Ratusan Warga Garut di Tagih Utang Fiktif, Berikut Fakta Menarik Tentang PNM !

Ratusan Warga Garut di Tagih Utang Fiktif, Berikut Fakta Menarik Tentang PNM !
Prolite – PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM yang memiliki cabang di berbagai wilayah salah satuny Garut. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertujuan memberdayakan usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKM).
Peminjaman modal yang diberikan untuk pala pelaku UMKM, dengan syarat yang mudah dan tidak berbelit-belit membuat orang banyak untuk mengajukan pinjaman ke PNM.
Hanya dengan mengajukan KK dan KTP kita juga mengisi formulis waktu untuk mengajukan pun dibilang tidak lama kita hanya menunggu kisaran satu minggu saja.
Dengan waktu yang singkat dan syarat yang mudah banyak orang mengajukan pinjaman melalui PNM.
Kini Sekretaris Perusahaan PNM angkat bicara perihal kasus yang dialami ratusan warga di Kabupaten Garut itu.
Permasalahan ratusan warga Desa Sukabakti, Garut yang tiba-tiba di tagih utang oleh petugas PNM padahal tidak pernah merasa memeiliki hutang.
Kini pihaknya sedang mendalami kasus tersebut, bahkan pihak PNM berkoordinasi dengan pihak Desa Sukabakti untuk mendata mana saja warganya yang tercatat sebagai debitur namun tidak pernah meminjam uang.
“Saat ini kami melakukan interview, kemudian termasuk di dalamnya ada pengolahan data. Supaya angka yang muncul, katakanlah di masyarakat atau di media itu bisa benar-benar tepat penyelesaiannya,” ungkap Dodot Putria Ary, dikutip dari detikJabar, Kamis (20/7).
Ia juga menambahkan bahwa manajemen PNM tidak hanya fokus untuk memastikan data masyarakat yang menjadi korban saja, namun managemen juga akan melakukan penyelidikan kemungkinan terlibatnya oknum di dalam perusahaan sendiri.
Jika ada oknum yang terlibat dalam masalah yang sedang terjadi sekarang maka maka akan kmi tindak sesuai aturan yang berlaku.
Kejanggalan atas kasus yang terjadi pada Ima untuk data KTP dan KK memang benar itu miliknya namun ada perbedaan foto wajah saat pengajuan pinjaman.
Foto yang terdapat pada data PNM itu bukan dirinya bahkan ia tidak mengenal itu siapa.
Kemungkinan ada potensi oknum yang bermain karena efek dari pandemic dua tahun lalu, PNM mempercayakan proses peminjaman kepada ketu kelompok.
Ketua kelompok lah yang membantu proses administrasi karena selama pndemi petugas tidak bisa turun ke desa.
“Ada beberapa hal yang coba kita dalami lebih lanjut. Dua tahun lebih efek pandemi, kami coba memberikan kepercayaan kepada ketua kelompok, sehingga kita akan lebih jauh lagi melihat apakah ada peran-peran yang timbul baik dari pihak internal maupun eksternal,” katanya.
“Memang mekanisme di kami grup landing, memberdayakan ketua kelompok untuk membantu anggotanya kelompoknya. Ini jadi pembelajaran bagi kami untuk pembenahan,” tambahnya. Dodot mengatakan, selain uang, kerugian yang pasti adalah reputasi perusahaan.