Penanganan Sampah, Pemkot Gandeng Tokoh Agama

pemkot gandeng tokoh agama dalam penanganan sampah

Pj Wali Kota Ajak Ulama dan Tokoh Agama Dakwahkan Soal Penanganan Sampah

BANDUNG, Prolite – Pemkot Bandung gandeng tokoh agama dalam penanganan sampah. Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono meminta dukungan para ulama dan tokoh agama untuk turut membantu menyelesaikan masalah sampah di Kota Bandung.

Pasalnya, para ulama dan tokoh agama memiliki pengaruh yang besar di masyarakat.

“Edukasinya bisa melalui dakwah dan sebagainya. Sosialisasi juga perlu diberikan agar masyarakat paham,” ungkapnya kata Bambang saat bersilaturahmi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Balai Kota Bandung, Jumat 13 Oktober 2023.

Menurut Bambang, para ulama dan tokoh agama memiliki peran strategis di masyarakat. Tanpa dukungan ulama dan tokoh agama, program pembangunan Pemkot Bandung sulit tercapai.

pemkot gandeng tokoh agama dalam penanganan sampah
Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono meminta dukungan para ulama dan tokoh agama untuk turut membantu menyelesaikan masalah sampah di Kota Bandung.

“Hal yang sedang kondisi darurat itu soal sampah. Ini menjadi sebuah persoalan. Karena kalau mengandalkan pemerintah itu tidak bisa, harus sama-sama diselesaikan,” aku Bambang.

Atas hal itu, Bambang mengajak kepada para ulama dan tokoh agama untuk mengajak masyarakat menangani sampah dari sumbernya.

Sementara itu, Ketua FKUB Kota Bamdung, Ahmad Suherman menyatakan, siap membantu pemerintah untuk menyukseskan berbagai program unggulan.

“Kita coba sosialisasi penanganan sampah di tempat ibadah, rencana hari Senin depan bersama pak Sekda kita rapatkan hal ini,” ungkapnya.

Herman mengungkapkan, nantinya sosialisasi penanganan sampah akan melibatkan berbagai tokoh agama hingga ketika musyawarah bisa memberikan gagasan yang brilian.

“Kita libatkan tokoh agama dalam musyawarah nanti, sehingga bisa memberikan ide gagasan untuk penanganan sampah ini,” ungkapnya.




Ratusan Mahasiswa Demo Soal Penanganan Sampah dan Stunting

mahasiswa demo

Ratusan Mahasiswa Demo Merangsak Kantor Wali Kota

BANDUNG, Prolite – Salah satu gerbang masuk kantor Wali Kota Bandung tepatnya gerbang di jalan Merdeka dibuka paksa oleh para mahasiswa demo.

Tak ayal, ratusan massa aksi yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HmI) Cabang Bandung itu berhasil merangsak masuk ke Balai Kota bahkan nyaris ke kantor Wali Kota.

Kamis (5/10/2023) sekira pukul WIB masa mulai mendatangi kantor Wali Kota Bandung. Mereka berorasi sembari menerikan yel-yel soal tuntutan mereka.

mahasiswa demo

Sekitar pukul 15:10 WIB mahasiswa demo mulai melakukan pembakaran ban di depan gerbang pintu masuk Balai Kota Bandung. Selang beberapa waktu tepatnya pukul 16:03 WIB, massa aksi mulai mendobrak pagar dan berhasil merangsak masuk hingga depan kantor Pj Wali Kota Bandung sambil menyanyikan Hymne HMI.

Dalam aksinya, mereka menuntut Pemkot Bandung untuk mengevakuasi kembali terkait buruknya penanganan pengelolaan sampah.

“Ini evaluasi untuk Pemkot Bandung saat mengatasi persoalan sampah. Seperti diketahui sampah menumpuk di beberapa Kecamatan dan Kelurahan sampai menutup setengah jalan, ini bukan di satu Kecamatan tapi hampir di seluruh kota Bandung,” kata Koordinator Aksi HMI Cabang Bandung Dimas saat ditemui dilokasi.

mahasiswa demo

Mereka juga menyoroti buruknya penanganan stunting di kota Bandung.

