INGAT ! Kota Bandung Dipantau 24 Jam Buang Sampah Sembarangan Ditindak Tegas di Tempat

Buang sampah sembarangan bakal di tindak ditempat (dok Pemkot Bandung).

INGAT ! Kota Bandung Dipantau 24 Jam Buang Sampah Sembarangan Ditindak Tegas di Tempat

Prolite – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan menindak tegas masyarakat yang buang sampah sembarang di seluruh wilayah Kota Bandung.

Masalah sampah di Kota Bandung memang tidak ada habis-habisnya, adanya penumpukan di pasar maupun di jalanan selalu menjadi PR bersama.

Pemkot Bandung menerima laporan jika oknum warga terpantau membuang sampah sembarangan di Jalan Cikutra dan Ahmad Yani sekitar RS Santo Yusup.

Atas laporan itu, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin meninjau langsung ke lokasi pada Senin, 15 September 2025. Ia didampingi Kasatpol PP, Kadis Lingkungan Hidup Kota Bandung, Camat Cibeunying Kidul, Lurah Cikutra, serta sejumlah jajaran terkait.

Saat peninjauan, Erwin menyampaikan, sebagian besar pelaku pembuangan bukanlah warga setempat.

dok Pemkot Bandung
dok Pemkot Bandung

“Alhamdulillah hari ini saya monitoring ke sini, berdiskusi dengan Pak Camat dan Bu Lurah. Ternyata sampah yang menumpuk di jalan ini sebagian besar bukan dari penduduk sekitar. Diduga kebiasaan ini terbawa sejak masa pandemi Covid-19, dan terus berlanjut hingga sekarang,” jelasnya.

Pemkot Bandung akan memaksimalkan Tempat Penampungan Sementara (TPS) di sekitar kawasan tersebut, termasuk rencana menempatkan mesin insinerator dan melakukan renovasi lahan untuk pengelolaan lebih optimal.

Selain itu, pemerintah juga akan memperkuat pengawasan dengan menempatkan personil Satpol PP di sepanjang Jalan Ahmad Yani hingga Cicadas. Langkah ini diambil agar masyarakat tidak lagi membuang didaerah ini.

“Kami mengimbau warga Bandung dan sekitarnya agar tidak lagi membuang di pinggir jalan. Jika kedapatan, kami akan tindak tegas sesuai Perda dan bisa langsung diproses secara hukum,” tegasnya.

Erwin juga menginstruksikan agar camat dan lurah merapatkan barisan dengan para ketua RW di tiga kelurahan yang terdampak, yakni Kelurahan Cikutra, Kebonwaru, dan Cicadas. Hal ini untuk memperkuat edukasi kepada masyarakat agar menjaga lingkungan tetap bersih.

“Ini bukan hanya soal sampah, tapi juga soal citra Kota Bandung. Jangan sampai Bandung dinilai jorok hanya karena ulah segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab,” tambahnya.

Selain persoalan sampah, Erwin juga menyoroti aktivitas pedagang kaki lima (PKL) di kawasan tersebut. Erwin menegaskan, aktivitas PKL hanya diperbolehkan hingga pukul WIB. Setelah itu, lokasi harus segera dibersihkan dan sampah dibuang ke TPS.

“PKL di sini sampai pukul , setelah itu mereka harus selesai dan sampah langsung diangkut ke TPS. Yang menjadi persoalan adalah di sepanjang Jalan Ahmad Yani–Cicadas yang masih rawan kotor karena ulah warga yang buang sampah sembarangan,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut, patroli Satpol PP akan mulai dilakukan setiap hari. Warga yang kedapatan membuang sembarangan akan langsung ditindak dan bisa disidangkan sesuai aturan hukum yang berlaku.

“Warga Bandung, khususnya yang di sekitar sini, tolong jangan lagi membuang di pinggir jalan. Mulai besok kami akan lakukan patroli, dan jika ada yang melanggar akan langsung ditindak sesuai aturan,” kata Erwin.




Penanganan Sampah Selama Idul Fitri Di Kota Bandung Terkendali

M Farhan - sampah selama idul fitri

Penanganan Sampah Selama Idul Fitri di Kota Bandung Terkendali

BANDUNG, Prolite – Kota Bandung berhasil menghindari krisis sampah selama Idul Fitri 1446 H. Wali Kota Muhammad Farhan memberikan apresiasi tinggi kepada warga yang turut mengolah sampah serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) beserta seluruh jajaran camat dan lurah yang berhasil menjaga alur pengangkutan sampah tetap berjalan lancar selama 14 hari masa rawan.

