Kasih Jarak, Biar Nyaman! Pahami Personal Boundaries Biar Hidup Lebih Bahagia!

Boundaries

Prolite – Hai! Pernah gak ngerasa risih atau terbebani sama sikap orang lain? Nah, itu karena kamu lagi ngerasain efek dari “personal boundaries” yang kamu jaga udah dilanggar sama orang lain.

Kita semua tahu hidup itu nggak selalu mudah dan suka bikin pusing, terutama kalau urusan sama orang lain. Nah, di artikel ini, kita mau bahas tentang “personal boundaries,” yang mungkin belum banyak orang tau, dan ini tuh penting banget buat kita semua paham. Jadi, simak terus ya, guys!

Personal Boundaries itu Apa Sih?

Cr. Wenzdai Figueroa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), boundary atau batas itu artinya “ketentuan yang tidak boleh dilampaui.”

Sementara itu, menurut Ikhsan Bella Persada, ., seorang psikolog, boundaries artinya “memberikan jarak, ruang, atau batasan antara diri kita dengan orang lain.”

Kata Ikhsan, lewat personal boundaries ini, kita bisa tahu kalo ada orang yang berperilaku atau bersikap melebihi batas nyaman kita. Kalo kita udah tahu personal boundaries kita, kita bisa lebih tegas dalam ngatur diri dan ngadepin orang lain yang bikin kita gak nyaman.

Personal boundaries itu sebenarnya kayak batas-batas kehidupan kita sendiri. Gimana caranya kita nentuin apa yang masuk ke dalam lingkup pribadi kita dan apa yang nggak boleh.

Sekarang coba kamu bayangin deh, ada garis-garis imajiner yang kita gambar di sekitar diri kita. Garis ini berguna banget buat nentuin apa yang kita anggep penting dari bagian diri kita dan apa yang bukan.

Nah, itu dia yang disebut personal boundaries, garis batas yang kita ciptain sendiri untuk melindungin diri kita dari gangguan dan situasi yang bikin kita tak nyaman. Nah, batas ini bisa berkaitan dengan perasaan, pikiran, tubuh, dan interaksi sosial kita sama orang lain.

Macam-Macam Personal Boundaries

Cr. NPR

Nah, di dunia ini, batasan itu bisa macem-macem. Berikut adalah beberapa macam personal boundaries yang penting untuk diketahui guna meminimalkan kesalahan dan menjaga kesehatan mental serta emosional kita :

1. Batasan Fisik dan Seksual

Batasan fisik itu nyangkut kebutuhan pribadi kita dan seberapa nyaman buat kita dapet kasih sayang dari orang lain. Selain itu, batasan fisik juga jadi pegangan buat nentuin kapan tubuh kita harus kerja dan kapan kita butuh istirahat.

Sementara, batasan seksual itu mencakup persetujuan, saling menghargai, menghormati, dan juga kemampuan untuk menahan diri. Batasan seksual yang baik biasanya akan selalu meminta persetujuan sebelum melakukan aktivitas fisik, saling menjaga privasi dan berani menolak untuk hal yang gak disuka.

Nah, penting banget buat kita ngasih tahu orang lain tentang batasan fisik dan seksual kita, biar mereka gak gangguin personal boundaries kita. Jadi, kalo ada yang gak nyaman sama sentuhan atau kasih sayang orang lain, kita bisa bilang dengan tegas.

2. Batasan Emosi

Ini berhubungan sama perasaan kita. Jadi, kita harus bisa ngatur perasaan kita dan nentuin mana yang harus kita bagi sama orang lain dan mana yang harus kita simpen sendiri.

Misalnya, kita gak suka sama komentar yang ngejelekin diri kita, kesel boleh tapi ya udah, gak perlu marah berlebihan dan anggep aja itu tuh evaluasi buat diri kita sendiri.

Pokoknya, batasan emosi ini penting banget buat kita jaga diri dari segala hal yang bisa bikin kita marah atau emosi. Kita harus bisa nyari tahu apa yang membuat kita tenang dan bahagia, serta batas sampai mana kita mau melibatkan perasaan kita dalam interaksi sosial.

3. Batasan Intelektual

Batasan intelektual itu artinya kita menghormati perbedaan dan mau menerima pemikiran, keyakinan, dan pendapat orang lain. Setiap orang punya pandangan berbeda, dan itu sah-sah aja.

Salah satu bentuk batasan intelektual yang sehat adalah sikap menghormati dan mau berdialog dengan orang yang punya pandangan berbeda dari kita. Kita gak harus setuju dengan semua yang mereka katakan, tapi kita bisa dengerin dan coba mengerti perspektif mereka.

Dengan adanya batasan intelektual yang sehat ini, kita bisa terbuka untuk belajar dari orang lain dan memperkaya pemikiran kita sendiri. Jadi, gak ada salahnya buat dengerin pandangan orang lain dan berdialog dengan terbuka, asal tetap menghormati perbedaan yang ada.

4. Batasan Waktu

Time is running and time is money! Waktu itu berharga banget dan memang penting banget. Makanya menetapkan batasan waktu itu sangatlah penting buat kita bisa pisahin antara prioritas dan tanggung jawab.

Kalo kita paham batasan waktu buat diri kita sendiri, kita juga jadi lebih bisa menghargai batasan waktu yang udah ditetapkan sama orang lain. Ini artinya kita jadi lebih pengertian dan nggak ngerepotin orang lain dengan ngelanggar batasan waktu mereka.

5. Batasan Materi

Yang terakhir ada batasan materti, ini berkaitan dengan harta dan barang-barang yang kita punya, seperti rumah, mobil, peralatan elektronik, dan barang berharga lainnya.

Sebelum kita ngasih pinjaman atau memberi sesuatu ke orang lain, lebih baik kita pahami dulu batasan materi yang kita punya. Ini penting banget, karena kalo kita ngasih apa-apa tanpa memperhatikan batasan kita, bisa aja nanti malah bikin masalah atau kebencian di masa depan.

Apa Keuntungan Punya Personal Boundaries?

Cr. SelectHealth

Ada banyak manfaat yang bisa kita dapetin kalo kita punya personal boundaries.

Pertama, emosi kita jadi lebih stabil dan terkontrol. Dengan punya batasan yang jelas, kita jadi lebih mengenal diri kita sendiri. Kita bisa lebih ngerti perasaan kita dan juga bisa berkomunikasi dengan lebih jujur kalo ada yang ngelanggar batasan kita.

Kedua, hubungan kita sama orang lain bisa lebih sehat dan harmonis. Dengan punya batasan yang jelas, kita jadi lebih mengenal diri kita sendiri. Kita jadi nggak sering ribut dan nggak ada kesalahpahaman yang berarti.

Ketiga, kita jadi nggak gampang ditindas atau dimanfaatin sama orang lain. Kita jadi lebih siaga dan gak mudah ditipu. Kalo ada yang nyoba narik-narik kita ke hal negatif, kita bisa bilang “stop” dengan tegas.

Keempat, kita jadi lebih percaya diri. Saat kita bisa menjaga personal boundaries kita, kita jadi lebih PD buat ngejalanin aktivitas sehari-hari. Kita tahu apa yang kita mau dan bisa mempertahankan diri dengan baik. Nah, itu bikin rasa harga diri kita lebih tinggi.

Terakhir, personal boundaries bantu kita capai keseimbangan dalam hidup. Dalam kehidupan yang serba sibuk, hal ini juga bisa bantu kita buat nentuin prioritas dan ciptain keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan waktu pribadi. Kita bisa atur mana yang kita perlu lakuin dan mana yang kita bisa lepasin aja. Jadi, hidup jadi lebih santai dan bahagia.

Jadi, itulah personal boundaries dan manfaatnya yang gak kalah penting. Dengan punya batasan diri yang jelas, kita bisa hidup dengan lebih tenang dan bahagia.

Ingat, personal boundaries itu bukan untuk mengisolasi diri, tapi untuk melindungi dan merawat diri kita sendiri. Jadi yuk, mulai saat ini, kita lebih aware lagi dan kuat dalam menjaga personal boundaries kita agar hidup jadi lebih bahagia dan berarti! 🌞

Baca Juga Artikel Serupa :

No More Drama ! 4 Cara Simple untuk Hidup Tenang dan Anti-Drama

Kenali 5 Tanda Si Toxic People! Dia atau Malah Aku yang Toxic?




No More Drama ! 4 Cara Simple untuk Hidup Tenang dan Anti-Drama

Drama

Prolite – Drama kehidupan tuh emang bikin capek dan toxic banget, ya kan? Tapi yang perlu kamu tau, hidup tuh nggak harus selalu kayak di sinetron atau drama Korea yang penuh konflik bikin baper aja, lho!