“Sejak tahun 2017 hingga 2022 angka stunting di kota Bandung terus naik dan nggak ada penurunan signifikan. Sampai saat ini 6000 lebih kasus tidak menurun,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya meminta agar Pj Wali Kota Bandung menemui massa aksi.

“Jika Sekertaris Daerah (Sekda) yang keluar menemui kita kami akan menolaknya, kami akan tetap menunggu di sini kalau Wali kota tidak mau menemui kita jangan salahkan kami, kami yang akan masuk ke kantor Wali Kota dengan massa yang lebih besar,” ujarnya.




Mulai Beroperasi, Gibrik Mini Bantu Pengolahan Sampah di TPS lebih Efektif

gibrik mini

Mulai Beroperasi, Gibrik Mini Bantu Pengolahan Sampah di TPS lebih Efektif

BANDUNG, Prolite – Gibrik Mini merupakan salah satu alat pemilah sampah yang dapat memisahkan sampah organik dan anorganik. Kinerja alat ini dianggap mampu membantu para petugas sampah di TPS.

Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam upaya penanganan darurat sampah yang terjadi akibat kebakaran di TPA Sarimukti. Salah satunya dengan memasang mesin Gibrik Mini di sejumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

Salah satunya di TPS 3R Kelurahan Kebon Jeruk Kecamatan Andir. Kehadiran Gibrik Mini di TPS ini disebut dapat menjadi solusi penanganan masalah sampah.

Kepada Humas Kota Bandung, Koordinator Wilayah Bojonagara, Joko Endang Slamet menyebut, kehadiran Gibirk Mini dapat membantu para petugas TPS dalam memilah sampah.

“Dalam kondisi TPA yang belum normal, memang kita melihat peran mesin gibrik (Gibrik Mini) ini membantu pemilahan sampah. Sehingga dari sampah yang sudah dipilah, kita bisa lebih cepat memprosesnya,” kata Joko.

“Jadi sampah organik langsung diolah, sampah anorganiknya dipilah kembali. Sehingga yang dibuang ke TPA adalah sampah residu yang tidak memiliki manfaat,” katanya menambahkan.

Joko juga meyakini, jika Gibrik Mini ada di seluruh TPS, maka upaya Kota Bandung untuk mengurangi produksi sampah ke TPA akan lebih mudah.

Hal ini karena Gibrik Mini mampu memilah sampah organik dan anorganik. Sehingga petugas sampah akan lebih fokus untuk melakukan tindakan kepada jenis-jenis sampah tersebut.

“Kita perlu melihat kondisi TPA sedang tidak normal, kekurangan pasti ada. Kita lihat setelah TPA normal. Tapi saya meyakini, kalau TPA sudah normal, alat ini akan sangat membantu,” katanya.

Di sisi lain, Joko menyebut pola hidup masyarakat juga menjadi faktor yang tidak kalah penting dalam upaya penanganan sampah di Kota Bandung.

Ia meyakini, program Kang Pisman yang sudah digaungkan Pemkot Bandung dapat menjadi solusi upaya penanganan sampah.

“Dengan menerapkan Kang Pisman, kita bisa memperpanjang umur TPA. Sebab permasalahan kita memang ada di lahan TPA,” kata Joko.

“Jadi, memang kita juga perlu berbenah. Solusi yang bersifat inovasi penting, tetapi hal yang jauh lebih penting adalah mengubah pola hidup dan perlakuan kita terhadap sampah,” pungkasnya.




Ada yang Buang Sampah Sembarangan? Fotokan dan Laporkan ke Sini !

buang sampah sembarangan - gridoto

Ada yang Buang Sampah Sembarangan? Fotokan dan Laporkan ke Sini !

BANDUNG, Prolite – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung semakin serius dalam menindaklanjuti persoalan buang sampah sembarangan. Bahkan, ada dua peraturan daerah (Perda) yang lahir untuk mengatur hal tersebut.

Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah Satpol PP Kota Bandung, Bagus Wahyudiono menyebutkan, ada dua perda yang berkaitan dengan penanganan sampah di Kota Bandung.

Pertama, Perda nomor 9 tahun 2019 tentang tibumtranlinmas. Kedua, Perda nomor 9 tahun 2018 tentang pengelolaan sampah.