“Sejak 24 Maret hingga 6 April, dari target 140 rit per hari, hanya ada kelebihan satu rit saja. Ini pencapaian luar biasa,” ujar Farhan dalam apel pagi di Balai Kota.

Ia mengatakan, strategi pengangkutan yang tepat serta kebijakan penutupan PKL pada malam takbiran pukul WIB sangat efektif dalam mengendalikan lonjakan volume sampah selama Idul fitri.

Meski demikian, Farhan menyebut, tantangan masih besar. Ia mengungkapkan bahwa munculnya titik-titik baru pembuangan sampah liar di pinggir jalan menjadi masalah serius yang harus segera diatasi.

“Ini pekerjaan rumah. Banyak warga buang sampah sembarangan, bahkan di tempat-tempat yang sebelumnya bersih,” katanya.

Beberapa wilayah yang mengalami lonjakan volume sampah selama Idul fitri cukup tinggi antara lain Cicadas, yang biasanya hanya dua rit, namun saat ini mengalami lonjakan cukup signifikan karena sampah jalanan.

Farhan juga menyinggung soal jenis sampah yang menjadi tantangan utama di Kota Bandung, yaitu food waste atau sampah sisa makanan dan pembungkus makanan berbahan daun pisang.

“Sampah daun cau (pisang) ini susah terurai cepat. Kita butuh teknologi pengolahan yang bisa menghancurkannya dalam waktu singkat,” ujarnya.

Ia mengundang para ahli dan inovator untuk membantu menemukan solusi pengolahan limbah organik ini.

“Kita butuh teknologi kompos yang cepat, bukan tiga hari baru hancur. Kalau bisa cepat, maka tumpukan sampah bisa kita atasi dari hulu ke hilir,” ungkapnya.

Ia menegaskan, penanganan sampah adalah prioritas utama Pemkot Bandung.

“Nomor satu sampah, nomor dua sampah, dan nomor tiga juga sampah. Kita tidak bisa menunda lagi,” katanya.




Kejar Target 430 Ton Per Hari, Pemkot Bandung Segera Kick Off Penanganan Sampah

Kejar Target 430 Ton Per Hari, Pemkot Bandung Segera Kick Off Penanganan Sampah (dok Pemkot Bandung).

Kejar Target 430 Ton Per Hari, Pemkot Bandung Segera Kick Off Penanganan Sampah

Prolite – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan memulai langkah penanganan sampah secara intensif pekan ini. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengatasi permasalahan, terutama setelah dihentikannya kerja sama pembuangan ke TPA Pasir Bajing.

Usai menggelar Rapat Kordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mengungkapkan, ada tiga tahap penyelesaian masalah sampah, yaitu penanganan, pemulihan, dan penormalan.

“Pada tahap ini, yakni penanganan, ada titik-titik kumpul timbunan sampah di 136 lokasi yang harus segera dimusnahkan. Sampah dari titik kumpul akan dibawa ke TPS terdekat dan dimusnahkan dengan insinerator. Namun, pembuangan ke TPA Sarimukti masih tetap berjalan,” ujar Erwin di Kantor DLH Kota Bandung, Senin 24 Februari 2025.

dok Pemkot Bandung
dok Pemkot Bandung

Dari total timbunan sampah harian, sekitar 430 ton masih belum tertangani. Untuk mengatasi hal ini, Pemkot Bandung menargetkan pemusnahan 430 ton sampah per hari dalam tiga bulan ke depan.

Selain itu, upaya memperluas Kemitraan Bank Sampah (KBS) hingga 700 titik juga terus dikejar guna mengurangi jumlah sampah yang harus dikirim ke TPA.

Sementara itu, Kepala DLH Kota Bandung, Dudy Prayudi mengakui, persoalan sampah masih menjadi tantangan utama. Pasalnya, sejak 3 Oktober 2024, kuota pengiriman sampah ke TPA Sarimukti dikurangi dari 170 ritase menjadi 140 rit per hari.