Banyak dari kita pengen hidup dengan lebih tenang dan nyaman, nggak ribet sama drama-drama gak penting. Nah, buat kalian yang mau dapetin hidup bebas dari drama dan lebih chill, kita punya 4 cara sederhana yang asik banget buat dijalani. Mau tau apa aja? Yuk, simak terus artikel ini!

1. Hindari Toxic People dan Jangan Jadi Toxic!

Cr. canyoncrossingrecovery

Hal pertama dan terpenting ialah, jauhi orang-orang yang toxic dan pastinya, jangan jadi si toxic people itu sendiri. Nggak ada untungnya kita terjebak dalam lingkaran toxic, kan? Justru, hal itu bisa bikin hidup kita jadi makin sulit dan penuh drama.

Orang toxic itu biasanya punya sikap dan perilaku yang negatif. Mereka sering menyebarkan energi negatif, manipulatif, mengkritik terus-menerus, atau bahkan suka menyulut konflik. Kehadiran mereka bisa membuat suasana hati kita jadi buruk dan bahkan merusak kesehatan mental.

Makanya, lebih baik menjauh dari orang-orang toxic ini. Kita gak perlu menghabiskan waktu dengan orang yang membuat kita merasa terbebani dan nggak bahagia. Fokus aja pada lingkungan yang lebih positif dengan orang-orang yang bisa mendukung kita dengan baik.

Tapi, ingat ya, jangan jadi toxic juga. Kadang, dalam situasi tertentu, kita bisa ikutan terbawa suasana dan menjadi orang yang toxic. Kita bisa jadi sering mengeluh, merasa iri, atau menyebarkan energi negatif ke orang lain. Nah, ini juga nggak baik untuk kita dan orang di sekitar kita.

Jadi, penting banget buat refleksi diri dan berusaha untuk tidak jadi orang toxic. Lebih baik cari cara untuk mengatasi emosi dan masalah kita dengan bijak, misalnya dengan berbicara dengan orang yang bisa dipercaya atau mencari hobi yang bisa bikin hati jadi lebih tenang.

2. Stop Ikut Campur Ke dalam Drama Orang Lain!

Cr. Istock

Gak perlu ikut campur sama drama orang lain dan masuk dalam masalah mereka. Ini adalah prinsip yang bijak buat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kenapa? Karena masuk dalam drama orang lain bisa bikin hidup kita jadi makin rumit dan repot.

Ya walaupun gak menutup kemungkinan kalau kadang, kita juga suka punya rasa kasihan dan mau bantuin. Tapi yang perlu diinget, gak semua masalah orang lain itu urusan kita.

Kita punya urusan dan masalah sendiri, yang kadang udah cukup bikin kepala pusing. Jadi, ngapain juga harus ikut-ikutan masuk ke dalam masalah orang lain?

Bukan apa-apa sih, tapi orang lain punya masalah yang mungkin beda banget sama kita, dan kita mungkin gak punya wawasan yang cukup buat ngerti dan bantu mereka.

Selain itu, ikut campur dalam drama orang lain juga bisa bikin kita emosi ikutan goyang. Kita bisa jadi stres, marah, atau sedih karena terbawa suasana. Padahal, buat apa stres sama masalah orang lain yang sebenernya bukan urusan kita?

Nah, kalau ada orang yang terus-terusan nge-push kita buat ikut campur dalam masalah mereka, ya udah, kita dengerin aja dulu dengan baik. Tapi setelah itu, jangan langsung terjun ke dalam kekacauan itu, ya! Lebih baik jaga diri dan jauh-jauh dari drama mereka.

3. Pertimbangin Cara Kamu Berinteraksi Sama Orang Lain

Cr. Unsplash

Penting banget buat belajar dengerin dan amati dulu sebelum terlibat dalam percakapan, terutama kalau situasinya udah reaktif dan emosional. Kalo ada orang yang suka dramatis banget, mendingan mundur aja dan jauh-jauh deh dari mereka.

Soalnya, ini nggak cuma soal emosional dan psikologis, tapi bisa sampe fisik juga. Kita nggak harus langsung nawarin saran atau solusi kecuali diminta.

Lebih baik kita coba minimalisir drama dan bawa percakapan ke hal-hal yang lebih netral. Makanya, kita juga harus selalu bersikap terbuka, jujur, dan komunikatif.

Maksudnya, kalo ada masalah sama seseorang, mendingan langsung temui dan bicarakan sama mereka. Jangan malah ceritain masalah itu ke orang lain, kan bisa aja bikin kesalahpahaman dan drama berkepanjangan.

Jadi, kita harus berani mengatakan apa yang kita pikirkan dengan jelas, biar nggak ada penyesalan di kemudian hari. Emang agak susah sih, tapi dengan begini, jangka panjangnya bisa ngejauhin kita dari sakit hati yang berlebihan.

4. Fokus Aja Sama Kehidupan Kita Sendiri, dan Cari Waktu Buat Me-Time

Cr.

Yang terakhir, fokus sama diri sendiri dan jangan lupa cari waktu buat  me-time. Ini adalah kunci buat hidup yang lebih bahagia dan tenang. Kita nggak perlu terlalu sibuk mikirin urusan orang lain atau ikut campur dalam drama mereka.

Semakin banyak kita fokus pada diri sendiri, semakin sedikit waktu yang kita miliki untuk khawatirin urusan orang lain. Banyak dari kita mungkin berpikir bahwa menjadi baik berarti kita harus mengorbankan waktu dan tenaga untuk bantu orang lain.

Ingat, kita juga punya hak untuk menjaga diri dan kesejahteraan kita sendiri. Peduli pada orang lain itu penting, tapi nggak boleh sampe mengorbankan diri sendiri. Kita harus tahu batas dan nggak boleh terlalu terbawa perasaan.

Bantuan kita untuk orang lain nggak harus selalu berarti kita harus rela ninggalin waktu dan kenyamanan kita sendiri. Kita bisa bantu dengan cara yang seimbang, tanpa mengabaikan kebutuhan diri kita sendiri.

Lebih baik lagi kalo kita fokus, kejar tujuan dan impian kita, dan jadi versi terbaik dari diri kita sendiri. Kita juga butuh waktu untuk istirahat dan melakukan hal-hal yang bikin kita senang. Misalnya, nonton film favorit, baca buku, jalan-jalan sendirian, atau olahraga.

Jadi, penting untuk selalu menjaga diri dan kesejahteraan kita. Jangan pernah sampe melewatkan waktu untuk istirahat dan waktu untuk diri sendiri. Kita bisa lebih efektif membantu orang lain kalau kita sendiri juga baik-baik aja.

Nah, itulah empat cara sederhana yang bisa bikin hidup kalian lebih tenang dan bebas drama. Gak bakal susah kok kalau kamu punya tekad dan komitmen yang kuat!

Ingat, hidup itu bukan ajang dramatisasi sinetron yang bikin kepala mumet. Jadi, jangan sibuk ikutan drama orang lain yang nggak ada manfaatnya, ya.

Yuk, terapin empat cara sederhana ini dan jadi penguasa anti-drama dalam kehidupan kalian. Selamat hidup tanpa drama, guys! Peace out!




Hijrah Remaja : Bagaimana Psikologi dan Islam Memandang Perubahan Hidup yang Penting

Prolite – Dalam pandangan Islam dan psikologi, masa remaja ini dianggap sebagai fase yang penuh tantangan. Iya, ini adalah masa transisi dari anak-anak yang mulai meresapi udara dewasa.

Remaja adalah masa di mana kita lagi cari tau jati diri kita. Mayoritas orang bilang, masa remaja itu kayak jembatan antara masa kecil sama dewasa. Gak heran, di masa ini, kita bakal dihadapin sama kebingungan, ketidakjelasan, dan godaan dari segala arah.

Di fase ini juga, kita bakal dihadapkan sama berbagai problematika hidup yang gak bisa dianggap enteng. Ya ampun, kita bakal harus cepet-cepet beradaptasi sama realita kehidupan yang keras!

Tapi, di masa pencarian jati diri ini, kita mesti hati-hati. Soalnya, gak jarang, kita jadi gampang terpengaruh sama teman-teman sepermainan yang kadang gak baik pengaruhnya.

Perjalanan di masa ini juga semakin gak gampang karena kita dihadapin sama era globalisasi yang semakin canggih. Macem-macem gadget dan sumber informasi bisa bikin jaringan pergaulan kita semakin luas dan bebas.

Karena itu, penting banget buat kita pahami perspektif Islam dan psikologi dalam melihat fenomena masa remaja ini. Dengan menggabungkan pandangan dari keduanya, kita bakal bisa ngerasa lebih aman dan bijaksana dalam ngarungi masa-masa asyik ini. Yuk kita belajar bareng-bareng, stay connect with us ya!

Mengulik Perspektif Islam

islampos

Dalam pandangan Islam, masa remaja itu sering disebut juga sebagai masa akil baligh. Masa ini adalah momen yang spesial dan butuh diperhatiin dengan seksama. Gak boleh dianggap remeh!

