Kota Bandung Siaga Bencana Sesar Lembang

ilustrasi - mega trust - bencana alam

KOTA BANDUNG – Aktivitas sesar Lembang meningkat, bahkan beberapa daerah sekitar Kota Bandung dikabarkan merasakan gempa.

Menanggapi itu Wakil Wali Kota Bandung Erwin menyampaikan telah menghimbau aparat kewilayahan camat dan lurah untuk segera melaporkan apabila ada erosi sungai-sungai.

“Berapa kali saya menemukan erosi sungai langsung longsor. Seperti di Cicaheum ada erosi tapi lambat dari DSABM padahal besoknya mau dilakukan pengamanan tapi keburu runtuh, jadi intinya saat ini mencoba rumah bantaran sungai ditertibkan,” ujar Erwin.

Erwin menyadari ada hak warga untuk tinggal nyaman di Kota Bandung.

“Banyak rumah yang mau ditertibkan sudah ada target tapi akan panggil dulu. Di solokan (sungai,red) ada bangunan dua tiga lantai, itu membahayakan” paparnya.

Erwin juga menyampaikan seperti di daerah Tamansari Pemkot Bandung sudah negosiasi dari tahun 2020 namun tidak selesai.

“Satu opsi pindah ke Rusunawa Rancacili sebagai dasar saya melaksanakan perda pasal 14 poin A warga Bandung berhak sandang pangan perumahan nah dengan dasar itu saya empati jangan sampai tidak punya tempat tinggal kita tempatkan di rusun gratis 6 bulan.,” tegasnya.

Kedua di RDTR Tamsari cuma mau di bangun diberi kerohiman Rp 7,5 juta tetapi itu harus bikin Perwal dulu. Dan opsi ketiga ada sisa tanah yang memang bisa diberikan ke masyarakat untuk dibagikan.

“Opsi terakhir ini yang diambil bagaimana pun kita perhatikan, jangan sampai terlantar. Titik lainnya di Panyileukan, Cisaranten Kulon, jalan Waas. Nah kita minta ke pak wali supaya didiskusikan juga,” ucapnya.




Gempa Bumi Sering Terjadi, Ini Tips Dari BMKG

Web BMKG - Gempa Bumi

Gempa Bumi Sering Terjadi, Ini Tips Dari BMKG

BANDUNG, Prolite – Peneliti Gempa Bumi Badan Riset dan Inovasi Nasonal (BRIN) Edi Hidayat menyampaikan bahwa Indonesia ini supermarketnya bencana alam. Salah aatu daerahnya adalah Provinsi Jawa Barat dan lebih melokal adalah Kota Bandung dimana terdapat patahan atau sesar Lembang.

Menurut Edi, dari hasil riset potensi sesar Lembang ini memang aktif, namun demikian masyarakat harus mencari tahu informasi yang benar jangan asal menyebarkan berita hoaks sehingga menimbulkan kepanikan.

Terkait sesar lembang atau kemungkinannya gempa bumi memang sulit jika harus relokasi, akan tetapi warga dapat melakukan hal terkecil menyiapkan alat-alat yang sudah safety alias aman.

Hal sama disampaikan Bidan Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Virga Librian pasalnya jika terjadi bencana kebanyakan korban saat evakuasi tepat timing atau waktunya tidak tepat.

Kata Virga, sebelum bencana gempa terjadi tas agar diisi dokumen penting, pakaian ganti, makanan instan, peluit, dan senter.

“Karena saat terdesak atau misal tertimpa adanya bahan tersebut bisa menolong saat darurat atau tim sar saat mencari gunakan peluit saat terjadi gempa lalu lakukan langkah droop cover dengan merunduk, melindungi kepala kita dan hold on atau pegangan kaki meja atau struktur bangunan kuat sehingga tidak menimpa. Lalu jangan panik dan evakuasi langsung tapi mandiri dulu baru evakuasi ke titik kumpul,” ucap Virga pada Bandung Menjawab, Rabu (8/5/2024).




Gempa di Sumedang Membuktikan Bandung Raya di Kelilingi 5 Sesar Aktif

Ilustrasi Gempa (Istimewa).

Gempa di Sumedang Membuktikan Bandung Raya di Kelilingi 5 Sesar Aktif

BANDUNG, Prolite – Insiden gempa dengan kekuatan magnitudo 4,8 yang melanda Kabupaten Sumedang pada di 31 Januari 2023 membuktikan adanya sesar aktif di Jawa Barat.