Meski ada tambahan lima rit pada 8 Februari hingga 10 Maret 2025 (sehingga jatah ritase bertambah menjadi 145 rit), setelahnya jumlah ritase ini akan kembali turun ke 140 rit per hari. Sedangkan rata-rata produksi sampah Kota Bandung masih mencapai 154 rit per hari.

“Artinya, ada 14-15 ritase sampah per hari yang belum bisa terangkut ke TPA dan ini harus segera kami selesaikan,” jelas Dudy.

Berdasarkan data DLH Kota Bandung, rata-rata pengiriman sampah ke TPA Sarimukti sepanjang 1-22 Februari 2025 adalah 146 rit per hari, dengan rincian:
– 1–6 Februari: 155 rit per hari
– 7–13 Februari: 142 rit per hari
– 14–22 Februari: 143 rit per hari

Selanjutnya, untuk mengatasi keterbatasan kuota pengiriman sampah ke TPA, Pemkot Bandung menyiapkan beberapa langkah strategis, di antaranya:
1. Optimalisasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
2. Kerja sama dengan Mesin Olah Runtah (MOTAH) milik BBWS.
3. Pemusnahan sampah dengan MOTAH di Kota Bandung.
4. Pemusnahan sampah dengan mesin pirolisis di TPST Cicukang Holis dan Babakan Siliwangi.
5. Optimalisasi Bank Sampah.
6. Optimalisasi program magotisasi di tingkat kelurahan.
7. Penambahan RW KBS (Kemitraan Bank Sampah).

Sebagai pamungkas, Dudy juga menyebut kick off penanganan sampah Kota Bandung akan digelar beberapa hari ke depan. Meski begitu, DLH Kota Bandung akan mengkoordinir terlebih dahulu hal-hal teknis terkait kick off tersebut.

“Kami perlu berkoordinasi lebih lanjut. Akan kami update segera informasinya dalam beberapa waktu ke depan,” tutur Dudy.




Hadapi Musim Hujan, Pemkot Fokus Penanganan Sampah dan Pencegahan Banjir

musim hujan

Hadapi Musim Hujan, Pemkot Fokus Penanganan Sampah dan Pencegahan Banjir

BANDUNG, Prolite – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah bersiap dengan berbagai langkah antisipasi mengatasi potensi bencana saat memasuki musim hujan, terutama banjir akibat saluran air yang tersumbat.

Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara mengatakan menjaga kebersihan lingkungan, khususnya dalam penanganan sampah liar yang kerap menjadi penyebab utama tersendatnya drainase merupakan hal prioritas.

“Dalam persiapan musim hujan ini, kita fokus pada antisipasi bencana, terutama banjir. Salah satu faktor utama penyebab banjir adalah sampah liar. Selain merusak lingkungan, sampah ini juga menyumbat saluran drainase yang berakibat pada meluapnya air,” ujar Koswara di Balai Kota Bandung, Kamis 26 September 2024.

Koswara menegaskan, disiplin masyarakat wajib membuang sampah di tempat yang semestinya. Kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya sangatlah penting untuk mencegah terjadinya banjir saat musim hujan.

“Kita harus disiplin, tidak bisa sembarangan membuang sampah. Kalau pengangkutan sampah terlambat, itu bukan alasan untuk membuang sampah sembarangan. Tetap harus dibuang ke tempat penampungan sementara (TPS), dan nanti akan diambil oleh petugas,” ujarnya.

Selain itu, Koswara menyebut perubahan fungsi hutan di daerah hulu turut mempengaruhi potensi banjir di Kota Bandung. Banyak kawasan hutan di Kawasan Bandung Utara yang beralih fungsi menjadi lahan terbuka, sehingga tidak mampu menahan air hujan dengan baik.

“Perubahan fungsi hutan yang dulunya menyerap air, sekarang banyak menjadi lahan terbuka, seperti untuk tanaman palawija. Akibatnya, air hujan yang seharusnya terserap oleh hutan mengalir deras ke bawah, menambah beban saluran air,” ungkapnya.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat terjadi hujan deras disertai angin kencang. Ia meminta warga agar tidak berteduh di bawah pohon dan mencari tempat yang aman.

“Kalau hujan disertai angin kencang, jangan berteduh di bawah pohon. Cari tempat yang aman dan terlindung. Pohon-pohon berpotensi patah jika tidak kuat menahan angin,” ucapnya.