Remaja adalah karunia dari Allah yang perlu dijaga dengan penuh tanggung jawab. Kita bakal ngalamin perkembangan fisik, kecerdasan kognitif, dan psikososial yang jauh lebih pesat dibandingkan masa kita masih anak-anak dulu.

Dalam fase seru ini, kita diajarkan untuk mantapkan iman dan ketakwaan kepada Allah, serta buktiin tanggung jawab kita ke masyarakat, keluarga, dan diri sendiri.

Selain itu, udah waktunya kita ngerasain ibadah-ibadah wajib, nih! Kita harus berpuasa dan ngelaksanain shalat secara rutin. Itu udah menjadi tanggung jawab kita sebagai remaja yang udah dianggap dewasa dalam pandangan Islam.

Bahkan, kita dianggap udah cukup mandiri buat bayar zakat, meskipun finansialnya masih dibantu sama orangtua.

Dalam Islam, kita juga perlu diarahin banget buat punya akhlak yang baik, ngejaga etika dan moral, biar hubungan sosial kita jadi harmonis.

Selain itu, juga harus pandai-pandai kontrol emosi dan nafsu biar kita bisa ngambil keputusan dengan bijak. Bisa bedain mana hal yang baik dan mana hal yang buruk.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

«سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ … وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ رَبِّهِ»

Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah …”.

Hadits yang agung ini nunjukin betapa besarnya perhatian Islam terhadap hal-hal yang mendatangkan kebaikan bagi seorang pemuda muslim sekaligus menjelaskan keutamaan besar bagi seorang pemuda yang memiliki sifat yang disebutin dalam hadits ini.

Makanya, di masa remaja, kita tuh diarahin untuk jadi sosok yang bertanggung jawab, positif dan tentunya selalu menjauhi perbuatan maksiat dan keburukan.

Melihat dari Sudut Pandang Psikologi

Beneran deh, remaja itu masa yang kompleks banget! Kita lagi berjuang keras banget buat cari tahu siapa diri kita sebenarnya. Nah, tahap ini sering disebut dengan “mencari identitas diri.”

Kita lagi penasaran banget, “Gue ini siapa? Apa tujuan hidup gue?” Ini tuh proses yang gak bisa digambarin dengan mudah.

Dalam proses cari jati diri itu, persoalan tentang orang tua atau otoritas lain pasti sering nimbulin konflik. Ya, wajar aja sih, karena kita lagi pengen jadi mandiri, kadang ada perbedaan pandangan sama orang tua, atau ketidaksetujuan terhadap aturan yang ada bikin kita ngerasa dikekang.

Tapi tetep, itu tanda mereka sayang kamu kok. Karena pandangan kita aja yang beda dan ego kita yang lagi tinggi-tingginya, hal itulah yang buat kita gak bisa berpikir jernih.

Coba deh bicarain dari hati-ke-hati, apa keinginan kamu dan tanya juga apa keinginan orang tua kamu. Walau prosesnya gak gampang, tapi aku yakin kalian akan sama-sama ngerti keinginan satu sama lain secara perlahan.

Oh ya, soal teman-teman sebaya, masa remaja itu masa sosialitas yang tinggi banget. Kita pengen banget diterima dan punya banyak teman, ya kan? Tapi, gak meutup kemungkinan kalau teman-teman itu gak selalu berpengaruh baik.

Kadang, ada juga godaan yang muncul dari pergaulan kita. Makanya, penting banget buat bisa bijak pilih teman dan jaga pergaulan supaya tetap positif dan nggak toxic.

Gak cuma itu, masa remaja juga sering penuh tekanan dan stres. Ada tuntutan di sekolah, di rumah, dan dari diri sendiri yang kadang bikin kepala mumet.

Dalam situasi kaya gitu, kita perlu belajar mengatasi stres biar enggak tambah pusing. Iya, guys, gak ada yang bilang masa remaja itu gampang, tapi percaya deh, kita pasti bisa lewatin semua itu!

Integrasi Remaja Dalam Perspektif Islam dan Psikologi

orami

Kita bisa loh, memadukan pandangan Islam dan psikologi buat menemani perjalanan asyik kita di masa remaja. Caranya gampang kok!

Pertama, kita harus beneran kuatkan iman dan ketakwaan kepada Allah. Ini bakal jadi panduan kita buat menghadapi segala godaan dan tantangan.

Kedua, komunikasi itu kunci banget! Kita harus jalin komunikasi terbuka sama orang tua dan otoritas lainnya. Dengan begitu, mereka bakal lebih mengerti dan dukung kita selama petualangan masa remaja ini.

Ketiga, yuk, cari tau lebih banyak tentang diri kita sendiri. Jangan ragu untuk eksplorasi minat dan bakat. Dari sana, kita bisa temuin jati diri yang asyik banget!

Terakhir, kita juga perlu belajar tentang pengelolaan emosi dan stres. Biar gak tambah pusing mikirin segala tekanan hidup. Jaga kesehatan mental kita, pastiin kita tetap asyik menjalani masa remaja dengan ceria.

Jadi, jangan pernah remehkan masa-masa remaja kita, guys! Jadikan momen ini sebagai panggung kecil untuk beraksi dan memberikan yang terbaik buat diri kita dan orang-orang di sekitar kita.

Dengan pandangan dari Islam dan psikologi, kita bakal bisa jadi pribadi yang tangguh, positif, dan enggak lupa tetap bahagia melalui setiap fase hidup ini.

Semoga perjalanan kita di masa remaja ini bisa menjadi bagian dari kenangan indah dan prestasi gemilang yang membawa kebahagiaan dan keberkahan di masa depan. Selamat mengarungi masa remaja, guys! 🙌

Baca artikel terkait :

Manajemen Emosi: 5 Cara Kendalikan Emosi dan Hadapi Tantangan Hidup

Mengenal 4 Proses Perjalanan Emosional Pada Manusia




Kenapa Ide Kreatif Sering Muncul Saat di Kamar Mandi? Cek 5 Alasan Menariknya, Yuk!

Ide Kreatif

Prolite – Hayo, siapa yang pernah ngerasain momen epik pas lagi di kamar mandi, dan secara tiba-tiba ide kreatif mengalir deras banget udah kayak air terjun? Beneran, deh! Bukan cuman mitos atau kebetulan aja, ternyata ada dong alasan ilmiah di balik fenomena keren ini.

Kamar mandi memang punya daya tarik luar biasa yang bikin otak jadi penuh gebrakan ide-ide seru. Mungkin dulu kita mikir, “Ide-ide kok sering muncul di tempat yang aneh-aneh ya?” Tapi tunggu dulu, justru itu yang bikin hidup kita jadi seru!

Penasaran kenapa kamar mandi bisa jadi panggung keajaiban inspirasi? Yuk, kita telusuri bareng-bareng rahasianya dalam artikel super asik ini!

Ekperimen Shower Effect yang Bisa Mempengaruhi Munculnya Ide Kreatif

Zac Irving – 

Selama bertahun-tahun para ilmuwan tuh berdebat ngomongin soal ‘shower effect’, yang artinya kita bisa dapet ide jenius pas lagi mandi. Mereka bingung juga, kok bisa ya hal keren kayak gitu bisa terjadi?

Nah, ada eksperimen baru nih yang dipimpin sama Zac Irving, dia ngebahas tentang ilmu kognitif di University of Virginia. Mereka bilang, kalau kita terlalu fokus sama satu tugas, justru bikin kreativitas jadi buntu, loh!

Makanya, daripada neken otak buat nyari solusi, mereka bilang lebih baik istirahat sebentar atau nyari ide dari suasana yang beda, kayak pas lagi mandi misalnya. Di kamar mandi, yang adem ayem dan gak ribut, pikiran kita jadi lebih bebas dan bisa kelana sepuasnya. Di situlah kita bisa nemuin ide-ide kreatif dan brilian!

Dikutip dari Science Alert, Irving jelasin,  “Katakanlah kamu terjebak pada suatu masalah. Apa yang kamu lakukan? Mungkin bukan sesuatu yang membosankan seperti menonton cat mengering, kan? Sebaliknya, kamu melakukan sesuatu untuk menyibukkan diri, seperti berjalan-jalan, berkebun, atau mandi. Semua aktivitas ini cukup menarik,” katanya.

Dalam sejarahnya, penelitian tentang ‘shower effect’ ini emang lumayan bikin bingung karena hasilnya yang gak konsisten. Beberapa penelitian berhasil nemuin kalo ngerjain ‘tugas yang tidak menuntut’ bisa bikin pikiran ngelantur dan kreativitas kita ngalir deras. Tapi ada juga penelitian yang gak bisa ulang temuan yang sama.

