Film Dokumenter “Petrus” Ditayangkan Mulai 8 Desember 2024: Mengungkap Misteri Penembakan Preman di Era 80-an

Prolite – Film Dokumenter “Petrus” Ditayangkan Mulai 8 Desember 2024: Mengungkap Misteri Penembakan Preman di Era 80-an

Siapa yang nggak penasaran dengan kejadian-kejadian besar dalam sejarah Indonesia yang penuh misteri? Nah, buat kamu yang ingin tahu lebih dalam tentang salah satu kisah gelap di masa lalu, ada kabar menarik!

Film dokumenter “Petrus” yang akan tayang mulai 8 Desember 2024 di layanan pemutaran film berbayar KlikFilm siap mengungkap sisi gelap kebijakan yang dijalankan pemerintah untuk memberantas kejahatan pada tahun 1980-an.

Film ini diangkat dari rangkaian peristiwa penembakan preman yang terjadi selama Operasi Pemberantasan Kejahatan (OPK). Penasaran kan dengan cerita di baliknya? Yuk, simak ulasan lengkapnya!

Petrus: Kisah di Balik Penembakan Misterius di Era 80-an

Film dokumenter “Petrus” menghadirkan sebuah kisah nyata yang berhubungan dengan kebijakan pemerintah di masa lalu yang penuh dengan kontroversi. Pada awalnya, Edy Prass, selaku produser film, memiliki ide untuk membuat film bertema kekerasan, khususnya mengenai preman atau gangster.

Namun, setelah berpikir panjang, ia memutuskan untuk menggali lebih dalam tentang sebuah kejadian besar yang mengguncang masyarakat Indonesia di era 1980-an, yaitu rangkaian penembakan misterius yang dikenal dengan nama Petrus.

Petrus atau penembakan preman misterius ini dilakukan oleh pihak keamanan untuk memberantas kejahatan di berbagai kota, termasuk Yogyakarta. Film ini ingin memperlihatkan peristiwa tersebut dari sudut pandang yang objektif dan menyajikan fakta-fakta yang belum banyak diketahui masyarakat.

Menurut Tri Sasongko Hutomo, sang sutradara, dokumenter ini mengungkapkan kesaksian langsung dari orang-orang yang terlibat atau yang mengalami sendiri dampak dari kebijakan OPK tersebut.

OPK: Operasi yang Menyisakan Misteri

Operasi Pemberantasan Kejahatan (OPK) pertama kali dilaksanakan di Kota Yogyakarta pada tahun 1981 dan kemudian menyebar ke kota-kota besar lain di Indonesia hingga 1983.

Program ini bertujuan untuk memberantas kejahatan dan premanisme yang marak pada masa itu, namun cara yang digunakan—yakni dengan penembakan misterius—menyisakan banyak tanda tanya.

Film “Petrus” akan mengupas peristiwa ini dengan menyajikan kesaksian para tokoh yang mengalami langsung dampak dari operasi tersebut. Salah satunya adalah Yudho, yang sahabatnya, Wahyo, menjadi korban dalam peristiwa ini.

Menurut Yudho, Wahyo adalah sosok yang baik dan tidak pantas menjadi target penembakan. Bahkan, sebelum kejadian, Yudho sempat memperingatkan Wahyo untuk berhati-hati karena ia hanya dipakai oleh preman sebagai alat untuk menjalankan bisnis gelap.

Film Dokumenter yang Menyajikan Fakta dan Kesaksian Langsung

Apa yang membuat film “Petrus” semakin menarik adalah pendekatan objektif yang diambil oleh sutradara, Tri Sasongko Hutomo. Dalam film ini, penonton akan mendengar kesaksian dari para tokoh yang terlibat langsung dalam operasi tersebut.

Mereka akan berbicara tentang bagaimana kehidupan mereka terpengaruh oleh kebijakan pemerintah yang kontroversial ini.

Kesaksian Yudho tentang sahabatnya, Wahyo, menjadi salah satu momen yang cukup menggugah. Yudho merasa tidak adil bahwa Wahyo harus menjadi korban dalam kebijakan yang seharusnya menyasar preman-preman besar, bukan orang-orang yang terperangkap dalam sistem tersebut.

