Sebagai Kader Ideologis, Rizki Akbar Fatoni Optimis Pimpin Kota Bandung

Akbar Fatoni

Sebagai Kader Ideologis, Rizki Akbar Fatoni Optimis Pimpin Kota Bandung

BANDUNG, Prolite – Rizki Akbar Fatoni mengaku sebagai kader partai Golkar yang paling pantas dimandatkan bakal calon wali kota Bandung lima tahun ke depan.

Alasan Akbar Fatoni sapaan pria 41 tahun ini, dia merupakan pengurus inti di partai Golkar selain itu dia merupakan kader ideologis, representasi anak muda atau milenial, dan tidak memiliki rekam jejak buruk di masyarakat.

“Memang saya diberikan instruksi dari partai, ini suatu keterpanggilan bisa memimpin kota Bandung. Ada 6 orang yang diajukan yakni saya, Arfi, Juwanda, Haris Faisal, Attalia, dan Ketua DPD pak Edwin. Ada kemungkinan Bu Atta dan pak Edwin tidak maju, karenanya tidak ada lagi yang kader ideologis seperti mereka kecuali saya,” ujar Akbar ditemui di jalan Veteran, Jumat (5/7/2024).

Selain itu Akbar Fatoni pun mengaku selama ini sudah terbukti loyalis terhadap partai.

“Kalau ada figur baru masuk ini menandakan kemunduran demokrasi. Surat rekomendasi turun ada mekanismenya. Dilakukan dulu survei 3x ke 2 pekan ini entah itu Sabtu Minggu atau Senin lembaga survei langsung dari DPP, akan dinilai kinerja, popularitas dan elektabilitas. Survei kedua penentu, akan dilakukan 7 hari, data diolah dan dikirim ke pusat, DPP akan mempunyai data siapa nanti yang mendapat mandat cawalkot,” paparnya.

Bicara soal Kota Bandung sendiri, Akbar Fatoni mengaku kecil dan besar di kota kembang ini sangat paham kondisi dan situasi kota Bandung.

Untuk kemacetan Akbar Fatoni punya solusinya yakni akan menerapkan pemisahan jam masuk kantor atau kerja dengan jam sekolah.

“Luas jalan tidak bisa nambah tapi volume kendaraan yang nambah. Kemacetan itu kita lihat ada positif dan negatif, ketika macet artinya ekonomi tumbuh baik. Sisi negatifnya perlu dikendalikan jangan sampai jadi bumerang. Saya punya harapan sistem angkutan publik kedepan harus memadai sehingga bisa mengarahkan ke kendaraan pribadi bahkan kalau bisa gratis,” harapnya.

Selain kemacetan, Akbar dengan tag line akrab babarengan nya itu menyampaikan ia ingin keberpihakan perempuan pun ke depan dioptimalkan.

“Kita mengistimewakan perempuan dengan visi misi sejahtera dinamis harmonis dan berkeadilan, bagaimana kita melibatkan perempuan. Ideal 30% perempuan bisa ditempatkan di banyak posisi,” ucapnya lagi.

Soal pengangguran pun Akbar mengaku bisa menyelesaikan tidak dengan APBD namun melalui Keputusan Wali Kota (Kepala) atau Peraturan Wali Kota (Perwal).

“Misal musisi di jalanan didata, asalkan asli kota Bandung beri fasilitas beri pengakuan dalam wadah kita arahkan kreatifitas space ini dalam bangunan saja. Pemerintah dan pelaku usaha berikan ruang kreatif kepada mereka misal kerjasama dengan pemilik kafe, nah untuk pemilik kafe yang memperkerjakan mereka kita beri stimulus pengurangan pajak. Intinya saya ini mengurangi pengangguran, menguranginkemiskinan, dan melindungi anak yatim,” tegasnya.




Demokrat: Arfi Rafnialdi Punya Kapasitas Pimpin Kota Bandung

Arfi Rafnialdi Serahkan Formulir - Partai Demokrat - Pilwalkot Bandung

Arfi Rafnialdi Serahkan Formulir Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Bandung ke Partai Demokrat

BANDUNG, Prolite – Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bandung Aan Andi Purnama menilai, bakal calon Wali Kota (Bacawalkot) Bandung Arfi Rafnialdi adalah sosok yang punya kapasitas pimpin Kota Bandung.