Menurut Irving, mungkin masalahnya ada di desain eksperimennya. Banyak penelitian sebelumnya yang nyambung-nyambungin pikiran yang mengembara sama kebosanan, padahal untuk bikin ide-ide luar biasa, kita butuh keseimbangan antara pikiran yang bebas berkelana dan pikiran yang fokus.

Jadi, kalau lagi stuck dalam situasi membosankan dan malah terus lanjut bekerja, itu malah bisa ngebatasin kreativitas kita. Mending cari momen istirahat atau suasana yang nyaman untuk jadi lahan subur ide-ide cemerlang. Biar nggak terlalu kepikiran masalah yang bikin buntu.

5 Alasan Lain Kenapa Kamar Mandi Jadi Tempat Ide Kreatif Muncul

cr. ruangguru

1. Waktu untuk “Me-Time

Kamar mandi tuh kayak tempat me-time yang bener-bener privat karena bener-bener gak ada yang ganggu. Nah, pas kita lagi di sana, otak jadi lebih rileks dan gak terbebani sama urusan dunia luar. Alhasil, ide-ide kreatif muncul dengan begitu naturalnya.

2. Bebas dari Gadget

Nah, ini lho yang bikin beda! Pas di kamar mandi, kita biasanya gak bawa gadget apapun. Duh, betapa menyenangkan rasanya jadi bebas dari layar-gadget yang kerap bikin pikiran kacau. Tanpa distraksi itu, otak bisa fokus ngejalin koneksi hebat dengan kreasi-kreasi keren.

3. Relaksasi dan Stimulasi Pikiran

Di kamar mandi, kita dikelilingi sama bunyi-bunyian yang bikin pikiran damai dan tentram. Suara air yang mengalir kayak aliran ide yang berlimpah, dan suara gemericik kayak ide-ide kecil yang berbisik. Saat tubuh dan pikiran terasa nyaman, ide-ide kreatif pun lebih cenderung muncul secara alami.

4. Momen Refleksi

Sering gak sih, di kamar mandi kita jadi suka mikirin banyak hal? Itu lho, momen refleksi yang gak ternilai harganya! Saat kita lagi ngerenungin masalah atau tantangan, otak kita aktif mencari solusinya. Nah, karena di kamar mandi kita punya ruang tanpa gangguan, alhasil ide-ide kreatif pun bermunculan!

5. Ritual Ajaib untuk Pikiran Cerdas

Ritual harian di kamar mandi sebenernya adalah sihir pikiran cerdas yang luar biasa. Ini tuh kayak menghidupkan mode otomatis di otak, jadi nggak perlu repot-repot berpikir keras. Begitu otak nyantai, ide-ide kreatif pun datang silih berganti kayak burung migran!

Nah, gitu deh, guys! Sekarang kita udah tahu rahasianya kenapa ide-ide kreatif suka muncul saat kita lagi asik mandi. Kamar mandi itu ternyata adalah tempat yang ajaib, di mana otak bisa berpetualang dengan bebas tanpa gangguan!

Jadi, kalo lagi kehabisan ide atau lagi buntu mikirin masalah, jangan ragu deh kabur ke kamar mandi sejenak. Siapa tahu di sana, ide-ide brilian bakal datang dan nyemplung dengan riang gembira! Hahaha!

Ingat ya, jangan pernah meremehkan momen-momen sederhana seperti ini. Kreativitas bisa datang dari mana aja dan kapan aja, termasuk pas lagi santai di kamar mandi.

Jadikan setiap momen di kamar mandi sebagai momen penuh inspirasi. Selamat mencoba dan semoga ide-ide keren terus menerus mengalir seperti air pancuran yang mengalir dengan deras. Happy brainstorming, guys! 🚿💡✨




Jarang On Time dan Selalu Ngaret? Time Blindness Jadi Salah Satu Penyebabnya!

time blindness

Prolite – Pernah denger istilah sindrom “Time Blindness”? Atau pernah gak ngerasa sering banget terlambat dan susah banget buat on-time? Rasanya bikin kesel ya, apalagi kalo sampe ketinggalan momen penting.

Banyak orang mungkin nyebutin kalau kamu itu orang yang suka males-malesan atau pelupa, tapi sebenarnya secara psikologis, kamu bisa aja ngalamin kondisi yang mungkin belum banyak diketahui sama orang-orang.

Yup, bener banget, kondisi ini namanya “Time Blindness” atau “Kebutaan Waktu”. Menurut psikolog, hal ini yang jadi penyebab kenapa beberapa dari kita susah banget buat tepat waktu. Kok bisa, ya? Penasaran? Yuk, kita bahas alasannya bareng-bareng!

Time Blindness Atau Kebutaan Waktu

cr. penulispro

Psikolog dan ahli kesehatan mental, Robert Common, menjelaskan tentang kondisi “Time Blindness” Atau kebutaan waktu ini. Nah, intinya, orang yang punya kondisi ini tuh susah banget ngebedain waktu yang berlalu atau perkirain berapa lama sesuatu bakal berlangsung.

Jadinya, kita bisa sering banget ngejar-ngejar bus, susah banget ngerjain kerjaan tepat waktu, atau mikir, “Ah, ini cuma sepuluh menit selesai deh!” padahal kenyataannya lebih lama dari itu. Ya walaupun kamu bisa ngerasain sebaliknya, sih. Misalnya, kita bisa aja datang ke acara tiga jam sebelumnya.

Sementara itu, Dr. Elena Touroni, seorang konsultan psikolog dan salah satu pendiri The Chelsea Psychology Clinic, juga jelasin kalo kita yang punya “Time Blindness” seringkali kita bakal lupa waktu dan kesulitan banget mengatur tanggung jawab sehari-hari dengan efisien.

Hal ini bisa terjadi karena kita suka banget hiperfokus, alias keasyikan banget sama satu aktivitas sampe nggak ngeliat apa-apa yang ada di sekitar kita. Hal itu yang bikin kita jadi susah ngatur waktu dan akhirnya jadi telat.

Time Blindness Juga Merupakan Gejala Umum ADHD

cr. Reddit

Pendapat dari spesialis kesehatan perilaku pediatrik Michael Manos, PhD, mengungkapkan kalau “Time Blindness” memang bukan diagnosis atau gejala khusus, tapi lebih ke cara para dokter atau psikolog untuk ngejelasin fenomena “lupa waktu” ini.

Dia bilang, semua orang suatu saat pasti alamin “Time Blindness”. Kita semua bisa aja keasyikan dalam sesuatu sampe lupa waktu. Tapi, orang yang punya ADHD cenderung lebih rawan alamin masalah ini.

Sedikit tentang ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), ini adalah sebuah gangguan kesehatan mental yang bisa menyebabkan gangguan perhatian, impulsivitas, dan hiperaktivitas pada pengidapnya.

Orang yang punya ADHD, biasanya cenderung jadi lebih mudah teralihkan dan kurang fokus, sehingga mereka sering melupakan janji atau terlambat datang ke acara. Bukan karena mereka malas atau tidak peduli, tapi karena mereka memiliki tantangan khusus dalam mengelola waktu dan perhatian.

Psikolog utama di chatbot kesehatan mental AI Wysa, Smriti Joshi, ngejelasin kalau “ADHD itu punya banyak faktor yang nyambung, salah satunya memori kerja yang susah bisa ngefek ke cara kita ngatur waktu.”

Lalu, menurut psikoterapis dan juru bicara Dewan Psikoterapi Inggris (UKCP), Sue Smith, bilang kalau masa kecil yang traumatis atau perasaan merasa terpisah dari dunia sekitar dan diri sendiri (disebut disosiasi) juga bisa bikin orang jadi lupa waktu.

indiffs

Yasuhiro Kotera, pemimpin akademis dalam konseling, psikoterapi dan psikologi di University of Derby juga ngejelasin, “Meskipun bentuknya berbeda-beda, ini adalah tanda tingkat kepekaan terhadap waktu yang rendah, yang biasa digunakan dalam konteks ADHD atau ADD, tetapi juga terlihat pada orang yang tidak diagnosis,”

“Orang dengan time blindness cenderung fokus hanya pada saat ‘sekarang’, dan kurang fokus akan masa lalu dan masa yang akan datang.” katanya.

Jadi, bukan berarti cuma orang dengan ADHD aja yang bisa alamin ini. Semua orang bisa aja mengalamin fenomena “Time Blindness” ini.

Yashiro punya poin yang penting nih, sebenernya beberapa orang sadar kalau mereka punya “Time Blindness”. Kadang-kadang, mereka merasa malu atau minder saat orang lain menyadari masalah ini. Akibatnya, mereka bisa merasa hancur dan bahkan meragukan nilai dan cinta diri mereka sendiri.

Tapi, Yashiro juga ingetin, kondisi ini tuh terkait sama perilaku, bukan identitas. Jadi, masalah ini lebih ke bagaimana hubungan antara waktu dan perilaku kita, bukan tentang siapa kita sebenarnya sebagai pribadi.

