Sambut HJKB ke-213, Ribuan Warga Turun ke Jalan Bebersih Bandung

Ribuan warga Kota Bandung turun ke jalan untuk Bebersih Bandung menyambut HJKB ke-213 (dok Pemkot Bandung).

Sambut HJKB ke-213, Ribuan Warga Turun ke Jalan Bebersih Bandung

BANDUNG, Prolite – Ribuan warga Kota Bandung turun ke jalan dalam acara Bebersih Bandung, Sabtu 16 September 2023. Bebersih Bandung tersebar di 30 kecamatan dan 151 kelurahan se-Kota Bandung.

Kegiatan Bebersih Bandung merupakan rangkaian menyambut HJKB ke-213 Kota Bandung (HJKB).

Kali ini Bebersih Bandung berpusat di Alun-alun Kota Bandung dan dipimpin oleh Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna.

Dalam sambutannya, Ema mengingatkan seluruh pihak untuk sama-sama menjaga semangat dan konsentrasi terhadap penanganan sampah.

dok Pemkot Bandung
dok Pemkot Bandung

“Kita ingin melihat Kota Bandung jauh lebih baik dari hari kemarin. Kita harus mengubah secara bertahap mindset dan juga perilaku dalam menangani persoalan sampah di Kota Bandung. Pasanya, kalau terus dengan pola seperti ini maka kita sebetulnya sedang menunggu bom waktu,” ucap Ema.

Saat ini, dari 1566 RW sudah ada 234 RW yang menyatakan sebagai KBS atau Kawasan Bebas Sampah. Ema berharap, gerakan KBS ini terus bertambah.

“Jadi ini kita baru syukuri dan ingin terus seperti teori bola salju. Kita ingin menggelindingkan semangat dan lahirnya menghadirkan zero waste city,” katanya.

Bebersih Bandung diisi kegiatan pembersihan ruas jalan, drainase, pengecatan kerb dan gedung-gedung dari vandalisme.

Lebih lanjut, Ema menyebut acara ini mendapat atensi dari berbagai lapisan masyarakat terbukti dengan banyak warga yang hadir di seluruh Kecamatan di Kota Bandung.

Sebagai penutup, Ema berharap Bandung Bebersih tidak berhenti sebatas ajang seremonial saja. Namun juga bisa terus menjadi kegiatan yang berkesinambungan untuk menghadirkan Kota Bandung jauh lebih baik.

“Mudah-mudahan ini bisa jadi momentum yang bisa kita manfaatkan. Hari ini harus jauh lebih baik dari hari kemarin,” ujarnya.




“Rhoma Irama” Goyang Balai Kota Memeriahkan HJKB ke-213

Raja Dangdut, Rhoma Irama menggoyang para penggemarnya di Balai Kota Bandung (dok. Pemkot Bandung).

“Rhoma Irama” Goyang Balai Kota Memeriahkan HJKB ke-213

BANDUNG, Prolite – Raja Dangdut, Rhoma Irama menggoyang para penggemarnya di Balai Kota Bandung, Rabu 13 September 2023. Membawakan lagu Mirasantika dan Judi, Ia tampil untuk memeriahkan Hari Jadi ke-213 Kota Bandung.

“Dalam rangka bagaimana menyelamatkan generasi muda di Kota Bandung, Rhoma Irama akan membawakan lagu Mirasantika,” ujarnya yang disambut meriah masyarakat yang hadir.

Lagu tersebut dibawakan dengan apik dan menghibur masyarakat dan partisipan yang hadir.

Namun Rhoma Irama yang hadir ini ternyata hanya diperankan oleh Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna. Ia turut andil dalam perlombaan performance musik di Taman Dewi Sartika Kota Bandung.

Lomba performance musik ini masih dalam rangkaian Lomba Seni dan Olahraga menyambut HJKB 213.

Ema menyebut ajang tersebut merupakan rangkaian acara menyambut HJKB ke-213 serta sebagai sarana refreshing dan silaturahmi antar organisasi perangkat daerah (OPD).

dok Pemkot Bandung
dok Pemkot Bandung

“Ini kan refreshing kita dalam upaya meningkatkan silaturahmi di antara para ASN. Ada ajang hiburan sambil kita bersilaturahmi,” katanya.