Hal itu ia sampaikan usai Arfi Rafnialdi menyerahkan formulir penjaringan Bacawalkot Bandung kepada Partai Demokrat di Kantor DPC Partai Demokrat Kota Bandung, Jalan Cijagra, Kota Bandung, Jumat (24/5/2024).

Menurut Aan, Arfi mempunyai lataberlakang akademis dan pengalaman dalam birokrasi yang mumpuni.

“Saya mengenal (Arfi Rafnialdi) sudah lama. Saya di dewan dari 2014 saat itu Kang Arfi jadi tim kebijakan pak Ridwan Kamil. Saya sering komunikasi, ngobrol. Saya kira Kang Arfi punya wawasan baik, basic akademisnya layak, bagus, memahami tentang Bandung. Apalagi dia juga menjadi tim pak Gubernur (Ridwan Kamil) saya kira beliau mumpuni,” ucap Aan.

Arfi Rafnialdi Serahkan Formulir - Partai Demokrat - Pilwalkot Bandung

Aan menuturkan, Partai Demokrat memang sudah membuka penjaringan bacawalkot sejak April lalu. Ia pun menegaskan, proses penjaringan diharapkan bisa melahirkan figur terbaik untuk Kota Bandung.

“Partai Demokrat sudah buka sejak April dan sudah ada dua nama dengan Kang Arfi Rafnialdi. Hari ini kami berterima kasih atas kehadirannya daftar di Partai Demokrat,” tutur Aan.

“Saya sebagai ketua DPC merasa senang Pilwalkot di depan mata ini, Partai Demokrat menargetkan menang sehingga dengan banyak calon yang daftar membuat kita mudah mencari siapa yang bakal dipinang oleh Partai Demokrat,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Arfi mengapresiasi langkah Partai Demokrat yang membuka pintu bagi semua pihak untuk berkontestasi di Pilwalkot Bandung.

“Dalam Pilwalkot ini banyak pihak yang punya itikad baik untuk memperbaiki Kota Bandung. Seperti Partai Demokrat yang membuka kesempatan para tokoh yang mau maju dan ini gayung bersambut. Alhamdulillah karena Partai Demokrat memberikan kesempatan kepada para tokoh yang peduli dan punya kapasistas dan mau maju di Pilwalkot pendaftaran ini diperbolehkan orang di luar Partai Demokrat,” tutur Arfi.

Arfi tak menampik upayanya tersebut sekaligus bagian dari ajakan kepada Partai Demokrat untuk ikut bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju. Sebab sebelumnya, Partai Golkar, PSI dan Gerindra sudah mendeklarasikan untuk berkoalisi pada Pilwalkot 2024.

Arfi Rafnialdi Serahkan Formulir - Partai Demokrat - Pilwalkot Bandung

“Golkar, Gerindra, PSI ini adalah tulang punggung Koalisi Indonesia Maju. Tadi salah satu poin dalam kesepahaman kemarin ditugaskan juga membuka komunikasi dengan partai politik lain. Bahasa tersiratnya kami rindu Demokrat gabung, rindu bersama lagi dengan Demokrat. Jadi saya langsung hadir ke kantor DPC Demokrat dan diterima dengan baik dalam rangka menyerahkan formulir dan silahturahmi dengan para pengurus,” paparnya.

Sebagai bacawalkot, Arfi mengaku terus melakukan sosialisasi dengan masyarakat dan bertemu dengan para tokoh Kota Bandung. Ia pun banyak mendengar masukan dan aspirasi dari masyarakat tentang kondisi Kota Bandung saat ini.

Salah satu isu yang paling banyak dikeluhkan yakni, masalah transportasi, pengelolaan sampah dan ekonomi.

“Sambil berproses melakukan komunikasi politik, tugas saya meningkatkan elektabilitas, sosialisasi menyampaikan dan menerima gagasan dari banyak warga. Baik masyarakat, akademisi, praktisi profesional, politisi yang punya kecintaan dan kepedulian terhadap Kota Bandung. Banyak sekali (aspirasi) dalam setiap pertemuan, saya mencatat semua masukan untuk kota,” jelasnya.




Sedih Kondisi Kota Bandung, Atalia Praratya Siap Jadi Wali Kota

Atalia Praratya - Sonny Salimi

Berpasangan dengan Sonny Salimi, Atalia Praratya: Sangat memungkinkan

BANDUNG, Prolite – Atalia Praratya mengaku sedih dengan kondisi Kota Bandung saat ini, karenanya saat ia ditugaskan partai Golkar untuk maju menjadi Wali Kota Bandung, Atalia mengaku siap dan akan berjuang maksimal pada Pilwalkot.

