimana? Masih mau minum air es sebelum tidur? Atau lebih suka air hangat yang menenangkan? Yang penting, tetap jaga hidrasi dan tidur yang nyenyak, ya! Cheers! 🥤✨




Seni Tidur Siang: Kunci untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kesehatan Anda

Tidur Siang

Prolite – Tidur siang bukan hanya kenikmatan, tapi juga kebiasaan yang dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan fisik dan mental kita. 

Artikel ini akan membahas tentang manfaat serta cara tidur di siang hari yang baik. Dengan ini, kita dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas kita sehari-hari.

Manfaat Tidur Siang

Ilustrasi peregangan ketika bangun tidur -Freepik

Tidur di siang hari dapat memberikan manfaat seperti : 

  • meningkatkan konsentrasi
  • meningkatkan produktivitas
  • mengurangi stress
  • memperbaiki suasana hati
  • mendukung kesehatan jantung
  • meningkatkan daya ingat
  • meningkatkan kreativitas
  • memulihkan energi

Cara Tidur Siang yang Baik dan Benar

1. Pilih Waktu yang Tepat : Tidur di siang hari sebaiknya dilakukan antara pukul hingga untuk menghindari gangguan pola tidur malam.

Ilustrasi – Freepik

 

2. Tentukan Durasi yang Sesuai : Istirahatlah selama 20-30 menit agar mendapatkan manfaat tanpa menimbulkan kantuk berlebihan.

Ilustrasi – Freepik

3. Ciptakan Lingkungan yang Nyaman : Pastikan tempat tidur Anda tenang dan gelap. Gunakan penutup mata atau tirai yang menutup rapat untuk menciptakan suasana tidur yang optimal.

Ilustrasi – Freepik

4. Hindari Kafein Sebelum Tidur Siang : Jangan minum minuman berkafein sebelum tidur di siang hari, karena kafein dapat mengganggu kemampuan tidur.

Ilustrasi – Freepik

Dengan memperhatikan waktu, durasi, lingkungan, dan menghindari stimulan, kamu bisa mendapatkan tidur siang yang memberikan manfaat untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan maksimal tanpa mengganggu pola tidur malam.




Tidur yang Bijak : Bagaimana Menentukan Berapa Lama Tidur yang Kamu Butuhkan?

Jam Tidur Terbalik

Prolite – Telah beredar keyakinan bahwa tidur harus selalu mencapai delapan jam setiap malam agar kita merasa segar dan sehat.

Namun, hal ini tidak selalu berlaku pada setiap orang. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa kebutuhan terlelap seseorang dapat bervariasi berdasarkan faktor-faktor seperti usia, aktivitas fisik, dan genetik.

Jadi, sementara delapan jam tidur mungkin cocok untuk beberapa individu, itu bukanlah aturan mutlak yang berlaku untuk semua orang.

Beberapa orang merasa bugar dengan waktu terlelap yang lebih sedikit, sementara yang lain memerlukan lebih banyak waktu untuk berfungsi dengan baik.

Ilustrasi bayi yang sedang tertidur – Freepik

Kebutuhan tiap individu selalu berubah sepanjang berbagai fase kehidupan. Menurut National Sleep Foundation, waktu tidur yang dibutuhkan sebagai berikut :

  • Bayi baru lahir hingga usia tiga bulan memerlukan sekitar 14 hingga 17 jam per hari
  • Bayi berusia empat hingga sebelas bulan memerlukan 12 hingga 15 jam setiap hari.
  • Balita usia satu hingga dua tahun butuh sekitar 11 hingga 14 jam, sedangkan anak prasekolah (tiga hingga lima tahun) memerlukan 10 hingga 13 jam.
  • Anak usia sekolah (enam hingga 13 tahun) perlu sekitar sembilan hingga 11 jam.
  • Remaja (usia 14-17 tahun) disarankan antara delapan hingga 10 jam per hari.
  • Dewasa muda (usia 18-25 tahun) dan orang dewasa (usia 26-64 tahun), direkomendasikan sekitar tujuh hingga sembilan jam per malam.
  • Lansia, yang berusia 65 tahun ke atas, idealnya sekitar tujuh hingga delapan jam per hari.