Dalam film ini, kamu akan bisa merasakan bagaimana perasaan para saksi yang hidup dalam ketakutan selama berlangsungnya operasi tersebut.

Pentingnya Film Dokumenter Ini untuk Memahami Sejarah

Selain mengungkap sisi gelap sejarah, film dokumenter “Petrus” juga memberikan gambaran lebih jelas tentang bagaimana kebijakan yang diterapkan pada masa itu bisa berdampak pada banyak orang, baik yang terlibat langsung maupun yang tidak bersalah.

Keberanian para pembuat film untuk menyajikan sisi lain dari sejarah ini menunjukkan pentingnya refleksi terhadap masa lalu, agar kita bisa belajar dari kesalahan yang sudah terjadi.

Film ini tidak hanya mengungkap fakta sejarah, tetapi juga menyoroti dampak sosial dari kebijakan tersebut yang sering kali dilihat sebelah mata oleh masyarakat luas.

Sebagai penonton, kita bisa lebih paham bagaimana kebijakan semacam itu bisa mempengaruhi kehidupan orang-orang biasa yang terjebak dalam situasi tersebut.

Jika kamu seorang pencinta film dokumenter atau tertarik dengan sejarah Indonesia, film “Petrus” adalah pilihan yang sangat tepat untuk ditonton.

Ditayangkan mulai 8 Desember 2024 di KlikFilm, film ini bukan hanya memberikan hiburan, tetapi juga membuka wawasan tentang masa lalu yang kelam dan penuh misteri.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan sebuah film yang mengungkap kisah nyata dengan pendekatan yang berbeda dari yang pernah kamu lihat.

Siapkan dirimu untuk menyelami sejarah, mendengarkan kisah dari para saksi, dan berpikir lebih jauh tentang kebijakan yang pernah ada. Tonton “Petrus” dan temukan sendiri misteri yang tersembunyi di baliknya.

Jadi, siap untuk melihat sisi gelap sejarah Indonesia yang belum banyak diketahui? Jangan lupa untuk menandai kalender kamu! 8 Desember 2024, film dokumenter “Petrus” akan tayang hanya di KlikFilm. Pastikan kamu jadi salah satu yang pertama menontonnya!




Merayakan Kemerdekaan RI ke-79: Menggali Sejarah dan Meraih Masa Depan

Kemerdekaan

Prolite – Tanggal 17 Agustus adalah hari yang istimewa bagi seluruh rakyat Indonesia. Pada tanggal inilah, di tahun 1945, Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan, menandai berakhirnya penjajahan dan dimulainya era baru bagi bangsa Indonesia. 

Hari kemerdekaan bukan hanya sekadar tanggal merah dalam kalender, tetapi merupakan tonggak sejarah yang mengingatkan kita akan perjuangan panjang dan pengorbanan para pahlawan bangsa.

Jejak Sejarah Penjajahan

– Pinterest

Sebelum Indonesia merdeka, bangsa kita mengalami masa penjajahan yang panjang dan menyakitkan. Kolonialisme Belanda, yang berlangsung selama lebih dari 350 tahun, telah merampas kekayaan alam Indonesia, merendahkan martabat rakyat, dan membatasi perkembangan bangsa. 

Setelah itu, Jepang datang dan menguasai Indonesia selama Perang Dunia II. Meskipun masa penjajahan Jepang lebih singkat, namun penderitaan yang dialami rakyat Indonesia tidak kalah berat.

Perjuangan Para Pahlawan

– Pinterest

Dalam menghadapi penjajahan, rakyat Indonesia tidak tinggal diam. Banyak pahlawan yang berjuang dengan gigih untuk merebut kembali kemerdekaan. 

Mereka berasal dari berbagai latar belakang, suku, dan agama, namun memiliki satu tujuan yang sama: Indonesia Merdeka. 

Perjuangan mereka tidak hanya di medan perang, tetapi juga dalam bidang pendidikan, kebudayaan, dan ekonomi.