Bagus menjabarkan, salah satu pasal dalam Perda nomor 9 tahun 2019 tentang tibumtranlinmas, yakni pasal 11 ayat 2 yang berbunyi Setiap pengguna kendaraan bermotor dilarang buang sampah sembarangan selain di tempat yang telah ditentukan.

“Lempar sampah dari kendaraan itu bisa kena sanksi asal ada bukti berupa foto atau video yang menunjukkan tindakan tersebut beserta nomor plat kendaraannya,” jelas Bagus.

Ia mengatakan, beberapa waktu lalu sempat ada laporan dari wilayah Coblong dan Kiaracondong mengenai tindakan buang sampah sembarangan dari kendaraan bermotor.

“Sayangnya, foto nomor plat kendaraannya itu buram. Jadi sampai saat ini belum diketahui pelakunya,” ucapnya.

Kemudian, pada pasal 12 ayat 1 huruf c, tertulis Setiap pengemudi kendaraan bermotor wajib menyediakan tempat sampah yang tertutup di dalam kendaraan bermotor.

“Kita juga mengimbau agar pengemudi roda empat menyediakan tempat sampah di dalam kendaraannya. Ini belum kita lakukan pengecekan. Maka dari itu, kami imbau dulu untuk masyarakat agar menyediakan tempat sampah di kendaraannya. Supaya tidak membuang sampah sembarangan di jalan,” ungkapnya.

Bagus mengatakan, Satpol PP saat ini sedang berupaya untuk mengedukasi masyarakat terlebih dahulu sebelum ada penindakan. Maka dari itu, ia juga telah berkoordinasi dengan pihak kewilayahan untuk mengedukasi masyarakat dan memantau jika ada terjadi pelanggaran.

“Untuk sanksi, sebenarnya bertahap, tidak langsung disidang tipiring (tindak pidana ringan). Mulai dari teguran dulu, lalu penahanan kartu identitas, pengumuman di media massa, lalu denda, baru sidang tipiring,” jelasnya.

Dengan adanya sosialisasi edukasi dan pemantauan rutin dari kewilayahan, Bagus berharap masyarakat lebih paham dan para pelaku juga jadi takut serta sadar jika tindakan tersebut salah.

“Kasihan juga kalau kita langsung denda atau sidangkan. Seperti kemarin, ada laporan tindakan buang sampah di TPS overload. Ternyata pelakunya itu pemulung yang diperintahkan seseorang untuk buang sampah sembarangan di sana,” ucapnya.

Ia menambahkan, dalam penegakan perda, Satpol PP tidak bekerja sendiri. Banyak stakeholder yang terlibat juga, salah satunya Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin). Melalui Disdagin, sosialisasi Perda tersebut juga disampaikan ke pihak asosiasi pengusaha ritel.

“Kita imbau agar mal dan toko ritel itu mengurangi penggunaan plastik belanja. Nanti juga ada sidak di tempat-tempat perbelanjaan. Kita tegur mal yang masih menggunakan kantong plastik. Sedangkan konsumen diimbau untuk membawa tas belanja sendiri saja,” jelasnya.

Kemudian, di skala kewilayahan, para Linmas juga digerakkan untuk menjaga setiap pagi di beberapa TPS yang masih overload agar masyarakat tidak membuang sampah di sana.

“Sedangkan untuk wilayah pasar, kami bersinergi dengan Perumda Pasar untuk membina para pedagang mengenai pengelolaan sampah,” lanjutnya.

Bagus menyampaikan, jika ada masyarakat Kota Bandung yang ingin melaporkan tindakan buang sampah sembarangan, mengotori fasilitas umum, atau buang benda yang berbau menyengat sampai mengganggu masyarakat, bisa segera hubungi kontak berikut: 0813-9488-8874.

“Sertakan juga bukti berupa foto atau video yang jelas supaya lebih mudah untuk kami telusuri bersama kepolisian,” tuturnya.




Status Darurat Sampah di Kota Bandung Diperpanjang Hingga 25 Oktober

darurat sampah

Penjabat Wali Kota Bandung Keluarkan Instruksi Penanganan Darurat Sampah

BANDUNG, Prolite – Masa darurat sampah di Kota Bandung diperpanjang hingga 25 Oktober 2023. Hal itu disampaikan Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono, Rabu 27 September 2023.