Jadi, buat kalian yang merasa punya “Time Blindness”, jangan terlalu keras sama diri sendiri ya. Kalian masih bisa merubah kebiasaan yang kurang baik ini secara perlahan, kok! Mari kita hadapi dan tangani bareng-bareng, dan ingat kalau kita itu berharga dan pantas diterima juga dicintai!




6 Langkah Anti Malas Beribadah yang Bisa Kita Terapkan Hari Ini!

BERIBADAH

Prolite – Siapa nih yang pernah merasa malas-malasan saat mau beribadah? Entah itu saat ingin shalat, membaca Al-Quran, berdoa, atau bahkan pergi ke tempat ibadah. Tapi, mulai sekarang, yuk, jangan biarin rasa malas menghambat kita untuk beribadah kepada Allah SWT.

Karena, ibadah itu penting banget buat dapetin ketenangan hati, kebahagiaan, dan mendekatkan diri sama Sang Pencipta. Nah, biar kita gak kebanyakan malas, kali ini kita mau bagiin 6 cara jitu buat melawan rasa malas saat beribadah.

Nggak usah cemas, kok, ini cara simpel yang bisa bikin hidup kita makin berarti dan makin semangat dalam beribadah! Siap? Ayo kita mulai!

1. Utarakan Perasaan Kepada Sang Pencipta

freepik

Kalo lagi malas beribadah, coba deh ngobrol sama Allah. Kamu bisa ceritain semua perasaan kamu, curhatin semua masalah yang lagi kamu hadapi, dan minta petunjuk dari-Nya. Kayak lagi ngobrol sama temen deket aja.

Nggak usah sungkan atau takut, karena Allah itu selalu ada buat dengerin keluh kesah dan cerita kamu. Dia adalah sahabat terbaik kita. Bicara pada-Nya bisa bikin rasa malas itu luntur dan perasaan kamu jadi jauh lebih ringan. Rasanya kayak ada beban yang terangkat dari pundak.

Dengan ngobrol santai sama Allah, kita bakal merasa lebih terkoneksi dan dekat dengan-Nya. Rasanya tuh kayak nggak sendirian, karena Allah selalu mendengarkan doa dan curhatan kita.

2. Jadikan Do’a dan Dzikir Sebagai Kebiasaan Sehari-Hari

Dengan memperbanyak istighfar, mohon ampunan kepada Allah, hati kita akan selalu diberi petunjuk untuk selalu melakukan apa yang Allah perintahkan. Nggak cuma itu, dengan rajin berdzikir dan melaksanakan sunnah-sunnahnya, perlahan-lahan kita bakal terbiasa dan konsisten dalam melakukannya.

Ketika kita rutin mengucapkan doa dan dzikir, hubungan kita sama Allah SWT bakal makin dekat dan rasanya makin semangat buat melakukan ibadah-ibadah lainnya. Jadi, nggak ada alasan lagi buat bermalas-malasan, deh! Doa dan dzikir itu kayak bahan bakar buat semangat beribadah kita.

3. Buat Agenda Untuk Beribadah

reformata

Siapkan agenda ibadah harian atau mingguan. Tuliskan apa saja ibadah yang ingin kamu lakukan dalam sehari atau seminggu ke depan.

Dengan memiliki rencana yang jelas, rasa malas cenderung berkurang karena kamu tahu apa yang harus dilakukan setiap harinya. Jadi, mulai sekarang, catat dan laksanakan agenda ibadahmu!

4. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental Itu Penting

antaranews

Kalo kita sehat, pasti badan kita lebih bertenaga dan semangat, kan? Jadi, gak bakal malas-malasan deh buat melaksanakan ibadah dengan baik.

Kesehatan fisik dan mental itu kayak fondasi buat kehidupan kita. Kalau fondasi kita kuat, segala aktivitas, termasuk beribadah, bakal berjalan lebih lancar. Jadi, jangan sampai kita mengabaikan kesehatan ya. Rajin berolahraga, makan makanan sehat, dan jangan lupa istirahat yang cukup.

Nggak cuma fisik, nih, mental juga perlu dijaga. Kita harus belajar tentang work-life balance atau keseimbangan antara pekerjaan, studi, atau kegiatan lainnya dengan waktu istirahat dan refreshing. Jangan sampe kita kelelahan atau stres berlebihan, nanti malah bikin semangat beribadah jadi berkurang.

Kamu bisa cek di artikel berikut untuk mengetahui lebih lanjut soal work life balance : Stay Balanced! 7 Tips Simpel Dapetin Work Life Balance yang Kece!

Nah, ngomongin itirahat, tidur itu emang super penting! Tidur yang cukup dan berkualitas bikin kita jadi lebih segar dan energik buat beribadah. Kalo kita kurang tidur, pasti badan bakal lemes dan males bergerak, ya kan? Jadi, jangan lupakan tidur yang cukup supaya semangat beribadah kita nggak kendor.

5. Ingat Akhirat Sebagai Motivasi

Foto : Istimewa

Jangan lupa, ingetin diri kita sendiri tentang akhirat sebagai motivasi dalam beribadah. Tujuan akhir hidup kita itu bukan cuma di dunia aja, tapi juga di akhirat nanti. Jadi, ibadah kita tuh adalah cara buat deketin diri sama Allah dan dapet kebahagiaan yang nggak terhingga.

Kalo rasa malas datang mengganggu, kita harus ingetin diri kita sendiri tentang janji indah dari Allah. Dia tuh janjiin kebahagiaan abadi buat kita yang beribadah dengan ikhlas. Jadi, jangan sampai kita terpengaruh sama rasa malas yang bisa bikin kita lupa akan janji-Nya yang bikin hati tentram.

Ingat, hidup di dunia ini cuma sebentar. Yang lebih penting lagi adalah persiapan kita buat akhirat, di mana segala amal baik kita bakal dibalas dengan berlipat-lipat pahala. Jadi, jangan biarkan rasa malas nguasain diri kita, tapi kita harus selalu semangat dan konsisten dalam beribadah.

6. Perubahan Itu Perlu Dipaksa, Terpaksa, Lalu Jadi Terbiasa

shutterstock

Nah yang terakhir, kalau kamu lagi merasa malas beribadah, jangan langsung nurutin aja, ya! Paksain diri buat tetap beribadah. Gak peduli seberapa besar rasa malesnya, kamu harus lawan hawa nafsu yang bikin kamu makin malas.

Emang gak ada yang instan, sih, tapi dengan dipaksa, terus terpaksa, akhirnya kamu bakal kebiasaan beribadah dan ibadah bakal jadi bagian dari hidupkamu. Pokoknya, perubahan itu memang butuh usaha, konsistensi dan tekad yang kuat.

Jadi, jangan biarin hawa nafsu itu ngatur hidup kamu, tapi kamu yang atur diri sendiri buat makin rajin ibadah. Selalu inget, ibadah itu penting dan berarti banget buat hubungan kamu sama Sang Pencipta. So, tetep semangat dan kalahin rasa malasnya! You can do it, guys!

Jadi, semoga enam cara ini bisa membantu kamu melawan rasa malas saat beribadah, ya! Ingat, ibadah adalah bentuk cinta dan ketaatan kita kepada Tuhan. Jangan biarin rasa malas pademin api keimanan kamu.

Tetap semangat dan konsisten dalam beribadah, karena dengan begitu, hidupmu akan semakin penuh berkah dan makna. Selamat beribadah dan semoga menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu! 🙌




Mengenal Toxic Positivity : Kita Gak Harus Selalu Keliatan Bahagia!

Toxic Positivity

Prolite – Halo! Kali ini kita akan ngobrol serius tentang sesuatu yang penting banget dalam hidup kita, yaitu “Toxic Positivity”. Eh, tunggu dulu, jangan ketipu sama kata “positivity” di situ ya! Karena sebenarnya, dibalik kata itu ada sisi gelap yang gak boleh diabaikan.

Kalian pasti pernah ngalamin momen-momen ketika lagi sedih, marah, atau down, tapi temen-temen atau bahkan diri kita sendiri maksa banget buat selalu tersenyum dan tetap berpura-pura bahagia.

Nah, tanpa kita sadari itu tuh udah termasuk perilaku toxic. Loh kok bisa ya? Kalau kamu penasaran, stay tuned sampe akhir ya!

Apa sih Toxic Positivity itu?

Happiful Magazine

Kamu sering banget denger istilah ini sewaktu lagi hangout bareng temen kamu, atau gak sengaja liat postingan di instastory mereka soal toxic positivity, tapi sampe saat ini kamu masih bingung ini tuh apa sih sebenernya? Yuk, kita pahami bareng-bareng, jangan sampe salah kaprah ya!

