Geger ! Penemuan Mayat Wanita Mengapung di Jembatan Cicabe

Ilustrasi mayat wanita (Katamedia).

Geger ! Penemuan Mayat Wanita Mengapung di Jembatan Cicabe

Prolite – Penemuan sosok mayat wanita yang membuat geger warga sekitar aliran sungai Cicabe yang berada di kawasan Cicaheum Kota Bandung.

Sosok perempuan yang di perkirakan sudah lanjut usia ini di temukan oleh warga sekitar pukul di kolong jembatan Cicabe.

Sosok mayat wanita ini di temukan mengenakan daster berwarna abu-abu, menurut keterangan warga sekitar merea tidak mengetahui sosok mayat yang mengapung di sungai tersebut.

Jenazah kini sudah dievakuasi oleh Tim Inafis Satreskrim Polrestabes Bandung.

Instagram Info Cimenyan
Instagram Info Cimenyan

“Kejadian jam 7-an sudah ramai warga menemukan mayat di kolong jembatan,” ujar anggota Linmas Jatihandap Rosmiati di lokasi kejadian.

Usai membuat geger warga sekitar dan warga yang melintas, mayat tersebut di evakuasi untuk mengetahui identitasnya.

Usai dilakukan penyelidikan melalui sidik jari korban diketahui mayat tersebut bernama Imas dengan usia 51 tahun.

Tidak ada ciri-ciri kekerasan baik benda tumpul maupun benda tajam pada tubuh korban, hingga kini pihak kepolisian masih mencari tahu apa penyebab di balik penemuan mayat tersebut.

Kini jasad wanita tersebut sudah di bawa ke RSHS Kota Bandung untuk dilakukan penyelidikan terkait penyebab meninggalnya dan identitas pastinya.




Dokter RSHS Lakukan Kekerasan Seksual ke Anak Pasien Berujung Pemecatan

Aksi Tak Senonoh Dokter di RSHS Berujung Pemecatan (beritahukum).

Dokter RSHS Lakukan Kekerasan Seksual ke Anak Pasien Berujung Pemecatan

Prolite – Aksi pemerkosaan yang dilakukan salah satu dokter di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Jawa Barat kepada keluarga pasien yang sedang di rawat.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan membenarkan adanya dugaan pemerkosaan yang dilakukan dokter Priguna Anugrah Pratama terhadap korban berinisial FH terjadi pada Selasa (18/3) sekitar pukul WIB.

Diketahui dokter Priguna merupakan salah satu mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) jurusan Anestesi di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.

istimewa
istimewa

Awal mula kejadian pemerkosaan terjadi saat korban berinisial FH sedang menemani orang tuanya yang sedang kritis di ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSHS.

Di saat yang bersamaan dokter Priguna menjelaskan kepada keluarga korban bahwasannya pasien membutuhkan segera donor darah untuk menyelamatkan nyawa pasien tersebut.

detiknews
detiknews

Sebagai anak, FH pun bersedia mendonorkan darahnya. Priguna yang sudah menyusun skenario lantas mengajak korban menjalani crossmatch untuk menemukan kecocokan jenis golongan darah yang akan ditransfusikan kepada penerimanya.

Kepada korban, Priguna menuturkan proses crossmatch akan dilakukan di ruang 711 lantai 7 Gedung MCHC, yang sebetulnya bukan untuk crossmatch, karena ruangan itu berfungsi untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Sesampainya di ruangan itu, Priguna meminta korban mengganti pakaiannya. Korban hanya boleh menggunakan pakaian operasi saja.

Selanjutnya, lengan korban dipasang infus oleh tersangka Priguna. Tanpa buang waktu, Priguna menyuntikkan cairan obat melalui selang infus tersebut.

“Tersangka menyuntikkan cairan warna bening ke selang infus tersebut dan beberapa menit kemudian korban tidak sadarkan diri,” kata Kombes Hendra dalam konferensi persnya di Mapolda Jawa Barat, Rabu (9/4).

Saat itulah Priguna diduga memerkosa korban FH. Aksi itu diduga kuat sudah direncanakan. Sebab, pelaku menggunakan kondom yang dia simpan di celananya.

Korban baru sadar sekitar pukul WIB. Ia merasakan pusing di kepalanya. Selain itu, korban FH merasa kesakitan di tangan dan kemaluannya.

Tanpa merasa bersalah, tersangka Priguna meminta korban untuk memakai pakaiannya kembali. Lalu mengantar korban sampai lantai 1 Gedung MCHC.

Usai viral kejadian tak senonoh yang di lakukan salah satu dokter di RSHS pihak Unpad memberhentikan dan memecap dokter Priguna sebagai mahasiswanya.




Jalani Tes Rohani, Kang Arfi: Jaga Pikiran dan Hati

KOTA BANDUNG, Prolite – Pemeriksaan kesehatan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung mulai dilakukan selama dua hari, pantauan di lapangan salah satu pasangan calon Arfi Rafnialdi- Yena Iskandar menjalani tes kesehatan rohani sebagai syarat peserta Pilwalkot Bandung 2024 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Jumat (30/8/2024).

