Tingkatkan Kualitas SDM, DBMSDA Kota Bekasi Gelar Pelatihan Informatika

DBMSDA

Tingkatkan Kualitas SDM, DBMSDA Kota Bekasi Gelar Pelatihan Informatika.

KOTA BEKASI, Prolite – Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi menggelar pelatihan informatika dan pemanfaatan media sosial bagi jajaran pegawai, Kamis (10/7), bertempat di ruang rapat kantor DBMSDA.

Pelatihan ini difokuskan pada penguatan kapasitas dalam penanganan pengaduan masyarakat serta penyusunan konten pemberitaan untuk publikasi kegiatan dinas. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari strategi komunikasi publik DBMSDA guna memperkuat transparansi dan pelayanan informasi kepada masyarakat.

Hadir sebagai narasumber, Muhammad Muchlis dari Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bekasi. Ia memberikan pembekalan teknis kepada para pegawai di bidang publikasi dan dokumentasi media DBMSDA, termasuk perwakilan dari Diskominfostandi.

Dalam paparannya, Muchlis menjelaskan pentingnya penguasaan prinsip-prinsip dasar jurnalistik, terutama dalam menerapkan kaidah 5W + 1H (What, Who, When, Where, Why, dan How) dalam setiap penulisan berita dinas. Ia juga menekankan pentingnya ketepatan informasi serta konsistensi dalam penyampaian pesan publik oleh instansi pemerintahan.

Kegiatan pelatihan ini merupakan arahan langsung dari Kepala Dinas BMSDA Kota Bekasi, yang menekankan pentingnya peran setiap pegawai dalam mendukung publikasi kegiatan dinas secara efektif dan profesional.

Acara diakhiri dengan sesi foto bersama antara narasumber dan seluruh peserta pelatihan sebagai bentuk dokumentasi dan apresiasi atas partisipasi aktif para peserta dalam kegiatan In-House Training ini.

DBMSDA




Rencana Cuti Untuk Pria Menemani Istri Melahirkan Mencapai 30 Hari

Ilustrasi cuti untuk pria menemani istri melahirkan (hinkstock).

Rencana Cuti Untuk Pria Menemani Istri Melahirkan Mencapai 30 Hari

Prolite – Akan ada kabar baik mengenai cuti untuk pria yang disampaikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas.

Hal tersebut ia sebutkan bahwa akan ada rencana cuti untuk pria yang menemani istri melahirkan.

Bila biasanya cuti untuk pria menemani istri melahirkan hanya hingga 3 hari saja namun nantinya aka nada rencana kisaran satu minggu hingga 30 hari.

Tujuan di buatnya rencana hak cuti tersebut guna untuk mendorong sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik lagi.

“Selain cuti istri melahirkan, ada cuti ayah. Ini untuk mendorong kualitas SDM mendatang lebih bagus cutinya seminggu sampai 30 hari,” katanya kepada wartawan di kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan, dikutip detik.

Bila biasanya cuti lama hanya diberikan kepada wanita yang melahirkan saja mungkin kedepannya suami yang menemani juga akan di berika hak cuti lama.

Karena semua ini masih rencana maka dari itu Anas menyebutkan rencana ini masih harus di bahas dalam RUU ASN.

“Pemerintah akan memberikan hak cuti kepada suami yang istrinya melahirkan atau keguguran. Cuti mendampingi istri yang melahirkan itu menjadi hak ASN pria yang diatur dan dijamin oleh negara,” ujar MenPAN-RB Abdullah Azwar Anas seusai rapat kerja dengan Komisi II DPR RI dalam keterangan tertulis.

Sebelumnya, lanjut Anas, cuti bagi ASN pria yang istrinya melahirkan tidak diatur secara khusus, yang diatur hanya cuti melahirkan bagi ASN perempuan. Peraturan ini ditargetkan tuntas maksimal April 2024.

“Hak cuti tersebut merupakan aspirasi banyak pihak. Saat ini pemerintah meminta masukan dari stakeholder, termasuk DPR, terkait hal tersebut,” imbuh Anas.

Anas mengatakan hak cuti bagi karyawan pria yang istrinya melahirkan, atau biasa disebut ‘cuti ayah’, sudah jamak diberlakukan di beberapa negara dan perusahaan multinasional. Waktu cuti yang diberikan bervariasi, berkisar 15 hari, 30 hari, 40 hari, hingga 60 hari.