Ia pun mengajak seluruh elemen di Kota Bandung untuk bergandengan tangan agar Kota Bandung segera mengakhiri masa darurat sampah ini.

Bambang akan mengeluarkan Instruksi Wali Kota dan Surat Edaran terkait pengelolaan sampah di Kota Bandung pada masa darurat sampah.

Di sisi lain, Bambang menyebut Pemkot Bandung juga masih menunggu upaya Pemprov Jabar dalam upaya normalisasi TPA Sarimukti.

“Betul, kami masih menunggu Pemprov Jabar (upaya penanganan TPA Sarimukti), tetapi tumpukan sampah terus berlangsung. Di sisi lain, kami harus bergerak dan tidak bisa sepenuhnya menunggu,” ujar Bambang.

Ia mengungungkapkan, Pemkot Bandung sedang dalam proses penjajakan untuk memanfaatkan lahan di Kabupaten Sumedang sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.

Meski begitu, langkah ini baru sebatas penjajakan. Berbagai hal teknis masih perlu dikomunikasikan.

“Tentu perlu ada komunikasi agar kolaborasi (pemanfaatan TPA) ini bisa segera dilakukan,” katanya.

Berbagai upaya juga dilakukan Satgas Darurat Sampah Kota Bandung dengan rencana aksi sebagai berikut:

1. Mendorong normalisasi operasional TPA Sarimukti meliputi pembukaan Zona yang aman pasca kebakaran sebanyak 2 Zona, menambah jam operasional menjadi – WIB dan kapasitas truk yang bisa masuk sejenis tronton.

2. Pengangkutan di TPS yang masih overload dan masih dalam penanganan dengan jumlah sebanyak 95 TPS per hari Kamis 21 September 2023. Penanganan sampah di jalur rute jalan harian pada 55 titik lokasi.

3. Penanganan sampah pasar dengan penempatan mesin gibrik di Pasar Gedebage sebanyak 1 unit.

4. Pemanfaatan lahan seluas 1 Ha di Gedebage untuk pembuangan sampah anorganik residu dan pengolahan organik dengan kapasitas m3 setara dengan ton sampah.

5. Mendorong percepatan pemanfaatan TPA Cijeruk di Kabupaten Sumedang denga fasilitasi kebutuhan sarana dan prasarana, pengelolaan operasional, dan bentuk kompensasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

6. Penerbitan Instruksi Wali Kota Bandung tentang Pengelolaan Sampah Mandiri dan Berkelanjutan, dan kemudian menetapkan ketaatan warga dalam memilah dan mengolah sampah, serta pembentukan Kawasan Bebas Sampah (KBS) setiap RW menjadi indikator kinerja Camat dan Lurah.

7. Penguatan Satuan Tugas Pengelolaan Sampah Mandiri yang telah terbentuk di 30 Kecamatan dan ditindaklanjuti dengan pembentukan Satuan Tugas Tingkat Kelurahan.

8. Aktivasi Kawasan Bebas Samopah (KBS) yang telah terbentuk, dengan minimal 2 RW KBS di tiap Kelurahan maka akan terdapat 302 KBS yang telah melakukan pengelolaan sampah secara mandiri.

9. Mengoptimalkan Lubang Olah Organik yang telah dibuat di seluruh kecamatan dan kelurahan. Data sampai saat ini telah terdapat lubang dengan sampah organik terolah sebesar m3 dan 652 ton.

10. Memasifkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dengan melibatkan relawan dan kader PKK untuk melakukan pemilahan dan pengolahan sampah di sumber.

11. Penerapan dan penegakan hukum pengaturan/jadwal pembuangan sampah terpilah ke TPS dengan pengawasan oleh aparat kewilayahan, melibatkan unsur TNI dan Polri di 142 lokasi TPS dan titik rawan pembuangan sampah sembarangan.

12. Penambahan sarana dan prasarana melalui Bantuan Keuangan (Belanja Tidak Terduga) Provinsi Jawa Barat dan Pusat antara lain untuk pembelian Loader sebanyak 3 unit, Eskavator sebanyak 2 unit, Forklift 1 unit, Mesin Gibrik lengkap 3 set dan sarana prasarana lainnya.