“Nusantara Baru, Indonesia Maju”

Cr. Kementerian Sekretariat Negara

Tema “Nusantara Baru, Indonesia Maju” yang diusung pada perayaan Kemerdekaan ke-79 ini mengandung makna yang sangat mendalam. 

“Nusantara Baru” merujuk pada Indonesia yang terus berkembang dan maju, dengan segala keberagamannya. 

Sementara itu, “Indonesia Maju” menggambarkan cita-cita bangsa untuk menjadi negara yang lebih sejahtera, adil, dan bermartabat.

Sebagai generasi penerus, kita perlu memahami sejarah perjuangan bangsa dan meneruskan semangat para pahlawan.

Kita harus mengisi kemerdekaan dengan karya-karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan persatuan dan gotong royong, kita dapat mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-79 bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga menjadi momentum untuk merefleksikan perjalanan bangsa dan merencanakan masa depan. 

Dengan semangat “Nusantara Baru, Indonesia Maju”, kita harus terus berjuang untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Selamat hari kemerdekaan!




Hari Kesaktian Pancasila : Mengenang Sejarah, Memahami Makna, dan Merayakan Semangat Nasional

Hari Kesaktian Pancasila

Prolite – Setelah mengenang peristiwa tragis G30S/PKI pada tanggal 30 September, Indonesia kini memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober.

Peringatan ini merupakan bentuk komitmen bangsa Indonesia dalam menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara.

Sejarah Hari Kesaktian Pancasila

Potret Monumen Pancasila Sakti yang mengenang Tragedi G30S PKI – sinarharapan

Hari Kesaktian Pancasila bukanlah sekedar hari biasa. Tanggal 1 Oktober ini menjadi saksi bagaimana kebulatan tekad bangsa Indonesia mengalahkan G30S/PKI yang mencoba merongrong kedaulatan negara.

Pada tahun 1965, pemberontakan yang dipimpin oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) ini berhasil digagalkan oleh TNI dan rakyat Indonesia, yang menegaskan bahwa Pancasila adalah satu-satunya dasar negara yang tak tergantikan.

Peringatan ini pertama kali diinisiasi oleh Presiden Soeharto pada tahun 1966. Sejak saat itu, setiap tahunnya, Hari Kesaktian Pancasila selalu diperingati dengan berbagai kegiatan yang mengajak masyarakat untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kedaulatan bangsa dan negara.

Makna Kesaktian Pancasila

– Freepik

Kesaktian Pancasila bukanlah semata-mata soal kekuatan gaib, melainkan lebih pada kekuatan moral dan spiritual yang dimiliki oleh Pancasila sebagai dasar negara.

Kesaktian Pancasila ini mencerminkan kebulatan tekad seluruh komponen bangsa dalam menjaga keutuhan NKRI. Lima sila yang terkandung dalam Pancasila menjadi pegangan hidup dan pedoman dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Setiap sila memiliki makna mendalam yang mengajarkan kita tentang kebhinekaan, persatuan, adil dan makmur, musyawarah, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam konteks Hari Kesaktian Pancasila, makna kesaktian tersebut menjadi pengingat bagi kita semua bahwa setiap ancaman yang menghampiri bangsa ini dapat dihadapi dan dikalahkan dengan kebersamaan.

Kemendikbud Siarkan Upacara Kesaktian Pancasila

Memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Kemendikbud yang diadakan Pada 1 Oktober pukul WIB, upacara akan digelar di Monumen Pancasila Sakti, Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Sebagai bentuk penghormatan dan pengingat bagi kita semua akan nilai-nilai luhur Pancasila. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari momen bersejarah ini. Tonton sekarang melalui tautan berikut:

Rasakan semangat kebangsaan yang membara!




Mengingat Ulang Tragedi G30S PKI : Sejarah dan Maknanya Untuk Bangsa

g30s pki

Prolite – Indonesia memiliki deretan sejarah yang penuh dengan dinamika. Salah satu momen yang paling kelam dalam sejarah bangsa ini adalah tragedi G30S PKI.