Menurutnya, Pemkot Bandung akan segera mengeluarkan edaran mengenai kesiapsiagaan menghadapi musim hujan.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan, Pemkot Bandung terus memperkuat infrastruktur pengendalian banjir. Sejak tahun 2015, Pemkot telah membangun 13 kolam retensi yang tersebar di 12 sub DAS Citarum serta 46 anak sungainya.

Selain itu, salah satu upaya yang terus dilakukan untuk menghadapi musim penghujan adalah kegiatan Mapag Hujan, yang melibatkan semua elemen masyarakat mulai dari tingkat kota hingga RT dan RW.

“Mapag Hujan sudah menjadi tradisi yang baik dan harus terus kita pertahankan. Kita juga mendorong kewilayahan dan masyarakat untuk mengintensifkan mapag hujan ini,” ujar Didi.

Sungai-sungai di Kota Bandung juga terus dikerup untuk menghilangkan sedimentasi untuk mencegah sungai-sungai tersebut meluap ketika curah hujan tinggi

Didi juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama di sungai dan drainase.

“Kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan sangat penting, karena sampah dapat menghalangi aliran air dan memperparah risiko banjir,” ujarnya.




Alfamart dan Bank Sampah Nuri Kolaborasi Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan

Bank Sampah Nuri3

Alfamart dan Bank Sampah Nuri Kolaborasi Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan

BANDUNG, Prolite – Sejak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sari Mukti dibatasi warga Kota Bandung gencar melakukan pemilahan sampah. Bahkan warga kini faham mana sampah bernilai rupiah dan mana yang bukan.

Seperti di bank Sampah Nuri di RW 03, , Kota Bandung. Sedikitnya 110 warga bergabung atau menjadi nasabah bank Sampah.

Menurut Ketua Bank Sampah Nuri 03, Heni (40 thn), 110 warga yang telah bergabung dengan bank sampah ini mengaku telah mendapat manfaat dari memilah sampah dan menabung sampah.

“Awalnya kami mengajak warga memilah sampah, kemudian sampah yang disetorkan jadi saldo tabungan yang bernilai rupiah,” jelas Heni seraya mengatakan bank sampah wilayahnya melayani penyetoran sampah di hari Selasa saja.

Masih kata Heni, ternyata tabungan sampah yang rutin disetorkan dapat memberikan banyak manfaat bagi nasabahnya.

“Tabungan sampah ini ternyata bisa memberikan banyak manfaat bagi para nasabah, diantaranya bisa menambah biaya kebutuhan harian, menambah biaya sekolah atau untuk kebutuhan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri,” tambahnya.

Pada Agustus 2023 Bank Sampah Nuri 03 terpilih menjadi salah satu komunitas penggiat lingkungan hidup yang menjadi mitra Program Kampung Alfamart Sahabat Bumi yang merupakan program kepedulian lingkungan hidup minimarket Alfamart.

Heni mengatakan dengan dukungan Alfamart, Bank Sampah Nuri 03 dapat melaksanakan pelatihan pemberdayaan masyarakat, diantaranya pelatihan penanaman tanaman produktif di lahan sempit dan pelatihan pengolahan kantong plastik.

“Salah satu kegiatan pelatihan yang dilakukan yakni mengolah kantong plastik menjadi bahan setengah jadi untuk industri fashion berbasis lingkungan hidup. Dimana kantong plastik diproses agar bisa diolah menjadi dompet, tas, buku agenda yang bernilai jual,” Heni menambahkan.

Regional Corporate Communication Alfamart Budi Santoso mengatakan Program Kampung Alfamart Sahabat Bumi merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) di Bidang Lingkungan Hidup yang dijalankan berkelanjutan.

“Jadi program ini tujuannya agar komunitas bank sampah dapat berkembang dan memiliki dampak baik dari sisi ekonomi maupun sosial terhadap sekitarnya,” jelasnya.

Budi menuturkan melalui beragam program yang dijalankan, salah satunya bersama Bank Sampah Nuri 03 dapat membantu agar kehadiran bank sampah memberikan dampak positif yang nyata.

“Program Kampung Alfamart ini berkelanjutan, artinya akan banyak kegiatan turunan yang dijalankan berkesinambungan sehingga diharapkan komunitas bank sampah berdaya dan memberikan manfaat bagi sekitar,” terang Budi.

