Sel Bung Karno, Masih Diurus dari Sumbangan

Sel Bung Karno di Lapas Banceuy

Ayi: Pemerintah Harus Serius Tangani Situs Peninggalan Bung Karno

BANDUNG, Prolite – Kota Bandung cukup banyak memiliki tempat-tempat bersejarah salah satunya adalah sel Bung Karno atau situs penjara Banceuy yang berada di kompleks Pertokoan jalan Banceuy.

Di situs penjara Banceuy ini lah Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno dikurung di sel Blok F No.5 ukuran 210 cm x 146 cm x tinggi 350 cm.

29 Desember 1929 silam, Soekarno dituduh penjajah akan menggulingkan pemerintahan Hindia Belanda. Bung Karno bersama tiga rekannya pun, dari PNI, Maskoen, Soepriadinata, dan Gatot Mangkoepraja ditangkap di Yogyakarta lalu mendekam selama 8 bulan.

Juru pemandu situs, Ahmad, mengatakan setelah Soekarno bebas selnya itu tidak pernah digunakan tahanan manapun.

Namun demikian sel selalu dibersihkan, rapi bahkan selalu wangi bunga melati, itu karena banyak pengunjung menganti bunga melati tersebut.

Situs ini semula tidak dipagar namun karena banyak digunakan tempat kencing dan mabuk, sehingga situs sejarah ini kini dipagar.

Kendati bersih dan rapi namun ternyata situs ini tidak dipedulikan pemerintah, kata Ahmad pihak BPKAD dan Pariwisata Budaya (Parbud) Provinsi Jawa Barat dana untuk pemeliharan saling lempar.

“Ada dana pemeliharan sedikit tapi lama cairnya. Ya kalau menurut saya 1 juta sebulan untuk bersih bersih dan merawat lantai granit ini,” ucapnya.

Mantan Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda saat mengunjungi Sel Bung Karno
Mantan Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda saat mengunjungi Sel Bung Karno.

Mantan Wakil Wali Kota Ayi Vivananda kebetulan mengunjungi situs penjara Banceuy menyampaikan kemarin adalah hari lahir Bung Karno.

Pada kesempatan itu, ia ingin pemerintah lebih baik merawat situs situs bersejarah seperti itu.

“Dipakai orang minum minum padahal ini kan situs bersejarah. Bagusnya setiap sekolah itu mengajak anak-anaknya kesini, agar mengerti sejarah,” pungkasnya.

Masih kata Ayi, pemerintah harus miliki satu lembaga khusus atau UPT yang memelihara situs-situs perjuangan terutama Soekarno.

Lanjutnya, sampai hari ini belum ada yang bisa menggantinya, Soekarno adalah sosok yang multi talenta, keilmuan, dan pemikirannya cemerlang.

“Saya membaca tulisan-tulisan Soekarno. Perlu diingat disini lah Soekarno membuat pledoi, buku dan pena dulu disembunyikan bu Inggit yang berpura-pura hamil,” ucapnya.