Hari ini, tepat 58 tahun berlalu sejak peristiwa tersebut terjadi, mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Peristiwa tragis tersebut menggugah kesadaran kita sebagai bangsa untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Pancasila dan menjaga kedaulatan negara dari ancaman ekstremisme.

Sejarah Singkat Tragedi G30S PKI

Enam Jenderal dan Satu Perwira –

Peristiwa G30S PKI dimulai pada malam tanggal 30 September 1965, ketika sekelompok tentara melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap enam jenderal TNI dan seorang perwira menengah, yaitu;

  • Jenderal TNI Ahmad Yani
  • Mayor Jenderal Siwondo Parman
  • Brigjen TNI Donald Isaac Pandjaitan
  • Mayjen M.T Haryono
  • Mayjen R. Suprapto
  • Mayjen TNI Sutoyo Siswomiharjo
  • Kapten Czi. Pierre Tendean

Pembunuhan ini kemudian dihubungkan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai upaya kudeta untuk menggulingkan pemerintahan yang sah.

Reaksi dari pemerintah saat itu sangat tegas, dimana Presiden Soekarno memerintahkan Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan militer guna menghentikan pemberontakan tersebut.

Pasca peristiwa tersebut, pemerintah melancarkan aksi pembersihan terhadap anggota dan simpatisan PKI di seluruh negeri.

Estimasi jumlah korban yang meninggal dalam aksi pembersihan ini sangat bervariasi, namun beberapa sumber menyebutkan angka mencapai setengah juta jiwa.

Makna di Balik Tragedi Gerakan 30 September

Potret Monumen Pancasila Sakti yang mengenang Tragedi G30S PKI – sinarharapan

Kejadian G30S PKI bukanlah sekadar cerita lama yang dapat dilupakan begitu saja. Kejadian tersebut memberikan pelajaran berharga bagi Indonesia tentang pentingnya menjaga keutuhan bangsa dari ancaman pihak-pihak yang ingin menggoyahkan stabilitas negara.

Pada masa itu, Indonesia berada di tengah-tengah konflik politik global antara blok Barat dan Timur. Adanya upaya kudeta dari PKI menunjukkan bagaimana ideologi komunisme mencoba mempengaruhi jalannya roda pemerintahan di Indonesia.

Namun, lebih dari itu, tragedi G30S PKI mengingatkan kita akan pentingnya memahami sejarah sebagai pijakan dalam membangun masa depan yang lebih baik.

Dengan memahami apa yang terjadi di masa lalu, kita dapat belajar dari kesalahan dan memastikan bahwa sejarah tidak mengulangi dirinya.

Menonton Ulang Tragedi Melalui Film “Penumpasan Pengkhianatan Gerakan 30 September”

Poster Film – istimewa

Sebagai bentuk edukasi dan pengingat akan tragedi tersebut, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dan masyarakat sipil.

Salah satunya adalah pembuatan film “Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI” yang dirilis pada tahun 1984. Film dengan durasi 4 jam 29 menit 42 detik ini menggambarkan peristiwa tragis tersebut dengan detail dan mendalam.

Bagi Anda yang ingin menonton dan memahami lebih lanjut tentang peristiwa tersebut, Anda dapat menonton filmnya melalui tautan ini.

Film ini diharapkan dapat menjadi salah satu media edukasi bagi generasi muda untuk mengenal lebih jauh tentang sejarah bangsa dan pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila.

(Film G30S PKI dari Tribunnews)

Peristiwa G30S PKI adalah sebuah luka dalam sejarah bangsa Indonesia. Namun, dari luka tersebut, kita mendapatkan pelajaran berharga tentang pentingnya persatuan dan kesatuan.

Semoga, dengan mengenang kembali peristiwa tersebut, kita sebagai bangsa dapat terus berkomitmen menjaga kedaulatan negara dan memastikan bahwa Indonesia tetap berdiri kokoh di tengah perubahan zaman.




Mengukir Sejarah Kebijakan Pertanian: Hari Tani Nasional, Peringatan yang Meriah dan Bermakna

Prolite – Hari ini merupakan Hari Tani Nasional, tapi sebelumnya tahukah kamu apa yang dimaksud dengan Hari Tani itu?