“Toxic Positivity adalah sikap atau pola pikir yang mendorong seseorang untuk selalu memandang segala hal dengan sudut pandang positif, tanpa memberi ruang untuk merasakan emosi negatif atau kesulitan.”

Jadi, ini tuh kondisi ketika kita maksa diri sendiri atau orang lain untuk selalu berpikir positif dan nolak emosi negatif. Emang sih, liat dunia dengan pandangan positif itu oke banget, tapi kalo sampe ngelarang emosi negatif, justru gak sehat buat kesehatan mental kita, lho!

Jadi, misalnya kita lagi kecewa, marah, atau sedih, kalo terjebak di toxic positivity, kita bakal berusaha nahan emosi negatif itu. Padahal, sebenernya, kita perlu banget rasain dan ungkapin emosi negatif itu.

Gak perlu malu atau takut buat ngejalaninnya, karena itu emang bagian dari hidup kita. Asalkan kamu bisa tau batasannya melalui manajemen emosi.

Penyebab Toxic Positivity bisa bikin hidup jadi rumit, nih!

Yang pertama, ini bisa muncul karena tekanan sosial yang gila-gilaan buat kita selalu keliatan bahagia dan sempurna setiap saat. Padahal, beneran deh, gak mungkin kan kita selalu bahagia dan sempurna terus?

Kedua, ini dia yang bikin tambah runyam, takut dianggap lemah atau gak mampu menghadapi masalah. Jadi, kadang kita merasa terpaksa untuk sembunyiin perasaan negatif kita, biar gak dibilang rapuh sama orang lain. Padahal, hal ini bisa bikin kita gak jujur sama diri sendiri.

Selain itu, media sosial juga berperan besar di balik toxic positivity. Kita suka banget nampilin sisi bahagia kita di medsos, sementara masalah atau kesulitan kita gak pernah ditunjukin. Akhirnya, kita selalu lihat hidup orang lain yang kayak sempurna, sementara hidup kita kayak roller coaster.

Dampaknya Bisa Bikin Hidup Kacau!

1. Untuk Orang di Sekitar

Foto :

Toxic positivity itu sering muncul lewat kata-kata yang kita ucapin. Orang-orang yang kayak gitu bisa sering banget ngomongin hal-hal yang terkesan positif, tapi sebenernya mereka juga punya emosi negatif yang gak diungkapin.

Yang sering banget terjadi nih, kita sebenernya cuma pengen bantu dan kasih semangat, tapi ternyata kalimat yang kita ucapin bisa bikin orang lain ngerasa meremehkan, terbandingkan, atau bahkan disalahkan.

Misalnya, kita bilang “jangan menyerah, begitu saja kok tidak bisa” “kamu lebih beruntung, masih banyak orang yang lebih menderita dari kamu” “Coba, deh, lihat sisi positifnya. Lagi pula, ini salahmu juga, kan?”

Semua kalimat itu malah bisa kasih efek negatif ke penerimanya, mungkin aja orang itu lagi berjuang dengan sesuatu yang berat, dan malah dianggap gampang aja untuk menyerah. Ini bisa bikin orang lain ngerasa diremehin, gak dihargai dan bikin semangatnya drop.

Jadi, sebenernya memberi semangat itu bagus, tapi kita juga harus hati-hati dalam pilih kata-kata yang kita ucapin. Kita harus lebih empati dan mengerti perasaan orang lain. Jangan mengandalkan kata-kata yang meremehkan, membandingkan, atau menyalahkan.

Lebih baik, kita kasih semangat dengan kalimat yang mendukung dan menghargai perjuangan orang lain. Kita bisa bilang, “sabar ya, pasti bisa dihadapin dengan baik,” atau “gak apa-apa, kita bisa cari solusi bareng.”

Dengan begini, semangat kita gak cuma memberi energi, tapi juga bikin orang lain merasa didukung dan dihargai. Yuk, lebih bijaksana dalam memberi semangat dan kasih dukungan yang tulus, ya!

2. Untuk Diri Sendiri

MentayaNet

Kalo kita selalu pura-pura bahagia dan gak ngeliat masalah yang ada, akhirnya malah bisa bikin masalah makin gede dan ngeganggu kesehatan mental kita.

Penyangkalan emosi negatif itu bisa bikin masalah mental yang gak main-main! Kalo kita terus-terusan nolak emosi negatif itu, akhirnya kita bisa kena stres berat, cemas yang gak kelar-kelar, sampe tidur juga jadi kacau. Bahkan bisa jadi kita nyerah sama hidup, sampe masuk dalam depresi atau bahkan PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder).

Nah, yang lebih serius lagi, penyangkalan emosi negatif bisa memicu penyalahgunaan obat terlarang. Kita berusaha mencari jalan keluar dari emosi negatif kita dengan cara yang salah, seperti mengandalkan obat-obatan yang gak sehat. Waduh gak kebayang deh gimana seremnya!

Intinya, kita harus lebih sadar sama perasaan kita sendiri, dan gak usah malu buat ngungkapin emosi negatif. Kita manusia, punya hak buat merasa sedih, marah, atau kecewa. Gak usah pura-pura sempurna atau bahagia terus. Lebih baik jadi diri sendiri, tulus, dan autentik, biar bisa menjaga kesehatan mental dengan baik.

Dan gak cuma sama diri sendiri, kita juga harus jadi lebih jujur sama orang lain. Kita bisa ngomongin perasaan dan masalah kita dengan mereka, biar bisa saling dukung dan bantu mengatasi masalah. Jangan takut buat berbagi, karena itu adalah bentuk keberanian dan kejujuran.

Jadi, mari jadi manusia yang lebih sadar dan jujur dengan perasaan kita sendiri dan orang lain. Dengan begitu, kita bisa menjaga kesehatan mental kita dan membangun hubungan yang lebih bermakna dengan orang-orang di sekitar kita. Stay true and be yourself, guys!

Baca juga artikel serupa :

Manajemen Emosi: 5 Cara Kendalikan Emosi dan Hadapi Tantangan Hidup

Kenali 5 Tanda Si Toxic People! Dia atau Malah Aku yang Toxic?




Play Victim : 5 Alasan Mengapa Seseorang Suka Berperan Sebagai Korban

Play Victim

Prolite – Kalian pasti tau kan istilah “Play Victim” yang sering dibahas sama orang-orang? Yap, itu perilaku toxic yang dianggap menyimpang dan punya efek luar biasa bagi orang di sekitarnya. Kok bisa ya?

Kamu mungkin pernah ketemu sama orang yang suka ngeluh soal nasib buruknya. Pokoknya, mereka kayak tokoh di drama dan berperan sebagai korban terus. Nah, itu tuh namanya “play victims”. Kalo gitu, apa sih sebenernya playvict itu? Kenapa mereka bisa kayak gitu, apa aja dampak negatifnya, dan bagaimana kita bisa ngatasi masalah ini? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Apa itu “Play Victim”?

Jadi, play victims itu adalah perilaku orang-orang yang dengan sengaja berpura-pura jadi korban dalam situasi tertentu. Mereka nggak peduli sama tanggung jawab mereka sendiri atau apa yang mereka lakukan dalam permasalahan itu, dan gak pernah mau mengaku kalo mereka juga punya kesalahan.

Mereka gak mikirin solusi dan cuman fokus ke masalahnya dengan terus mengeluh. Yang mereka mau cuma cari perhatian dan simpati orang lain. Mereka suka ngeluh-ngeluh dan menyalahkan orang lain demi dapetin itu.

Kenapa Bisa Ada Orang yang Play Victims?

Ada banyak hal yang bisa bikin seseorang jadi kayak gitu. Ini dia beberapa alasan kenapa ada yang suka main play victim :

1. Punya pengalaman masa kecil yang traumatis

Jadi, orang yang suka nyalahin orang lain ini seringkali punya masa lalu yang nggak enak banget. Jadi ketika mereka playing victim, sebenernya mereka lagi ngejaga diri. Dan ternyata, rasa sakit emosional yang mereka alamin juga bisa bikin mereka susah kontrol diri dalam segala hal. Jadi, ya nggak mudah juga buat mereka.

2. Gangguan kepribadian narsis dan suka manipulasi

Orang yang suka playing victim itu biasanya seneng banget nyalahin orang lain dan pura-pura jadi korban. Mereka suka banget manipulasi orang lain buat dapetin simpati dan perhatian.

Eits, tapi jangan lupa, ini juga seringkali terkait sama kepribadian yang narsistik, loh. Mereka mikirnya mereka itu paling penting dibanding orang lain. Kalian bisa cari tau soal kepribadian narsistik di artikel berikut guys!

