Cara Berhenti Self-Harm : Langkah Menuju Pemulihan

Self-Harm

Prolite – Self-harm adalah tindakan menyakiti diri sendiri sebagai cara untuk mengatasi emosi yang intens seperti kesedihan, marah, atau frustrasi.

Meskipun tindakan ini mungkin memberikan sedikit kelegaan sementara, namun pada akhirnya dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental. 

Jika kamu  atau orang terdekatmu sedang berjuang dengan self-harm, penting untuk tahu bahwa kalian tidak sendirian dan ada banyak cara untuk mengatasi masalah ini.

Memahami Self-Harm

Self-Harm
Ilustrasi luka di tangan – Freepik

Sebelum membahas cara menghentikannya, penting untuk memahami mengapa seseorang melakukan self-harm. Beberapa alasan umum meliputi:

  • Mengatasi emosi yang sulit: Self-harm seringkali menjadi cara untuk melepaskan emosi yang terlalu kuat dan sulit diungkapkan dengan kata-kata.
  • Merasa tidak mampu mengatasi masalah: Ketika seseorang merasa tidak memiliki cara lain untuk mengatasi masalah, mereka mungkin beralih ke self-harm.
  • Merasa tidak terhubung: Perasaan terisolasi atau tidak diterima juga dapat menjadi pemicu self-harm.

Langkah-Langkah Menghentikan Self-Harm

Ilustrasi wanita yang merenung – Freepik

1. Akui Masalah dan Minta Bantuan

  • Sadari bahwa kamu tidak sendiri: Banyak orang mengalami kesulitan dan masalah dalam hidup
  • Bicara dengan orang yang kamu percaya: Berbagi perasaan dengan teman, keluarga, atau konselor dapat sangat membantu.
  • Cari bantuan profesional: Seorang terapis atau psikolog dapat memberikan dukungan dan alat yang kamu butuhkan untuk mengatasi self-harm.

2. Identifikasi Pemicu

  • Catat pola: Perhatikan situasi, pikiran, atau perasaan yang memicu keinginan untuk menyakiti diri sendiri.
  • Cari pola: Dengan memahami pemicu, kamu dapat mengembangkan strategi untuk menghadapinya.

3. Kembangkan Mekanisme Koping yang Sehat

  • Temukan aktivitas yang menenangkan: Contohnya, mendengarkan musik, menulis jurnal, atau berolahraga.
  • Latih teknik relaksasi: Teknik seperti pernapasan dalam, meditasi, atau yoga dapat membantu mengurangi stres.
  • Jaga hubungan sosial: Berinteraksi dengan orang-orang yang positif dapat memberikan dukungan emosional.

4. Ganti Perilaku Negatif dengan yang Positif

  • Tindakan yang lebih sehat: Misalnya, alih-alih melukai diri sendiri, kamu bisa merobek kertas atau meninju bantal.
  • Rayakan keberhasilan: Setiap langkah kecil menuju pemulihan adalah hal yang patut dirayakan.

5. Rawat Diri Sendiri

  • Istirahat yang cukup: Tidur yang berkualitas sangat penting untuk kesehatan mental.
  • Makan makanan sehat: Nutrisi yang baik mendukung kesehatan fisik dan mental.
  • Berolahraga secara teratur: Olahraga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood.

6. Sabar dan Teruslah Berusaha

  • Pemulihan membutuhkan waktu: Jangan menyerah jika kamu mengalami kemunduran.
  • Tetaplah positif: Fokus pada kemajuan yang telah kamu capai.

Dimana Mendapatkan Bantuan?

Ilustrasi wanita yang murung – Freepik

Jika kamu merasa kesulitan mengatasi self-harm sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan. Berikut beberapa sumber yang dapat kamu hubungi:

  • Terapis atau psikolog: Mereka dapat memberikan terapi yang sesuai dengan kebutuhanmu.
  • Hotline kesehatan mental: Banyak organisasi yang menyediakan layanan hotline 24 jam untuk memberikan dukungan darurat.
  • Kelompok dukungan: Berinteraksi dengan orang lain yang memiliki pengalaman serupa dapat memberikan rasa komunitas dan dukungan.

Penting untuk diingat bahwa kamu tidak sendirian. Dengan ketekunan dan bantuan yang tepat, kamu dapat mengatasi self-harm dan menjalani hidup yang lebih sehat dan bahagia.

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak menggantikan nasihat medis. Jika kamu mengalami kesulitan serius, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan mental. Semoga membantu!