Tanggal 24 September, seluruh Indonesia merayakan Hari Tani Nasional, sebuah momen yang sangat spesial yang kami dedikasikan untuk menghargai jasa luar biasa para petani yang menjadi tulang punggung pertanian di negeri ini.

Ini bukan hanya sekadar perayaan, tapi juga kesempatan kita semua untuk merenungkan perjalanan panjang dan sejarah yang sangat penting di balik perkembangan sektor pertanian Indonesia.

Sejarah Hari Tani Nasional

Ilustrasi petani –

Hari Tani Nasional diperingati setiap tahun pada tanggal 24 September untuk memperingati perjuangan dan kontribusi besar para petani Indonesia.

Sejarah perayaan ini berawal dari era pemerintahan Presiden Soeharto pada tahun 1983. Pada saat itu, Indonesia sedang menghadapi masalah serius dalam sektor pertanian, termasuk tingkat produksi yang rendah dan keterbatasan sumber daya.

Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pertanian dalam pembangunan nasional, pemerintah memutuskan untuk menetapkan Hari Tani Nasional.

Tanggal 24 September dipilih sebagai hari perayaan ini untuk menghormati momentum bersejarah: pada tanggal ini pada tahun 1967, Presiden Soekarno mengumumkan pelaksanaan “Gerakan 100 Hari Kerja Kepala Desa” yang bertujuan untuk mendorong pembangunan di pedesaan.

Sejak itu, Hari Tani Nasional menjadi kesempatan untuk memperingati perjuangan petani dalam mencukupi kebutuhan pangan nasional dan menyumbang pada perekonomian negara.

Selain itu, hari ini juga digunakan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya inovasi pertanian dan peran petani dalam mencapai kedaulatan pangan.

Bagaimana Cara untuk Menghargai dan Mengenang Hari Tani Nasional ?

Hari Tani Nasional
Ilustrasi petani yang sedang memanen padi di sawah – detik

Untuk menghargai dan mengenang Hari Tani Nasional, kita dapat melakukan beberapa hal berikut:

  • Kunjungi Petani Lokal: Kunjungi pasar lokal atau kebun petani di sekitar Anda untuk mendukung mereka dan membeli produk-produk segar yang mereka hasilkan.
  • Dukung Pertanian Berkelanjutan: Pelajari lebih lanjut tentang pertanian berkelanjutan dan berusaha untuk mendukung praktik-praktik pertanian yang ramah lingkungan.
  • Edukasi Pertanian: Ajak anak-anak Anda untuk memahami pentingnya pertanian dengan mengajak mereka ke kebun atau peternakan, atau melibatkan mereka dalam kegiatan berkebun kecil di rumah.
  • Dukung Inovasi Pertanian: Dukung inovasi dalam sektor pertanian, seperti teknologi pertanian yang canggih dan program pelatihan bagi petani.
  • Beri Apresiasi: Sampaikan ucapan terima kasih kepada petani yang Anda kenal dan hargai upaya mereka dalam menyediakan makanan bagi masyarakat.

Hari Tani Nasional adalah saat yang tepat bagi kita semua untuk merenungkan pentingnya sektor pertanian dalam kehidupan sehari-hari kita.

Ini juga adalah kesempatan untuk mendukung petani, mempromosikan inovasi pertanian, dan memastikan bahwa Indonesia terus menjadi negara yang mandiri dalam hal pangan.

Selamat Hari Tani Nasional! Semoga pertanian Indonesia terus berkembang dan memberikan manfaat bagi seluruh bangsa.




Hari Ini, 24 September 2023, Tragedi Semanggi 2 Telah Berlalu 24 Tahun

Tragedi Semangi 2

Prolite – Hari ini, tanggal 24 September 2023, merupakan peringatan 24 tahun Tragedi Semanggi 2, sebuah peristiwa yang masih meninggalkan bekas dalam sejarah Indonesia.

Tragedi Semanggi 2 adalah peristiwa tragis yang terjadi pada 24 September 1999, ketika sekelompok mahasiswa dan demonstran memprotes Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya (UU PKB).