Lomba seni dan olahraga ini diikuti oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) hingga Rumah Sakit di Lingkungan Pemkot Bandung.

Sebagai informasi, berdasarkan hasil Sidang Pleno Dewan Juri, dari 67 OPD, BUMD dan Rumah Sakit dipilih 10 Peserta Terbaik yang akan kembali bertanding pada Babak Grand Final Lomba Performance, Musik dan Lagu, Jumat, 15 September 2023 yakni:

• Kecamatan Mandalajati
• Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga
• Dinas Perdagangan dan Perindustrian
• Satuan Polisi Pamong Praja
• Dinas Perhubungan
• Kecamatan Bojongloa Kaler
• Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
• Sekretariat Daerah
• Rumah Sakit Gigi dan Mulut
• Dinas Arsip dan Perpustakaan

Tak hanya itu, akan ada pula perlombaan olahraga seperti lomba balon, memasukan pensil kedalam botol, lomba perkutut dan lomba estafet sedotan.

Rangkaian HJKB juga akan diisi dengan berbagai acara mulai dari Bebersih Bandung, Bandung Berbagi, ziarah ke makam leluhur Bandung, upacara peringatan, Bandung Great Sale dan berbagai acara lainnya. (rob)**




Permasalahan Sampah Holistik, Lingkungan Pendidikan Harus Turut Serta

Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna meminta sekolah lebih peka dengan permasalahan sampah (dok Humas pemkot).

Permasalahan Sampah Holistik, Lingkungan Pendidikan Harus Turut Serta

BANDUNG, Prolite – Plh. Wali Kota Bandung, Ema Sumarna meminta para kepala sekolah untuk lebih peka terhadap lingkungan, salah satunya permasalahan sampah.

Apalagi saat ini Kota Bandung tengah dihadapkan pada permasalahan sampah dari hulu karena adanya pembatasan di TPA Sarimukti.

Ema meminta agar para pendidik mengedukasi para siswa supaya permasalahan sampah tidak menjadi momok yang menakutkan, tetapi bisa dimanfaatkan dan bernilai ekonomi.

“Saya mengumpulkan para tenaga pendidik ini agar mampu membimbing siswa siswi dalam permasalahan sampah. Besar harapan bisa mereduksi sampah di sekolah masing-masing,” beber Ema saat memberikan arahan secara virtual kepada sekolah di lingkungan Pemkot Bandung, di Balai Kota Bandung 8 September 2023.

Disdik Jawa Barat
Disdik Jawa Barat

Ia berharap, secara perlahan permasalahan sampah mampu dilakukan di setiap sekolah. Sehingga mampu mengurangi produksi sampah yang saat ini masih dalam kondisi darurat.

“Pendidik mampu berikan pemahaman, agar perilaku anak-anak peduli lingkungan, minimal peduli terhadap sampah yang mereka produksi,” ungkapnya.

Saat ini, lanjut Ema sampah yang dihasilkan Kota Bandung ton per hari. Namun, ia yakin dengan gerakan 3R dan program Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman) mampu bergema di seluruh wilayah Kota Bandung.

“Kontribusi gerakan masif, ini harus mampu mengurangi beban dan volume sampah. Hal ini terus dikampanyekan,” tuturnya.

Ia mengatakan kepedulian terhadap lingkungan seperti sampah, termasuk bagian dari kurikulum yang harus dimasifkan.

“Bagian kurikulum itu terus masifkan, sehingga seluruh level sekolah itu nanti terbangun SDM di sekolah menjadi tanggung jawab, itu menjadi SDM yang unggul peduli lingkungan,” tuturnya.

Di Kota Bandung terdapat sekolah Adiwiyata. Ema mengarahkan agar sekolah lainnya mampu menerapkan kebersihan lingkungan salah satunya sampah.

Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang peduli lingkungan, sehat, bersih serta lingkungan yang indah. Dengan adanya program Adiwiyata diharapkan seluruh masyarakat di sekitar sekolah agar dapat menyadari bahwa lingkungan yang hijau adalah lingkungan yang sehat bagi kesehatan.

“Perilaku menjadi modal utama untuk solusi penanganan sampah. Untuk siswa TK, SD dan SMP coba diberikan pola cara atau ilustrasi yang mudah di tangkap. Supaya ini bagian kualitas hidup yang lebih baik,” ungkapnya.

Ema mengatakan, sekolah berlabel Adiwiyata harus mampu dijadikan rujukan untuk sekolah yang lebih memahami lingkungan.

“Sekolah berlabel Adiwiyata bisa dijadikan rujukan untuk semua sekolah yang ada. Tugas Dinas Pendidikan (Disdik), kolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk terus tingkatkan dalam sisi kuantitas dan kualitas. TK, SD juga SMP terus bertambah sekolah label Adiwiyata. Standar kepentingan lingkungan mampu menangangani sampah dengan standar yang sudah diberikan pengetahuan oleh dinas terkait,” ungkapnya.

Sebagai contoh, lanjut Ema, setiap murid untuk mengurangi produksi sampah, bisa membahwa tempat makanan dan tempat minum (tumbler). Hal itu guna mengurangi produksi sampah di sekolah.

“Murid bisa bawa tumbler sendiri, yang biasanya beli minuman dalam kemasan plastik. Ini bentuk kecil perhatian,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengatakan pertemuan tersebut sebagai salah satu bentuk upaya pemerintah dalam penanganan sampah.

“Ini perhatian kita dalam menjaga lingkungan. Sehingga harus mengetahui situasi kondisi di lingkungan, jadi harus berempati,” ujarnya.

Sedangkan Perwakilan SMPN 17 Bandung, Mia mengatakan, di sekolahnya sudah ada sistem pemilahan sampah. Para siswa sebelum pulang sekolah diwajibkan untuk memilah sampah di sekitarnya.

“Sekolah kami termasuk Adiwiyata, baiknya saat ini data reduksi sampah secara keseluruhan bisa diketahui,” imbuh Mia. (yan)**




Warga Gedebage Menolak Wilayahnya Dijadikan TPS

Warga Gedebage menolak wilayahnya dijadikan TPS sementara oleh Pemkot Bandung (Jabar Ekspres).

Warga Gedebage Menolak Wilayahnya Dijadikan TPS

BANDUNG, Prolite – Ada penolakan warga Gedebage karena diwilayahnya dijadikan tempat pembuangan sampah sementara (TPS), Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna kembali meyakinkan warga bahwa TPS itu bersifat sementara tidak selamanya.

Dan Ema meminta agar warga Gedebage mau berkorban sementara ini demi menangangi masalah sampah yang kian hari kian menumpuk hampir diseluruh titik jalan dan TPS.

dok Pemkot Bandung
dok Pemkot Bandung

“Saya mohon masyarakat juga mau berkorban, ini kan karena kedaruratan. Kakau tidak ada TPS terus maunya gimana, kita pikirkan bahwa tiada hari tanpa memikirkan sampah. Tapi kita juga minta bagaimana masyarakat sadar selesaikan sampah organik di lingkungannya masing-masing dan yang residu diambil pemulung,” imbuh Ema di Balai Kota, Kamis (7/9/2023).

Pemilihan TPSS tersebut kata Ema, sudah disosialisasika ke beberapa tokoh masyarakat dan lokasinya pun jauh dari perkampungan serta lahan milik Pemkot.

Lanjut Ema saat ini sedang darurat sehingga jika tidak dibuang ke lokasi-lokasi tersebut bahaya. Sambil menunggu TPS pihaknya akan membeli 10 mesin pencacah sampah dan 2 loder.

TPA Sarimukti sendiri kata Ema di zona 2 dan 4 masih ada titik api. Sedang zona 1 dan 3 sudah padam. Karenanya Pemkot Bandung mendorong Pj Gubernur agar zona 1, zona 3, dan zona cadangan bisa dibuka secepatnya.