Menurutnya untuk mengedukasi masyarakat agar sadar akan pentingnya pemilahan sampah membutuhkan banyak upaya.

“Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya Alfamart dapat membantu Bank Sampah untuk menjalankan banyak kegiatan untuk sosialisasi, agar semakin banyak masyarakat yang tahu cara menabung di bank sampah,” jelasnya.




Permasalahan Sampah Kota Bandung, Pemkot Ajak Komitmen Asosiasi Hotel, Restoran dan Pariwisata

permasalahan sampah - komitmen asosiasi hotel

Asosiasi Hotel, Restoran dan Pariwisata Kota Bandung Komitmen Peduli Kelola Permasalahan Sampah dari Hulu

BANDUNG, Prolite – Perubahan perilaku terus digencarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sebagai upaya menyelesaikan permasalahan sampah yang masih dalam status darurat.

Salah satunya dengan menyamakan frekuensi komitmen bersama para asosiasi hotel, kafe, restoran, dan pariwisata.

Sekretaris Daerah, Ema Sumarna mengaku, telah menyosialisasikan penanganan sampah di tiap kluster. Mulai dari kluster pendidikan, pusat perbelanjaan, tempat ibadah, kelompok masyarakat kota, dan kini perhotelan, cafe, resto, serta pariwisata.

permasalahan sampah - komitmen asosiasi hotel

“Kami terus mencoba membangun pemahaman dan komitmen menangani sampah. Harapannya sampah bisa selesai di hulu. Saya yakin yang ada di kluster cafe, resto, tempat wisata, dan perhotelan juga bisa ikut berkomitmen,” ujar Ema di Balai Kota Bandung, Senin 30 Oktober 2023.

Ia menyebutkan, dari 135 TPS, kini sudah ada 108 TPS yang bisa ditangani dan mulai mendekati normal.

“Kalau hotel di Kota Bandung bisa menangani sampah 100 persen, tidak usah ada kewajiban bayar retribusi sampah. Tinggal kita berkomitmen saja permasalahan sampah selesai di tempat masing-masing,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, salah satu langkah inspiratif bisa dicontoh dari mal PVJ. Setiap hari PVJ memproduksi 5 ton sampah, 90 persen di antaranya adalah sampah organik.

“Dan itu sudah selesai dengan maggot. Mereka mau berkorban penanganan permasalahan sampah, disiapkan lahan untuk menangani sampah dengan maggot. Lalu sampah anorganik kerja sama dengan pengepul. Sisanya 2 persen sampah residu yang dibuang ke TPA,” jelasnya.

Ema mengimbau, jangan sampai sampah mematikan potensi pariwisata Kota Bandung. Terlebih Kota Bandung sangat bergantung pada sektor jasa pariwisata.

“Bebas, caranya bisa disesuaikan masing-masing. Silakan pilih cara seperti apa yang cocok untuk di lingkungannya. Jangan sampai di tempat bapak ibu semua ada sampah yang menumpuk. Itu kan membuat orang jadi tidak tertarik berkunjung,” imbaunya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran Saung Angklung Udjo, Satria Yanuar Akbar mengatakan, Saung Angklung Udjo sudah mengelola 7 ton sampah secara mandiri.

“Bahkan kami membuka wisata pengolahan sampah untuk anak-anak. Ini menjadi edukasi baru yang kami kembangkan,” tutur Satria.

Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Octopus (anak perusahaan Danone) untuk mengolah sampah anorganik di Cibeunying Kidul. Sistemnya serupa dengan Bank Sampah.

“Terlebih sekarang turis-turis asing sudah mulai kembali, rata-rata seminggu ada 200 turis asing datang ke tempat kami. Permasalahan sampah kami akui cukup jadi PR di Cibeunying Kidul. Maka dari itu, sedang kami olah, mudah-mudahan minggu depan kami akan resmikan Cibeunying Kidul menjadi KBS,” tuturnya.

Selain itu, Bidang Keanggotaan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar, Iwan Siwadimadja menuturkan, sejak 3 bulan lalu PHRI sudah melakukan penyuluhan sampah ke hotel-hotel dan restoran di Kota Bandung.

“Sebanyak 294 anggota kami sudah mendapatkan penyuluhan. Saat sedang berjalannya penyuluhan, terjadi kebakaran Sarimukti. Kami juga langsung mempercepat pengolahan sampah di hotel dan resto,” aku Iwan.