Tragedi Semanggi 2
Potret Berita Tragedi Semanggi 2 pada koran berita – Indozone

Peristiwa ini merupakan salah satu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat yang pernah terjadi di Indonesia. Puluhan orang tewas dalam insiden ini, termasuk 11 mahasiswa dan demonstran.

Sampai saat ini, belum ada tindakan yang mengungkapkan siapa yang bertanggung jawab atas Tragedi Semanggi 2. Keluarga korban dan aktivis terus menekan pemerintah untuk menginvestigasi kasus ini lebih lanjut.

Menyambut peringatan Tragedi Semanggi 2 tahun ini, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendorong pemerintah untuk mengungkapkan kebenaran di balik peristiwa tersebut dan mengadili mereka yang terlibat.

“Komnas HAM mendesak pemerintah untuk segera mengungkap kebenaran dan mengadili pelaku Tragedi Semanggi 2,” ujar Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam.

Choirul Anam juga menyerukan pemerintah untuk memberikan rehabilitasi dan reparasi kepada korban dan keluarga mereka.

Momen kericuhan pada tragedi terjadi – Google Images

“Komnas HAM juga mendesak pemerintah untuk memberikan rehabilitasi dan reparasi kepada korban serta keluarga mereka,” tambah Choirul Anam.

Peringatan tragedi ini merupakan waktu untuk menghormati perjuangan para mahasiswa dan demonstran yang berjuang demi demokrasi dan HAM.

Ini juga menjadi panggilan bagi pemerintah untuk menyelesaikan kasus ini dengan baik. Selain itu, peringatan Tragedi Semanggi mengingatkan kita akan perjalanan demokrasi dan HAM di Indonesia.

Tragedi ini menegaskan pentingnya berjuang demi demokrasi dan HAM, yang tidak selalu mudah dan memerlukan pengawasan konstan terhadap pemerintah.

Kita diingatkan untuk terus mendukung pemerintah dalam menjaga nilai-nilai demokrasi dan HAM di Indonesia serta untuk mengkritisi pelanggaran demokrasi dan HAM bila terjadi.

Semoga peristiwa tragis seperti Tragedi Semanggi 2 tidak akan pernah terulang di Indonesia, dan semoga negara ini akan terus memajukan demokrasi dan HAM.

Berikut beberapa cara kita dapat berkontribusi dalam memperingati Tragedi Semanggi 2 :

  • Ikuti kegiatan peringatan yang diselenggarakan oleh berbagai organisasi.
  • Bagikan informasi tentang Tragedi Semanggi 2 di media sosial.
  • Tekankan pada pemerintah untuk mengungkap kebenaran dan mengadili pelaku.
  • Awasi dan dorong pemerintah untuk menjunjung tinggi demokrasi dan HAM di Indonesia.

Dengan berbagai langkah tersebut, kita dapat memberikan kontribusi positif dalam mendukung demokrasi dan HAM di Indonesia.




Peristiwa Tanjung Priok 12 September 1984 : Tragedi HAM yang Tak Terlupakan

Peristiwa Tanjung Priok

JAKARTA, Prolite – Hari ini, tepat 39 tahun yang lalu, Indonesia terguncang oleh peristiwa berdarah yang akan dikenal sebagai Peristiwa Tanjung Priok.

Kejadian ini adalah salah satu halaman kelam dalam sejarah Indonesia, di mana hak asasi manusia (HAM) diperlakukan dengan sangat brutal selama masa pemerintahan Orde Baru.

Pada tanggal yang sama, 12 September, tahun 1984, Tanjung Priok, yang terletak di Jakarta Utara, menjadi saksi dari tindakan represif yang mengerikan.

Demonstrasi damai oleh masyarakat setempat yang memprotes ketidakadilan sosial dan ekonomi berubah menjadi peristiwa berdarah ketika aparat keamanan terlibat secara brutal.

Ratusan bahkan ribuan orang tewas atau hilang, dan banyak lainnya mengalami penyiksaan dan penahanan sewenang-wenang.

