Touring Tiga Negara: 8 Biker Reborn Indonesia dan BB1%MC Menjelajah Indonesia, Malaysia, dan Brunei

Prolite – Sebanyak 8 bikers yang tergabung dalam Reborn Indonesia dan Bikers Brotherhood 1% MC (BB1%MC) akan melakukan touring epik melintasi tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Perjalanan ini akan memakan waktu 19 hari dan menempuh jarak sekitar kilometer, mulai dari tanggal 1 hingga 19 Agustus.

Rute perjalanan ini dimulai dari Pontianak, menuju Singkawang, kemudian Aruk, sebelum menyeberang ke Malaysia dan melanjutkan perjalanan ke Kuching. Dari Kuching, para biker akan menuju Bandar Seri Begawan di Brunei, kemudian kembali ke Malaysia melewati Kinabalu, Tip of Borneo, Marudu, Sandakan, dan Tawau. Selanjutnya, perjalanan kembali ke Indonesia melalui Nunukan, Malinau, Tanjung Redeb, Samarinda, Ibu Kota Negara (IKN), dan berakhir di Balikpapan.

Touring yang diberi nama “Borneo Exploration Three-Nation Tour” ini diikuti oleh beberapa anggota Reborn Indonesia yang terkenal, seperti Baba Sang Legenda, Acep Rajaoutbound, Iman, dan Ades. Selain itu, turut serta pula anggota BB1%MC dari Bandung, yaitu artis dan MC multi talenta Eddi Brokoli, bersama Conar, Arian, dan Ari.

Salah satu peserta touring, Acep Rajaoutbound, mengungkapkan antusiasmenya terhadap perjalanan ini. “Touring ini bukan hanya tentang sensasi berkendara melintasi tiga negara, tapi juga kesempatan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia di IKN dan mempromosikan pariwisata Indonesia ke negara tetangga, yaitu Malaysia dan Brunei,” kata Acep. Perjalanan ini dilepas oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, yang memberikan sentuhan kebanggaan nasional dan dukungan resmi.

Tujuan dari touring ini adalah untuk menunjukkan keindahan dan keragaman Indonesia kepada para biker di Malaysia dan Brunei. Selama perjalanan, mereka berencana untuk berpartisipasi dalam berbagai pertukaran budaya dan berinteraksi dengan komunitas lokal, menonjolkan semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap motor yang melampaui batas negara.

Perjalanan ini akan membawa mereka melalui beberapa pemandangan paling indah dan menantang di kawasan tersebut. Mulai dari hutan hujan yang rimbun di Borneo hingga kota-kota penuh warna seperti Kuching dan Bandar Seri Begawan, para biker akan menikmati beragam lanskap dan budaya.

Keamanan dan persiapan menjadi komponen utama dari touring ini. Para biker telah menghabiskan berbulan-bulan untuk merencanakan dan berkoordinasi dengan otoritas setempat di setiap negara guna memastikan perjalanan berjalan lancar dan aman. Mereka dilengkapi dengan peralatan yang diperlukan dan kendaraan pendukung untuk mengatasi segala tantangan yang mungkin muncul di sepanjang jalan.

Touring ini juga menjadi bukti kuatnya ikatan antara anggota Reborn Indonesia dan BB1%MC. Meskipun mereka berasal dari latar belakang dan profesi yang berbeda, mereka disatukan oleh kecintaan mereka terhadap motor dan komitmen untuk mempromosikan Indonesia di panggung internasional. Perjalanan mereka menjadi inspirasi bagi penggemar motor lainnya, menunjukkan kekuatan tekad, persahabatan, dan semangat petualangan.

Saat mereka melintasi jalan-jalan berkelok dan kota-kota ramai di Indonesia, Malaysia, dan Brunei, para biker ini pasti akan meninggalkan jejak cerita dan kenangan. Borneo Exploration Three-Nation Tour ini lebih dari sekadar perjalanan; ini adalah perayaan persatuan, kebebasan, dan semangat eksplorasi. Para biker dari Reborn Indonesia dan BB1% MC siap menghadapi tantangan, membuktikan sekali lagi bahwa bagi mereka yang berani bermimpi, jalanan tidak memiliki batas.

