Viral 60 Anak Jalani Cuci Darah di RSCM Jakarta, Apa Penyebabnya? Berikut Penjelasannya

Ilustrasi cuci darah (rsabharapan).

Viral 60 Anak Jalani Cuci Darah di RSCM Jakarta, Apa Penyebabnya? Berikut Penjelasannya

Prolite – Akhir-akhir ini ramai di media sosial beberapa anak menjalani cuci darah (hemodialisis) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Hingga saat ini sekitar 60 anak menjalani dialisis atau cuci darah secara rutin, dengan 30 anak di antaranya menjalani hemodialisis.

Usai viralnya anak yang melakukan cuci darah, Kesehatan ginjal pada anak-anak menjadi perhatian utuk kita semua.

Sebelumnya, gangguan ginjal pada anak-anak berbeda dari pada orang dewasa, dengan kasus yang sering ditemukan adalah kelainan bawaan.

Kondisi ini biasanya tidak menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Namun, jika terjadi sejak dalam kandungan dan bergejala saat lahir, kondisi ini umumnya akan berujung pada gagal ginjal.

Twitter @unmagnetism dan kpcdi
Twitter @unmagnetism dan kpcdi

Namun viralnya pasien anak-anak di RSCM Jakarta untuk melakukan cuci darah karena gagal ginjal kronis.

Penyakit ini dipicu akibat jajan sembarangan, minuman kemasan, dan minuman yang mengandung banyak gula.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan atau Kemenkes gagal ginjal kronis adalah kerusakan ginjal baik struktur dan atau fungsinya yang berlangsung selama 3 bulan atau lebih.

Apabila kondisi perubahan fungsi ginjal terjadi mendadak atau akut dan belum mencapai 3 bulan maka disebut gangguan ginjal akut.

Penyebab terbanyak gagal ginjal kronik di Indonesia adalah penyakit diabetes mellitus/kencing manis dan hipertensi/tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Namun pandangan di masyarakat awam menganggap bahwa konsumsi obat darah tinggi atau obat kencing manis dalam jangka waktu lama yang justru dapat menyebabkan gagal ginjal kronik.

Selain kedua penyakit di atas, penyebab gagal ginjal lainnya adalah: infeksi ginjal berulang, penyakit autoimun, penyakit ginjal polikistik, pembesaran prostat, konsumsi obat anti inflamasi non steroid (OAINS) jangka lama dan tanpa pengawasan, sumbatan aliran urin misalnya karena batu di saluran kemih, pembesaran kelenjar prostat atau akibat penyakit keganasan misalnya kanker rahim.

Kondisi lain seperti kegemukan, penyakit jantung dan penyakit hati kronik juga dapat menyebabkan gagal ginjal kronik.

Selain itu bisa ditemukan juga adanya keluhan mual, muntah, sakit kepala, mudah merasa lelah, nafsu makan yang menurun, rasa gatal pada kulit, adanya perubahan dalam jumlah dan frekuensi buang air kecil, sembab atau bengkak pada kaki, perut yang semakin membesar, sesak nafas, kejang kejang hingga penurunan kesadaran.




Fajri, Penderita Obesitas 300 Kg Akhirnya Meninggal

Fajri penderita obesitas 300 kg meninggal dunia (inews.id)

JAKARTA, Prolite – Fajri pria 26 tahun asal Tanggerang menderita Obesitas kini meninggal dunia, Fajri mengalami obesitas hingga mencapai bobot 300 kilogram. Fajri hanya bisa berbaring di kasurnya selama delapan bulan karena dengan bobot 300 kilogram Fajri mengalami kesusahan untuk beraktivitas.

Fajri di rujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada 9 Juni 2023 untuk melakukan pemeriksaan, hasil dari pemeriksaan Fajri mengalami gangguan pada organ dalamnya.

Kabar meninggalnya Fajri di umunkan oleh Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti bahwa Fajri meninggal pada hari Kamis 22 Juni 2023 pada pukul WIB di RSCM.

Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Dokter spesialis anestesi RSCM Sidharta Kusuma Manggala yang sempat menangani Fajri, bahwa Fajri meninggal dunia pada Hari Kamis pukul WIB karena kondisi yang dialami syok sepsis akibat infeksi dari kakinya.

Kasus obesitas yang dialami Fajri merupakan kasus lebih parah 300 Kilogram bobot yang di alami Fajri mengalahi dari Arya Permana.

Rumah sakit mengalami kesulitan untuk menangani fajri karena memiliki bobot yang sudah tidak normal. Ketika dokter akan memasukkan satu alat kedalam tubuhnya itu tidak mudah karena harus menembus otot yang begitu tebal untuk mencari pembuluh darah.

Tidak bisa menggunakan alat yang sudah tersedia di rumah sakit karena bobot yang tidak normal maka Fajri harus menggunakan alat khusus yang harus dibeli sendiri di luar rumah sakit

Tim dokter juga menjelaskan bahwa Fajri memeiliki permasalahan pada jantung dan paru-parunya, Karena sudah hamper satu bulan Fajri tidak bisa tidur terlentang.

Karena kaki sebelah kanan yang tidak bisa digerakan karena pernah terluka akibat kecelakaan dan dengan bobot yang begitu besar fajri hanya bisa duduk dan tidur saja.