Sebelum pemeriksaan, Arfi menngaku tidak ada persiapan khusus untuk menjalani tes kesehatan, terlebih dia merasa sudah menjalani istirahat yang cukup setelah beberapa minggu ke belakang disibukan urusan politik jelang pendaftaran ke KPU Kota Bandung.

“Sebetulnya salah satu yang penting juga di masa yang sedang hectic begini, selain urusannya kesehatan fisik dengan makan, istirahat, olahraga, menurut saya yang juga penting adalah menjaga pikiran dan hati. Karena kalau kita tidak menjalannya dengan ringan dan bahagia, pasti nanti kebawa urusannya ke fisik,” tutur Kang Arfi.

Setelah tes rohani, Kang Arfi dan Teh Yena rencananya akan kembali menjalani tes jasmani pada Sabtu (31/8/2024) besok.

“Besok persiapan fisik untuk kesehatan jasmani. Ada persiapan puasa nanti malam dan pastinya akan istirahat, jaga makan paling itu saja, ” tuturnya.

Arfi pun memastikan tidak ada keluhan atau penyakit bawaan yang berpotensi membuatnya gagal di tes kesehatan fisik.

“Selama ini juga tidak ada keluhan apapun. Doakan saja mudah-mudahan sehat, “akunya.

Arfi mengakui, kelelahan sempat menerpanya saat menjalani proses politik jelang pendaftaran ke KPU. Dia memprediksi beban tahapan Pilwalkot Bandung selama 90 hari ke depan jelang masa pencoblosan akan dua kali lipat lebih melelahkan.

” Proses dalam Piwalkot ini waktunya agak panjang, 90 hari, kegiatannya padat pasti menguras tenaga. Jadi mudah-mudahan para kandidat semuanya sehat walafiat,” ujar Arfi.

Di tempat yang sama, calon Wakil Wali Kota Bandung, Yena Iskandar Ma’soem mengaku tidak ada persiapan khusus untuk menjalani tes kesehatan.

“Sebenernya tidak ada persiapan khusus apapun karena hari ini tidak ada tes yang begitu berat. Hari ini hanya tes kesehatan rohani, jadi saya dan kang Arfi siap untuk menjalankan tes kesehatan ini sebagai salah satu syarat,” tandasnya.




Pusat Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RSHS Diresmikan Presiden Joko Widodo

Pusat Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RSHS diresmikan Jokowi

Lengkapi Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Kota Bandung

BANDUNG, Prolite – Presiden Joko Widodo meresmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis 29 Agustus 2024.

Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono dan Pj Sekretaris Daerah Kota Bandung, Dharmawan hadir langsung dalam peresmian tersebut.

Usai peresmian, Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI dan Kementrian Kesehatan yang telah menjadikan RSHS di Kota Bandung menjadi pusat pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Ia berharap, dengan diresmikannya pusat pelayanan kesehatan ibu dan anak ini bisa memberikan pelayanan yang lebih baik dan meningkatkan indeks kesehatan masyarakat.

“Benang merahnya adalah bagaimana rumah sakit pemerintah meningkatkan pelayanan publik. Ini poin penting ya,” katanya.

Bambang menyebut sejalan dengan arahan Presiden Jokowi bahwa setiap rumah sakit daerah harus meningkatkan standar dan melakukan upgrading untuk meningkatkan layanan.

“Arahan dari Presiden, semua rumah sakit pemerintah itu harus standarnya seperti ini (Pusat Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Terpadu RSHS),” ujarnya.

Menurut Bambang, hadirnya Pusat Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Terpadu RSHS dapat melengkapi pusat layanan kesehatan di Kota Bandung.

“Pemerintah Kota Bandung tentunya bangga menjadi benchmark rumah sakit pemerintah. RSUD kita juga punya, tentunya ini akan jadikan saling melengkapi,” ungkapnya.

“Dengan adanya fasilitas ini mudah-mudahan kesehatan ibu dan anak khususnya di Kota Bandung bisa lebih baik,” imbuhnya.

Sementara itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya menyatakan pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.

“Saya tadi masuk, tata ruangnya sangat bagus, furniturnya sangat bagus, dan yang paling penting seluruh peralatan rumah sakit sudah modern,” kata Presiden.

Menurut Jokowi, gedung baru ini dilengkapi dengan 490 tempat tidur dan berbagai fasilitas medis modern untuk pelayanan ibu dan anak.

Dengan fasilitas yang lengkap, Jokowi berharap Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada layanan kesehatan di negara lain.




WOW ! Pasien Anak Cuci Darah di RSHS Mencapai 20 orang Perbulan

Ilustrasi cuci darah (Inilahkoran).

WOW ! Pasien Anak Cuci Darah di RSHS Mencapai 20 orang Perbulan

Prolite – Usai viral anak cuci darah di RSCM Jakarta kini giliran Kota Bandung yang harus selalu waspada meski tidak ada lonjakan dalam beberapa periode terakhir.

Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mencatat adanya pasien cuci darah kisaran 10-20 orang kalangan anak perbulan.

Angga anak cuci darah di RSHS Bandung termasuk dalam angka yang normal namun hal tersebut perlu selalu di waspadai.

Dokter ginjal anak dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), dr. Ahmedz Widiasta, Sp.A (K), , mengungkapkan, jumlah kasus penyakit ginjal kronik pada anak-anak yang memerlukan pengobatan rutin di RSHS tidak mengalami peningkatan atau penurunan yang signifikan.

“Jumlah kasus penyakit ginjal kronik pada anak-anak yang memerlukan cuci darah rutin tetap stabil, yaitu sekitar 10 hingga 20 anak per bulannya. Beberapa dari pasien-pasien tersebut telah kami rujuk ke rumah sakit daerah terdekat untuk menjalani pengobatan,” jelas dr. Ahmedz, Rabu 31 Juli 2024.

Menurutnya, beberapa anak-anak yang sebelumnya menjalani cuci darah di RSHS kini telah beralih ke metode melalui perut (dialisis peritoneal).

Metode tersebut memungkinkan mereka melakukan prosedur tersebut di rumah.

“Mereka hanya perlu datang ke rumah sakit sekali untuk mengambil cairan dan obat baru,” katanya.

Untuk kasus ginjal akut, yaitu gangguan ginjal yang terjadi secara tiba-tiba, dr. Ahmedz pun menyatakan bahwa jumlahnya tidak bertambah secara signifikan.

Setiap bulan, RSHS menerima sekitar 10-15 anak yang memerlukan hemodialisa.

“Sebagai rumah sakit rujukan di Jawa Barat, kami menerima kasus-kasus ginjal anak setiap bulan. Poliklinik ginjal non-hemodialisa kami melayani sekitar 250 anak usia 0-18 tahun per bulan,” lanjutnya.

Kasus gagal ginjal pada anak usia dini karena mengonsumsi makanan dan minuman berlebih yang mengandung pemanis buatan dan bahan pengawet.

Banyaknya jenis munuman yang di jual di pasaran ini yang perlu di waspadai untuk kita akan bahaya pemanis dalam setiap kandungan.

Hal tersebutlah yang mengakibatkan anak usia 0-18 tahun mengalami gagal ginjal hingga harus melakukan cuci darah.




Tampak Lebih Rapih, 23 PKL Jalan Eyckman Ditata

PKL Jalan Eyckman

Jadi Lebih Rapi, Pemkot Bandung dan RSHS Tata PKL Jalan Eyckman

BANDUNG, Prolite – Sebanyak 23 PKL Jalan Eyckman (kawasan Rumah Sakit Hasan Sadikin/RSHS) ditata. Penataan ini dilakukan untuk menjaga aspek estetika, juga melancarkan arus lalu lintas di kawasan tersebut.

Para PKL Jalan Eyckman tersebut kini menempati ruang baru yang telah disiapkan RS Hasan Sadikin yang letaknya tidak jauh dari lokasi mereka berjualan sebelumnya.

Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengapresiasi dan berterima kasih atas kerja sama Pemkot Bandung, RSHS, para PKL yang ditata, serta PT. Danone Indonesia dalam proses penataan ini.

“Kita bisa rasakan, arus lalu lintas di Jalan Prof. Eyckman lebih lancar. Tidak ada lagi hambatan (akibat PKL di sepanjang jalan). Hal ini perlu disyukuri dan harus kita jaga,” kata Ema usai meninjau PKL di Jalan Eyckman, Senin 21 Agustus 2023.

“Saya titip tidak ada lagi toleransi orang berhenti atau parkir, tidak boleh. Jalur ini harus lancar,” katanya menambahkan.

PKL Jalan Eyckman

Meski begitu, Ema menyebut penataan PKL Jalan Eyckman di kawasan lebih luas, seperti di persimpangan Jalan Eyckman – Jalan Sederhana, atau Jalan Sukajadi masih jadi pekerjaan rumah bersama.

Ia juga menjelaskan, dalam waktu dekat, penataan PKL akan dilakukan di kawasan Tegalega dan Basemen Alun-alun. Saat ini, berbagai koordinasi telah dilakukan Dinas Koperasi dan UKM.

“Dalam waktu dekat, kita bisa melihat lokasi Tegalega yang jauh lebih baik,” kata Ema.

Di tempat yang sama, Kepala Diskop UKM Kota Bandung Atet Dedi Handiman menjelaskan, ada 23 pelaku UKM yang telah ditata. Penataan ini merupakan kerja sama dengan beberapa pihak, yakni RSHS dan juga PT. Danone Indonesia.

Selain itu, ada 8 pelaku UKM (penjual kopi) di sisi selatan kawasan RSHS yang akan bergabung ke ruang yang telah disediakan tersebut.

“Insyaallah 8 pedagang akan masuk ke space yang ada. Selain itu, area taman ini kabarnya akan ditata oleh RSHS untuk nantinya jadi area tempat makan,” ujar Atet.