Vol.2: Tingkatkan kesehatan dan ekonomi warga sekitar Saritem

BANDUNG, Prolite – “The Other Side of Saritem Volume 1”. Gelaran acara dalam rangka Road To Volume 2 dan dalam upaya memperbaiki kualitas hidup masyarakat, Reborn Indonesia bersama sejumlah komunitas seperti Yayasan Ibu Inggit Ganarsih, Rumah Sakit Cicendo, Salapak, dan Graffity Labelindo.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Volume 3 dan diadakan dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan ekonomi warga sekitar Saritem.

*Pengobatan Mata dan Kesehatan Gratis*

Salah satu kegiatan utama dalam acara ini adalah pengobatan mata dan kesehatan gratis yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Cicendo. Warga berkesempatan memeriksakan kesehatan mata mereka dan mendapatkan pengobatan yang diperlukan. Selain itu, pemeriksaan kesehatan umum juga disediakan untuk memastikan warga mendapatkan pelayanan medis yang layak.

Inisiatif ini sangat penting mengingat akses kesehatan yang terbatas bagi warga. Dengan adanya layanan kesehatan gratis, warga dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatannya. Pengobatan mata menjadi fokus utama karena banyak warga yang menderita masalah penglihatan namun tidak mampu untuk berobat ke rumah sakit.

*Pelatihan UMKM dan Graffiti*

Selain layanan kesehatan, acara ini juga diisi dengan pelatihan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan pelatihan menggambar graffiti. Pelatihan UMKM bertujuan untuk memberikan keterampilan baru kepada warga sehingga mereka bisa membuka usaha kecil dan mandiri secara ekonomi. Menurut Ustad Rosan Fahmi, inisiator kegiatan ini, pelatihan UMKM sangat penting untuk mengangkat perekonomian warga sekitar Saritem yang selama ini termarjinalkan.

“Warga Saritem seringkali dianggap sebelah mata karena wilayah ini identik dengan prostitusi. Melalui pelatihan UMKM, kami ingin mengubah pandangan tersebut dan memberikan kesempatan kepada warga untuk berdaya secara ekonomi,” ujar Ustad Rosan Fahmi.

Pelatihan menggambar graffiti, yang difasilitasi oleh Graffity Labelindo, juga mendapat sambutan hangat. Selain menjadi media ekspresi seni, graffiti bisa menjadi sarana untuk memperindah lingkungan sekitar. Anak-anak dan remaja diajari teknik dasar menggambar graffiti sehingga mereka bisa menyalurkan kreativitasnya ke arah yang positif.

*Mengubah Persepsi dan Meningkatkan Kesejahteraan*

Selama ini, dikenal sebagai kawasan yang identik dengan prostitusi. Hal ini membuat warga sekitar seringkali mendapatkan stigma negatif dari masyarakat luas. Dengan adanya kegiatan “The Other Side of Saritem Volume 1”, diharapkan persepsi negatif ini bisa berubah. Warga terutama di Blok S, diajari keterampilan yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dan membuat mereka lebih mandiri.

Ustad Rosan Fahmi menambahkan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan harapan baru bagi warga Saritem. “Kami ingin warga Saritem tidak hanya dikenal karena hal negatif, tetapi juga karena usaha dan kreativitas mereka. Dengan adanya pelatihan UMKM, kami berharap mereka bisa membuka usaha sendiri dan meningkatkan perekonomian keluarga,” tuturnya.