13. Pemberian sarana dan prasarana pengolahan sampah organik antara lain Loseda (Lodong Sesa Dapur) sebanyak unit (untuk setiap rumah tinggal) yang bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat dan pusat atau CSR.

Di sisi lain, Ketua DPRD Kota Bandung mendorong adanya 100 kawasan bebas sampah baru, berkaca pada kondisi darurat sampah yang dihadapi Kota Bandung.

“Saat ini sudah ada 237 Kawasan Bebas Sampah. Tentu kami dorong ada 100 lagi. Hadirnya Satgas Penanganan Sampah juga diharapkan dapat bahu membahu dalam menangani masalah darurat sampah,” ujar Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan.

Selain itu, Tedy juga berharap kehadiran alat pengolah sampah Gibrik Mini dapat memberi dampak signifikan.

“Tentu kami akan supervisi (pengaruh Gibrik Mini). Bagaimana pengurangan sampah, dan lain sebagainya,” ujar Tedy.




Partai Ini Ajak Warga Kelola Sampah Mulai Dari Rumah

Kelola sampah

Partai Ini Ajak Warga Kelola Sampah Mulai Dari Rumah

BANDUNG, Prolite – Kota Bandung sampai hari ini masih berkutat urusan kelola sampah. Karenanya Partai Keadilan Sejahtera membentuk satgas Peduli Kelola Sampah.

Menurut Ketua DPD PKS Kota Bandung Ahmad Rahmat Purnama, mereka (satgas) bertugas mengedukasi dan menyosialisasikan berbagai cara kelola sampah organik sehingga sampah selesai di rumah tanpa harus diangkut ke TPS.

Namun demikian pihaknya hanya menurunkan dua personel dari DPD selebihnya kader, simpatisan, dan masyarakat Kota Bandung yang mau menjadi relawan.

Kelola sampah

“Untuk relawan justru kita akan merekrut, kalau dari kader Insya Allah kita sudah minta dan sudah siap dua orang untuk menjadi relawannya,” jelas Ahmad disela penyuluhan pengolahaan sampah di DPD PKS Jl Katamso, Selasa (5/9/2023).

Pihaknya akan merekrut sekitar 30 orang merupakan perwakilan dari 30 DPC atau 30 kecamatan untuk dilatih melakukan kegiatan tersebut dilingkunganya masing masing.

“Dari masyarakat juga mudah mudahan bisa ikut serta, kita bisa lakukan pengelolaan sampah yang sebetulnya sederhana. Dimulai dari rumah di awali Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman) dulu, itu dilakukan secara masif oleh masyarakat. Itu akan mengurangi sampah secara signifikan di Kota Bandung,” harapnya.

Masih kata Ahmad selain program sosialisasi dan edukasi juga pembuatan lobang biopori diberikan secara geratis begitupun program penyemprotan bioaktifator agar sampah mengungung tidak menimbulkan bau.

Untuk biopori sendiri, kata Ahmad alatnya hanya punya PKS namun dan PKS akan membantu melubangin.

“Penyemprotan yah kita geratis tapi tentu masih terbatas. Kita berharap program kang Pisman ini jangan hanya pada saat menghadapi darurat sampah saja mudah-mudahan di awali dari kami mulai ini harus menjadi kebiasaan harus menjadi habit kalau perlu kita zero west kita harus bebas sampah dan negara lain sudah lakukan hal ini dan cukup berhasil,” imbuhnya.

“Mudah-mudahan memang ini juga di dukung oleh pemerintah karena akan lebih power full lagi kalau di dukung oleh pemerintah terutama kebijakan kedua anggaran. Hotline nya 082115556151,” bebernya.

Untuk syarat pengajuan edukasi, sosialisasi, membuat lobang atau menyemprot bioaktifator, memang tidak ada, hanya salah satu lokasi yang untuk penyemprotan bioaktifator bukan di TPS tetapi di jalan-jalan atau lokasi perumahan gang gang dimana tumpukan sampah berada.




PKS Bentuk Satgas Peduli Kelola Sampah , Tanpa Harus Diangkut ke TPS

PKS bentuk satgas untuk kelola sampah warga agar tidak perlu di angkut ke TPS (PKS).

