Low Maintenance Friendship : Rahasia Persahabatan Nyaman, No Drama No Worries!

Low Maintenance Friendship

Prolite – Apa Itu Low Maintenance Friendship? Kenapa Hubungan Persahabatan Ini Bisa Sangat Nyaman?

Pernah gak sih kamu punya sahabat yang jarang banget ketemu atau ngobrol, tapi begitu kalian kumpul lagi, rasanya gak ada yang berubah? Seolah gak ada jarak yang memisahkan, meski udah lama gak kontak.

Nah, itulah yang disebut dengan low maintenance friendship! Persahabatan yang gak butuh perhatian terus-menerus, tapi tetap solid dan nyaman.

Yuk, kita bahas lebih dalam tentang jenis hubungan yang bisa bikin hidup lebih simpel ini!

Apa Itu Low Maintenance Friendship?

Ilustrasi empat orang sahabat – Freepik

Low maintenance friendship adalah jenis persahabatan yang gak memerlukan komunikasi rutin atau perhatian konstan untuk tetap kuat.

Artinya, kamu dan sahabatmu bisa menjalani hidup masing-masing tanpa merasa perlu selalu terhubung, tapi ketika kalian kembali ngobrol, semuanya terasa tetap sama hangatnya.

Persahabatan ini bebas dari drama, ekspektasi berlebihan, atau rasa bersalah karena gak sering bertukar kabar.

Banyak orang merasa low maintenance friendship itu nyaman banget karena tidak ada tuntutan besar dalam hubungan ini. Kamu bisa sibuk dengan urusan sendiri tanpa harus takut dianggap menjauh atau gak peduli.

Intinya, lmf ini memberikan ruang untuk kemandirian sambil tetap menjaga kedekatan emosional.

Ciri-Ciri Low Maintenance Friendship: Santai, Nyaman, dan Kuat

Sahabat Sejati
Ilustrasi tiga wanita yang bersahabat – Freepik

Setiap persahabatan itu unik, tapi ada beberapa ciri yang biasanya muncul dalam low maintenance friendship. Yuk, cek apakah kamu punya teman dengan tipe hubungan ini:

  • Kepercayaan Tinggi: Salah satu fondasi utama dari hubungan ini adalah kepercayaan. Kamu dan sahabatmu saling percaya bahwa meskipun jarang ngobrol, kalian masih peduli satu sama lain. Gak ada perasaan insecure atau khawatir kalau persahabatan bakal renggang.
  • Pengertian Mendalam: Dalam persahabatan ini, kalian saling memahami kondisi masing-masing. Baik itu kesibukan kerja, keluarga, atau kehidupan pribadi, kalian gak pernah saling menuntut perhatian lebih.
  • Kemandirian: Kamu dan sahabatmu sama-sama mandiri. Tidak ada yang merasa bergantung satu sama lain untuk kebahagiaan, tapi kehadiran satu sama lain tetap memberikan dukungan moral yang kuat.
  • Minim Drama: Low maintenance friendship biasanya jauh dari drama. Karena ekspektasi yang rendah, hubungan ini minim konflik yang disebabkan oleh kesalahpahaman atau rasa terabaikan.

Manfaat dari Low Maintenance Friendship

Ilustrasi dua orang sahabat – shutterstock

Persahabatan yang low maintenance menawarkan banyak keuntungan, terutama bagi mereka yang punya kehidupan sibuk tapi tetap ingin menjaga hubungan dekat. Apa saja sih manfaat dari persahabatan tipe ini?

  1. Kepraktisan: Kamu gak perlu merasa harus selalu update kabar atau bertukar pesan setiap hari. Hubungan ini berjalan dengan sendirinya tanpa ada beban.
  2. Pengertian Lebih dalam: Ketika kalian punya waktu untuk catch up, percakapan terasa lebih bermakna. Ada rasa saling menghargai momen yang dihabiskan bersama, meskipun jarang terjadi.
  3. Tanpa Tekanan: Salah satu kenyamanan terbesar dari low maintenance friendship adalah tidak ada tekanan untuk selalu hadir. Kamu tahu kapan sahabatmu benar-benar butuh kamu, dan kamu bisa tetap fokus pada hal-hal lain dalam hidup tanpa rasa bersalah.