Ia mengungkapkan, sekitar awal September, sampah organik yang dipilah sudah mulai diangkut oleh UPT Pengelolaan Sampah. Kemudian disalurkan kepada pengolah maggot.

“Hanya prosesnya agak sulit koordinasinya juga. Kami juga sudah study banding ke Taman Safari untuk melihat cara pengolahannya. Mudah-mudahan dalam waktu sebulan sudah bisa berproses,” katanya.

Ia menyebutkan beberapa hotel yang sudah 100 persen menyelesaikan permasalahan sampah di tempatnya adalah El Royal, Grand Cokro, dan Hotel Malaka.




Penanganan Sampah, Pemkot Gandeng Tokoh Agama

pemkot gandeng tokoh agama dalam penanganan sampah

Pj Wali Kota Ajak Ulama dan Tokoh Agama Dakwahkan Soal Penanganan Sampah

BANDUNG, Prolite – Pemkot Bandung gandeng tokoh agama dalam penanganan sampah. Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono meminta dukungan para ulama dan tokoh agama untuk turut membantu menyelesaikan masalah sampah di Kota Bandung.

Pasalnya, para ulama dan tokoh agama memiliki pengaruh yang besar di masyarakat.

“Edukasinya bisa melalui dakwah dan sebagainya. Sosialisasi juga perlu diberikan agar masyarakat paham,” ungkapnya kata Bambang saat bersilaturahmi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Balai Kota Bandung, Jumat 13 Oktober 2023.

Menurut Bambang, para ulama dan tokoh agama memiliki peran strategis di masyarakat. Tanpa dukungan ulama dan tokoh agama, program pembangunan Pemkot Bandung sulit tercapai.

pemkot gandeng tokoh agama dalam penanganan sampah
Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono meminta dukungan para ulama dan tokoh agama untuk turut membantu menyelesaikan masalah sampah di Kota Bandung.

“Hal yang sedang kondisi darurat itu soal sampah. Ini menjadi sebuah persoalan. Karena kalau mengandalkan pemerintah itu tidak bisa, harus sama-sama diselesaikan,” aku Bambang.

Atas hal itu, Bambang mengajak kepada para ulama dan tokoh agama untuk mengajak masyarakat menangani sampah dari sumbernya.

Sementara itu, Ketua FKUB Kota Bamdung, Ahmad Suherman menyatakan, siap membantu pemerintah untuk menyukseskan berbagai program unggulan.

“Kita coba sosialisasi penanganan sampah di tempat ibadah, rencana hari Senin depan bersama pak Sekda kita rapatkan hal ini,” ungkapnya.

Herman mengungkapkan, nantinya sosialisasi penanganan sampah akan melibatkan berbagai tokoh agama hingga ketika musyawarah bisa memberikan gagasan yang brilian.

“Kita libatkan tokoh agama dalam musyawarah nanti, sehingga bisa memberikan ide gagasan untuk penanganan sampah ini,” ungkapnya.




Ratusan Mahasiswa Demo Soal Penanganan Sampah dan Stunting

mahasiswa demo

Ratusan Mahasiswa Demo Merangsak Kantor Wali Kota

BANDUNG, Prolite – Salah satu gerbang masuk kantor Wali Kota Bandung tepatnya gerbang di jalan Merdeka dibuka paksa oleh para mahasiswa demo.

Tak ayal, ratusan massa aksi yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HmI) Cabang Bandung itu berhasil merangsak masuk ke Balai Kota bahkan nyaris ke kantor Wali Kota.

Kamis (5/10/2023) sekira pukul WIB masa mulai mendatangi kantor Wali Kota Bandung. Mereka berorasi sembari menerikan yel-yel soal tuntutan mereka.

mahasiswa demo

Sekitar pukul 15:10 WIB mahasiswa demo mulai melakukan pembakaran ban di depan gerbang pintu masuk Balai Kota Bandung. Selang beberapa waktu tepatnya pukul 16:03 WIB, massa aksi mulai mendobrak pagar dan berhasil merangsak masuk hingga depan kantor Pj Wali Kota Bandung sambil menyanyikan Hymne HMI.

Dalam aksinya, mereka menuntut Pemkot Bandung untuk mengevakuasi kembali terkait buruknya penanganan pengelolaan sampah.