Cekungan Bandung atau kawasan Bandung Raya selain dikenal dengan dikelilingi oleh beberapa gunung api dengan ketinggian antara 650 meter hingga 2000 meter dengan status masih aktif, ternyata juga di kepung dengan sesar aktif.

Terdapat 5 sesar aktif yang mengepung kawasan Bandung Raya ternyata bisa memicu terjadinya gempa.

Lima sesar aktif tersebut terdiri dari Sesar Lembang, Sesar Legok Kole, Sesar Jati, Sesar CT (Cileunyi-Tanjungsari), dan Sesar Cicalengka yang menyatu dengan Sesar Citarum.

Berdasarkan data dari United States Geological Survey (USGS), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dan data sekunder lainnya, kawasan cekungan Bandung masuk dalam peta rawan gempa yang kerentanannya cukup tinggi.

Aktifnya sesar tersebut sudah di buktikan dengan adanya gempa yang pernah terjadi di Cianjur hingga memporak porandakan bangunan di sana.

Bahkan yang belum lama terjadi juga gempa akibat sesar aktif terjadi di Kabupaten Sumedang.

PVMBG menyatakan sumber terjadinya gempa akibat pergerakan di sesar Cileunyi – Tanjungsari.

Adapun 5 sesar aktif di sekitar Bandung adalah :

  1. Sesar Lembang

Sebuah patahan aktif yang berlokasi tepat di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Dalam aktivitasnya, patahan Lembang ini mengalami pergeseran dan pertemuan dengan Sesar Cimandiri yang terletak di Padalarang.

Menurut laman PVMBG, Sesar Lembang memiliki panjang sekitar 29 km yang membentang dari kawasan Padalarang (Kabupaten Bandung Barat) hingga Jatinangor (Kabupaten Sumedang).

Sesuai dengan karakternya, Sesar Lembang terdiri dari dua bagian yakni segmen barat dan segmen timur. Kedua bagian ini menjadi salah satu penyebab gempa yang terjadi di kawasan Lembang dapat berlangsung dengan skala yang cukup berbeda.

  1. Sesar Legok Kole

Patahan ini beda dengan patahan Lembang yang memiliki cukup data, sesar Legok Kole boleh dibilang minim informasinya. Namun melihat dari namanya, nama Legok Kole diambil dari nama sebuah kampung di Desa Karangmulya, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.

Kelurusan sesar ini diketahui berupa kelurusan yang memiliki arah barat laut-tenggara. Lokasinya terletak di pegunungan sebelah barat Soreang.

Pada 6 April 2005, diketahui terdapat pusat gempa berkekuatan magnitudo 3,5 yang berada tepat pada kelurusan ini. Diperkirakan sesar ini merupakan sesar naik.

  1. Sesar Jati

Pada 1996, Laboratorium Seismologi Pusat Survei Geologi melakukan pemantauan kegempaan di sekitar Cekungan Bandung. Pemantauan dilakukan dengan memasang jaringan seismometer di tiga lokasi, yakni Lembang, Soreang dan Ciparay. Pemantauan tersebut dilakukan hingga 2006.

Patahan ini terbilang mnghasilkan gempa dengan kekuatan terbilang kecil dengan kelurusan jarak arah utara-selatan di daerah sebelah utara Soreang.

Dalam peta geologi, kelurusan ini merupakan sisi timur dari deretan intrusi batuan beku. Pada bagian utara terlihat jelas sesar ini menggeser (offset) Sungai Citarum.

  1. Sesar Cileunyi –  Tanjungsari

Dalam laporannya di laman resmi PVMBG pada Minggu 31 Desember 2023, gempa Sumedang yang terjadi di malam menjelang pergantian tahun, diakibatkan oleh pergerakan sesar Cileunyi – Tanjungsari.

Dilihat dari lokasi geografis, gempa ini berpusat di darat di wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Morfologi daerah sekitar pusat gempa bumi merupakan dataran hingga dataran bergelombang, setempat lembah, perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal.

Menurut data, Sesar Cileunyi-Tanjungsari adalah  sesar mendatar mengiris, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 – 0,48 mm/tahun.

  1. Sesar Cicalengka

Patahan ini merupakan di tengah Cekungan Bandung. Bahkan patahan ini juga melintasi 2 gunung dikawasan sekitar Cicalengka, Kabupaten Bandung yakni Gunung Kareumbi dan Gunung Kerenceng. Sesar Cicalengka pernah tercatat menimbulkan getaran, tepatnya pada 18 Agustus 2000 dengan kekuatan sebesar Magnitudo 4. Itulah 5 sesar aktif yang ada di sekitar Bandung yang bisa menjadi ancaman tersembunyi terjadinya guncangan.