PKS Bentuk Satgas Peduli Kelola Sampah , Tanpa Harus Diangkut ke TPS

BANDUNG, Prolite – Kota Bandung sampai hari ini masih berkutat urusan kelola sampah. Karenanya Partai Keadilan Sejahtera membentuk satgas Peduli Kelola Sampah.

Menurut Ketua DPD PKS Kota Bandung Ahmad Rahmat Purnama, mereka (satgas)  bertugas mengedukasi dan menyosialisasikan berbagai cara kelola sampah organik sehingga sampah selesai di rumah tanpa harus diangkut ke TPS. Namun demikian pihaknya hanya menurunkan dua personel dari DPD selebihnya kader, simpatisan, dan masyarakat Kota Bandung yang mau menjadi relawan.

“Untuk relawan justru kita akan merekrut, kalau dari kader Insya Allah kita sudah minta dan sudah siap dua orang untuk menjadi relawannya,” jelas Ahmad disela penyuluhan pengolahaan sampah di DPD PKS Jl Katamso, Selasa (5/9/2023).

istimewa
istimewa

Pihaknya akan merekrut sekitar 30 orang merupakan perwakilan dari 30 DPC atau 30 kecamatan untuk dilatih melakukan kegiatan tersebut dilingkunganya masing masing.

“Dari masyarakat juga mudah mudahan bisa ikut serta, kita bisa lakukan pengelolaan sampah yang sebetulnya sederhana. Dimulai dari rumah di awali Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman) dulu, itu dilakukan secara masif oleh masyarakat. Itu akan mengurangi sampah secara signifikan di Kota Bandung,” harapnya.

Masih kata Ahmad selain program sosialisasi dan edukasi juga pembuatan lobang biopori diberikan secara geratis  begitupun program penyemprotan bioaktifator agar sampah mengungung tidak menimbulkan bau.

Untuk biopori sendiri, kata Ahmad alatnya hanya punya PKS namun dan PKS akan membantu melubangin.

“Penyemprotan yah kita geratis tapi tentu masih terbatas. Kita berharap program kang Pisman ini jangan hanya pada saat menghadapi darurat sampah saja mudah-mudahan di awali dari kami mulai ini harus menjadi kebiasaan harus menjadi habit kalau perlu kita zero west kita harus bebas sampah dan negara lain sudah lakukan hal ini dan cukup berhasil,” imbuhnya.

“Mudah-mudahan memang ini juga di dukung oleh pemerintah karena akan lebih power full lagi kalau di dukung oleh pemerintah terutama kebijakan kedua anggaran. Hotline nya  082115556151,” bebernya.

Untuk syarat pengajuan edukasi, sosialisasi, membuat lobang atau menyemprot bioaktifator, memang tidak ada, hanya salah satu lokasi yang  untuk penyemprotan bioaktifator bukan di TPS tetapi di jalan-jalan atau lokasi perumahan gang gang dimana tumpukan sampah berada.




Lahan Pussenkav Tak Bisa Dipakai Untuk TPS, Pemkot Bandung Putar Otak Cari Alternatif

ema sumarna - lahan pussenkav tidak dapat digunakan untuk tampung sampah

Lahan Pussenkav Sudah Jadi Lapang Tembak

BANDUNG, Prolite – Hasil pertemuan bersama Komandan Pussenkav, lahan yang awalnya akan dipinjam untuk menjadi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sementara ternyata sudah digunakan untuk latihan lapang tembak dan Pemkot Bandung tidak bisa memaksakan itu.

“Barusan sudah mendapatkan penjelasan dari Komandan Pussenkav Mayor Jenderal TNI Muhammad Zamroni, jadi lahan Pussenkav itu tidak bisa termanfaatkan, kita juga tidak bisa memaksakan, langkah berikutnya saya akan coba ke Pangdam tadi sudah berkoordinasi dengan Pak Dandim untuk bisa mendapatkan waktu,” jelas Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna di Balai Kota, Selasa (29/8/2023).

Ema berharap Pangdam berkenan menerima dirinya dengan tim untuk menyampaikan permintaan tersebut sesuai direkomendasikan Komandan Pussenkav, bahwa kemungkinan Kodam punya lahan-lahan lain yang bisa dimanfaatkan.