“Saya hanya berharap yang terbaik untuk kota Bandung, karena rasanya sedih ketika informasi yang muncul bukan hal-hal kebaikan dari. Kita juga merasa sakit oleh karena itu kita berharap yang terbaik saja siapapun itu,” jelas Atalia Praratya usai memberikan sembako kepada salah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Jalan Sarijadi , Rabu (22/5/2024).

Namun meski siap, Atalia belum berani menegaskan dirinya calon wali kota dari partai Golkar, hanya saja kata Atalia sampai hari ini Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar masih menunjuknya untuk tetap maju.

“Tapi nampaknya ini menjadi diskusi cukup alot saya dan kang Emil, karena saya dalam keluarga juga harus memosisikan sesuatu yang sesuai dengan posisi tepat dan sesuai kapasitas dan sebagainya. Kami harus fokus juga kepada keluarga, jadi informasi yang mungkin nanti diberikan nanti berbarengan dengan kang Emil ya yang secara resminya,” tegas isteri Ridwan Kamil mantan wali kota periode 2013-2018.

Masih kata dia, partai hingga hari ini belum memastikan siapa yang akan mencalonkan sebagai wali kota, namun sampai hari ini dorongan apalagi dari masyarakat untuk Atalia masih ada.

“Tinggal bagaimana kami berdiskusi secara internal,” singkatnya.

Terkait pasangan pilkada nanti dengan direktur utama (dirut) Perumda Tirtawening Sonny Salimi, Atalia Praratya mengaku sangat memungkinkan, bahkan mereka berdua sudah intens berkomunikasi.

“Dengan Pak Sonny? Sangat memungkin sekali, kami sering bekerja sama. Jadi tidak ada yang tidak mungkin, tentu yang namanya politik itu dinamis, saya belajar banyak 10 tahun ini dari perjalanan kang Emil tapi Insyaa Allah,” tandasnya.

Pada kesempatan itu pun Atalia mengaku siap melepas jabatan sebagai anggota DPR RI yang baru saja terpilih pada pileg beberapa waktu lalu

“Betul sekali, sebetulnya ketika orang memutuskan untuk terjun ke masyarakat tentu dia punya pertimbangan tertentu. Saya sendiri selama itu untuk kepentingan masyarakat apapun posisinya yang ditakdirkan tentu kita akan maksimalkan. Ditempatkan di mana pun akan siap, hanya tadi jadi pertimbangannya, tidak hanya siap atau tidak siap kalau ditanya saya siap banget tapi ketika harus berhadapan dengan hal-hal lain ya termasuk posisi kang emil ini juga tidak semudah itu,” bebernya.

Atalia Praratya - Sonny Salimi

Menanggapi itu, Dirut Perumda Tirtawening Sonny Salimi mengatakan ia dan Atalia sudah sering bekerjasama. Seperti saat ini di ‘Jabar Bergerak’ Atalia merupakan pendiri dan Ketua Umumnya, sedang Sonny menjabat sebagai koordinator wilayah Bandung raya (kota Bandung, kabupaten Bandung, kab Bandung Barat, kota Cimahi, dan kabupaten Sumedang).

“Beliau menitipkan ini, kami dari dulu sering bekerja sama, jadi diskusi-diskusi kami tentang bekerja itu sudah biasa dan sering kali terjadi. Kebetulan saya mencalonkan diri dan bu Atalia juga didorong-dorong oleh partainya, tadi sudah dengar kita semua bahwa sangat mungkin kalau dipasangkan dengan saya. Kalau saya sih merasa luar biasa karena kami sudah kenal sudah terbiasa bekerja sama, beliau itu populer, saya merasa terhormat dan dihargai pekerjaan saya,” ucap Sonny.

Disinggung menerima atau tidak jika berpasangan dengan Atalia kemungkinan diposisi wakil wali kota, Sonny mengaku hal itu bukan urusannya, karena itu urusan partai.

“Kalau saya nanti ditugaskan nanti seperti apa ya saya ikuti saja, yang penting buat saya bekerja, kita lihat saja, masih jauh, kita lihat jadi sesuatu yang cair,” tutupnya.