Self-Harm : Jeritan Diam dari Jiwa Remaja

Self-Harm

Prolite – Di masa remaja, yang dihadapkan pada berbagai tekanan dan tantangan hidup. Salah satu fenomena yang semakin mengkhawatirkan adalah meningkatnya kasus self-harm atau melukai diri sendiri. 

Tindakan ini seringkali dianggap sebagai upaya untuk mengatasi emosi yang intens dan sulit dikelola. 

Namun, apa sebenarnya yang mendorong remaja untuk melakukan tindakan yang tampak destruktif ini? Mari kita bahas lebih dalam.

Apa Itu Self-Harm?

– freepik

Self-harm adalah tindakan sengaja melukai diri sendiri tanpa niat untuk mengakhiri hidup. Tindakan ini bisa berupa menyayat, membakar, menumbuk, atau bentuk-bentuk lainnya.

Meskipun terlihat ekstrim, tindakan melukai diri sendiri merupakan cara bagi seseorang untuk mencari bantuan, mengelola emosi negatif, atau merasa lebih terhubung dengan diri sendiri.

Jenis-Jenis dan Penyebab Self-Harm

– Freepik

Self-harm memiliki berbagai bentuk, di antaranya:

  • Cutting: Menyayat kulit dengan benda tajam.
  • Burning: Membakar kulit dengan api atau benda panas.
  • Hitting: Menumbuk atau memukul bagian tubuh.
  • Hair pulling: Mencabut rambut.
  • Head banging: Membenturkan kepala ke dinding atau benda keras.

Penyebab self-harm sangat kompleks dan bervariasi pada setiap individu. Beberapa faktor yang sering dikaitkan dengan tindakan ini adalah:

  • Tekanan emosional: Merasa tertekan, sedih, marah, atau cemas.
  • Trauma: Pengalaman traumatis seperti kekerasan, pelecehan, atau kehilangan orang yang dicintai.
  • Kesulitan dalam mengekspresikan emosi: Sulit mengungkapkan perasaan secara verbal.
  • Perasaan tidak berharga: Merasa tidak berguna atau tidak layak untuk dicintai.
  • Gangguan mental: Depresi, kecemasan, gangguan makan, atau gangguan kepribadian borderline.

Apa  Tujuan dan yang Dirasakan Saat Melakukan Self-Harm?

– Freepik

Tujuan melakukan self-harm antara lain:

  • Mengurangi intensitas emosi negatif: Merasa lebih baik setelah meluapkan emosi melalui tindakan fisik.
  • Mendapatkan perhatian: Mencari bantuan atau dukungan dari orang lain.
  • Mengancam diri sendiri: Merasa tidak mampu mengatasi masalah dan ingin menghukum diri sendiri.

Orang yang melakukan tindakan menyakiti diri sendiri biasanya merasakan:

  • Rasa sakit fisik: Sebagai bentuk pelepasan emosi yang terpendam.
  • Rasa lega sementara: Merasa lebih tenang setelah melukai diri sendiri.
  • Perasaan terhubung: Merasa lebih dekat dengan diri sendiri atau orang lain yang mengalami hal serupa.

Dampak Bagi Kesehatan Mental dan Fisik

– Freepik

Self-harm memiliki dampak yang serius, baik secara fisik maupun psikologis, di antaranya:

  • Infeksi: Luka akibat tindakan ini dapat terinfeksi jika tidak dirawat dengan benar.
  • Bekas luka: Luka yang sembuh dapat meninggalkan bekas luka permanen.
  • Gangguan tidur: Sulit tidur atau mengalami mimpi buruk.
  • Masalah dalam hubungan: Sulit menjalin hubungan dengan orang lain.
  • Kecanduan: Seiring waktu, individu yang melakukan tindakan ini dapat menjadi semakin kebal terhadap rasa sakit fisik. Akibatnya, mereka perlu melukai diri lebih dalam atau lebih sering untuk mendapatkan sensasi yang sama atau lebih intens. 
  • Masalah emosional: Kecanduan melakukan tindakan menyakiti diri sendiri menciptakan siklus yang sulit dihentikan dan semakin memperparah kondisi emosional.
  • Peningkatan risiko bunuh diri: Meskipun tidak semua orang yang melakukan self-harm ingin bunuh diri, tindakan ini dapat meningkatkan risiko bunuh diri.

By Rizkina Diana

Self-harm adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian dan penanganan yang tepat.

Jika Kamu atau orang yang kamu kenal melakukan self-harm, rangkul, dengarkan dengan pengertian dan jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. 

Terdapat berbagai cara untuk mengatasi hal ini, seperti terapi, pengobatan, dan dukungan dari orang-orang terdekat. 

Menjalani hidup emang sangat erat. Namun, ingatlah bahwa Kamu tidak sendirian.