“Supaya sampah di Kota Bandung saat ini 7 8 ton belim terkirim bisa terselesaikan,” ucapnya seraya mengatakan siang ini pihaknya akan bertemu dengan Komandan Pusat Arteleri Medan, dengan harapan ada lahan bisa dijadikan TPS sementara.




Polusi Udara Kota Bandung Masuk Kategori Sedang , Pemkot Lakukan Proses Uji Emisi

Polusi Udara di Kota Bandung memasuki kategori sedang (detik).

Polusi Udara Kota Bandung Masuk Kategori Sedang , Pemkot Lakukan Proses Uji Emisi

BANDUNG, Prolite – Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna menegaskan bahwa polusi udara di Kota Bandung masuk kategori sedang.

Namun untuk rinciannya kata Ema media diminta bertanya ke kepala DLH. Pemkot sendiri melakukan upaya-upaya yang paling konkrit dan real yakni terus melakukan proses uji emisi.

“Uji emisi ini saya beharap masyarakat itu terbangun juga kesadaran, kita siap untuk proses melayani, tapi kalo kita mengejar-ngejar kan kita agak sulit terutama yang sudah bergerak di jalan raya. Padahal kita sudah menyiapkan datang saja ke DLH untuk bisa melakukan proses tersebut, tapi kalo misalnya ada permintaan, kita kan ada nih di pusat perbelanjaan, atau di kelompok mana pun saya pikir itu bisa, itu yang paling konkrit,” ucap Ema di Balai Kota, Rabu (6/9/2023).

Petugas melakukan uji emisi dalam acara Uji Emisi Gratis di Balai Kota Bandung (dok Pemkot Bandung).
Petugas melakukan uji emisi dalam acara Uji Emisi Gratis di Balai Kota Bandung (dok Pemkot Bandung).

Namun kata Ema, karena polusi udara prosesnya cukup panjang pihaknya akan kembali menggalakan gerakan penghijauan.

“Kemarin dirapat kerja camat saya sudah mintakan supaya mereka kembali melakukan gerakan itu, dan alhamdulillah kemarin ada beberapa camat diantaranya Sukajadi yang sudah melaksanakan lahan-lahan yang kosong untuk segera di optimalkan, tapi kalo untuk yang di jalan saya minta ini semua di koordinasikan,” ucapnya.

Hal itu karena dalam pemasangan kata Ema, harus pake strategi juga estetikanya yang bagus, pasalnya sekarang ini banyak dipasang atau ditanam hasilnya tidak sesuai sehingga harus di tebang lagi.
Ia mencontohkan di jalan Braga begitu di tanam kemudian pohon tersebut bengkok hingga masuk ke jalan dan itu menghalangi kendaraan.

Lanjutnya, dalam rangka hari perhubungan Ema ingin terus menggelorakan semangat untuk bike to work atau bersepeda demi untuk mengurangi polusi udara di Kota Bandung.

“Saya juga sedang mengevaluasi untuk nanti anak-anak sekolah anak SMA dan SMP bersepeda, ya saya tahu lah mungkin status sosial orang tuanya kemampuan ekonomi orang tua, ada rasa kekhawatiran orang tua, kalo pakai mobil mah aman, saya juga mengerti itu tapi mau sampai kapan seperti itu,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu kata Ema, tugas besar atau PR besar Pemkot Bandung adalah publik transportasi.
“Versi saya mudah-mudahan pendapat saya pun tidak terlalu jauh dengan pendapat umum, bahwa publik transport adalah keniscayaan. Dari sisi rancangan kebijakan kita sudah menyampaikan sejak tahun anggaran 2022 dengan nama programnya adalah trasnformasi dan transportasi, kita ingin menghilangkan semua yang namanya angkutan umum yang ada di kota, nanti di ganti dengan bis, yang tentunya bis nya nyaman, ber ac dengan tempat duduk yang sudah fix harus seperti itu, jangan ada lagi yang berjubel,” ungkapnya.