Bangun Chemistry Koalisi Untuk Pilwalkot Bandung, Partai Nasdem Kunjungi PKS

koalisi nasdem-pks

Bangun Chemistry Koalisi Untuk Pilwalkot Bandung, Partai Nasdem Kunjungi PKS

BANDUNG, Prolite – Jelang Pilwalkot Bandung di tahun ini, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) bangun chemistry koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara formal partai pimpinan Surya Paloh ini datang ke kantor PKS Kota Bandung Jalan Katamso.

Baik Nasdem maupun PKS mengaku pertemuan ini selain mencari chemistry, kecocokan juga ingin lebih dalam, saling memahami visi misi dalam rencana membangun kota Bandung ke depan yang akan dipimpin kader terbaiknya.

Namun demikian pertemuan ini bukan sebagai harga mati koalisi karena ke depan bisa berubah atau tetap bahkan koalisi bertambah dengan partai lainnya.

Ketua Nasdem DPD Kota Bandung Rendiana Awangga menyampaikan bahwa sebenarnya chemistry ataupun koalisi  Nasdem dan PKS sudah terjalin lama.

“Pertama memang bersama PKS sudah terjalin chemistry cukup lama baik di fraksi ataupun di pertemuan informal berapa waktu sebelumnya termasuk berjuang bersama pada saat Pilpres, kita sudah saling mengetahui kekuatan masing-masing,” ujar Awangga sapaan akrabnya, Senin (20/5/2024).

Bahkan Awangga mengaku optimis berkoalisi dengan PKS Pilwalkot Bandung akan dimenangkan.

koalisi nasdem-pks

Namun disinggung Nasdem memilih posisi wali kota atau wakil wali kota, ditegaskan Awangga saat ini tugas dan hasil pleno bahwa Nasdem untuk calon wali kota.

“Namun keputusan akhir ada di DPP. Dan sampai hari ini masih dua nama yang diajukan. Saya (Rendiana Awangga) dan Muhammad Farhan, keputusan seperti apa itu nanti,” tandasnya.

“Yang pasti kami kesini ingin membangun chemistry menyamakan visi misi memajukan kota Bandung dan memastikan siapa pun yang nanti ditetapkan memiliki peluang menang. Ini komunikasi pertama kami dilakukan dengan PKS,” pungkasnya.

Ditempat yang sama Ketua DPD PKS Kota Bandung Ahmad Rahmat Purnama mengapresiasi kunjungan formal itu terlebih Nasdem hadir fullteam.

Ahmad mengaku ada chemistry atau kecocokan antara PKS dan Nasdem. Bahkan bertepatan dengan hari Kebangkitan Nasional 20 Mei diharapkan menjadi momentum yang baik

“Alhamdulillah ini pertemuan formal partai Nasdem ke PKS dan baru Nasdem silahturahmi formal ke kantor. Kami sangat bahagia, kami sepertinya memiliki chemistry banyak kecocokan mudah-mudahan berjodoh dihari kebangkitan ini dan akan bertemu syukuran berjodoh menang pilwalkot mendatang di bulan November,” harap Ahmad.

Hasil pertemuan itu akan dilaporkan ke DPW (Dewan Pengurus Wilayah) Provinsi Jawa Barat untuk kemudian ke DPP (Dewan Pengurus Pusat).

“Kami sudah konsultasikan ke DPW bahwa pertemuan hari ini dipersilahkan dan jika ada kesepakatan dipersilahkan nanti kami lapor lagi,” ujarnya.

Masih kata Ahmad sesuai instruksi DPP dan DPW, tetap menginginkan PKS untuk posisi wali kota atau Bandung 1 dan Nasdem no 2.

“Meskipun final dari DPP nanti dan sudah daftar ke KPU ya. Kita harus bangun terus komunikasi ini. Kami membuka komunikasi informal dengan siapapun namun yang formal baru Nasdem. Ini sebagai bukti keseriusan dan kami merasa cocok begitu pun kedua bakal calon wali kota kami. Kalau ada yang bergabung semakin kuat kan, sekarang saja 11 kursi + 6 kursi jadi 17 kursi. Kalau ada yang bergabung lagi sepakat kandidat, sesuai visi misi kita kenapa tidak, kan semakin kuat,” bebernya mengakhiri.