Peristiwa Tanjung Priok : Pengingat akan Pentingnya Hak Asasi Manusia

Potret Kejadian Tragedi Tanjung Priuk – Google Image

Peristiwa Tanjung Priok bermula dari konflik antara warga Tanjung Priok dengan aparat keamanan. Konflik ini dipicu oleh penangkapan empat orang warga Tanjung Priok oleh aparat keamanan pada 10 September 1984.

Keempat warga tersebut ditangkap karena diduga terlibat dalam pembakaran sepeda motor milik seorang anggota Koramil 0502/Jakarta Utara. Warga Tanjung Priok pun melakukan demonstrasi untuk menuntut pembebasan keempat warga tersebut.

Demonstrasi ini berlangsung damai, namun kemudian dihadang oleh aparat keamanan. Aparat keamanan kemudian menembaki para demonstran, dan menyebabkan sejumlah orang tewas dan luka-luka.

Menurut catatan Komnas HAM, jumlah korban tewas dalam peristiwa Tanjung Priok mencapai 24 orang, dan 55 orang luka-luka. Namun, jumlah korban sebenarnya masih diperdebatkan hingga saat ini.

Potret dari kanandi Kejadian Tragedi Tanjung Priuk – Google Image

Peristiwa Tanjung Priok menjadi salah satu peristiwa yang paling kelam dalam sejarah Indonesia. Peristiwa ini menjadi bukti bahwa pelanggaran HAM masih terjadi di Indonesia, bahkan di masa Orde Baru yang dikenal sebagai masa pembangunan.

Peristiwa Tanjung Priok juga menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap ketidakadilan. Peristiwa ini menginspirasi lahirnya berbagai gerakan demokrasi dan HAM di Indonesia.

Pada tahun 2003, pemerintah Indonesia membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menyelidiki peristiwa Tanjung Priok.

TGPF menyimpulkan bahwa peristiwa Tanjung Priok merupakan akibat dari tindakan represif aparat keamanan.

Pemerintah Indonesia kemudian memberikan kompensasi kepada para korban dan keluarganya. Namun, hal ini tidak serta merta menghapus trauma yang dialami oleh para korban dan keluarganya.

Peristiwa Tanjung Priok merupakan peristiwa yang tidak boleh dilupakan. Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk senantiasa menjunjung tinggi hak asasi manusia.




11 September : Peringatan Tragedi yang Mengubah Dunia

11 September

Prolite – Hari ini, dunia memperingati tragedi 11 September, serangkaian empat serangan teroris yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2001.

Serangan ini menewaskan lebih dari orang dan melukai lebih dari lainnya.

4 Pesawat 3 Serangan

Potret serangan di Menara Kembar World Trade Center, New York. – Google Image

Serangan pertama terjadi pada pukul 8:46 pagi waktu setempat, ketika pesawat American Airlines Penerbangan 11 menabrak Menara Utara World Trade Center di New York City.

Pesawat kedua, United Airlines Penerbangan 175, menabrak Menara Selatan World Trade Center pada pukul 9:03 pagi.

Dua pesawat itu telah dibajak oleh anggota kelompok teroris Al-Qaeda, yang dipimpin oleh Osama bin Laden.

Para pembajak sengaja menabrakkan pesawat ke menara kembar World Trade Center untuk merobohkan gedung-gedung tersebut.

Menara Utara World Trade Center runtuh pada pukul 9:59 pagi, disusul oleh Menara Selatan pada pukul 10:28 pagi.

Abu dan puing-puing dari reruntuhan menara-menara itu menutupi area sekitar World Trade Center, dan menyebabkan kebakaran hebat di kawasan tersebut.

Foto udara dua hari setelah serangan, menunjukkan sisi Gedung Pentagon di Washington hancur ditabrak pesawat penumpang yang dibajak teroris. – National Archives Catalog

Sebuah pesawat ketiga, American Airlines Penerbangan 77, menabrak Pentagon, markas besar Departemen Pertahanan Amerika Serikat, di Arlington, Virginia, pada pukul 9:37 pagi. Pesawat itu juga telah dibajak oleh anggota Al-Qaeda.