*Sambutan Positif dari Gumilar Wahyu, Ketua RW 09 Saritem*

Ketua RW 09 Saritem, Gumilar Wahyu, juga menyambut baik kegiatan yang dilakukan sejumlah komunitas ini. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya membantu kesehatan warga tetapi juga bisa meningkatkan perekonomian warga dengan cara mengikuti pelatihan UMKM. “Kami sangat berterima kasih atas kegiatan ini. Selain kesehatan warga terjaga, mereka juga mendapatkan pengetahuan baru untuk meningkatkan ekonomi keluarga,” ujar Gumilar Wahyu.

*Kolaborasi Komunitas untuk Perubahan Positif*

Acara ini tidak akan terwujud tanpa kolaborasi berbagai komunitas. Yayasan Ibu Inggit Ganarsih, yang dikenal dengan berbagai kegiatan sosialnya, turut berperan dalam memberikan dukungan moral dan material. Rumah Sakit Cicendo, dengan tenaga medis profesionalnya, memastikan warga mendapatkan layanan kesehatan terbaik. Salapak dan Graffity Labelindo juga memberikan kontribusi besar dengan mengadakan pelatihan yang bermanfaat.

Kegiatan ini merupakan contoh nyata bagaimana kerjasama berbagai komunitas bisa membawa perubahan positif bagi masyarakat. Reborn Indonesia berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi daerah lain yang mengalami masalah serupa.

Dengan adanya “The Other Side of Saritem Volume 1”, diharapkan warga sekitar Saritem dapat bangkit dan memperbaiki kualitas hidupnya. Kesehatan yang lebih baik dan keterampilan baru di bidang UMKM serta seni graffiti diharapkan bisa membuka jalan menuju kehidupan yang lebih sejahtera dan mandiri.

Bersama DAMAS, REBORN Indonesia Ngabuburit Dengan Sentuhan Kemanusiaan

Prolite – Di tengah semangat ramadan yang penuh berkah, komunitas penggemar motor Royald Enfield, REBORN Indonesia bersama Daya Mahasiswa Sunda (DAMAS) menyelenggarakan acara ngabuburit dengan nuansa berbeda.

Mengusung misi kemanusiaan, mereka mengajak anak yatim keliling kota Bandung dengan motor-motor legendaris asal Inggris tersebut.

Dalam kegiatan yang berlangsung dengan ceria dan gembira, puluhan anggota komunitas Royal Enfield yang tergabung dengan REBORN Indonesia berkumpul di Gass Foundry yang terletak di jalan Lengkong Besar Kota Bandung.

Mereka tak hanya membawa semangat berkumpul dan berbagi, tetapi juga menyiapkan motor-motor Royal Enfield yang telah dihias dengan balutan kain khas ramadan.

Setelah anak-anak yatim tiba di lokasi, suasana kehangatan segera tercipta. Mereka dengan antusias naik ke belakang motor-motor yang telah dipersiapkan oleh para pengendara.

Sambil menikmati hembusan angin kota bandung, mereka diajak berkeliling kota melintasi jalan-jalan ikonik, seperti jalan asia afrika dan jalan braga.

Namun petualangan mereka belum berakhir di situ, setelah menikmati perjalanan yang penuh keceriaan, rombongan kemudian menuju ke Paguyuban Pasundan untuk menonton pertunjukan wayang golek dan siraman rohani sambil belajar tentang nilai-nilai moral yang terkandung dalam setiap lakonnya.

Tidak hanya itu, REBORN Indonesia bersama DAMAS, juga mempersiapkan bingkisan istimewa untuk para anak yatim. Setiap bingkisan berisi kebutuhan pokok dan beberapa mainan, sebagai wujud kepedulian mereka terhadap kebahagiaan dan kesejahteraan anak-anak tersebut.

Menyaksikan senyum bahagia dari para anak yatim, para anggota damas merasa bahagia dan terpenuhi. Acara ini bukan hanya sekadar ngabuburit biasa, tetapi juga sebuah momen di mana kepedulian dan kehangatan bisa dirasakan bersama-sama.

Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian yang tinggi, telah memberikan contoh nyata tentang bagaimana berbagi kebahagiaan dan cinta kepada sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan, dalam menyambut bulan suci ramadan.