Contoh Situasi di Mana Persahabatan Ini Sangat Membantu

Ada beberapa situasi di mana low maintenance friendship benar-benar terasa menyelamatkan.

Misalnya, ketika kamu atau sahabatmu sedang menghadapi fase sibuk seperti menyelesaikan skripsi, menjalani pekerjaan yang menuntut waktu, atau mengurus keluarga.

Di momen-momen ini, hubungan yang santai tanpa tuntutan tinggi akan terasa sangat membantu.

Contoh lain adalah ketika kalian tinggal berjauhan. Gak perlu sering-sering video call atau texting, tapi begitu ketemu, hubungan kalian tetap solid. Jadi meskipun jarak memisahkan, hati tetap dekat.

Tips Membangun dan Mempertahankan Low Maintenance Friendship

Ilustrasi pertemanan – Freepik

Nah, bagaimana caranya membangun dan mempertahankan persahabatan jenis ini? Simak tips berikut:

  1. Bersikap Fleksibel: Jangan terlalu kaku dalam hubungan. Terimalah kenyataan bahwa setiap orang punya kehidupan dan jadwalnya masing-masing.
  2. Jaga Kepercayaan: Pastikan kamu dan sahabatmu tetap saling percaya meskipun jarang berkomunikasi. Kepercayaan adalah kunci utama agar persahabatan tetap harmonis.
  3. Hargai Momen Bersama: Meskipun jarang ketemu, usahakan untuk benar-benar menikmati waktu yang dihabiskan bersama. Percakapan yang mendalam bisa memperkuat hubungan kalian.
  4. Jangan Ragu untuk Reach Out: Meskipun low maintenance, gak ada salahnya untuk sekali-sekali menghubungi sahabatmu tanpa alasan khusus. Ini bisa jadi pengingat bahwa kamu masih peduli.

Low maintenance friendship adalah jenis persahabatan yang menawarkan kenyamanan tanpa banyak tuntutan.

Hubungan ini bisa bertahan meskipun jarang berkomunikasi karena didasari kepercayaan, pengertian, dan kemandirian.

Jika kamu dan sahabatmu sudah ada dalam hubungan ini, pertahankanlah! Dan buat kamu yang belum punya, mungkin ini saatnya membangun hubungan seperti ini.

So, apakah kamu sudah punya low maintenance friendship dalam hidupmu? Coba pikirkan lagi, deh! 😎




Toxic Friends Alert: Kenali 5 Ciri Pertemanan yang Harus Dihindari

Toxic Friends

Prolite – Pertemanan seharusnya menjadi sumber kebahagiaan dan dukungan. Namun, tidak semua pertemanan sehat. Toxic friends dapat berdampak buruk bagi aspek kehidupan mulai dari segi sosial, kesehatan fisik, mental, emosional.

Maka penting untuk mengenali ciri-cirinya agar dapat menghindari atau mengakhiri hubungan yang tidak sehat. 

Deteksi Dini Toxic Friends : Kenali Ciri-Cirinya Sekarang!

Berikut adalah beberapa tanda pertemanan yang toxic:

1. Egois dan Tidak Empati

Ilustrasi dua wanita yang ingin menang sendiri – Freepik

Teman yang toxic cenderung hanya memikirkan dirinya sendiri. Mereka tidak peduli dengan perasaan atau kebutuhan orang lain, dan selalu menempatkan diri mereka di atas segalanya.

2. Kurangnya Penghargaan

Ilustrasi pertemanan yang toxic – Freepik

Pertemanan seharusnya didasari oleh saling menghargai. Jika temanmu tidak pernah menghargai kontribusi atau keberadaanmu, itu bisa menjadi tanda pertemanan yang toxic.

3. Banyak Drama 

Toxic friends – freepik

Jika hubungan pertemanan selalu diwarnai oleh drama dan konflik yang tidak perlu, itu bisa menjadi indikasi bahwa hubungan tersebut tidak sehat. Kehidupan tanpa drama akan lebih damai dan positif.

4. Kritik Berlebihan

Ilustrasi dikritik – Freepik

Toxic friends seringkali memberikan kritik tanpa membangun, bahkan merendahkan atau menyalahkan secara berlebihan. Ini dapat merusak harga diri dan kepercayaan dirimu.

