Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Rayakan Anniversary ke-9

Raffi Ahmad dan Nagita Slavina menggelar anniversary ke-9 (Instagram Raffinagita1717).

Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Rayakan Anniversary ke-9

Prolite – Raffi Ahmad dan Nagita Slavina merayakan anniversary ke-9 perjalanan rumah tangga mereka dengan meriah.

Perayaan anniversary yang berlangsung pada Selasa (17/10) berlangsung dengan sangat meriah.

Bahkan kosep acara anniversary Raffi Ahmad dan Nagita Slafia dilangsungkan dengan cara yang unik.

Pasangan ini diketahui menikah pada 17 Oktober 2014 silam dan pada 17 Oktober 2023 mereka berdua mrayakan anniversary dengan menjadi pengantin lagi.

Mereka berdua mengenakan pakaian pengantin adat seperti mereka menikah lagi, acara yang berlangsung di kediaman mereka berdua yang berada di bilangan Andara, Depok.

Instagram Raffinagita1717
Instagram Raffinagita1717

Bukan hanaya memakai pakaian adat layaknya pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahan namun mereka berdua juga duduk di kursi pelaminan dengan dekorasi layaknya di pelaminan pernikahan.

Konsep unik tersebut mereka ambil untuk mengenang 9 tahun lalu mereka berdua mengikat janji pernikahan di depan penghulu dan orang tua.

Instagram Raffinagita1717
Instagram Raffinagita1717

Banyaknya doa dari adik saudara hingga sahabat yang diberikan kepada mereka berdua dalam acara anniversary yang ke-9.

Mereka rata-rata mendoakan pasangan yang memiliki julukan sultan andara ini terus langgeng dalam membina rumah tangganya.

Bukan hanya itu saja namun doa untuk segera mendapatkan buah hati yang ke tiga juga turut di ucapkan oleh adik, orang tua hingga sahabat-sahabatnya.

Netizen terhibur melihat video Raffi Ahmad dan Nagita Slavina ‘menikah’ lagi di momen perayaan ulang tahun pernikahan ke-9.

“Akhirnya Rafatar sama Cipung bisa datang ke nikahan orang tuanya,” komentar salah satu netizen.

“Idenya anak RANS nih pasti. Lucu banget nostalgia 9 tahun yang lalu,” timpal netizen lain.




Raffi Ahmad Menceritakan Rafatar Dipukul Teman , Simak Penjelasan Psikolog

Raffi Ahmad menceritakan tentang Rafatar yang dipukul teman di sekolah (Youtube).

Raffi Ahmad Menceritakan Rafatar Dipukul Teman, Simak Penjelasan Psikolog

Prolite – Anak sulung Raffi Ahmad, Rafatar Malik Ahmad atau yang biasa di sapa Rafatar itu mengalami kekerasan terhadap temannya di Sekolah.

Kekerasan yang dialami oleh Rafatar di bagikan oleh Raffi Ahmad saat berbincang di kanal YouTube milik Wendy Cagur beberapa waktu lalu.

Sebagai orang tua, Raffi tentu tidak tinggal diam saat mendengar buah hatinya mendapatkan perilaku kekerasan. Ia pun memberikan nasihat pada Rafathar agar bisa membela diri saat diperlakukan tidak baik oleh orang lain.

“Rafathar, kamu nggak boleh pukul orang. Tapi kalau ada orang yang pukul Rafathar, kamu bertahan dan harus membela diri. Intinya kamu nggak boleh diinjak-injak dan tidak boleh diintimidasi sama orang, apa lagi kalau kamu tidak salah,” ujar Raffi seperti dikutip dari kanal YouTube WOY!

Yotube Rans Entertaiment
Yotube Rans Entertaiment

Setiap orang tua pasti tidak akan menerima dan akan merasa sefik jika buah hatinya mengalami kekerasan oleh temannya.

Apa perlu sang anak melakukan pembalasan jika mengalami kekerasan fisik oleh temannya?

Simak penjelasan menurut Psikolog klinis anak dan keluarga.

Roslina Verauli, ., Psi. Psikolog klinis anak dan keluarga, mengatakan, alih-alih mengajari anak untuk membalas perilaku kasar dari temannya, sebaiknya orang tua melatihnya untuk membela diri dan berani melakukan penolakan atas kekerasan tersebut.

“Yuk, kita latih anak untuk mampu defense atas dirinya, untuk mampu memberikan proteksi atas dirinya, bukan secara fisik, namun secara verbal,” ujar Verauli.

Selain melatih anak untuk membela diri saat mengalami kekerasan namun orang tua juga perlu mengajari anak tentang pentingnya menyimpan bukti dan segera melapor tindak kekerasan yang dialami sang anak ke pada guru maupun orang tua.

Menurut Vera, langkah-langkah tersebut bisa mencegah anak untuk tidak menjadi pelaku kekerasan di masa depan seperti yang dilakukan temannya.

Sebab, mengajari anak untuk membalas pukulan temannya, artinya ia dilatih untuk melakukan aksi agresif yang berpotensi untuk menimbulkan luka pada anak lainnya. Sehingga, si kecil pun berisiko mendapatkan konsekuensi hukum atas tindakannya tersebut.