Mengenal Si NPD, Obsesi dengan Diri Sendiri yang Melampaui Batas

3. Punya rasa rendah diri dan kurang PD

Mereka merasa nggak berharga atau merasa nggak sanggup menghadapi tantangan hidup. Dengan berperan sebagai korban, mereka berharap bisa dapet pengakuan dan perhatian dari orang lain, yang pada akhirnya bisa bantu mereka meningkatkan kepercayaan diri. Jadi, intinya mereka nyari validasi dari luar biar mereka merasa lebih oke.

4. Dendam terhadap orang yang lebih sukses dari mereka

Pada dasarnya, perilaku playing victim ini adalah cara mereka melindungi diri ya kan. Nah, mereka merasa gak boleh kalah sama orang lain, jadi ada rasa iri dalam hati mereka. Rasa iri ini akhirnya berubah jadi dendam. Ketika ada kesempatan, mereka bakal manfaatin kesalahan orang lain dan ngerusak nama baik mereka. Makannya, mereka jadi korban buat bikin orang lain tampak jelek.

5. Adanya kecenderungan untuk menghancurkan diri sendiri

Maksudnya, mereka sering banget terjebak dalam pikiran negatif tentang diri mereka sendiri. Mereka lebih gampang percaya sama kalimat negatif kayak “hal buruk bakalan nimpa gue nih”, ”gue emang pantes dapet hal-hal buruk”, “gak ada yang peduli sama gue”, dan masih banyak lagi.

Padahal, pikiran-pikiran negatif itu malah bikin mereka tambah hancur. Nah, ini karena self talk yang negatif bisa merusak pertahanan diri mereka, dan bikin mereka terjebak dalam lingkaran keputusasaan. Jadinya, susah banget buat mereka bangkit dari keadaan yang buruk.

Dampak Bagi Diri Sendiri dan Orang Lain

Perilaku play victim ini punya dampak negatif yang bisa mempengaruhi baik diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Yuk, kita lihat dampak negatifnya dan juga cara mengatasinya!

Dampak negatif bagi diri sendiri:

Freepik

1. Keterbatasan pertumbuhan pribadi

Kalo udah stuck jadi korban terus, kita jadi susah banget buat berkembang. Kita jadi nggak bisa belajar dari kesalahan dan menghadapi tantangan hidup dengan caranya sendiri.

Penting buat ubah pola pikir dan komit buat belajar dari pengalaman, baik yang bagus maupun yang nggak bagus. Jangan takut buat tanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang kita ambil sendiri.

2. Rendahnya harga diri

Hal ini bisa bikin kita merasa rendah diri dan nggak berharga. Tapi, buat ngebangun harga diri yang lebih baik, kita perlu hargai diri kita sendiri dulu.

Kenali kelebihan dan prestasi yang udah kita capai, dan terima bahwa setiap orang punya kekurangan. Dengan punya penghargaan diri yang sehat, kita bisa atasi perasaan rendah diri tersebut.

3. Ketergantungan pada simpati orang lain

Orang yang main play victim biasanya nyari simpati dan perhatian dari orang lain. Tapi, sebenernya itu cuma ngasih kepuasan sesaat aja.

Kita perlu bangun kepercayaan diri dan lebih mengandalkan penghargaan dari dalam diri sendiri daripada tergantung pada pengakuan dari luar. Fokus pada pencapaian pribadi dan kepuasan yang kita dapetin dari hal-hal yang bener-bener berarti buat diri kita sendiri.

Dampak negatif bagi orang lain:

doktersehat

1. Kelelahan dan frustrasi

Temen-temen yang harus terus dengerin keluhan dan penyalahgunaan dari orang yang main play victim bisa capek dan kesel juga. Jadi, penting banget buat kita sadar kalo orang lain juga punya batasan. Kita perlu dukung mereka dengan empati, tapi nggak boleh menyalahgunakan perhatian mereka.

2. Kerusakan hubungan

Perilaku play victim bisa rusakin hubungan sama orang lain. Kalo terus-terusan nyalahin orang lain dan ngindarin tanggung jawab, bisa bikin kerenggangan dan kurang kepercayaan.

Kita perlu belajar bertanggung jawab atas tindakan kita, berkomunikasi jujur, dan bangun kepercayaan lewat tindakan yang konsisten. Jadi, kita harus punya tanggung jawab, komunikasi yang jujur, dan tunjukin aksi yang konsisten buat bangun kepercayaan.

Nah, sekarang udah pada tau kan, apa itu play victims dan efek sampingnya? Jadi, yuk kita tinggalkan pola pikir ini dan jadi orang yang bertanggung jawab atas hidup kita sendiri.

Mari berusaha untuk berkembang, menghargai diri sendiri, dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Dengan begitu, kita bisa menciptakan kehidupan yang lebih positif. Stay positive guys! 🌞




Jadilah Sukses dengan 5 Kebiasaan Pagi Ala Orang-orang Berprestasi!

Sukses

Prolite – Siapa yang nggak ingin jadi sukses? Tentu aja kita semua pengen meraih kesuksesan dalam hidup, kan? Nah, tahukah kamu bahwa ada beberapa kebiasaan keren yang dilakukan orang-orang sukses di pagi hari?

Iya, di pagi hari! Kebiasaan-kebiasaan ini bisa banget kita tiru dan bisa bikin hidup kita lebih sukses juga. Yuk, simak artikel ini sampe habis dan aku jamin kamu bakal terinspirasi buat ikutin kebiasaan-kebiasaan hebat ini! Penasaran? Kalau gitu langsung aja..

5 Kebiasaan Orang Sukses di Pagi Hari

1. Bangun Pagi

Orang sukses nggak suka tidur-tiduran sampai siang. Mereka bangun pagi, sebelum matahari terbit. Kebiasaan ini memberi mereka waktu ekstra untuk berpikir, berencana, dan menyiapkan diri untuk hari yang akan datang.

Jadi, mulailah mengatur alarm di pagi hari dan biarkan dirimu bangun lebih awal. Kamu akan merasakan produktivitas yang luar biasa!

2. Olahraga Ringan

Orang sukses nggak hanya merangsang pikiran mereka, tapi juga tubuh mereka. Mereka meluangkan waktu di pagi hari untuk olahraga ringan seperti jogging, yoga, atau bahkan bersepeda.

Olahraga pagi memberi mereka energi yang dibutuhkan untuk menghadapi hari dengan semangat tinggi. Jadi, cari aktivitas fisik yang kamu nikmati dan mulailah melakukannya di pagi hari. Rasakan manfaatnya yang luar biasa untuk kesehatan dan produktivitasmu!

3. Meditasi atau Refleksi

doktersehat

Pagi hari adalah waktu yang sempurna untuk menyelaraskan pikiran dan menjernihkan pikiran kamu. Orang-orang sukses sering menghabiskan beberapa saat untuk meditasi atau refleksi di pagi hari. Mereka menghargai keheningan dan ketenangan untuk memfokuskan pikiran mereka, mengatur tujuan, dan menyusun strategi.

Coba luangkan waktu sebentar di pagi hari untuk duduk dengan tenang, bernafas dalam-dalam, dan menghilangkan stres. Ini akan membantumu menjadi lebih tenang dan fokus sepanjang hari. Kamu juga bisa cek artikel di bawah ini kalau ingin tahu seputar relaksasi dan meditasi!

Relaksasi dengan Meditasi dan Yoga, Bye Monday Blues!

4. Sarapan yang Sehat dan Bergizi

freepik

Banyak orang sukses menganggap sarapan sebagai makanan terpenting dalam sehari. Mereka tidak melompati sarapan dan mengisi tubuh mereka dengan makanan yang sehat dan bergizi. Makanan pagi yang seimbang memberikan energi yang dibutuhkan untuk menjalani aktivitas sepanjang hari.

Jadi, jangan lewatkan sarapanmu! Cobalah memilih makanan sehat seperti biji-bijian, buah-buahan, atau protein seperti telur. Tubuhmu akan berterima kasih padamu dengan memberikan energi dan fokus yang lebih baik.

Selain makan makanan yang bergizi, biasanya mereka minum air lemon. Selain bisa bikin berat badan turun, kebiasaan ini juga bisa bikin sistem pencernaanmu jadi lebih baik, kontrol kadar alkali di dalam tubuh, dan bahkan meningkatkan kekebalan tubuh.

Bukan cuma itu aja, kebiasaan minum air lemon di pagi hari ini juga bisa bikin sistem detoks tubuhmu jalan dan tingkat energimu naik. Saat tubuh sehat, pikiran jadi lebih tenang dan jernih, jadi ide-ide kreatif dan inovatifmu bisa muncul dengan mudah!

Dan ternyata, udah banyak orang terkenal yang melakukan rutinitas ini dan mayoritas para wanita, lho! Mereka ialah Ariana Huffington, Gwyneth Paltrow, serta Miranda Kerr.

5. Lepas Semua Gadget dan Mulai Buat To-Do-List

amitree

Kebiasaan yang terakhir ialah, saat di pagi hari mereka selalu lepasin semua gadget dan mulai bikin to-do list. Nah, kebiasaan yang satu ini tuh bener-bener bikin hidup jadi lebih teratur, produktif dan gak bikin mager.