“Nah kalo sudah kenyamanan yang biasa membawa kendaraan pribadi, kalo publik transport nya bagus saya rasa mereka juga akan beralih secara bertahap tapi kan itu jangka panjang, jadi penghijauan, dengan meminimalisasi polusi udara kendaraan bermotor, itu bagian yang sedang kita gelorakan atau laksanakan, termasuk yang tadi yaitu perbaikan gas emisi di masing masing kendaraan bermotor yang ada di Kota Bandung,” paparnya.




Masalah Sampah di Kota Bandung Belum Usai, TPA Sarimukti Perlu Dikaji Ulang

Permasalahan sampah di Kota Bandung belum selesai (portalbandungtimur.com).

Masalah Sampah di Kota Bandung Belum Usai, TPA Sarimukti Perlu Dikaji Ulang

BANDUNG, Prolite – Permasalahana sampah di Kota Bandung belum usai, kini sebagian area di TPA Sarimukti sudah dibuka untuk penerimaan sanpah Bandung Raya.

Meski area TPA Sarimukti sudah dibuka kembali namun bukan berarti masalah sampah di Kota Bandung yang menumpuk sudah selesai, nyatanya masih banyak tumpukan sampah yang berserakan di pembuangan sementara di masing-masing wilayah.

Diketahui TPA Sarimukti beberapa waktu lalu mengalami kebakaran hebat selama sepekan lebih, karena masalah itulah TPA Sarimukti di tutup sementara.

Berdasarkan hasil rapat, ada zona darurat yang bisa digunakan untuk pembuangan sampah. Pembuangan pun sudah dibuka sejak Jumat (1/9) kemarin.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar Prima Mayaningtias menuturkan ada satu zona yang memungkinkan bisa digunakan untuk menampung sampah di Kota Bandung. Namun, kuotanya hanya untuk 8 ribu ton saja.

Media
Media

“Karena ada 3 zona yang kita anggap memungkinkan. Nah Dari ITB kemarin setelah melihat ke lokasi, kami masih ada sedikit space untuk ton yang bisa kita cari coba yang ada di zona satu diatas, itu jauh dari kebakaran tapi memang sedikit sekali space itu,” kata Prima saat dikonfirmasi.

Namun untuk rencana membuka kembali TPA Sarimukti memang ada namun perlu mengkaji ulang untuk kesiapan di lapangan.

Bahkan hingga kini Kepala Dinas Lingkungan Hidup masih belum menandatangani surat pengajuan untuk membuka kembali TPA Sarimukti.

Karena TPA belum kembali dibuka maka Pemerintah Kota Bandung putar otak. Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna bahkan terus berupaya agar aliran pembuangan sampah terus dilakukan dan tak menumpuk di TPS.

Dari 135 TPS di Kota Bandung, kini seluruhnya sudah mengalami overload. Tumpukan sampah pun mudah ditemukan. Ia juga menyayangkan sudah banyak titik penumpukan sampah di Kota Bandung oleh warga sekitar di tepi jalan.

“Saya mohon maaf karena mungkin banyak orang yang kurang nyaman selama beraktivitas di kota Bandung. Sebagaimana diketahui, saat ini Bandung sedang darurat sampah karena musibah,” kata dia.

“Hari ini alhamdulillah kami tadi berkomunikasi dengan Kasdam III/Siliwangi, Brigjen Agus Saepul bahwa di Pasir Impun ada lokasi yang mudah-mudahan bisa dimanfaatkan. Tadi petugas kami dan petugas dari Kodam sedang ke Pasir Impun, ada lokasi yang mudah-mudahan bisa kita manfaatkan sambil kita lakukan tindakan konvensional. Seperti penggalian lubang-lubang di aset Pemerintah Kota di Tegallega untuk mengubur sampah organik jadi untuk komposting,” tambah Ema.

Sejak Selasa (29/8), Pemkot Bandung juga telah menggali lubang-lubang untuk mengubur sampah organik sebagai bagian dari komposting di sana. Ia pun memastikan bahwa sampah anorganik tidak akan ditimbun di sana.