Ilustrasi – Freepik

Namun, penting untuk diingat bahwa beberapa individu secara konsisten hanya memerlukan antara empat hingga enam jam per malam, dan mereka merasa baik-baik saja tanpa perlu menggunakan stimulan untuk tetap terjaga. 

Ada juga penemuan “gen tidur pendek” yang menunjukkan bahwa beberapa orang secara alami kurang dari 6,5 jam per malam tanpa mengalami dampak buruk.

Ini menegaskan bahwa kebutuhan tidur sangat individual dan dipengaruhi oleh faktor genetika.

Secara keseluruhan, pendekatan terbaik adalah mendengarkan tubuhmu sendiri. Jika Kamu merasa segar dan berenergi dengan jumlah tidur tertentu, itu mungkin kebutuhan tidurmu yang ideal.




Udah Istirahat, Tapi Kok Masih Ngerasa Capek ?

Prolite – Apakah kamu pernah tidur nyenyak selama delapan jam, namun bangun dengan perasaan lelah? Terkadang kita bingung antara tidur dan istirahat, kita akan berpikir bahwa tidur yang ideal sudah cukup untuk merasa segar.

Namun, tak jarang juga kita merasa kelelahan karena kita tidak tahu bagaimana istirahat yang benar dan tubuh kita perlukan.

Insomnia
Kenali gejala dan penyebab insomnia – Freepik

Seringkali kita menganggap bahwa tidur dan istirahat itu sama, meskipun kenyataannya keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Pada kenyataannya, istirahat lebih dari sekadar tidur. Itu adalah sesuatu yang suci, berharga, dan harus dihormati.

Ternyata ada tujuh jenis istirahat yang diperlukan oleh manusia, dan tidur saja tidaklah mencukupi.

Namun, jika salah satu jenis ini tak terpenuhi, akan memiliki dampak negatif pada kesehatan, kebahagiaan, hubungan, kreativitas, dan produktivitas Anda.

Jika kamu ingin benar-benar pulih dan merasa segar kembali, mari kita pelajari lebih lanjut tentang jenis-jenis istirahat ini dan cara mengisi ulang energimu.

Dengan beberapa praktik, Anda dapat menguasai seni beristirahat – yang merupakan elemen penting bagi individu

7 Jenis Istirahat yang Diperlukan Tubuh

– Freepik

1. Fisik

Istirahat fisik memungkinkan tubuh Anda untuk mengisi ulang dengan cara memperlambat dan melakukan perbaikan.

Contohnya adalah tidur lebih awal, tidur siang, dan makan siang dengan tenang.

2. Mental

Kita perlu mengisi kembali pikiran kita ketika kesulitan berkonsentrasi atau pemikiran terlalu kritis atau menghakimi.

Contohnya adalah mematikan perangkat, menggunakan kata-kata afirmasi, dan mendengarkan musik yang menenangkan.

3. Sosial 

Ini melibatkan pemulihan diri melalui hubungan dengan keluarga dan teman-teman kita.

Contohnya adalah menghabiskan waktu bersama teman-teman yang mendukung kita dan merenungkan kembali diri kita sendiri.

4. Kreatif 

Berhenti sejenak dari aktivitas kreatif penting untuk menghidupkan kembali sumber daya dan menemukan inspirasi.

Contohnya adalah membaca buku yang inspiratif dan menjelajahi alam atau seni.

5. Emosional 

Melepaskan beban emosional dan berbagi perasaan dengan seseorang yang dapat diandalkan.

Contohnya adalah berbicara dengan teman, berkonsultasi dengan seorang terapis, atau berpartisipasi dalam support group.

6. Rohani 

Ini memungkinkan kita untuk merasa terhubung dengan tujuan hidup kita. Contohnya adalah membaca bahan rohani, menjadi sukarelawan, atau bermeditasi.

7. Sensorik 

Menghindari overstimulasi dengan mematikan perangkat dan menghubungkan kembali dengan diri sendiri.

Contohnya adalah mematikan perangkat elektronik, mencatat dalam jurnal, dan menikmati udara segar.

– topcareer

Jika kamu mengalami kesulitan atau tidak melihat perkembangan yang signifikan, sangat disarankan untuk mencari bantuan dari seorang ahli.