“Ini evaluasi untuk Pemkot Bandung saat mengatasi persoalan sampah. Seperti diketahui sampah menumpuk di beberapa Kecamatan dan Kelurahan sampai menutup setengah jalan, ini bukan di satu Kecamatan tapi hampir di seluruh kota Bandung,” kata Koordinator Aksi HMI Cabang Bandung Dimas saat ditemui dilokasi.

mahasiswa demo

Mereka juga menyoroti buruknya penanganan stunting di kota Bandung.

“Sejak tahun 2017 hingga 2022 angka stunting di kota Bandung terus naik dan nggak ada penurunan signifikan. Sampai saat ini 6000 lebih kasus tidak menurun,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya meminta agar Pj Wali Kota Bandung menemui massa aksi.

“Jika Sekertaris Daerah (Sekda) yang keluar menemui kita kami akan menolaknya, kami akan tetap menunggu di sini kalau Wali kota tidak mau menemui kita jangan salahkan kami, kami yang akan masuk ke kantor Wali Kota dengan massa yang lebih besar,” ujarnya.




Mulai Beroperasi, Gibrik Mini Bantu Pengolahan Sampah di TPS lebih Efektif

gibrik mini

Mulai Beroperasi, Gibrik Mini Bantu Pengolahan Sampah di TPS lebih Efektif

BANDUNG, Prolite – Gibrik Mini merupakan salah satu alat pemilah sampah yang dapat memisahkan sampah organik dan anorganik. Kinerja alat ini dianggap mampu membantu para petugas sampah di TPS.

Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam upaya penanganan darurat sampah yang terjadi akibat kebakaran di TPA Sarimukti. Salah satunya dengan memasang mesin Gibrik Mini di sejumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

Salah satunya di TPS 3R Kelurahan Kebon Jeruk Kecamatan Andir. Kehadiran Gibrik Mini di TPS ini disebut dapat menjadi solusi penanganan masalah sampah.

Kepada Humas Kota Bandung, Koordinator Wilayah Bojonagara, Joko Endang Slamet menyebut, kehadiran Gibirk Mini dapat membantu para petugas TPS dalam memilah sampah.

“Dalam kondisi TPA yang belum normal, memang kita melihat peran mesin gibrik (Gibrik Mini) ini membantu pemilahan sampah. Sehingga dari sampah yang sudah dipilah, kita bisa lebih cepat memprosesnya,” kata Joko.

“Jadi sampah organik langsung diolah, sampah anorganiknya dipilah kembali. Sehingga yang dibuang ke TPA adalah sampah residu yang tidak memiliki manfaat,” katanya menambahkan.

Joko juga meyakini, jika Gibrik Mini ada di seluruh TPS, maka upaya Kota Bandung untuk mengurangi produksi sampah ke TPA akan lebih mudah.

Hal ini karena Gibrik Mini mampu memilah sampah organik dan anorganik. Sehingga petugas sampah akan lebih fokus untuk melakukan tindakan kepada jenis-jenis sampah tersebut.

“Kita perlu melihat kondisi TPA sedang tidak normal, kekurangan pasti ada. Kita lihat setelah TPA normal. Tapi saya meyakini, kalau TPA sudah normal, alat ini akan sangat membantu,” katanya.

Di sisi lain, Joko menyebut pola hidup masyarakat juga menjadi faktor yang tidak kalah penting dalam upaya penanganan sampah di Kota Bandung.

Ia meyakini, program Kang Pisman yang sudah digaungkan Pemkot Bandung dapat menjadi solusi upaya penanganan sampah.

“Dengan menerapkan Kang Pisman, kita bisa memperpanjang umur TPA. Sebab permasalahan kita memang ada di lahan TPA,” kata Joko.

“Jadi, memang kita juga perlu berbenah. Solusi yang bersifat inovasi penting, tetapi hal yang jauh lebih penting adalah mengubah pola hidup dan perlakuan kita terhadap sampah,” pungkasnya.




Ada yang Buang Sampah Sembarangan? Fotokan dan Laporkan ke Sini !

buang sampah sembarangan - gridoto

Ada yang Buang Sampah Sembarangan? Fotokan dan Laporkan ke Sini !

BANDUNG, Prolite – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung semakin serius dalam menindaklanjuti persoalan buang sampah sembarangan. Bahkan, ada dua peraturan daerah (Perda) yang lahir untuk mengatur hal tersebut.

Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah Satpol PP Kota Bandung, Bagus Wahyudiono menyebutkan, ada dua perda yang berkaitan dengan penanganan sampah di Kota Bandung.

Pertama, Perda nomor 9 tahun 2019 tentang tibumtranlinmas. Kedua, Perda nomor 9 tahun 2018 tentang pengelolaan sampah.

Bagus menjabarkan, salah satu pasal dalam Perda nomor 9 tahun 2019 tentang tibumtranlinmas, yakni pasal 11 ayat 2 yang berbunyi Setiap pengguna kendaraan bermotor dilarang buang sampah sembarangan selain di tempat yang telah ditentukan.

“Lempar sampah dari kendaraan itu bisa kena sanksi asal ada bukti berupa foto atau video yang menunjukkan tindakan tersebut beserta nomor plat kendaraannya,” jelas Bagus.

Ia mengatakan, beberapa waktu lalu sempat ada laporan dari wilayah Coblong dan Kiaracondong mengenai tindakan buang sampah sembarangan dari kendaraan bermotor.

“Sayangnya, foto nomor plat kendaraannya itu buram. Jadi sampai saat ini belum diketahui pelakunya,” ucapnya.

Kemudian, pada pasal 12 ayat 1 huruf c, tertulis Setiap pengemudi kendaraan bermotor wajib menyediakan tempat sampah yang tertutup di dalam kendaraan bermotor.

“Kita juga mengimbau agar pengemudi roda empat menyediakan tempat sampah di dalam kendaraannya. Ini belum kita lakukan pengecekan. Maka dari itu, kami imbau dulu untuk masyarakat agar menyediakan tempat sampah di kendaraannya. Supaya tidak membuang sampah sembarangan di jalan,” ungkapnya.

Bagus mengatakan, Satpol PP saat ini sedang berupaya untuk mengedukasi masyarakat terlebih dahulu sebelum ada penindakan. Maka dari itu, ia juga telah berkoordinasi dengan pihak kewilayahan untuk mengedukasi masyarakat dan memantau jika ada terjadi pelanggaran.

“Untuk sanksi, sebenarnya bertahap, tidak langsung disidang tipiring (tindak pidana ringan). Mulai dari teguran dulu, lalu penahanan kartu identitas, pengumuman di media massa, lalu denda, baru sidang tipiring,” jelasnya.

Dengan adanya sosialisasi edukasi dan pemantauan rutin dari kewilayahan, Bagus berharap masyarakat lebih paham dan para pelaku juga jadi takut serta sadar jika tindakan tersebut salah.

“Kasihan juga kalau kita langsung denda atau sidangkan. Seperti kemarin, ada laporan tindakan buang sampah di TPS overload. Ternyata pelakunya itu pemulung yang diperintahkan seseorang untuk buang sampah sembarangan di sana,” ucapnya.

Ia menambahkan, dalam penegakan perda, Satpol PP tidak bekerja sendiri. Banyak stakeholder yang terlibat juga, salah satunya Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin). Melalui Disdagin, sosialisasi Perda tersebut juga disampaikan ke pihak asosiasi pengusaha ritel.

“Kita imbau agar mal dan toko ritel itu mengurangi penggunaan plastik belanja. Nanti juga ada sidak di tempat-tempat perbelanjaan. Kita tegur mal yang masih menggunakan kantong plastik. Sedangkan konsumen diimbau untuk membawa tas belanja sendiri saja,” jelasnya.

Kemudian, di skala kewilayahan, para Linmas juga digerakkan untuk menjaga setiap pagi di beberapa TPS yang masih overload agar masyarakat tidak membuang sampah di sana.

“Sedangkan untuk wilayah pasar, kami bersinergi dengan Perumda Pasar untuk membina para pedagang mengenai pengelolaan sampah,” lanjutnya.

Bagus menyampaikan, jika ada masyarakat Kota Bandung yang ingin melaporkan tindakan buang sampah sembarangan, mengotori fasilitas umum, atau buang benda yang berbau menyengat sampai mengganggu masyarakat, bisa segera hubungi kontak berikut: 0813-9488-8874.

“Sertakan juga bukti berupa foto atau video yang jelas supaya lebih mudah untuk kami telusuri bersama kepolisian,” tuturnya.