Peran pentingnya sosok ayah dalam penyembuhan pasca persalinan dan juga pentingnya peran ayah untuk membantu menjaga bayi di saat istri baru selesai melahirkan.

Hal itu lah yang akhirnya rencana cuti untuk ayah di buat dan di ajukan untuk menjadipertimbangan nantinya.




Kerjasama Sister City Semakin Erat

Sister City

BANDUNG, Prolite – Kerjasama Sister City antara Kota Bandung dengan Petaling Jaya Malaysia semakin erat. Terbaru, Kota Bandung dan Petaling Jaya bakal bekerja sama pada pengembangan sumber daya manusia dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Hal ini terungkap saat Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menerima Wali Kota Petaling Jaya, Mohamad Azhan di Balai Kota Bandung, Rabu 1 Februari 2023.

Yana dan Mohamad sempat berdiskusi tentang tindak lanjut kerja sama, khususnya dalam hal pertukaran staf atau pegawai. Termasuk juga membahas rencana kunjungan pelaku usaha Petaling Jaya ke Kota Bandung untuk mempelajari kreativitas dan pemasaran produk-produk lokal.

“Pemerintah Kota Bandung terbuka untuk kerja sama saling menguntungkan. Baik itu antar daerah dalam negeri Indonesia maupun dengan kota di luar negeri,” kata Yana.

Melalui pertemuan ini, Yana menegaskan, Kota Bandung siap untuk menyambung kembali kerja sama sister city.

“Pemkot Bandung siap untuk menyambung kembali MoU sister city dengan Petaling Jaya. Kami juga siap bekerja keras untuk menyukseskan kerja sama ini. Termasuk bagaimana kita mengawalinya dengan magang dan pertukaran pegawai untuk sama-sama belajar pemerintahan dan pelayanan publik,” bebernya.

Seperti diketahui, Kota Bandung dan Petaling Jaya Malaysia telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) sister city pada 27 November 2015 untuk jangka waktu 5 tahun dengan berbagai bidang kerja sama. Rencananya, MoU tersebut akan diperbaharui.

Sementara itu, Wali Kota Petaling Jaya, Mohamad Azhan menerangkan, agenda kali ini mendiskusikan tindaklanjut kerja sama, khususnya dalam hal pertukaran staf.

“Tujuan kita mempelajari praktek yang baik di Kota Bandung soal pengambangan pelaku usaha dan hal lainya,” kata Azhan.

Tak hanya itu, Kota Petaling Jaya terinspirasi oleh penerapan smart city di Kota Bandung. Sehingga pada 2018 lalu, Petaling Jaya membangun PJ Smart Centre. Hal itu mengantarkan Petaling Jaya menjadi smart city terdepan di Malaysia.

“Kunjungan ini bermanfaat. Kerja sama antara Kota Bandung merupakan salah satu kerja sama sister city yang paling aktif,” ujarnya.

Pada pertemuan tersebut, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM), Atet Dedi Handiman sempat menjelaskan tentang UMKM di Kota Bandung.

Atet menjelaskan, Kota Bandung sebagai kota jasa dan perdagangan, memiliki kekayaan dalam bidang kuliner, fesyen, pariwisata, dan industri kreatif dan semua bertumbuh dengan baik.

“Terkait Pedagang Kaki Lima (PKL), kami punya regulasinya. Ada beberapa lokasi memang khusus untuk PKL. PKL merupakan potensi ekonomi, sehingga perlu pembinaan dan penataan,” ujarnya.

Atet juga mengungkapkan, di Kota Bandung memiliki kawasan halal bagi PKL. Di dalamnya, para PKL sudah memiliki sertifikasi halal.

“Ada 1 kawasan halal itu, khusus PKL yang bersertifikasi halal. Mereka binaan kami. Itu ada di kawasan Malabar,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah menerangkan, Pemkot Bandung berupaya memberikan ruang kepada para pelaku usaha untuk mengembangkan produknya.

“Kami punya kegiatan Pasar Krearif. Di sana, para pengusaha memamerkan dan mempromosikan produknya. Kita bekerja sama dengan pusat perbelanjaan atau mal,” tuturnya.(rls/red)