Pesawat keempat, United Airlines Penerbangan 93, diterjunkan oleh para penumpangnya sebelum sempat menabrak targetnya yang diduga Gedung Putih atau Gedung Capitol di Washington, D.C.

Lokasi jatuhnya United Airlines Penerbangan 93, satu-satunya pesawat yang gagal mencapai target. – inquirer

Namun, setelah para penumpang mengetahui bahwa pesawat tersebut telah dibajak, pesawat itu jatuh di sebuah ladang di Shanksville, Pennsylvania, pada pukul 10:03 pagi.

Dampak Tragedi 11 September terhadap Dunia

Ilustrasi Mozaik serangan AS ke Afganistan pada 7 Oktober 2021 setelah tragedi 11 September. – tirto

Tragedi 11 September adalah salah satu peristiwa paling mengerikan dalam sejarah Amerika Serikat. Serangan itu juga memiliki dampak yang mendalam terhadap dunia.

Amerika Serikat melancarkan perang melawan terorisme sebagai tanggapan atas serangan tersebut. Perang ini telah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan ketidakstabilan di berbagai wilayah di dunia.

Serangan 11 September juga menyebabkan peningkatan pengawasan terhadap warga negara Amerika Serikat dan negara-negara lain.

Banyak orang khawatir bahwa pengawasan ini terlalu berlebihan dan melanggar hak-hak asasi manusia.

Tragedi 11 September adalah pengingat bahwa terorisme adalah ancaman nyata yang dapat menyerang siapa saja, di mana saja.

Serangan ini juga menunjukkan pentingnya bekerja sama untuk melawan terorisme dan mempromosikan perdamaian dan keamanan di dunia.




Mengenal Museum Pos Indonesia

BANDUNG, Prolite – Paris Van Java itu sebutan untuk Kota Bandung selain terkenal dengan wisata dan kulinernya, tapi juga memiliki banyak tempat wisata bersejarah yang dapat di kunjungi saat ke Kota Bandung. Salah satu wisata bersejarah yang ada di Kota Bandung adalah Museum Pos Indonesia. Museum yang berada di jalan Cilaki No. 73 Kota Bandung, berdiri sejak tahun 1931 tahun lalu ini sudah berdiri hampir 103 tahun.

Museum Pos Indonesia berdiri pada masa Hindia Belanda dengan nama Museum PTT (Pos Telegram dan Telepon). Namun kini Museum Pos ini  memiliki suasana baru yang lebih berwarna.

Tujuan didirikan museum Pos Indonesia adalah untuk memberikan edukasi terhadap sejarah komunikasi yang berawal dari surat menyurat. Seperti pada masa hindia belanda abad ke 16, komunikasi dengan surat menyurat menjadi alat kominikasi satu-satunya.

Museum ini tepat untuk dijadikan tempat tujuan wisata sejarah untuk menambah pengetahuan. Koleksinya beragam, seperti adanya kolekasi prangko yang cukup lengkap, mulai dari abad ke-18 hingga 19 yang mencapai prangko.

Prangko menjadi salah satu koleksi yang terbilang spesial atau penting karena pengunjung seperti turis mancanegara lebih tertarik melihatnya lantaran ada beberapa jenis prangko yang tidak ada di negaranya tetapi ada di Museum Pos Indonesia.

Bukan hanya perangko yang ada di museum Pos tapi ada juga timbangan paket, timbangan surat, macam-macam bis surat, bahkan ada yang berasal dari Belanda yang usianya sudah mencapai 132 tahun seperti Brievenbus berwarna merah.

Selain itu, koleksi pakaian dinas dari masa ke masa, atribut, gerobak angkut yang pernah digunakan kantor Pos Maluku pada tahun 1870, dan mesin prangko yang terakhir digunakan di tahun 1930 ada di sini.

Semua koleksi yang ditampilkan di Museum Pos di Kota Bandung ini merupakan barang asli dan memiliki umur yang cukup tua.

Itu dia beberapa informasi tentang museum Pos Indonesia apakah anda tertarik untuk mengunjunginya? (*/ino)