“Nanti kalo ada bakal kita manfaatkan itu juga kalo di izinkan, pokonya kita mah ikhtiar saja,” tegas dia.

Untuk TPS Tegalega sendiri diakui Ema itu hanya digunakan sampah organik dan karena bisa menjadi pupuk yang akan menyuburkan maka pihaknya menambah 2 titik dari kemarin hanya 4 titik dan kinj jadi 6 titik.

Untuk sampah anorganik sendiri, Ema akan rapat dengan para camat. Sehingga mereka nantinya bisa melakukan pengolahan.

“Bagaimana mereka bekerja sama dengan para pemulung, kalau sudah di pemulung mah itu jadi ekonomi, kalo kita tidak mampu melakukan itu. Coba manfaatkan jasa pemulung, itu memang tidak menyelesaikan tapi minimal mengurangi sampah sampah di jalan,” tuturnya.

Banyaknya tumpukan sampah di jalan diakui Ema juga sudah ditarik alias dibersihkan.

Lanjut Ema, pihaknya hanya bisa sebatas mengimbau kepada masyarakat jangan ekstrem seperti itu saat membuang sampah. Alias mendadak membuang sampah besar ke jalanan.

Ema berharap masyarakat bijak, diakuinya kalau bicara urusan pemerintah itu benar dan itu disadarinya. Tetapi kondisinya sedang darurat, ia meminta empati masyarakat.

“Kalau semua mengandalkan ke pemerintahan dengan kedaruratan kita juga sedang terus bekerja mencari alternatif terbaik seperti apa. Sekali lagi saya mengharapkan bahwa TPA Sarimukti cepat selesai, supaya kita bisa segera melakukan pembuangan sampah, Bandung masih tergantung seperti itu,” tandasnya.

Pembuatan lubang di TPS Tegallega diakui Ema belum tahu mampu mengurangi tumpukan sampah berapa tonase.

Hanya saja dengan kedalaman 3 meter, 5×6 meter, dan 6×7 meter dirasa cukup lumayan mengurangi. Walau hanya untuk sampah organik.

Dan lebih bagus apabila masyarakat yang mampu menangani sampah organik sendiri, sehingga semua tidak mengandalkan ke tanggung jawab pemerintah.

“Jadi bisa di tangani, selesai di wilayah, jadi lumayan kan tuh sudah terbantu oleh 234 RW mereka sudah menyelesaikan itu, itu juga sudah alhamdulillah ada progres, ini akan terus kita dorong, tapi yang seperti itu mah tidak bisa menjawab kebutuhan sekarang itu mah butuh waktu, memangnya mengedukasi masyarakat itu mudah? Jangan dibakar nanti akan menimbulkan polusi,” tutupnya.




Bikin Panik ! TPS Sampah Overload, 8000 Ton Sampah di Kota Bandung Tertahan

TPA Sarimukti, TPS Sampah

TPS Sampah Overload, Pemkot Ajak Warga Pilah-Pilah Sampah

BANDUNG, Prolite – PLh Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan saat ini semua Tempat Pembuangan Sementara Sampah (TPS Sampah) di Kota Bandung sudah overload.

Karena overloadnya TPS sampah, Ema mengaku akan memberdayakan para pemulung agar memanfaatkan sampah anorganik untuk dipilah.

“Kami lakukan sedikit seporadis (atasi TPS sampah yang overload). Untuk organik dengan cara gali lubang tutup lubang di Tegalega. Untuk organik sedang diproses kami turunkan tiga eskavator disana. Buatkan lubang 6×6 meter, 6×7 tergantung area lahan yang masih terbuka kedalaman minimal 3 meter kubik disana lumayan bisa kurangi yang organik, kalo anorganik coba di kerjasamakan dengan para pemulung biar mereka memanfaatkan yang anorganik untuk kembali dipilah supaya oleh mereka menjadi barang produktif yg bisa bernilai ekonomi,” jelas Ema di Balai Kota, Selasa (29/8/2023).

Siang ini (Selasa, 19/8) kata Ema, pihaknya akan diterima Komandan Pussenkav. Ema berharap Danpussenkav memberikan izin lahan yang dimilikinya di Padalarang untuk dijadikan TPS Sampah.