Pilwalkot Bandung, Haru: Siti Muntamah dan Asep Mulyadi Terpilih Jadi Bacawalkot dari PKS

Silakbar PKS - Pilwalkot Bandung - bacawalkot

Pilwalkot Bandung, Haru: Siti Muntamah dan Asep Mulyadi Terpilih Jadi Bacawalkot dari PKS

BANDUNG, Prolite – Jelang Pilwalkot Bandung, Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bandung Haru Suandharu menyebutkan Siti Muntamah dan Asep Mulyadi adalah dua nama kader PKS yang terpilih menjadi bakal calon Wali Kota Bandung.

“Evaluasi kita bersyukur suara PKS terbanyak itu harus kita syukuri tetapi penurunan kursi juga harus kita evaluasi. Kenapa tetap kita lakukan, karena tidak lama kita mau menghadapi Pilwalkot Bandung. Seperti kita ketahui ada bu Siti Muntamah atau lebih dikenali isteri mang Oded juga calon legislatif DPRD Provinsi Jabar terpilih dengan suara terbesar pertama jadi sudah ada rekam jejaknya dan incumbent,” ujar Haru usai menghadiri acara SilAkbar PKS 2024 di Sport Center Arcamanik, Minggu (19/4/2024).

Dan untuk nama Asep Mulyadi sendiri kata Haru adalah nama hasil penjaringan yang diusulkan anggota dan pengurus DPD dan DPW untuk nanti diserahkan ke DPP (Dewan Pengurus Pusat). Selain itu Asmul sapaan akrabnya merupakan anggota DPRD Kota Bandung terdahulu dan terpilih kembali.

“DPP minta dua nama dan itu terserah DPP mau dari dua nama ini atau yang lain. Kewenangan calon terbaik sampai wilayah, berkas dari DPW sudah kami sampaikan, pengennya besok keluar dari dua nama ini. Nanti dari pusat kapan SK keluar, kan juga ada pilkada kota-kab dan provinsi,” jelasnya lagi.

Kendati keduanya merupakan anggota DPRD Kota dan Provinsi namun jika nanti terpilih diajukan menjadi wali kota pada Pilwalkot Bandung ini maka mereka bersedia mundur dari legislatif.

Haru pun menyampaikan di Kota Bandung ini raihan suara saat pilpres dan pilkada beberapa waktu lalu terbanyak dibanding partai lain. Sehingga perolehan kursi di legislatif sebanyak 11 kursi otomatis bisa mengajukan cawalkot saja atau sepaket dengan cawawalkot pada Pilwalkot Bandung mendatang.

“Ya kalau Kota Bandung beda ya, tiket full tinggal koalisi partai mana, orangnya siapa dan peluang PKS menang besar. Target kita wali kota dari PKS menang dan karena sudah pernah menjadi wali kota kita sekarang prioritas wali kota lagi,” tegasnya.

Bahkan kata Haru, tidak menutup kemungkinan wakil wali kota bisa dari non partai atau independen. Sudah ada sekitar 5 pengajuan dari partai ataupun non yang ingin menjadi cawawalkot.

Di tempat yang sama Ketua DPD Kota Bandung Ahmad Rahmat Purnama mengatakan PKS tidak membuka pendaftaran dari luar tidak. Penjaringan untuk nama Umi Oded dan kang Asep Mulyadi sendiri cukup lama beberapa tahap.

Setelah ada satu nama resmi yang diberi SK oleh DPP akan didaftarkan ke KPU, namun tugas umi Oded dan kang Asep Mulyadi kini adalah menyosialisasi diri (jelang Pilwalkot Bandung) guna meyakini bahwa mereka kader terbaik untuk menjadikan Bandung lebih baik.

“Salah satunya yakni melanjutkan apa yang sudah dilakukan almarhum mang Oded. Dengan partai lain kami sudah komunikasi seperti Gerindra, Golkar, PKB, secara umum ingin koalisi. Saat ini kami mencalonkan Bandung 1 ya bukan Bandung 2,” jelas Ahmad.

Ahmad pun mengharapkan segala permasalahan umum di kota Bandung bisa diselesaikan oleh wali kota mendatang semisal kemacetan, banjir, sampah, dan lapangan kerja.

“Bisa mencalonkan cawalkot dan wakilnya sendiri tapi kita membuka koalisi karena pembangunan bisa berjalan dengan baik didukung semua pihak. Bisa juga dari calon wakil dari independen, kita lihat sejauh mana cocok, bakalan menang tidak, karena politik itu dinamis ya,” tegasnya.