5. Ketergantungan Emosional

Ilustrasi wanita yang sulit keluar dari pertemanan yang buruk – Freepik

Toxic friends seringkali membuatmu merasa terjebak dalam lingkaran ketergantungan emosional, di mana Kamu merasa sulit untuk melepaskan hubungan tersebut meskipun merasa tidak nyaman.

Jika Kamu merasa memiliki toxic friends, penting untuk mempertimbangkan langkah-langkah untuk menjaga diri dan mencari hubungan yang lebih positif dan suportif. 

Memiliki pertemanan yang sehat dan positif adalah hal yang penting untuk kebahagiaan dan kesejahteraanmu.

Jadi, jangan ragu untuk melepaskan diri dari toxic friends dan mencari hubungan yang lebih baik. Stay healthy guys!




Say Goodbye to Toxic Friendship! 4 Tips Move On dari Pertemanan yang Nggak Sehat

Prolite – Pernah nggak sih kamu ngerasa keabisan energi setelah bertemu teman? Atau mungkin sering direndahkan dan dikritik terus-terusan? Kalau iya, bisa jadi kamu lagi terjebak di lingkaran pertemanan beracun alias toxic friendship!

Pertemanan itu seharusnya bikin kita bahagia dan saling dukung, bukan sebaliknya, ya kan? Kalau persahabatan malah ngerugiin kita dan bawa dampak negatif, mungkin udah saatnya kamu untuk ambil tindakan! Yuk, kita bahas lebih lanjut tentang toxic friendship!

Dua Pilihan untuk Mengakhiri Toxic Friendship

– Freepik

 

1. Berbicara dengan Teman

Jika kamu merasa nyaman, coba bicarakan dengan temanmu tentang perilakunya yang tidak menyenangkan. Jelaskan bagaimana perilakunya memengaruhimu dan bagaimana kamu ingin hubungan kalian berkembang.

Ada kemungkinan temanmu tidak sadar bahwa perilakunya menyakitimu. Dengan berbicara terbuka, kamu memberinya kesempatan untuk berubah.

2. Menjauh dan Menghindar

Jika kamu sudah mencoba berbicara tetapi tidak ada perubahan, atau kamu merasa tidak nyaman untuk berbicara, pilihan terbaik adalah menjauh dan menghindari teman tersebut.

Ini mungkin sulit pada awalnya, tetapi kamu berhak untuk melindungi diri dari hubungan yang toxic.

Tips untuk Melepaskan Diri dari Toxic Friendship

– canyoncrossingrecovery

1. Nikmati Waktu Sendiri:

  • Luangkan waktu untuk diri sendiri dan fokus pada hal-hal yang kamu sukai.
  • Cobalah kegiatan baru, temukan hobi baru, atau habiskan waktu bersama orang-orang yang membuatmu bahagia.

2. Tetapkan Batasan:

  • Jika kamu masih ingin berteman dengan orang tersebut, jelaskan batasan yang jelas tentang apa yang kamu toleransi dan apa yang tidak.
  • Tegaslah dan jangan ragu untuk mengatakan “tidak” jika kamu merasa tidak nyaman.

3. Konsisten dengan Keputusanmu:

  • Mungkin ada kalanya kamu merasa ragu atau kesepian.
  • Ingatlah kembali alasanmu mengakhiri pertemanan ini dan pertahankan tekadmu.

4. Cari Dukungan:

  • Bicarakan dengan orang yang kamu percaya, seperti keluarga, teman dekat, atau terapis.
  • Dukungan dari orang lain dapat membantumu melewati masa sulit ini.

Ilustrasi menghibur teman yang tertekan – Freepik

Keluar dari pertemanan yang toxic itu memang gak mudah, tetapi kamu berhak untuk bahagia dan dikelilingi oleh orang-orang yang positif dan support kamu dengan tulus.

Ingatlah, kamu gak sendirian. Banyak orang yang pernah mengalami pertemanan yang toxic dan berhasil keluar darinya. Maka Kamu pun pasti bisa! Yuk, berani ambil langkah buat kebahagiaanmu sendiri! 💖