“Jika diizinkan maka kami akan segera meluncur ke lokasi. Kalau kompensasi, selama itu sesuai regulasi tentu akan kami lakukan supaya diberi kesempatan sekarang ada 8000-9000 ton sampah tertahan,” tuturnya.

Masih kata Ema, masyarakat juga ada yang mulai ekstrem menumpukkan sampah di beberapa ruas jalan.

“Kami tarik ke Tegalega. Lobang mudah-mudahan hari ini sudah ada satu dua selesai target kami ada 4 sampai 5. Jika sudah tutup maka bagus buat daya dukung penggemburan lahan kesuburan,” ucapnya.

Ema pun menyampaikam lokasi sementara milik Pussenkav bersifat sementara karena nantinya tetap ke TPA Sarimukti. Sedang untuk TPA Legoknangka kata Ema, konon perhitungannya dua tahun ke depan.

“Tapikan sampah gak bisa nunggu dua tahun, sehari saja masalah. Kami hanya bisa upaya, berdoa, mudah-mudahan beliau petinggi pahami situasi ini namanya darurat. Saya percaya bisa dimanfaatkan harapan saya,” harapnya.




Kota Bandung Darurat Sampah, Pinjam Lahan Pusenkaf Untuk Tampung 8 Ribu Ton Sampah

Bandung darurat sampah, tpa sarimukti

Kota Bandung Darurat Sampah, Pinjam Lahan Pusenkaf Untuk TPS

BANDUNG, Prolite – Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyampaikan bahwa Kota Bandung darurat sampah, karenanya pihaknya akan menemui Komandan Pusenkaf untuk meminjam lahan sementara untuk dijadikan tempat pembuangan sampah (TPS)

“Per tanggal 24 Agusus, Pak Gubernur sudah mengumumkan Bandung darurat sampah, begitu juga dengan Kota Bandung, sehingga kita bentuk satgas dan itu melibatkan unsur TNI dan kepolisian,” ujar Ema kepada wartawan Senin (28/08/2023).

Kata Ema, setelah menemui Komandan Pusenkaf, diharapkan bisa meminjam lahan milik TNI di kawasan Padalarang demi atasi Bandung darurat sampah.

“Nanti saya beserta forkopimda akan menemui komandan Pusenkaf untuk meminjam lahan milik mereka yang ada di daerah Padalarang,”

Lahan tersebut akan dijadikan tempat pembuangan sampah akhir, menggantikan Sarimukti yang semenara ini belulm bisa digunakan.

“Kami berharap ada kebijaksanan dari Komandan Pusenkaf sehingga bersedia meminjamkan lahan untuk kita pergunakan. Terlebih, ini kan kondisinya kedaruratan,” harap Ema.

Ema mengatakan, pihaknya akan menyediakan apapun kompensasi yang diminta, asalkan masuk akal dan memang uangnya ada.

“Kita kan punya anggaran BTT (Biaya Tidak Terduga,red) yang bisa kita gunakan. Tapi itu juga bergantung keputusan Komandan Pusenkaf, apakah beliau mengizinkan atau tidak,” tambahnya.

Disinggung mengenai kemungkinan menggunakan beberpa lokasi lain seperti di Pasir Bajing, Subang tidak memungkinkan.

Pasalnya, ada penolakan dari warga sekitar, sehingga tidak mungkin membuang sampah di sana.

Karenanya, Ema mengaku pihaknya agak kerepotan jika hampir semua pihak menolak pembuangan sampah.

Bicara mengenai tonasi, Ema mengatakan, memang masih ada yang belum terkirim ke TPA Sarimukti, setidaknya selama tujuh hari.

Ema menegaskan, ini akan sangat berbahaya jika jumlahnya terus bertambah.

“Sehari menghasilkan sampah 1300 ton. Kalau tidak bisa diangkut selama tujuh hari, berarti kurang lebih 8 ribu ton sampah yang tidak terangkut,” jelasnya.

Untuk TPS di Kota Bandung, Ema mengatakan masih sisa sekitar 10% di beberapa lokasi, seperti di Babakan Siliwangi dan Tegalega. Sedangkan di Astna Anyar, Ema mengatakan, tidak mungkin karena tempatnya yang sempit.