Orang sukses selalu memiliki rencana. Di pagi hari, mereka menyusun jadwal mereka dan menetapkan tujuan untuk hari itu. Dengan merencanakan hari, mereka bisa fokus pada tugas-tugas yang penting dan menghindari stres yang tidak perlu.

Jadi, istirahat sejenak dari layar gadgetmu, ambil beberapa menit di pagi hari untuk menulis rencana harianmu. Tulis tugas-tugas yang perlu kamu selesaikan dan prioritaskan. Dengan begitu, kamu akan merasa lebih terorganisir dan efisien.

Nah, itu dia kebiasaan-kebiasaan keren orang sukses di pagi hari yang bisa banget kita tiru. Bayangin deh, gimana hidup kita bisa berubah jadi lebih sukses, lebih sehat, dan lebih produktif dengan ngikutin kebiasaan-kebiasaan ini.

Kuncinya cuma satu, komitmen dan konsistensi. Yuk, mulai sekarang kita coba terapin kebiasaan-kebiasaan ini satu per satu dan lihat perubahan luar biasa yang bakal kita rasain.

Jadi, siap-siap deh jadi pribadi yang lebih sukses dan berenergi di pagi hari! Ayo, kita mulai petualangan baru menuju kesuksesan! 🙌




Jadilah Versi Terbaik : 6 Buku Self Improvement yang Bakal Mengubah Hidupmu!

self improvement

Prolite – Halo buat kamu yang lagi cari buku-buku self improvement terbaik di tahun ini! Kita punya rekomendasi enam buku yang udah jadi best seller dan pastinya bakal bikin hidup kalian makin keren.

Buku-buku self improvement ini tuh kayak guru pribadi yang siap ngebantu kamu untuk jadi versi terbaik dari diri sendiri. Mereka punya trik-trik keren, cerita inspiratif, dan ilmu-ilmu yang bisa bikin kita makin sukses, bahagia, dan puas dengan diri kita sendiri.

Makanya, gak heran kalau buku-buku ini jadi best seller, banyak orang yang nyampein kalau mereka bener-bener bermanfaat. Jadi, jangan sampai ketinggalan ya, bisa jadi buku-buku ini ngubah hidup kalian jadi lebih baik! So, let’s get to the list!

Buku Self Improvement Terbaik di Tahun Ini

1. What’s So Wrong About Your Self Healing By Ardhi Mohamad

Self Improvement

Buku self improvement yang pertama ada dari Ardhi Mohamad. Kamu pernah ngalamin rasa cemas, kesepian, pasrah, atau sedih? Pasti, kan? Nah, salah satu cara buat sembuhin perasaan terpuruk gara-gara itu adalah self-healing.

Tapi, apakah cuma self-healing aja udah cukup? Kok masih ada emosi negatif yang muncul meskipun udah berusaha self-healing berulang kali? Ada apa dengan self-healing yang selama ini kita lakuin?

Nah, Ardhi Mohamad bakal bahas semua pertanyaan itu di bukunya ini. Dia akan ngebahas 10 bab tentang masalah-masalah yang sering kita alamin sejak kecil.

Dia nggak cuma ngomongin tentang self-healing, tapi juga ngajak kita buat liat pentingnya pengasuhan dari orang tua terhadap pola pikir kita. Bahasanya juga gampang dimengerti buat anak muda. Dia ngebahas penelitian dan teori tanpa bertele-tele.

2. A Guide Book To Slow Down Your Life by Astrid Savitri

Buku self improvement ini ditulis sama Astrid Savitri yang isinya ngomongin tentang gaya hidup slow living. Kadang-kadang, kita udah ngelakuin banyak hal tapi tetep rasanya kosong dan pengen ubah arah hidup.

Slow living lagi jadi tren baru belakangan ini. Konsep hidup yang simpel dan sederhana itu keliatannya jadi impian buat banyak orang.

Slow living bisa dilakuin dengan berbagai cara, mulai dari decluttering kayak yang dilakuin sama Marie Kondo, sampe planning hidup tanpa rasa khawatir berlebihan.

Nah, di buku ini, konsep slow living bakal dibahas secara lebih luas dan dijelasin gimana kita bisa dapetin kebahagiaan dengan menerapin konsep slow living itu. Jadi, buku ini bisa bantu kita buat ngelambatin hidup dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal yang sederhana.

3. Wake Up Sloth by Aulia Hanifa

Goodreads

Buku ini ditulis oleh penulis lokal, yaitu Aulia Hanifa yang inspirasinya datang dari si kukang yang pemalas.

Di buku ini, kalian bakal nemuin motivasi untuk bangkit dan ngejar impian kalian. Selain itu, bukunya juga ngomongin tentang semua kegalauan yang kita hadapi dalam hidup, passion, dan karir. Seru banget, kan?

Yang lebih seru lagi, setiap halamannya dihiasi dengan ilustrasi lucu yang bikin mata kita senyum-senyum sendiri. Kalian juga akan diminta untuk aktif ikutan latihan dan nulis catatan di dalam buku ini. Jadi, gak akan ada alasan buat bosen deh saat baca buku ini.

4. Insecurity is My Middle Name by Alvi Syahrin

Buku ini ditulis oleh Alvi Syahrin dan sukses banget bikin pembaca merasa kayak dipeluk waktu baca bukunya. Alvi ngomongin tentang rasa insecure yang sering muncul pas kita liat pencapaian orang lain atau karena kita kurang pede dengan diri sendiri.

Kalau kamu sering merasa insecure, cobain deh baca buku ini. Ada 45 bab yang bakal bantu kamu buat berdamai sama rasa insecurity. Buku ini bakal nemenin kamu dan buka wawasan serta cara pandang kamu terhadap hal-hal yang biasanya bikin kamu insecure.

Jadi, siap-siap deh buat jadi versi lebih pede dari diri sendiri setelah baca buku ini!

5. Tak Apa-Apa Tak Sempurna by Brene Brown, Ph.D., .

Goodreads

Pasti semua orang pernah merasakan tekanan hidup, cuma beda porsi aja. Sebagai manusia, banyak dari kita yang pernah ngerasa kegagalan itu masalah besar banget.

Pernah merasa kurang kemampuan, nggak berharga, dan merasa rendah dibanding orang lain. Tapi tau gak, sebenernya nggak sempurna itu bukan hal buruk lho? Gak perlu terlalu mikirin kata-kata orang lain.

Di buku self improvement ini, Dokter Brown bakal bantu kita buat belajar terima diri apa adanya dan gak perlu khawatir sama pendapat orang lain tentang kita. Jadi, kita bisa fokus buat lebih sayang diri sendiri dan bangun keberanian buat berkembang.

Buku ini masuk ke jajaran buku best seller di New York Times dan banyak orang yang rekomen buku ini di Goodreads.

6. Menyakitkan, Tapi Tak Seburuk yang Kupikirkan by Lee You-Jeong

Goodreads

Buku self improvement yang terakhir ada dari penulis Korea yang bernama Lee You-Jeong. Buku ini cocok banget buat kamu yang lagi dihadapkan dengan cobaan dan rintangan hidup.

Lewat bukunya, Lee You-Jeong pengen banget ngebahas bahwa kebahagiaan nggak selalu datang dari hal-hal yang luar biasa atau keren banget. Kadang-kadang, kebahagiaan bisa muncul cuma dengan ngeliat pemandangan indah atau makan malam bareng orang-orang tercinta.

Jadi, buku ini ngajakin kita buat liat sisi kecil kebahagiaan dalam hidup yang mungkin sering kita lewatin begitu aja. Yuk, kita buka buku ini dan temukan kebahagiaan dalam momen-momen yang mungkin kita anggap sepele.

Nah, itu dia, guys! Enam rekomendasi buku self improvement best seller yang wajib kalian cek! Buku-buku ini bener-bener bikin hidup kita jadi lebih keren dan penuh semangat.

Jangan sampai ketinggalan, ya! Ambil salah satu atau bahkan semua buku ini, dan jangan lupa baca dengan hati yang terbuka dan pikiran yang positif. Lakukan latihan dan tips yang ada di dalam buku-buku ini, dan rasakan perubahan positif dalam diri kalian.

Ingat, kita punya potensi besar dalam diri kita, dan buku-buku self improvement ini bakal bantu kita untuk menggali potensi itu. Jadilah versi terbaik dari diri kita sendiri dan gapai kesuksesan serta kebahagiaan dalam hidup kita.

Selamat menikmati perjalanan self improvement kalian, dan semoga buku-buku ini membawa banyak manfaat dan kebahagiaan dalam hidup kalian. Teruslah belajar, tumbuh, dan menjadi yang terbaik dari diri kita sendiri!